Menetapkan strategi produk PERTEMUAN – 2 Mata Kuliah: Manajemen Pemasaran Lanjutan Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP. 19811203 200604 1 004 (Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Penulis, Praktisi) Certified ’Auditor Ahli’ ; Certified ’Analis Kepegawaian Ahli’ Certified ’Keuangan Daerah’ ; Certified ’Pengadaan Barang Jasa Pemerintah’
MATERI : 1. Karakteristik dan Klasifikasi Produk. 2. Diferensiasi. 3. Hubungan Produk dan Merek. 4. Pengemasan, Pelabelan, Penjaminan dan Garansi.
1. Karakteristik dan Klasifikasi Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, properti, organisasi dan gagasan. Lima Tingkat Produk, yaitu: a). Manfaat Inti (Core Benefit): layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Misal: seorang tamu hotel membeli untuk menikmati ”istirahat dan tidur”. b). Basic Product: pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk dasar. Misal: pihak hotel menyediakan kamar dengan fasilitas tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja, tulis, meja rias, lemari pakaian. c). Expected Product: pemasar menyiapkan produk yang diharapkan yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika membeli produk ini. Misal: tamu hotel mengharapkan fasilitas tempat tidur yang bersih, dan situasi kamar yang nyaman. d). Augmented Product: pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan yang melampui harapan pelanggan. Misal: hotel menyediakan fasilitas televisi kabel, dan internet yang berkecepatan tinggi yang dibutuhkan konsumen. e). Potential Product: yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin di alami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang.
Klasifikasi Produk Produk dapat diklasifikasikan menjadi TIGA kelompok menurut DAYA TAHAN dan WUJUDnya: a). Barang yang Tidak Tahan Lama (nondurable goods) adalah barang-barang berwujudnya yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Misal: produk minuman, makanan, sabun, dsb. b). Barang Tahan Lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan berkali- kali. Misal: lemari es, peralatan mesin, pakaian, dsb. c). Jasa (service) adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis. Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas, pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Misal: jasa pangkas rambut, jasa dokter, jasa perbaikan kendaraan, jasa perbaikan barang elektronik, dsb.
Klasifikasi Produk Produk dapat diklasifikasikan menjadi EMPAT kelompok berdasarkan KEBIASAAN BELANJA: a). Barang Sehari-hari (convenience goods) adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sangat sedikit. Misal: sabun, koran, dsb. Jenis barang ini dibagi lagi atas TIGA yaitu: - Kebutuhan Pokok: barang-barang yang dibeli konsumen secara teratur. Contoh: pasta gigi. - Barang Dadakan: barang yang dibeli tanpa perencanaan atau upaya pencarian. Contoh: coklat dan majalah. - Barang Darurat: barang yang dibeli pada saat suatu kebutuhan mendesak. Contoh: payung dan baju jas hujan dibeli pada saat musim hujan. b). Barang Toko (shopping goods) adalah barang-barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya. Misal: perabotan, pakaian, mobil bekas dan peralatan rumah tangga. Jenis barang ini dibagi lagi atas DUA yaitu: - Barang Toko Homogen: memiliki kemiripan mutu, tetapi cukup berbeda dari segi harga sehingga dapat menjadi alasan perbandingan dalam berbelanja. - Barang Toko Heterogen: berbeda dari segi ciri-ciri produk dan layanan yang mungkin dianggap lebih penting daripada harganya.
Lanjutan… Klasifikasi Produk berdasarkan KEBIASAAN BELANJA c). Barang Khusus (specialty goods): memiliki ciri-ciri atau identifikasi merek yang unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. Misal: mobil, peralatan fotografi, pakaian pria, dsb. d). Barang yang Tidak Dicari (unsought goods) adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya. Misal: tanah persil kuburan, batu nisan, dsb.
Klasifikasi Produk Produk dapat diklasifikasikan menjadi TIGA kelompok berdasarkan BARANG INDUSTRI: (1). Bahan Baku dan Suku Cadang (materials and parts): barang-barang yang seluruhnya masuk ke produk produsen. Barang bahan baku ini dibagi atas DUA kelompok yaitu: a. Produk Pertanian. Misal: gandum, kapas, ternak, buah dan sayuran. b. Produk Alam. Misal: ikan, kayu, minyak mentah, biji besi. Bahan Baku dan Suku Cadang yang diproduksi dibagi menjadi DUA kategori yaitu: -> Bahan Baku Komponen, seperti besi, benang, semen, kabel. -> Suku Cadang Komponen, seperti mesin kecil, ban, cetakan. (2). Barang Modal (capital items): barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang Modal meliputi DUA kelompok yaitu: -> Instalasi terdiri atas bangunan seperti pabrik dan kantor. -> Peralatan terdiri atas peralatan dan perkakas pabrik, seperti generator, bor, elevator, dsb.
Lanjutan … Klasifikasi Produk berdasarkan BARANG INDUSTRI: (3). Perlengkapan dan Layanan Bisnis (supplies and business service) adalah barang dan jasa berumur pendek memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi
2. Diferensiasi Diferensiasi merupakan salah satu strategi jitu yang sering diterapkan ataupun digunakan oleh sebuah perusahaan untuk memenangi pesaingan. Diferensiasi adalah membuat sebuah produk yang berbeda dengan produk pesaing. Jika produk yang akan kita berikan sama dengan produk yang diberikan oleh pesaing dan kita masuk belakangan, maka dipastikan kita akan sulit bersaing, serta produk kita tidak akan diperhatikan oleh konsumen, maka dibutuhkan diferensiasi untuk unsur pembeda dari produk tersebut.
Diferensiasi Produk Philip Kotler secara garis besar menyatakan Diferensiasi Produk adalah penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih cepat dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan dibandingkan produk pesaing. Atau dengan kata lain, Diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.
Lanjutan … Diferensiasi Produk Kotler menyebutkan bahwa perusahaan dapat mendiferensiasikan produk melalui: a). Bentuk. Artinya, banyak produk dapat dideferensiasi berdasarkan bentuk yaitu ukuran, model atau struktur fisik produk.Misal: produk-produk obat-obatan yang dapat dideferensiasi berdasarkan ukuran dosis, bentuk, warna, komposisi, lapisan luar, masa fungsi. b). Fitur (features). Artinya, sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan fitur yang berbeda-beda yang melengkapi fungsi dasar produk. Suatu perusahaan dapat mengidentifikasi dan menyeleksi fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli saat ini dan kemudian menghitung nilai pelanggan, dibandingkan dengan biaya perusahaan untuk masing-masing fitur potensial. c). Mutu Kinerja. Artinya sebagian besar produk dibangun menurut salah satu dari empat level kinerja yaitu: Rendah, Rata-rata, Tinggi, dan Unggul. Mutu kinerja adalah level berlakunya karakteristik dasar produk. Perusahaan tidak harus merancang level kinerja setinggi mungkin. Perusahaan manufaktur harus merancang satu level kinerja yang sesuai dengan pasar sasaran dan level kinerja pesaing. Perusahaan juga harus merancang mutu kinerja sepanjang waktu. Terus menerus memperbaiki produk dapat menghasilkan pendapatan dan pangsa pasar yang besar.
Lanjutan … Diferensiasi Produk d). Mutu Kesesuaian (conformance quality), adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Mutu kesesuaian yang baik atau tinggi adalah bahwa produk itu akan memberikan kepuasan beberapa pembeli. Sebaliknya, mutu kesesuaian yang rendah adalah bahwa produk itu akan mengecewakan beberapa pembeli. e). Daya Tahan (durability), adalah ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi normal dan/atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu. Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk mendapatkan kendaraan dan peralatan dapur yang mempunyai reputasi tinggi karena tahan lama. f). Keandalan (reliability), adalah ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu,
Lanjutan … Diferensiasi Produk g). Mudah Diperbaiki, adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal. Sifat mudah diperbaiki yang ideal adalah jika pemakai dapat memperbaiki sendiri produk itu dengan biaya atau waktu yang relatif kecil. h). Gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli. Contoh: pembeli membayar harga premium untuk merek ’Jaguar ’ karen apenampilannya yang luar biasa; produk-produk rokok yang di- iklankan melalui media televisi dengan mengilustrasikan produk rokok terhadap perasaan konsumen, misal jiwa pemberani, jiwa petualang, jiwa tanpa batas, menunjukkan kebersamaan.
Rancangan: Kekuatan Pemaduan Dengan semakin ketatnya persaingan, rancangan menjadi salah satu potensi cara yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan dan memposisikan produk dan jasa perusahaan. Rancangan merupakan faktor yang akan sering memberikan sebuah perusahaan sisi bersaingnya. Rancangan adalah totalitas fitur yang memengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang disyaratkan oleh pelanggan. Perancang harus memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan dalam bentuk, pengembangan fitur, kinerja, kesesuaian terhadap spesifikasi, daya tahan, keandalan, kemudahan perbaikan, dan gaya. Bagi Perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang akan mudah diproduksi dan di-distribusikan. Bagi Pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang. Jadi, Perancang produk harus mempertimbangkan semua faktor tersebut.
Diferensiasi Jasa Jika produk fisik tidak mudah di-deferensiasi, kunci keberhasilan dalam persaingan sering terletak pada penambahan jasa atau layanan yang menambah nilai serta perbaikan mutu produk fisik itu. Pembeda utama Layanan adalah: a). Kemudahan Pemesanan (ordering ease), artinya mengacu pada seberapa mudah pelanggan dapat melakukan pemesanan ke perusahaan. Kemajuan teknologi informasi, memberikan kesempatan kepada semua perusahaan untuk menjual produknya melalui internet (e-business). b). Pengiriman (delivery), artinya mengacu pada seberapa baik produk atau jasa diserahkan kepada pelanggan. Penyerahan itu mencakup kecepatan, ketepatan, dan perhatian selama proses pengiriman. c). Pemasangan (installation), artinya mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk tertentu beroperasi di lokasi yang direncanakan. Misal: Pembeli alat berat, AC, CCTV, TV Kabel, dan produk elektronik lainnya mengharapkan pelayanan pemasangan yang baik.
Lanjutan … Diferensiasi Jasa d). Pelatihan Pelanggan (customer training), artinya mengacu pada pelatihan para pegawai pelanggan untuk menggunakan peralatan dar penjual secara tepat dan efisien. Misal: General Electric tidak hanya menjual dan memasang peralatan Sinar-X yang mahal di rumah sakit, tetapi juga bertanggung jawab atas pelatihan para pemakai perlatan itu. KFC, Pizza Hut, McDonald mengharuskan pemegang waralaba/franchise barunya untuk belajar langsung mengolah makanan cepat saji tersebut di kantor pusatnya. e). Konsultasi Pelanggan (customer consulting), artinya mengacu pada pelayanan data, sistem informasi, dan saran yang diberikan penjual kepada pembeli. f). Pemeliharaan dan Perbaikan (maintenance and repair), merupakan program pelayanan perusahaan untuk membantu pelanggan menjaga produk yang mereka beli senantiasa dalam kondisi kerja yang baik. Misal: Hewleet-Packard melalui produknya seperti printer, laptop, tablet, komputer dan monitor menawarkan dukungan teknis online atau ’e-support’.
3. Hubungan Produk dan Merek ENAM tingkat Hierarki Produk (yang dikaitkan dengan kebutuhan asuran jiwa), yaitu: a). Keluarga Kebutuhan (need family): kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu kelompok produk. Misal: keamanan. b). Keluarga Produk (product family): semua kelas produk yang dapat memenuhi kebutuhan inti dengan lumayan efektif. Misal: tabungan dan penghasilan. c). Kelas Produk (product line): sekelompok produk dalam kelas produk yang saling terkait erat karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dan dipasarkan melalui saluran yang sama, atau masuk ke dalam rentang harga tertentu. Misal asuransi jiwa. d). Jenis Produk (product type): sekelompok barang dalam lini produk yang sama-sama memiliki salah satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk tersebut. Misal: asuransi berjangka, seperti asuransi pendidikan. e). Barang (item)- yang disebut unit pencatatan persediaan (stockkeeping unit) atau varian produk (product varian): unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau suatu ciri lain. Misal: asuransi juwa berjangka Prudential yang dapat diperpanjang.
Bauran dan Sistem Produk Bauran Produk (product mix atau product assortement) adalah kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Sebuah bauran produk terdiri dari berbagai Lini Produk. Suatu Lini Produk adalah kumpulan dari produk-produk yang berhubungan erat, karena memiliki fungsi yang serupa, dijual pada kelompok konsumen yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sejenis, atau dengan harga jual dalam satu skala tertentu. Bauran Produk suatu perusahaan memiliki: a). Lebar: suatu bauran produk mengacu pada berapa banyak lini produk yang berbeda dimiliki perusahaan tersebut. b). Kedalaman: suatu bauran produk mengacu pada jumlah seluruh barang dalam bauran tersebut. c). Keluasan: suatu bauran produk mengacu pada berapa banyak jenis yang ditawarkan masing-masing produk dalam lini tersebut. d). Konsistensi: bauran produk tersebut mengacu pada seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam penggunaan akhir, ketentuan produksi, saluran distribusi, atau hal-hal lainnya.
Sambungan Topik: Bauran dan Sistem Produk Sistem Produk (product system) adalah sekelompok barang berbeda, tetapi saling berhubungan yang berfungsi dengan cara yang saling melengkapi. Misal: lini produk telepon cerdas seperti smartphone yang diperlengkapi bersama fitur-fitur produk yang sudah terpasang termasuk kamera, headset, keyboard, proyektor untuk persentasi, buku elektronik, perekam suara, pemutar video dan lagu, dsb.
Sambungan Topik: Bauran Produk Keputusan-Keputusan Mengenai Lini Produk, yaitu: 1). Analisis Lini Produk. Ada DUA kebutuhan informasi bagi para manajer lini produk, yaitu: -> Mereka harus tahu hasil penjualan dan keuntungan dari setiap jenis produk pada lini yang ada. -> Mereka harus mengetahui segalanya mengenai lini produk mereka jika dibandingkan dengan milik pesaing di dalam pasar yang sama. 2). Keputusan Memodernisasi Lini produk. Modernisasi produk ini merupakan suatu keharusan dalam jenis bisnis teknologi tinggi yang cepat sekali berubah. Misal: produk laptop dan handphone yang secara terus menerus mengeluarkan produk dan seri terbaru, guna untuk merencanakan penyempurnaan produknya agar semakin berkualitas dan mampu bersaing. 3). Keputusan atas Ciri dan Corak Lini. Pada umumnya manaje lini produk akan memilih satu atau beberapa jenis produk untuk memberi ciri pada satu lini. 4). Memangkas Lini Produk. Biasanya perusahaan mengurangi lini produk pada saat permintaan mengetat dan menambah lini pada saat permintaan berkurang.
Sambungan Topik: Bauran Produk ENAM Keadaan yang melibatkan Penetapan Harga Bauran Produk (product mix pricing), yaitu: 1). Penetapan Harga Lini Produk (product line pricing). Perusahaan-perusahaan biasanya mengembangkan lini-lini produk, dengan anggapan bahwa hanya satu produk dan memperkenalkan tahap-tahap harga. 2). Penetapan Harga Ciri Pilihan (optional features pricing). Banyak perusahaan menawarkan produk, ciri khas (features), dan jasa pilihan bersama produk utamanya. 3). Penetapan Harga Produk Pelengkap (captive product pricing). Beberapa produk memerlukan penggunaan produk tambahan atau produk pelengkap. 4). Penetapan Harga Dua Bagian (two part pricing). Perusahaan-perusahaan jasa sering terlibat dalam penetapan harga dua bagian yang terdiri atas tarif tetap ditambah biaya pemakaian yang tidak tetap. 5). Penetapan Harga Produk Sampingan (by product pricing). Produksi barang- barang tertentu seperti daging, produk minyak bumi, dan bahan kimia lain, seringa menghasilkan produk sampingan (turunan). 6). Penetapan Harga Penggabungan Produk (product bundling pricing). Penjual sering menggabungkan produk-produk dan ciri-ciri khas barang (features). Penggabungan Murni, terjadi apabila perusahaan hanya menawarkan produk-produknya sebagai satu gabungan. Penggabungan Campuran: penjual menawarkan barang satuan maupun gabungan.
Merek Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk-produk milik pesaing. Kriteria bagi Merek: 1. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk. 2. Merek harus menggambarkan kualitas, kegiatan, warna, dan sebagainya. 3. Merek harus mudah diucapkan, dikenali atau diingat. 4. Merek harus khas. Keunggulan Merek bagi Produsen: 1. Nama merek memudahkan penjual untuk mengolah pesanan-pesanan dan menekan permasalahan. 2. Nama merek dan tanda dagang akan secara hukum melindungi penjual dari pemalsuan ciri-ciri produk, karena bila tidak, setiap pesaing akan meniru produk yang telah berhasil di pasaran. 3. Merek memberi penjual peluang kesetiaan konsumen pada produk. 4. Merek dapat membantu penjual dalam mengelompokkan pasar ke dalam segmen-segmen. 5. Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik.
Keputusan-Keputusan Mengenai Merek (Brand Decision) a). Keputusan Merek. Perlukah merek bagi suatu produk? b). Keputusan Penyediaan Merek. Dalam memutuskan pencantuman merek pada suatu produk, seorang produsen mempunyai beberapa pilihan mengenai pihak mana yang sebaiknya memberi merek. Ada kemungkinan produk dipasarkan dengan ’merek produsen’ atau ’merek lisensi’ Atau dengan kata lain, siapa yang harus menyediakan merek? c). Keputusan Kualitas Merek. Kualitas seperti apa yang akan diterapkan pada merek? d). Keputusan Perluasan Merek. Upaya meluaskan nama merek yang telah terbukti berhasil guna meluncurkan produk atau lini produk yang baru atau yang merupakan hasil produk atau lini produk yang baru atau yang merupakan hasil modifikasi. Atau, haruskah produk-produk lain diberi nama merek yang sama? e). Keputusan Merek Ganda. Perlukan dua atau lebih merek diberikan pada kategori produk yang sama? f). Keputusan Penempatan Kembali Merek. Terdiri dari: kualitas tinggi, kualitas menengah, kualitas rendah.
Penentuan Merek Bersama dan Penentuan Merek Ramuan Penentuan Merek Bersama: produk sering dikombinasikan dengan produk-produk dari perusahaan lain dengan berbagai cara. Fenomena yang sedang berkembang adalah munculnya merek bersama (co-branding)yang juga disebut ’dual branding’ atau ’brand bundling’, dimana dua atau lebih merek terkenal digabung dalam satu produk patungan dan/atau dipasarkan bersama dalam satu mode. Merek Ramuan adalah khusus dari merek bersama. Termasuk di sini penciptaan ekuitas merek untuk bahan-bahan, komponen atau suku cadang yang mungkin tercakup dalam produk-produk bermerek lain. Yang menarik pada Merek Ramuan adalah penentuan merek sendiri dimana perusahaan mengiklankan bahkan memberikan merek dagang pada unsur-unsur yang diberi merek mereka sendiri. Merek-merek ramuan berupaya menciptakan kesadaran dan pilihan yang memadai untuk produk mereka yang tidak akan dibeli konsumen dalam jumlah besar yang tidak mengandung unsur itu.
4. Pengemasan, Pelabelan, Penjaminan dan Garansi Pengemasan (packaging) adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah untuk produk. Kemasan adalah segala kegiatan merancang, dan memproduksi wadah atau bungkus dari suatu produk. Kemasan sebagai salah satu elemen dari strategi pemasaran agar produk dapat diterima atau diminati oleh konsumen. Agar produk dapat diterima oleh konsumen, maka kemasan harus menarik, unik, mudah digunakan, serta memberikan informasi yang lengkap akan suatu produk. Tingkat Bahan dari Kemasan: 1. Kemasan Dasar (primary package) ialah bungkus langsung dari suatu produk. 2. Kemasan Tambahan (secondary package) ialah bahan yang melindungi kemasan dasar dan dibuang bila produk tersebut akan digunakan. 3. Kemasan Pengiriman (shipping package) ialah setiap kemasan yang diperlukan waktu penyimpanan, pengangkutan dan identifikasi.
Pelabelan Label adalah bagian dari pengemasan dan terdiri dari keterangan tercetak dan menjelaskan sesuatu mengenai produk. Label dapat berupa kartu sederhana atau sticker yang ditempelkan pada produk atau berupa tulisan terperinci yang merupakan bagian dari kemasan. Fungsi dari Label: 1. Label mengidentifikasi produk atau merek, seperti misalnya nama Bintang yang tertera pada minuman Bir. 2. Label menggolongkan produk, misalnyaminuman alkohol yang dimana pada kaleng atau botolnya diberi label golongan A, B, dan C. 3. Label menjelaskan beberapa hal mengenai produk, yaitu siapa yang memproduksi, dimana diproduksi, kapan diproduksi, apa isinya, bagaimana harus digunakan, bagaimana cara menggunakan dengan aman. 4. Label dapat sebagai alat promosi.
Penjaminan dan Garansi Jaminan merupakan pernyataan formal dari kinerja produk yang diharapkan oleh pengusaha pabrik. Produk bergaransi dapat dikembalikan kepada pabrik atau pusat service yang ditunjuk untuk melakukan perbaikan, penggantian atau pengembalian uang. Jaminan, apakah itu diekspresikan atau diimplikasikan, dapat dituntut secara hukum.
SEKIAN & TERIMA KASIH