EKSTRAKSI TANAMAN OBAT Tim B2P2TO2T
Metode Ekstraksi tanaman 0bat: 2 1. Ekstraksi senyawa atsiri (atsiri) A. Ekstraksi dingin= Enfleurasi B. Ekstraksi panas= Destilasi air, destilasi uap, destilasi uap-air. 2. Ekstraksi senyawa non atsiri A. Ekstraksi dingin: maserasi, perkolasi B. Ekstraksi panas: infundasi, soxhletasi. B2P2TO2T
Corong pisah 2. Perkolator 3. Beaker glass PERKOLASI Disiapkan 1 set alat perkolasi, terdiri dari corong pisah, perkolator, beaker glass. Bagian bawah perkolasi dilapisi dengan glasswoll, untk menjaga serbuk, tidak ikut turun kebawah, sehingga menyumbat kran. Bahan/simplisia diserbuk, diayak dengan ayakan mesh tertentu, Misal : Rimpang, Biji, dengan ayakan mesh 20; sedangkan daun, batang, akar dengan ayakan mesh 40 Bahan ditimbang 20 gram, dimasukkan beaker glass, dibasahi dengan cairan penyari yang akan digunakan. Jumlah penyari yang digunakan untuk membasahi serbuk: 25% -50% berat serbuk. Beaker glass ditutup plastik, didiamkan 1 jam. Corong pisah 2. Perkolator 3. Beaker glass
Destilasi air Bahan di memarkan, atau dirajang. Ditimbang 100 gram, dimasukkan dalam labu alas bulat volume 1000 ml. Ditambah aquadest 500 ml atau sampai seluruh bahan terendam air. Dirangkai dengan destilator stahl, dipanaskan. Saat air mulai mendidih, dicatat waktunya. Volume minyak dicatat setelah 1 jam mendidih. Destilasi dihentikan jika tidak ada penambahan volume minyak lagi, setelah dipanaskan 1 jam dipanaskan. 7. Rendemen minyak atsiri : volume minyak X 100% (% v/b) bobot bahan
PELAKSANAAN Serbuk yang telah dibasahi, dipindahkan ke perkolator, dengan bantuan corong Bagian atas serbuk, dilapisi dengan kertas saring Cairan diteteskan keatas lapisan kertas saring dengan kecepatan 30 tetes/menit, dengan bantuan corong pisah Cairan penyari diteteskan hingga, terdapat satu lapis cairan + 1cm diatas serbuk. Perkolator ditutup plastik/aluminim foil Didiamkan 24 jam. Setelah 24 jam, ekstrak diteteskan, ditampung dalam beaker glass/erlenmeyer, dengan kecepatan tetesan 30 tetes/menit. Ektraksi dihentikan jika volume ekstrak yang tertampung 10 kali bobot bahan. Ditimbang cawan kosong. Ekstrak dipekatkan, ekstrak pekat dipindah keatas cawan penguap, pemekatan dilanjutkan diatas penangas air. Ditimbang ekstrak pasta/kering, untuk mengetahui bobot ekstrak. Rendemen ekstrak : bobot ekstrak kering X 100% Bobot sampel mula-mula
MASERASI Bahan diserbuk, diayak dengan ayakan mesh 40. Ditimbang 50 gram Dimasukkan dalam beaker glass Diberi cairan penyari 7,5 kali bobot bahan Ditutup plastik/aluminium voil. Didiamkan 3-5 hari ditempat tertutup, terlindung dari cahaya, sambil sesekali diaduk. Ekstrak disaring, ditampung dalam erlenmeyer hingga 10 kali bobot bahan, dipekatkan. Ditimbang cawan penguap kosong. Ekstrak pekat dipindah dalam cawan penguap, dipekatkan diatas penangas air, hingga ekstrak menjadi pasta/kering. Cawan + ekstrak ditimbang, untuk mengetahui bobot ekstrak. Rendemen ekstrak = bobot ekstrak X 100% bobot bahan mula-mula
INFUSA PANCI INFUS, TERBUAT DARI KERAMIK/KACA/BAHAN ENAMEL PANCI PENANGAS AIR, TERBUAT DARI ALUMINUM/STAINLESS STELL.
PELAKSANAAN Dipanaskan panci penangas air Ditimbang 20 gram bahan, dimasukkan dalam panci infusa Dibasahi dengan cairan penyari yang akan digunakan 2X bobot bahan, ditutup. Ditambah dengan cairan penyari hingga 10 kali bobot sampel. Dimasukkan dalam panci penangas yang telah mendidih. Suhu bagian dalam panci infusa dijaga konstan 900C, selama 15 menit. Ditimbang cawan penguap kosong Setelah 15 menit, ekstrak disaring, ditampung dalam cawan penguap, dipekatkan diatas penangas air, hingga ekstrak menjadi pasta/kental Ditimbang Cawan + Esktrak untuk mengetahui bobot ekstrak. Rendemen ekstrak = bobot ekstrak X 100 bobot sampel mula-mula
KHUSUS UNTUK MATERI DIBAWAH INI, UNTUK 100 BAGIAN INFUSA DIPERLUKAN BAHAN sbb = KULIT KINA....................... 6 BAGIAN DAUN DIGITALIS..............0,5 BAGIAN AKAR IPEKA.....................0,5 BAGIAN DAUN KUMIS KUCING.....0,5 BAGIAN DAUN SENA......................4 BAGIAN TEMULAWAK....................4 BAGIAN
SOXHLETASI CORONG KONDENSOR/PENDINGIN BALIK SOXHLET LABU ALAS DATAR HOT PLATE/LEMPENG PEMANAS
PELAKSANAAN Ditimbang 20 gram bahan, dibungkus dengan kertas saring Dimasukkan dalam labu soxhlet Dituangi cairan penyari dengan bantuan corong, hingga terjadi 1,5 kali sirkulasi Dipanaskan. Proses soxhletasi dihentikan jika cairan pada pipa kapiler soxhlet telah jernih. Ditimbang cawan penguap kosong Ekstrak dituang dalam cawan penguap, dipekatkan diatas penangas air. Ditimbang cawan + ekstrak, untuk mengetahui bobot ekstrak Rendemen ekstrak = bobot ekstrak X 100% bobot sampel mula-mula POLTEKKES 2012
Keuntungan penggunaan ekstrak Kuantitas jauh lebih kecil (bisa sampai 1/10 berat serbuk simplisia) Konsentrasi zat aktif lebih besar Stabilitas zat aktif lebih terjaga Lebih mudah dikembangkan menjadi bentuk sediaan yang acceptable.
Macam –macam ekstrak Ekstrak total: mengandung semua bahan yang dapat tersari Ekstrak terpurifikasi: ekstrak yang telah dimurnikan dari zat balast (resin, lemak, gula) Ekstrak terpurifikasi tidak sama dengan isolat
Macam-macam bentuk ekstrak Ekstrak cair (Extractum liquidum) Kadar solvent tinggi Perlu standarisasi khemis/fisis 2. Ekstrak kental (Extractum spissum) Perlu standarisasi fisis/kimiawi Perlu penambahan bahan pengering 3. Ekstrak kering (Extractum siccum) Perlu standarisasi fisis/khemis Dapat langsung digunakan dalam formulasi POLTEKKES 2012
Masalah standarisasi ekstrak Ekstrak terdiri dari campuran senyawa kimia diperlukan proses isolasi sbl analisis instrumental Zat aktif sering tidak diketahui dicari zat identitas (marker) atau dengan profil kromatogram Variabilitas dari tanama penghasil dipengaruhi oleh oleh lingkungan, varietas 4. Proses pasca panen kandungan kimia peka terhadap enzim POLTEKKES 2012
Masalah standarisasi ekstrak… lanjt 5. Proses produksi Kandungan kimia termolabil muncul artefak mis: jahe mengandung gingerol, tapi setelah proses ekstraksi muncul shogaol 6. Zat standar pembanding tidak tersedia 7. Belum tersedia prosedur analisis yang selektif
Syarat zat identitas (marker) Merupakan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman/bahan ekstrak yang diuji serta tidak dimiliki oleh tanaman yang lain Karakteristik untuk masing-masing ekstrak Mudah dideteksi Stabil Kadarnya relatif besar Sedapat mungkin semi polar
Contoh ‘marker’ Andrographolide Sambiloto Asiaticoside Pegagan Apigenin Seledri
MATUR NUWUN POLTEKKES 2012