Matakuliah : U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun : 2005 Versi : 1 Pertemuan 12 Seni Simbolisme dan Monumentalisme
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : TIK 20 Mahasiswa dapat menjelaskan fenomena aliran seni simbolisme dan monumentalisme TIK 21 Mahasiswa dapat menguraikan karya-karya seniman aliran tersebut
Seni Abad 19>Simbolisme dan Monumentalisme Pada kaum Impresionis dan realis, faktor agama tidak diperhatikan sama sekali. Terutama oleh pelukis Degas yang dianggap nihilistis dan egosentris. Mereka hanya mengemukakan sesuatu dipandang dari segi yang tidak berpijak pada agama. Tetapi keadaan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan oleh perkembangan seni akhirnya berpandangan bahwa agama pun bukan saja penting tetapi adalah faktor yang menentukan pula di dalam seni mulai meresapi jiwa para seniman.
Seni Abad 19>Simbolisme dan Monumentalisme Maka timbullah ilham untuk mewujudkan pandangan ini dalam bentuk seni. Rangsangan baru ini dinamakan Simbolisme. Aliran Simbolisme ini adalah suatu aliran dalam seni yang mengungkapkan perasaan diwujudkan dalam bentuk tidah langsung melainkan merpakan perlambangan yang mempunyai daya pengaruh sendiri.
Seni Abad 19>Simbolisme dan Monumentalisme Karya simbolisme pada umumnya melukiskan pergolakan batin menghadapi berbagai perasaan seperti: Kegelisahan Pesimisme Kemurungan yang banyak juga dipersonofikasikan
Seni Abad 19>Simbolisme dan Monumentalisme Simbolisme yang dibawa kepada bentuk yang lebih sederhana mewujudkan hiasan atau perlambangan maka dinamakan Monumentalisme. Aliran ini sebenarnya lahir dari penggalian seni kuno seperti karya seniman bangsa Mesir Kuno sementara aliran Simbolisme berpangkal kepada orientasi kesenian Hindu.
Seni Abad 19>Simbolisme dan Monumentalisme Jadi Simbolisme lebih mengutamakan: Unsur-unsur kerohanian sebagai imbangan periode impresionisme yang telah mengabaikan faktor ke-Tuhan-an. Membawakan aliran ini untuk menyadari kembali akan hukum ada dan tiada.