dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S,M.Sc JURNAL READING Effect of Flunarizine on Serum Glutamate Levels and its Correlation with Headache Intensity in Chronic Tension-Type Headache Patients Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S,M.Sc Disusun Oleh : Alfiah 1710221019 FK UPNVJ
pendahuluan Gangguan sakit kepala merupakan salah satu masalah yang paling sering praktik medis. Jenis sakit kepalterserig ialah TTH tesion type headache. Epidemiologi dari populasi Asia menderita TTH sebanyak 20-30% dan prevalensi TTH secara global pada populasi orang dewasa adalah 42%. Sebuah penelilitian rumah sakit di Indonesia melaporkan prevalensi tipe sakit kepala episodik (ETTH) sebesar 31% dan tipe kronis (CTTH) 24%. TUJUAN: Untuk melihat efek flunarizine pada kadar serum glutamate dan hubungannya dengan intensitas sakit berdasarkan Numeric Rating Scale (NRS) untuk skor nyeri pada pasien CTTH.
SAMPEL Jumlah SAMPEL = 73 Subjek menderita CTTH (menurut ICDH-II) Inklusi : pria dan wanita Usia 18-65 tahun Eksklusi pasien CTTH yang menerima atau telah menerima pengobatan profilaksis dalam 4 minggu sebelumnya, pasien dengan defisit neurologis terkait dengan sakit kepala, penyakit somatik atau kejiwaan serius depresi, gangguan ekstrapiramidal, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma bronkial , gagal jantung, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, keganasan, kehamilan, menyusui Hipersensitif terhadap flunarizine atau amitriptyline.
metodologi Desain penelitian : eksperimental Tempat penelitian : klinik rawat jalan Rumah Sakit Umum Adam Malik Medan, Rumah Sakit Puteri Hijau dan Medan Johor Primary Health Center Medan, Indonesia, pada bulan April dan Agustus 2016 Waktu Penelitian : Juli 2012 - Desember 2014 Analisis data : Tingkat glutamat serum dan skor NRS sebelum dan sesudah perlakuan 15 hari dianalisis dengan menggunakan uji T berpasangan, Uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan analisis post hoc dengan uji Mann-Whitney digunakan untuk mengetahui efek pengobatan yang paling signifikan antar kelompok. Semua data dinyatakan sebagai mean ± S.D. P <0,05 dianggap signifikan.
Hasil
73 subjek (Tabel 1) menderita CTTH menurut International Classification of Headache Disorders, kriteria 2nd edition (ICHD-II) .
Tingkat penurunan glutamat serum terus meningkat secara signifikan pada kelompok flunarizine 5 mg (1,19 ± 1,13 μg / L) dibandingkan kelompok flunarizine 10 mg (0,75 ± 0,60 μg / L) dan amitripilin 12,5 mg (0,20 ± 0,23 μg / L) P <0.001, uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney post hoc). Penurunan skor NRS ditemukan secara signifikan pada ketiga kelompok (flunarizine 5 mg, 1,12 ± 0,78 μg / L; flunarizine 10 mg, 2,48 ± 0,65 μg / L dan amitriptyline 12,5 mg, 3,35 ± 0,71 μg / L) (P <0,001, Kruskal Uji -Wallis diikuti dengan uji Mann-Whitney post hoc) dibandingkan sebelum dan sesudah perawatan (Tabel 2).
Penurunan NRS yang paling signifikan ditemukan pada kelompok amitriptilin 12,5 mg, sedangkan penurunan konsentrasi glutamat serum paling banyak ditemukan pada kelompok flunarizine 5 mg Skor NRS juga menunjukkan nilai negatif dan tidak signifikan yang sangat lemah (R = - 0,007; P = 0,488) setelah pemberian flunarizine 10 mg. Korelasi positif sedang (R = 0,508; P = 0,007) ditemukan antara skor NRS dan konsentrasi glutamat serum setelah pemberian amitriptilin 12,5 mg
Sistem glutamat menjadi titik amplifikasi dari rangkaian transmisi rasa sakit dalam kondisi klinis ini. Flunarizine, penghambat saluran kalsium, bisa melewati sawar darah otak dan bisa menghambat pelepasan glutamat menghalangi saluran kalsium menghambat masuknya kalsiumpenekanan hiperrangsang kalsium mengurangi intensitas sakit kepala Dalam penelitian ini, ditemukan penurunan kadar serum glutamat yang signifikan diikuti oleh penurunan intensitas sakit kepala setelah pengobatan flunarizine. Namun, ditemukan korelasi negatif sangat tidak signifikan (r = -0,062; P = 0,385) antara kadar glutamat serum dan intensitas sakit kepala. penurunan intensitas sakit kepala setelah pengobatan flunarizine terjadi tidak melalui pengurangan kadar glutamat serum pada pasien CTTH. Sedangkan menggunakan amitriptyline, ditemukan penurunan kadar serum glutamat yang signifikan diikuti oleh penurunan intensitas sakit kepala. Diskusi Amitriptyline memblokir reuptake neuronal serotonin dan noradrenalin, Antagonisme reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA), blokade reseptor muskarinik dan saluran ion juga berperan. menunjukkan bahwa amitriptyline cenderung mempengaruhi beberapa reseptor yang terkait dengan modulasi rasa sakit. Ini menunjukkan bahwa intensitas sakit kepala yang menurun setelah perawatan amitriptyline mungkin terkait dengan pengurangan glutamat serum. Ada juga ditemukan korelasi positif moderat (r = 0,508; P = 0,007) antara serum glutamat dan intensitas sakit kepala.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : Tidak ada korelasi signifikan yang ditemukan antara serum glutamat dan intensitas penurunan sakit kepala setelah perawatan dengan flunarizine,. Saran : disarankan agar intensitas sakit kepala setelah perawatan flunarizine terjadi bukan melalui jalur glutamat pada pasien CTTH.
terimakasih