Psikologi komunikasi dan komunikasi persuasi
Pendahuluan Komunikasi adalah bagian paling penting dalam aktivitas kita sehari-hari. Hal lain yang terkait dalam proses komunikasi adalah persuasi. Diawali dari psikologi sosial yaitu persetujuan (compliance). Persetujuan adalah perilaku memenuhi permintaan yang dilakukan seseorang atas persuasi yang dilakukan oleh orang lain. Persuasi komunikasi dapat terbentuk dengan sempurna. Komunikasi muncul ketika terjadi interaksi antara dua pihak yang saling berbagi ide dan informasi.
Urgensi psikologi komunikasi dan persuasi mengeksplorasi manusia dari aspek perilakunya fetal kick atau gerakan janin, tangisan bayi bentuk respons ketikdanyamanannya
Persuasi didefinisikan sebagai “proses memengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri”.
aspek afeksi: kehidupan emosional Istilah persuasi bersumber dari bahasa Latin, persuasio, yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Persuasi dapat dilakukan secara rasional dan emosional. Persuasi secara rasional Kognitif: ide/ konsep Emosional aspek afeksi: kehidupan emosional aspek simpati dan empati
Kemampuan komunikasi yang dapat membujuk atau mengarahkan orang lain. “Manakah yang lebih mudah: membujuk diri sendiri atau membujuk orang lain?” “Membujuk untuk apa?” Kapan membujuknya, dalam situasi apa, dan pesan bujukan seperti apa?
Mengapa selalu SPG-nya adalah wanita?
Tiga jenis pola komunikasi: 1. Komunikasi asertif pendapat secara lugas tidak melukai atau menyinggung secara verbal/ nonverbal Co: gaya komunikasi SMI 2. Komunikasi pasif tidak mempunyai umpan balik yang maksimal tidak efektif. Co: mahasiswa pasif 3. Komunikasi agresif mengutarakan pendapat atau informasi atau pesan secara lugas, terdapat agrersi verbal maupun nonverbal. Co: gaya komunikasi Ahok
Komponen komunikasi persuasi Claim, pernyataan eksplisit maupun implisit. Misalnya, iklan pada umumnya menyatakan dengan lugas ajakannya untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu. Ada yang implisit misalnya iklan rokok. Warrant, perintah yang dibungkus dengan ajakan atau bujukan sehingga terkesan tidak memaksa. Misalnya, iklan yang diikuti dengan kata “ayo”, “mari”. Data, data/ fakta yang digunakan untuk memperkuat argumentasi keunggulan pesan dari komunikator. Contoh, iklan pembalut wanita yang menyatakan “7 dari 10 wanita Indonesia menggunakan pembalut wanita XXX”.
teror boikot Peme rasan Boykot produk Yahudi Teror bom Bali Untuk memengaruhi sikap, sifat, pendapat dan perilaku dapat dilakukan dengan teror Peme rasan boikot penyuapan Boykot produk Yahudi Teror bom Bali Penyuapan kasus korupsi Pemerasan melalui telepon
Menurut Schachter ada dua jenis persuasi 1 Persuasi sistematis proses memberikan pengaruh melalui perubahan sikap atau keyakinan dengan basis pemikiran logika dan pemberian alasan. Co: gerakan IM 2 Persuasi heuristic proses persuasi yang dilakukan melalui perubahan berdasarkan penerapan kebiasaan dan emosional. Co: pola hidup sehat
Beberapa komponen untuk dapat menjalankan metode persuasi: Komunikator orang yang memiliki kredibilitas tinggi (diukur dari kecakapan berkomunikasi lisan dan tulisan, penampilan yang menyenangkan, sikap yang meyakinkan, percaya diri yang tinggi). 2) Pesan komunikasi Pesan tidak boleh terasa diarahkan pada sasaran, tetapi justru berkesan bahwa pesan adalah untuk orang lain. Tidak ada instruksi melainkan contoh hasil tindakan orang lain.
3) Sasaran persuasif umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, keanggotannya dalam kelompok primer, minat khusus sasaran.
Strategi komunikasi persuasif Strategi adalah rencana terpilih yang bersifat teliti dan hati-hati atau serangkaian manuver yang telah dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Spesifikasi tujuan persuasi Identifikasi kategori sasaran Perumusan strategi persuasi Pemilihan metode persuasi yang diterapkan Co: Menjual rumah, iklan pizza hut tujuan, yakni membentuk tanggapan, memperkuat tanggapan, dan mengubah tanggapan.
Pada tempat kegiatan sasaran Berpikir kreatif Pada tempat kegiatan sasaran Menciptakan hubungan akrab Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan Prinsip-prinsip metode persuasi
Menurut Robert Cialdini ada beberapa aspek dalam proses persuasi: 1. Reciprocity asas timbal balik para sales dan SPG sering kali menawarkan sampel gratis kepada Anda. bentuk dukungan Indonesia terhadap negara Palestina 2. Commitmen dan consistency berkomitmen atas apa yang mereka anggap benar, maka semakin besar derajat kemungkinan individu tersebut menjaga dan menghormati komitmen tersebut. “harga sewaktu-waktu dapat berubah” tetap membeli 3. Social proof Lingkungan sosial yang terdiri dari orang-orang memiliki dampak kuat. Adanya kerumunan. 4. Authority Otoritas kunci persusasi dapat berjalan efektif Individu akan cenderung mematuhi figure otoritas. Kebijakan Risma, Ahok, Susi
5. Liking Menyukai orang yang memberi persuasi. Tupperware yang dikenal dengan model pemasaran “Viral Marketing” (WOM). 6. Scarcity Persuasi diharapkan akan lebih berhasil ketika persuasi dilakukan dalam kondisi kelangkaan. “Limited edition”