Kelompok 3 Analisis Intrumentasi Teori Analisis Hasil GC

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB V PROSES TERMODINAMIKA GAS SEMPURNA
Advertisements

KALOR 2 Gas Ideal & Hukum Termodinamika 1
BAB IV SIFAT-SIFAT GAS SEMPURNA
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
presentation background
Kelas x Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
RUMUS BANGUN MEMPERMUDAH DALAM PEMBELAJARAN KIMIA disampaikan pada Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains V Kamis 10 Juni 2010 Balairung Universitas.
ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
Darul Hamdi Destya Nilawati Dini Asyifa Nadia Chrisayu Nathasa.
KROMATOGRAFI.
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
Teori Kromatografi Modern
KIMIA ANALISIS MODERN.
2.1 Bahan Bakar Padat/Cair
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Pendahuluan Pendahuluan Umum Tentang Pembakaran
VISI JURUSAN KIMIA Institusi pendidikan dan pengembangan ilmu kimia yang bertumpu pada sumber daya local, memiliki nilai tambah, dan berwawasan lingkungan.
KROMATOGRAFI KOLOM.
VALIDASI METODE ANALISA
UJI KESESUAIAN SISTEM (SYSTEM SUITABILITY TEST)
INSTRUMEN KIMIA ANALISIS SPEKTROFOTOMETER MASSA KELOMPOK III SYAHRUL ST HAJAR KASIM RAHMAWATI RAHMAN NDARU WAHYU ADJANI NURAINI ANDI SAKINAH FATIMAH SPEKTROFOTOMETER.
SUPRIANTO, S.Si., M.Si, Apt. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
KROMATOGRAFI Asal Nama Kromatografi
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
Kimia anorganik By drh. Siti Susanti PhD
GAS CHROMATOGRAPHY Blok Diagram Gas Chromatography : Pemasukan Contoh
GC & HPLC.
Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography
Perakitan chamber untuk penangkap gas
1 SUHU & TEMPERATUR Suhu 1. Termometer
KROMATOGRAFI KOLOM Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Karakteristik Umum Larutan Ideal
MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia SMK
KIMIA KESEHATAN KELAS X SEMESTER 1
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
KIMIA KESEHATAN KELAS X SEMESTER 1
KROMATOGRAFI GAS Any Guntarti.
Pertemuan 14 SISTEM TENAGA GAS.
Statistika dan Penerapannya
INSTRUMEN KIMIA FARMASI
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
KROMATOGRAFI GAS Bagian Mata Kuliah Kromatografi
PENGANTAR UMUM KROMATOGRAFI
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
KROMATOGRAFI GAS Prof. Dr. Harmita, Apt..
KELOMPOK 1 KROMATOGRAFI GAS.
Performa pemisahan Oleh: Purwadi, M.Si.
KIMIA INSTRUMEN GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
High Performance Liquid Chromatography
HPLC-ICP-MS HPLC-MIP-MS
ASAS KEADAAN YANG BERSESUAIAN
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Khusnul Hatimah Ilham N Farmakognosi Analitik (A)
UJI PESTISIDA FOSFAT-ORGANIK DALAM AIR
C. Penerapan Sistem Persamaan Kuadrat
Klt (Kromatografi lapis tipis)
Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Peta Konsep. Peta Konsep C. Penerapan Sistem Persamaan Kuadrat.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Penerapan Sistem Persamaan Kuadrat.
Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Oleh: Jenny Novina Sitepu – Liza Mutia
HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
KROMATOGRAFI GAS.
KELOMPOK IV RENY ALIM AL AYUBI SYAM NASHRAH SURYANY SERNA HAMID SRY ASTUTI
Gas Cromatograph Satriani Dwi Marlita Septi Presenta Dewi
Di susun oleh : 1. Izdihar Ulfah 2. Dina Okta Fiana 3. Ria Kartika Sari 4. Winda Meidiana 5. Yusuf ade 6. Nurul arifin.
KETERAMPILAN PROSES SAINS Amelia Herlina Neneng Maryam Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia 2013.
GAS CHROMATOGRAPHY Presented by: SAMRIANI H
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Transcript presentasi:

Kelompok 3 Analisis Intrumentasi Teori Analisis Hasil GC Nurwahid Asyari P27241012047 Pangesti Widyaning Tyas P27241012048 Pridhita Baby Cynthia D P27241012049 Rana Indra Mustika P27241012050 Rara Shinta Chandra D P27241012051 Reni Erviana Wardani P27241012052

Pengertian Analisis Hasil GC Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan yang dapat menghasilkan identifikasi kualitatif. Bagaimanapun juga seorang analis harus dapat memastikan bahwa hasil yang diperoleh adalah benar seperti yang dtunjukkan oleh contoh di bawah Kromatografi gas dapat digunakan untuk analisis karena retensi bersifat karakteristik pada tiap senyawa. Identifikasi puncak dapat diperoleh dengan menggunakan inframerah atau spektrometri masa akan tetapi teknik sering tidak ada atau biaya sangat mahal. Sampel yang paling sulit dianalisis adalah sampel yang komponen-komponennya benar-benar tidak diketahui. Dalam hal ini konsultasi data retensi terkadang tidaklah cukup.

Macam macam Metode Analisis Penambahan Unsur ke dalam Sampel (Spiking) Perbandingan Data Retensi Identifikasi dengan Logaritma Retensi Identifikasi dengan Menggunakan Dua Detektor Uji Kimia

Penambahan Unsur ke dalam Sampel (Spiking) Metode percobaan yang paling mudah untuk identifikasi puncak adalah dengan menambahkan komponen ke dalam sampel dan mencoba untuk mengamati perubahan sebagai respon didalam spiked sampel.

Perbandingan Data Retensi Volume retensi suatu komponen adalah karakteristik sampel dan fase cair. Ini dapat digunakan untuk identifikasi komponen-komponen dalam sampel. Data retensi yang belum terkoreksi biasanya tidak digunakan mengingat volume retensi tergantung pada : Kolom, fase cair, temperatur kolom, kecepatan aliran, jenis gas pembawa, volume mati instrumen, penurunan tekanan across kolom Akan tetapi hal itu dapat digunakan pada sampel yang sudah diketahui informasinya dan tersedia standarisasinya. Kemampuan instrumen dalam menghasilkan data di perlukan dalam operasional isotermal maupun terprogram. Jika semua parameter operasional dapat konstan berulang-ulang maka perbandingan data retensi sampel dapat dibuat terhadap standar.

Identifikasi dengan Logaritma Retensi Menggambarkan grafik dari data retensi relatif atau yang disesuaikan terhadap berbagai parameter fisik senyawa atau serangakaian homologi dapat memberikan petunjuk dari identitas sampel yang belum diketahui.

Identifikasi dengan Menggunakan Dua Detektor Perbandingan rasio respon dari senyawa yang dianalisa oleh dua detektor yang berbeda dibawah kondisi yang telah ditetapkan bersifat karakteristik pada senyawa tersebut. Sampel biasanya dikromatografikan pada satu kolom dan kolom dibagi untuk dua detektor yang berbeda dengan yang masing-masing di rekam ke kromatogram secara bersamaan.

Kedua detektor tersebut spesifik seperti detektor “flame photometric detector (FPD)” akan memberi respon pada senyawa-senyawa sulfur dan phosporus, detektor “electron captive detector (ECD)” akan memberi respon pada senyawa-senyawa halogen, sementara thermionic spesific detector (TSD) akan memberi respon pada senyawa-senyawa nitrogen dan phosphorus. Detektor-detektor tersebut diterapkan secara luas dalam analisa obat-obatan dan pestisida.

Uji Kimia Effluen gas dapat bergelembung pada saat meewati tabung yang berisi reagen-reagen dan rekasi dapat teramati untuk memberikan petunjuk untuk mengidentifikasi senyawa seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Metode ini mahal dan diterapkan dengan cepat.

Daftar Pustaka http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-dengan-kromatografi-gas/