SEVEN JUMP Sumber: David et al, 1999

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penalaran, Asumsi, Konteks dan Peta Berpikir
Advertisements

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Problem Based Learning Belajar Berdasarkan Masalah
Management Tutorial dan The Seven Jumps
Langkah-Langkah Advokasi Kebijakan
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pelaksanaan Audit Retno Indrati.
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
PERTEMUAN 9 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK (GDSS)
SESI 7 ACTIVE LEARNING 1. Mengapa AL ? Konfusius (400 SM)
Problem based learning
Medical Education Unit Faculty of Medicine & Public Health
Model discovery learning
SAINS DI SEKOLAH DASAR IMANUEL SAIRO AWANG PRODI PGSD
JENIS-JENIS WAWANCARA
Model discovery learning
Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme
Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
Pembelajaran KOOPERATIF dan Pembelajaran KOLABORATIF
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
TEMUAN KEKURANGAN (DEFICIENCY FINDINGS) DAN PELAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN Defisiensi atau kekurangan dalam hal ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Konsep CBSA.
Kecakapan Antarpribadi
Unik Ambar Wati STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DI SD Unik Ambar Wati
Problem based learning
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Analisis Metode Eksperimen
PERTEMUAN II Mengkondisikan kelas/Orientasi keberadaan mahasiswa
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MANAJEMEN STRATEGIK PENYELESAIAN SOAL CASE STUDY
Modul 9 : Mengaplikasikan Lembar Kerja Modul 10 : Mengembangkan Pendekatan Abad 21 Modul 11 : Merencanakan dan Melaksanakan Rencana Kerja Anda.
PENELITIAN KUALITATIF
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Penelitian Tindakan Kelas
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Model problem based learning
TELECENTER SEBAGAI FASILITATOR PERUBAHAN KOMUNITAS
KETRAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Assalammuallaikum Wr. Wb.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

SEVEN JUMP Sumber: David et al, 1999 Sumber bahan ajar : Capasity Buildimg staf Bapelkes dalam EPP 2012

Tutorial group process problem students Problem / case / scenario / task

SEBAGAI KOMPLEKSITAS IDE-IDE GAGASAN, NILAI 2, NORMA 2, PERATURAN DSB. Memuaskankah ?.....

Seven jump Clarify unfamiliar terms Define the problem(s) Brainstorm possible hypothesis or explanations Arrange explanations into a tentative solution Define learning objectives Information gathering and private study Share the results of information gathering and private study

Step 1. Clarify unfamiliar terms Proses: Mahasiswa mengidentifikasi setiap kata yang artinya kurang jelas Kemungkinan ada anggota kelompok yang dapat mendefinisikan kata yang dimaksud Mahasiswa harus merasa bebas dan bersikap jujur tentang hal yang belum dipahami

Step 1. Clarify unfamiliar terms Rasional: Istilah asing / belum dipahami dapat menjadi hambatan untuk memahami makna yang sebenarnya Klarifikasi istilah yang setengah dimengerti oleh mahasiswa dapat menjadi awal proses pembelajaran Output: Kata atau nama yang maknanya belum disetujui kelompok harus didaftar sebagai tujuan pembelajaran

Step 2. Define the problem(s) Proses: Ini merupakan sesi terbuka, mahasiswa didorong untuk memberi kontribusi pandangan mereka tentang masalah yang sedang didiskusikan Tutor perlu mendorong seluruh anggota kelompok untuk berpartisipasi dalam proses analisis secara cepat dan luas

Step 2. Define the problem(s) Rasional: Setiap anggota kelompok sangat mungkin mempunyai pandangan yang berbeda terhadap masalah tertentu Membandingkan dan mengumpulkan pandangan mereka akan melebarkan horizon intelektual untuk kemudian menetapkan tugas-tugas kemudian Output: Daftar issues yang akan / harus dijelaskan oleh mahasiswa

Step 3. Brainstorm possible hypothesis or explanations Proses: Masih merupakan sesi terbuka, tetapi mahasiswa mencoba untuk membuat formulasi, test dan membandingkan hipotesis sebagai penjelasan terhadap masalah yang didiskusikan Tutor menjaga diskusi dalam level hipotesis dan tidak perlu terburu-buru mendorong mahasiswa ke arah diskusi yang lebih rinci

Step 3. Brainstorm possible hypothesis or explanation Hipotesis: Suatu anggapan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenaran, atau sebagai awal untuk investigasi Penjelasan: Upaya memahamkan lebih rinci dan membuat mudah dimengerti, dengan suatu pandangan ke arah pemahaman yang menguntungkan

Step 3. Brainstorm possible hypothesis or explanations Rasional: Ini merupakan langkah yang krusial: menggunakan memori dan pembelajaran sebelumnya serta membiarkan mahasiswa melakukan test atau memperhatikan pemahaman orang lain Langkah ini harus mencapai level pemahaman yang lebih dalam dan bukan level fakta yang superfisial Output: Daftar hipotesis atau penjelasan

Step 4. Arrange explanations into a tentative solution Proses: Mahasiswa akan berpikir tentang penjelasan yang berbeda-beda sebanyak mungkin Masalah didiskusikan secara cermat, lebih rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan oleh kelompok Diskusi ini untuk mengetahui apakah sudah ada kesesuaian dan bila perlu dieksplorasi lebih lanjut.

Step 4. Arrange explanations into a tentative solution Rasional: Proses aktif dan restrukturisasi pengetahuan yang ada serta mengidentifikasi perbedaan pemahaman Terlalu cepat membuat catatan tertulis tentang tujuan pembelajaran akan menghalangi proses berpikir dan menimbulkan pola intelektual jalan pintas

Step 4. Arrange explanations into a tentative solution Output: Pengorganisasian penjelasan tentang masalah secara skematik Menghubungkan ide baru dari setiap anggota kelompok dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang berbeda Visualisasi hubungan antara setiap informasi yang berbeda dan memori lama

Step 5. Define learning objectives Proses: Kelompok menyetujui tujuan pembelajaran utama yang akan dipelajari oleh setiap anggota kelompok Tutor mendorong mahasiswa untuk lebih fokus, tidak terlalu lebar/luas atau superfisial, dan dapat5 dicapai dalam waktu yang tersedia Beberapa mahasiswa mungkin mempunyai tujuan pembelajaran yang tidak disetujui oleh kelompok karena alasan / kepentingan pribadi

Step 5. Define learning objectives Rasional: Proses konsensus kelompok menggunakan “keahlian” seluruh anggota kelompok (dan tutor), untuk sintesis diskusi ke arah tujuan pembelajaran yang sesuai dan dapat dicapai Proses bukan hanya menetapkan tujuan pembelajaran saja tetapi juga mengajak kelompok untuk bekerja bersama dan menyimpulkan diskusi

Step 5. Define learning objectives Output: Tujuan pembelajaran – merupakan output utama Tujuan pembelajaran harus dalam bentuk issues yang menuju ke arah pertanyaan spesifik atau hipotesis Contoh: “penggunaan kartu sehat untuk menilai pertumbuhan anak” lebih baik dan lebih spesifik daripada “pertumbuhan”

Step 6. Information gathering and private study Proses: Mencari materi pembelajaran (buku, jurnal, CDROM), menggunakan internet, spesimen patologi, bertanya kepada pakar, atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa untuk mencari informasi yang diperlukan

Step 6. Information gathering and private study Rasional: Bagian dari proses belajar yang esensial adalah mencari informasi baru secara bersama-sama, mahasiswa melaksanakan kegiatan ini oleh mereka dan untuk mereka Output: Catatan mahasiswa secara individual

Step 7. Share the results of information gathering and private study Proses: Dilaksanakan beberapa hari setelah langkah 1-5 Mahasiswa kembali mencermati daftar tujuan pembelajaran Mahasiswa mengidentifikasi sumber belajar masing- masing, mengumpulkan hasil studi setiap mahasiswa, dan saling membantu dalam memahami materi Identifikasi materi yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut (mis. Dengan bantuan pakar) Mahasiswa mencoba membuat analisis masalah secara lengkap

Step 7. Share the results of information gathering and private study Rasional: Kegiatan ini merupakan sintesis kerja kelompok, konsolidasi pembelajaran dan identifikasi area yang masih meragukan Belajar merupakan kegiatan yang tak pernah lengkap dan tak ada akhir Output: Catatan mahasiswa secara individual