Komponen Pemberantasan Penyakit
penyakit Menyerang perorangan Menyerang komunitas Mengobati penyakitnya Mencegah penularan Menyerang komunitas Penanggulangan /pemberantasan penyakit mencegah meluasnya penyakit Memberantas = tak sekedar mengobati
Komponen Pemberatasan Penyakit • Tindakan Terhadap Penderita • Tindakan Terhadap Contact Person • Tindakan Terhadap Perantara • Tindakan Terhadap Lingkungan • Tindakan Terhadap Agent
Tindakan Terhadap Penderita
KERENTANAN DAN KEKEBALAN gambaran tentang populasi manusia atau binatang yang rentan atau kebal terhadap suatu penyakit. kekebalan setelah terjadi infeksi
Tindakan Terhadap Contact Person
MANUSIA SEBAGAI RESERVOIR Lingkaran penularan penyakit yang sangat sederhana, reservoir manusia serta penularan dari manusia ke manusia. - Misalnya ISP oleh virus/bakteri, difteri, pertussis, TBC, influensa, GO, sipilis, lepra. Penularan penyakit ke pejamu potensial :proses kolonisasi, proses infeksi terselubung (covert), proses menderita penyakit (overt) Manusia sbg reservoir dapat sebagai penderita, juga sbg carrier.
MANUSIA SEBAGAI RESERVOIR Reservoir yang selalu sbg penderita : cacar, TBC, campak, lepra, dll. Reservoir sbg penderita dan carrier : difteri, kolera, tifus abdominalis, dll. Reservoir sbg penderita, tdk dpt menularkan tanpa vektor/pejamu lain : malaria, filaria, dll.
CARIER PENDERITA ATAU POST PENDERITA YANG MASIH MENGANDUNG KUMAN MENULAR TETAPI TIDAK ADA GEJALA KLINIK. CARIER RESERVOIR SUATU PENY. INFEKSI. JENIS CARIER : HEALTHY CARRIER ( INAPPARENT) POLIOMYELITIS, HEPATITIS B, MENINGOCOCUS. INCUBATORY CARRIER ( MASA TUNAS ) VARICELLA, MEASLES, HEPATITIS VIRUS. CONVALESCENT CARRIER ( BARU SEMBUH ) THYPOID, HEPATITIS B, DIPTHERI. CHRONIS CARIER ( MENAHUN ) HEPATITIS B, TIFUS
IMUNOGENISITAS Adalah kemampuan menghasilkan imunitas. Imunitas yang diperoleh dapat berbentuk: Kekebalan humoral primer Kekebalan seluler Kekebalan campuran. Imunogenisitas dipengaruhi : Faktor penjamu ( Umur, Ras, Status Gizi,) Dosis dan virulensi Penyebab. Faktor Intrinsik Unsur Penyebab. Lokasi terjadinya infeksi.
Tindakan Terhadap Lingkungan
Tindakan Terhadap Perantara
prinsip
Tindakan Terhadap Agent
Tindakan Terhadap Agent KELOMPOK ARTHROPODA : Scabies, pediculosis. KELOMPOK CACING / HELMINTH.: helminthiasis. KELOMPOK PROTOZOA : amoeba, plasmodium, KELOMPOK FUNGUS: ptyriasis, candida, tinia KELOMPOK BAKTERI: tuberculosis, streptococus KELOMPOK VIRUS : HIV, Infuenza. Avian Flu, campak
INFEKSI INFEKSI SANGAT BERBAHAYA KEMATIAN NYA TINGGI. INFEKSI DENGAN DAMPAK KECACATAN. INFEKSI YANG POTENSIAL MENJADI WABAH INFEKSI KRONIS
SUMBER PENULARAN (RESERVOIR) Unsur penyebab penyakit ( biologis). Butuh tempat ideal berkembang biak dan bertahan. Reservoir adl organisme hidup/mati, dimana penyebab penyakit hidup normal dan berkembang biak. Reservoir dapat berupa manusia, binatang, tumbuhan serta lingkungan lainnya. Reservoir merupakan pusat penyakit menular, karena merupakan komponen utama dari lingkaran penularan dan sekaligus sebagai sumber penularan.
KARAKTERISTIK AGENT BERKAITAN DENGAN HOST
1. INFEKTIFITAS Kemampuan unsur penyebab masuk dan berkembang biak dapat dianggap bahwa jumlah minimal dari unsur penyebab untuk menimbulkan infeksi terhadap 50% pejamu spesies sama. Dipengaruhi oleh sifat penyebab, cara penularan, sumber penularan, faktor pejamu seperti umur, sex dll. Infektifitas tinggi : campak. Infektifitas rendah : lepra
2. PATOGENESITAS Kemampuan agent untuk menghasilkan penyakit dgn gejala klinik yang jelas. Dipengaruhi oleh adanya infektivitas Staphillococcus tidak patogen bila di rektum. Tapi bila di rongga peritoneum atau selaput otak, akan menyebabkan penyakit yang serius.
PATOGENESIS imunologis atau reaksi alergi: dermatitis, TB, DBD, dll. Invasi langsung ke jaringan : Penyakit parasit seperti amubiasis, giardiasis. Beberapa jenis cacing nematoda, cestoda. Infeksi bakteri (meningitis), ISK, faringitis, virus, dsb. Produksi toksin : tetanus, difteri, enterotoksin dari E. Coli imunologis atau reaksi alergi: dermatitis, TB, DBD, dll.
PATOGENESIS Infeksi yang menetap (infeksi laten): Bakteri mungkin tetap berada di pejamu dengan keadaan tanpa gejala setelah mengalami infeksi.(hemophillus influenzae, neisseria meningitidis, streptococcus, dll. infeksi virus mis. Herpes zoster, herpes simplex, varicella zoster, encephlitis, dsb. Peningkatan kepekaan pejamu melawan obat yang tidak toksis: Rey’s syndrom, dimana infeksi virus dpt menyebabkan encephalopathy bila diobati salisilat. Ketidakmampuan membentuk imunitas: AIDS, CFR 70%.
3. VIRULENSI Nilai proporsi penderita dgn gejala klinis yang berat thd seluruh penderita dgn gejala klinis yang jelas. Dipengaruhi dosis, cara masuk/penularan, faktor pejamu. Poliomyelitis lebih berbahaya bila mengenai org dewasa daripada anak-anak.
4. ANTIGENESITAS IMUNOGENISITAS Kemampuan AGENT menstimulasi HOST untuk menghasilkan kekebalan/imunitas. Dapat berupa kekebalan humoral primer, kekebalan seluler atau campuran keduanya. Dipengaruhi oleh faktor pejamu, dosis dan virulensi infeksi. Campak dapat menghasilkan kekebalan seumur hidup. Gonococcus dapat terkena gonore beberapa kali.
PENULARAN PENYAKIT FAKTOR PENYEBAB PENULARAN ( AGENT ) FAKTOR SUMBER PENULARAN ( RESERVOIR DAN RESOURCES ) FAKTOR CARA PENULARAN ( MODE OF TRANSMISION)
Langsung: Tidak langsung: Perpindahan agent dari Reservoir langsung ke Host potensial baru, melalui pintu masuk (port de entre) tertentu. Tidak langsung: Perpindahan agent dari Reservoir melalui media tertentu ke Host baru.
dari orang ke orang dari binatang ke orang dari tumbuhan ke orang karena kontak dengan benda terkontaminan
CARA PENULARAN KONTAK LANGSUNG KONTAK TDK LANGSUNG : Melalui udara Melalui makanan Melalui vektor
CARA MASUK : MUKOSA / KULIT SALURAN CERNA SALURAN PERNAFASAN SALURAN UROGENITALIA GIGITAN, SUNTIKAN, LUKA PLACENTA