PERSEKUTUAN OLEH Drs. Ec. I Wyn Karman, M. Acc. Ak, CA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERTEMUAN-3 PARTNERSHIP: LIKUIDASI
Advertisements

Akuntansi keuangan lanjutan 1
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
BAB I PERSEKUTUAN DAN PEMBENTUKAN USAHANYA
Pembubaran Karena Perubahan Pemilik
PERSEKUTUAN FIRMA.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi persekutuan
MATERI 2 FIRMA (PARTNERSHIP)
Akuntansi keuangan lanjutan 1
Akuntansi keuangan lanjutan 2
d. Ownership Of An Interest In A Partnership
Persekutuan: Pendirian, Pengoperasian, dan Perubahan Keanggotaan
PARTNERSHIP.
Created by : Raisa Pratiwi
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
Created by : Raisa Pratiwi
Persekutuan Firma (Formasi)
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Akuntansi keuangan lanjutan 1 Pembentukan persekutuan
Perlakuan akuntansi pembagian dividen (semua jenis: dividen kas, dividen surat berharga, dividen saham).
Nugrahini Kusumawati.,SE.,M.Ak
Laporan Keuangan.
DISOLUSI DAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN
Akuntansi keuangan lanjutan 1
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 AKUNTANSI AGEN & CABANG
MODUL III Pembagian Rugi/Laba Persekutuan Contoh :
Laporan Keuangan Konsolidasi (Cost Method)
MODUL I PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN Pengertian persekutuan (Patnership) :
PERSEKUTUAN ( LIKUIDASI )
LIKUIDASI RETNOSARI,S.Pd.
Akuntansi untuk Persekutuan dan Perusahaan Kewajiban Terbatas
MODUL 2 Pembagian Rugi/Laba Persekutuan Contoh :
MODUL I PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN Pengertian persekutuan (Patnership) :
PERSEKUTUAN (Partnership)
Pembagian Laba atau Rugi Persekutuan
PERSEKUTUAN FIRMA.
Akuntansi Keuangan Lanjutan-1 PERSEKUTUAN PEMBENTUKAN
PERUBAHAN PEMILIKAN PERSEKUTUAN
Likuidasi Persekutuan
PERTEMUAN 3 LIKUIDASI PERSEKUTUAN.
PARTNERSHIP: PEMBENTUKAN DAN OPERASIONALNYA
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
Persekutuan.
PEMBAGIAN LABA DAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
Laporan Keuangan Konsolidasi (Cost Method)
PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI
Pembentukan dan Pembagian Laba
Resume 1 Pembentukan Persekutuan
PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKUNTANSI FIRMA Mei, 2017 Prodi Manajemen Pengantar Akuntansi II
PENGANTAR AKUNTANSI.
Penyesuaian akun-akun
Penyelesaian Siklus Akhir
Investasi Sementara dan Investasi Jangka Panjang
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2
Persekutuan Likuidasi
Prepared By : Virgylia Chandra Kirana Luh Komang Suryani
Akuntansi Terhadap Pernyataan Modal dalam Persekutuan
PERSEKUTUAN: Pendirian, Pengoperasian, dan Perubahan Anggota AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN Oleh: Dewi Maya Sari, S.E., M.Si CHAPTER 1.
PERSEKUTUAN USAHA PEMBENTUKAN DAN OPERASI
Laporan Keuangan Konsolidasi (Cost Method)
ASSETS = LIABILITIES + OWNER EQUITY
MATERI 1 FIRMA (PARTNERSHIP)
Persekutuan Likuidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi (Cost Method)
3. LIKUIDASI PERSEKUTUAN 3. LIKUIDASI PERSEKUTUAN.
Transcript presentasi:

PERSEKUTUAN OLEH Drs. Ec. I Wyn Karman, M. Acc. Ak, CA.

 Persekutuan (partnership) : asosiasi antara dua atau lebih individu sebagai pemilik untuk menjalankan perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.  Persekutuan Firma (Fa) : persekutuan yang masing-masing anggotanya aktif menjalankan kegiatan perusahaan.  Persekutuan Komanditer (CV; Commanditaire Vennotschap) : persekutuan yang anggotanya terdiri dari sekutu aktif/komplementer (aktif partner) dan sekutu pasif/komanditer (silent partner). A. DEFINISI PERSEKUTUAN

SIFAT PERSEKUTUAN : 1.Mutual Agency (Keagenan atau perwakilan bersama), Masing-masing sekutu merupakan agen, wakil, perantara, perpanjangan tangan dari persekutuan. 2.Limited Life (Umur terbatas). Hal-hal yang membatasi umur persekutuan antara lain perjanjian persekutuan, ketentuan hukum serta putusan pengadilan. Sewaktu-waktu persekutuan dapat bubar karena masuknya sekutu baru, pengunduran sekutu dan sebagainya. 3.Unlimited Liability (Tanggungjawab tak terbatas).Tanggung jawab masing- masing sekutu tidak terbatas pada modal yang telah disetor saja kecuali sekutu pasif. 4.Ownership of an Interest in a Partnership (Memiliki kepentingan dalam persekutuan). Kekayaan yang telah disetor ke dalam persekutuan sudah bukan lagi milik, sekutu penyetor, melainkan milik semua sekutu. 5.Participation in profits and losses (Berpartisipasi dalam pembagian laba). A. DEFINISI PERSEKUTUAN

PENCATATAN INVESTASI SEKUTU Investasi para sekutu dalam berbagai bentuk dan wujudnya dicatat berdasarkan jumlah yang disepakati oleh para sekutu dalam persekutuan dan dinyatakan sebagai modal persekutuan. PENGGABUNGAN PERUSAHAAN PERSEORANGAAN MENJADI PERSEKUTUAN (Metode pembukuan pembentukan persekutuan): 1.Meneruskan pembukuan salah seorang sekutu. a.Jurnal mencatat penyesuaian atas pembukuan sekutu yang dilajutkan berdasarkan nilai yang disepakati seluruh sekutu. b.Jurnal setoran sekutu, selain yang pembukuannya dilanjutkan sebesar aset bersih masing-masing sekutu berdasarkan nilai yang disepakati seluruh sekutu. 2.Membentuk pembukuan yang baru. Jurnal setoran masing-masing sekutu, sebesar aset bersih berdasarkan nilai yang disepakati seluruh sekutu. B. PENDIRIAN PERSEKUTUAN

CONTOH : Ary dan Rery mendirikan persekutuan. Sebagai setoran modal, Ary menyerahkan perusahaan perseorangannya sedangkan Rery menyetorkan uang tunai sebesar Rp ,-. Neraca Perusahaan Ary per 31 Desember AKTIVA:  Kas  Piutang Usaha  Cadangan Kerugian PU  Persed. Barang dagang  Perlengkapan  Peralatan  Akum. Peny. Peralatan ( ) ( ) PASIVA:  Hutang Usaha  Modal, Ary TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA B. PENDIRIAN PERSEKUTUAN

Dalam persekutuan disepakati oleh Ary dan Rery bahwa: 1.Semua uang kas di perusahaan diambil oleh Ary, Piutang Usaha sebesar dihapuskan dan Cadangan Kerugian Piutang Usaha ditetapkan 4% dari sisa piutang. 2.Persediaan barang dagangan ditetapkan berdasarkan nilai pasarnya sebesar Peralatan diakui sebesar nilai wajarnya , yaitu atas nilai pengganti yang telah disusutkan 50%. 4.Disepakati goodwill untuk Ary atas kegiatan perusahaan selama ini sebesar Semua uang kas di perusahaan diambil oleh Ary, Piutang Usaha sebesar dihapuskan dan Cadangan Kerugian Piutang Usaha ditetapkan 4% dari sisa piutang. 2.Persediaan barang dagangan ditetapkan berdasarkan nilai pasarnya sebesar Peralatan diakui sebesar nilai wajarnya , yaitu atas nilai pengganti yang telah disusutkan 50%. 4.Disepakati goodwill untuk Ary atas kegiatan perusahaan selama ini sebesar Prepare the journal entry to set up the partnership. B. PENDIRIAN PERSEKUTUAN

Journal entry to set up the partnership, ary’s bookkeeping resume. B. PENDIRIAN PERSEKUTUAN

AKTIVA:  Kas  Piutang Usaha  Cadangan Kerugian PU  Persed. Barang dagang  Perlengkapan  Peralatan  Goodwill ( ) PASIVA:  Hutang Usaha  Modal, Ary  Modal, Rery TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA PERSEKUTUAN ARY & RERY NERACA Per 31 Desember 2003 Modal Ary menjadi Rp – Rp = Rp Modal Ary menjadi Rp – Rp = Rp B. PENDIRIAN PERSEKUTUAN

Journal entry to set up the partnership new bookkeeping. B. PENDIRIAN PERSEKUTUAN

AKTIVA:  Kas  Piutang Usaha  Cadangan Kerugian PU  Persed. Barang dagang  Perlengkapan  Peralatan  Goodwill ( ) PASIVA:  Hutang Usaha  Modal, Ary  Modal, Rery TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA PERSEKUTUAN ARY & RERY NERACA Per 31 Desember 2003 Modal Ary, Rp Modal Rery Rp Modal Ary, Rp Modal Rery Rp B. PENDIRIAN PERSEKUTUAN

METODE PEMBAGIAN LABA RUGI: 1.Merata. 2.Ratio Arbitrary (perjanjian). 3.Ratio Modal. 4.Bunga atas Modal, sisanya sesuai perjanjian. 5.Gaji dan/atau Bonus bagi sekutu, sisanya sesuai perjanjian. 6.Bunga atas Modal, Gaji dan/atau Bonus bagi sekutu, sisanya sesuai perjanjian. C. PEMBAGIAN LABA RUGI PERSEKUTUAN

CONTOH : Persekutuan Ary dan Rery memperoleh Laba tahun berjalan 2003 yang akan dibagikan kepada para sekutu sebesar Rp , Berikut ini adalah rekening Modal Ary, Modal Rery TGL.KET.REF.DEBITKREDITSALDO 2003 Jan, 01 Apr, 01 Saldo Setoran modal TGL.KET.REF.DEBITKREDITSALDO 2003 Jan, 01 Mar, 01 Nop, 01 Saldo Penarikan modal Setoran modal MODAL ARY MODAL RERY

1. Pembagian laba secara merata; bagian laba untuk Ary dan Rery masing-masing : 2 = Ratio Arbitrary (perjanjian); laba Rugi Ary : Rery adalah 3 : 2,bagian laba untuk Ary 3 / 5 X = , dan Rery 2 / 5 X = C. PEMBAGIAN LABA RUGI PERSEKUTUAN

3. Ratio Modal 3.a. Ratio Modal awal Sesuai dengan ratio modal pada saat pertama kali dibentuknya persekutuan. 3.b.Ratio Modal awal periode. Sesuai dengan ratio saldo modal awal periode Ary dan Rery; : (5 : 7), bagian laba untuk Ary 5 / 12 X = , untuk Rery adalah 7 / 12 X = Ratio Modal 3.a. Ratio Modal awal Sesuai dengan ratio modal pada saat pertama kali dibentuknya persekutuan. 3.b.Ratio Modal awal periode. Sesuai dengan ratio saldo modal awal periode Ary dan Rery; : (5 : 7), bagian laba untuk Ary 5 / 12 X = , untuk Rery adalah 7 / 12 X =

C. PEMBAGIAN LABA RUGI PERSEKUTUAN 3.c. Ratio Modal akhir periode. Sesuai dengan ratio saldo modal akhir periode Ary dan Rery; : (6 : 7,5), bagian laba untuk Ary 6 / 13,5 X = , untuk Rery adalah 7,5 / 13,5 X = c. Ratio Modal akhir periode. Sesuai dengan ratio saldo modal akhir periode Ary dan Rery; : (6 : 7,5), bagian laba untuk Ary 6 / 13,5 X = , untuk Rery adalah 7,5 / 13,5 X =

C. PEMBAGIAN LABA RUGI PERSEKUTUAN 3.d. Ratio Modal rata-rata. Rata-rata modal Ary = {( X 3) + ( X 9)} : 12 = : 12 = Rata-rata Modal Rery = {( X 2) + ( X 8) + ( X 2)} : 12 = : 12 = Bagian laba Ary dan Rery, 5,75 : 6,75, untuk Ary 5,75 / 12,5 X = , untuk Rery adalah 6,75 / 12,5 X = d. Ratio Modal rata-rata. Rata-rata modal Ary = {( X 3) + ( X 9)} : 12 = : 12 = Rata-rata Modal Rery = {( X 2) + ( X 8) + ( X 2)} : 12 = : 12 = Bagian laba Ary dan Rery, 5,75 : 6,75, untuk Ary 5,75 / 12,5 X = , untuk Rery adalah 6,75 / 12,5 X =

C. PEMBAGIAN LABA RUGI PERSEKUTUAN 4. Bunga atas Modal, sisanya sesuai perjanjian Bunga atas modal rata-rata 6% dan sisa laba dibagi rata Bunga atas modal: Bunga untuk Modal Ary = X 6% = Bunga untuk Modal Rery = X 6% = Sisa laba setelah Bunga atas Modal dibagi rata = { – ( )} : 2 = Total bagian laba untuk Ary dan Rery adalah: Untuk Ary = = Untuk Rery = = Bunga atas Modal, sisanya sesuai perjanjian Bunga atas modal rata-rata 6% dan sisa laba dibagi rata Bunga atas modal: Bunga untuk Modal Ary = X 6% = Bunga untuk Modal Rery = X 6% = Sisa laba setelah Bunga atas Modal dibagi rata = { – ( )} : 2 = Total bagian laba untuk Ary dan Rery adalah: Untuk Ary = = Untuk Rery = =

C. PEMBAGIAN LABA RUGI PERSEKUTUAN 5. Bonus Ary 20% dari laba setelah bonus, gaji per bulan Ary dan Rery , sisa laba dibagi rata - Bonus Ary =20% X Laba setelah bonus ; Laba = Laba setelah Bonus + Bonus = x + 20%x = 120%x x = ; Bonus Ary : 20% X = Gaji ; Ary = 12 X = , Rery = 12 X = Sisa laba dibagi rata ; { – ( )} : 2 = : 2 = Total pembagian laba: Untuk Ary : = Untuk Rery : = Bonus Ary 20% dari laba setelah bonus, gaji per bulan Ary dan Rery , sisa laba dibagi rata - Bonus Ary =20% X Laba setelah bonus ; Laba = Laba setelah Bonus + Bonus = x + 20%x = 120%x x = ; Bonus Ary : 20% X = Gaji ; Ary = 12 X = , Rery = 12 X = Sisa laba dibagi rata ; { – ( )} : 2 = : 2 = Total pembagian laba: Untuk Ary : = Untuk Rery : =

C. PEMBAGIAN LABA RUGI PERSEKUTUAN 6. B unga atas modal, Bonus, Gaji berturut-turut seperti di atas dan sisanya dibagi rata - Bunga atas modal; Ary = , Rery = Bonus untuk Ary = Gaji; Ary = , Rery = Sisa laba dibagi rata: = { ( )}/2 = { }/ 2 = Total: Untuk Ary : – = Untuk Rery : – = B unga atas modal, Bonus, Gaji berturut-turut seperti di atas dan sisanya dibagi rata - Bunga atas modal; Ary = , Rery = Bonus untuk Ary = Gaji; Ary = , Rery = Sisa laba dibagi rata: = { ( )}/2 = { }/ 2 = Total: Untuk Ary : – = Untuk Rery : – =

Disolusi/Pembubaran adalah berubahnya hubungan sekutu yang menyebabkan berhentinya persekutuan secara hukum. KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN Pembubaran oleh Tindakan Sekutu Pencapaian tujuan persekutuan. Kesepakatan perubahan anggota atau mengakhiri persekutuan. Pengunduran salah seorang sekutu. D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

Pembubaran Karena Ketentuan Undang-undang Salah seorang anggota meninggal. Salah seorang sekutu atau persekutuan pailit. Persekutuan tidak syah lagi. Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan Salah seorang sekutu tidak mampu lagi memenuhi perjanjian persekutuan. Salah seorang sekutu merugikan persekutuan. Perselisihan intern yang tidak terselesaikan dan alasan lain oleh pengadilan. D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

AKUNTANSI PEMBUBARAN Penerimaan Sekutu Baru. Perolehan kepemilikan sekutu baru dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a.Pembelian Kepentingan Dari Sekutu Lama. b.Melakukan Investasi Kedalam Persekutuan. Pengunduran Anggota Sekutu. a.Pembayaran Sejumlah Saldo Modal Sekutu Yang Mundur. b.Pembayaran Melebihi Saldo Modal Sekutu Yang Mundur. c.Pembayaran Kurang Dari Saldo Modal Sekutu Yang Mundur. D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

CONTOH : Yuri, Reri dan Kaka terikat dalam persekutuan Yurika. Saldo modal masing-masing tanggal 30 Juni 2011 ; Rp , Rp , Rp dengan ratio laba rugi 3:2:1. Mereka sepakat menerima Dini dalam persekutuan, dengan membeli 50% modal kaka dan melakukan pembayaran secara pribadi diantara mereka. D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP) 50% X =

D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP) CONTOH : Yuri, Reri dan Kaka terikat dalam persekutuan Yurika. Saldo modal masing-masing tanggal 30 Juni 2011 ; Rp , Rp , Rp dengan ratio laba rugi 3:2:1. Mereka sepakat menerima Dini dalam persekutuan, dengan melakukan investasi secara tunai sebesar Rp untuk ¼ kepentingannya. Modal Dini = ¼ X ( ) =

D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP) CONTOH : Yuri, Reri dan Kaka terikat dalam persekutuan Yurika. Saldo modal masing-masing tanggal 30 Juni 2011 ; Rp , Rp , Rp dengan ratio laba rugi 3:2:1. Mereka sepakat menerima Dini dalam persekutuan, dengan melakukan investasi secara tunai sebesar Rp untuk ¼ kepentingannya dari total modal riil setelah masuknya Dini. Modal Dini = ¼ X ( ) = , Kelebihan ( = ), bonus Yuri 3/6, Reri 2/6 dan Kaka 1/6.

D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP) CONTOH : Yuri, Reri dan Kaka terikat dalam persekutuan Yurika. Saldo modal masing-masing tanggal 30 Juni 2011 ; Rp , Rp , Rp dengan ratio laba rugi 3:2:1. Mereka sepakat menerima Dini dalam persekutuan, dengan melakukan investasi secara tunai sebesar Rp untuk 2 / 5 kepentingannya dari total modal riil setelah masuknya Dini. CONTOH : Yuri, Reri dan Kaka terikat dalam persekutuan Yurika. Saldo modal masing-masing tanggal 30 Juni 2011 ; Rp , Rp , Rp dengan ratio laba rugi 3:2:1. Mereka sepakat menerima Dini dalam persekutuan, dengan melakukan investasi secara tunai sebesar Rp untuk 2 / 5 kepentingannya dari total modal riil setelah masuknya Dini. Modal Dini = 2 / 5 X ( ) = , Kekurangan ( = ), bonus dari Yuri 3/6, Reri 2/6 dan Kaka 1/6.

D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP) CONTOH : Yuri, Reri dan Kaka terikat dalam persekutuan Yurika. Saldo modal masing-masing tanggal 30 Juni 2011 ; Rp , Rp , Rp dengan ratio laba rugi 3:2:1. Mereka sepakat menerima Dini dalam persekutuan, dengan melakukan investasi secara tunai sebesar Rp yang merupakan ¼ kepentingan Dini dalam persekutuan. Modal Dini; ¼ X Total = , Total Modal = / ¼ = , Goodwill ( = ), untuk Yuri 3/6, Reri 2/6 dan Kaka 1/6.

D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP) CONTOH : Yuri, Reri dan Kaka terikat dalam persekutuan Yurika. Saldo modal masing-masing tanggal 30 Juni 2011 ; Rp , Rp , Rp dengan ratio laba rugi 3:2:1. Mereka sepakat menerima Dini dalam persekutuan, dengan melakukan investasi secara tunai sebesar Rp Modal Yuri, Reri dan Kaka merupakan 2 / 3 dari total modal persekutuan setelah masuknya Dini. Modal Yuri, Reri dan Kaka; 2 / 3 X Total = , Total Modal = : 2 / 3 = , Goodwill ( = ), untuk Dini, sehingga Modal Dini = =

Jumlah yang dibayar kepada Kaka sama dengan saldo modalnya yaitu Rp Yuri, Reri, Kaka dan Dini terikat dalam persekutuan dengan saldo modal per 30 Juni 2011 masing-masing Rp , Rp , Rp , Rp dan berbagi laba dengan rasio 3:3:2:2. Kaka mengundurkan diri dan persekutuan sepakat membayar Kaka sebesar Rp D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

Bonus Kaka; = dari Yuri, Reri dan Dini dengan rasio 3:3:2. Yuri, Reri, Kaka dan Dini terikat dalam persekutuan dengan saldo modal per 30 Juni 2011 masing-masing Rp , Rp , Rp , Rp dan berbagi laba dengan rasio 3:3:2:2. Kaka mengundurkan diri dan persekutuan sepakat membayar Kaka sebesar Rp , kelebihannya bonus dari sekutu lainnya D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

Goodwill Kaka; = Yuri, Reri, Kaka dan Dini terikat dalam persekutuan dengan saldo modal per 30 Juni 2011 masing-masing Rp , Rp , Rp , Rp dan berbagi laba dengan rasio 3:3:2:2. Kaka mengundurkan diri dan persekutuan sepakat membayar Kaka sebesar Rp , kelebihannya pembentukan Goodwill untuk sekutu yang mundur D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

Goodwill Kaka; 2 / 10 X total =( ); total goodwill = : 2 / 10 = untuk Yuri, Reri, Kaka, Dini dengan rasio 3:3:2:2. Yuri, Reri, Kaka dan Dini terikat dalam persekutuan dengan saldo modal per 30 Juni 2011 masing-masing Rp , Rp , Rp , Rp dan berbagi laba dengan rasio 3:3:2:2. Kaka mengundurkan diri dan persekutuan sepakat membayar Kaka sebesar Rp , kelebihannya pembentukan Goodwill untuk seluruh sekutu D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

Bonus dari Kaka; = kepada Yuri, Reri dan Dini dengan rasio 3:3:2. Yuri, Reri, Kaka dan Dini terikat dalam persekutuan dengan saldo modal per 30 Juni 2011 masing-masing Rp , Rp , Rp , Rp dan berbagi laba dengan rasio 3:3:2:2. Kaka mengundurkan diri dan persekutuan sepakat membayar Kaka sebesar Rp , jumlah yang tidak dibayarkan bonus untuk sekutu lainnya D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

Penghapusan goodwill; = Yuri, Reri, Kaka dan Dini terikat dalam persekutuan dengan saldo modal per 30 Juni 2011 masing-masing Rp , Rp , Rp , Rp dan berbagi laba dengan rasio 3:3:2:2. Kaka mengundurkan diri dan persekutuan sepakat membayar Kaka sebesar Rp , jumlah yang tidak dibayarkan penghapusan goodwill untuk sekutu yang mundur D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

Penghapusan goodwill; 2 / 10 X total = ( ) ; total goodwill = : 2 / 10 = untuk Yuri, Reri, Kaka dan =Dini dengan rasio 3:3:2:2. Yuri, Reri, Kaka dan Dini terikat dalam persekutuan dengan saldo modal per 30 Juni 2011 masing-masing Rp , Rp , Rp , Rp dan berbagi laba dengan rasio 3:3:2:2. Kaka mengundurkan diri dan persekutuan sepakat membayar Kaka sebesar Rp , jumlah yang tidak dibayarkan penghapusan goodwill untuk seluruh sekutu D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

Salah Satu Sekutu Meninggal. Meninggalnya salah seorang sekutu menyebabkan bubarnya persekutuan. Sekutu lain dapat melanjutkan perusahaan dengan membentuk persekutuan yang baru. Perubahan Menjadi Perseroan. Perubahan persekutuan menjadi perseroan artinya bagian kepentingan sekutu akan digantikan dengan saham yang diterbitkan oleh perseroan. Metode pembukuan perseroan bisa mengambil bentuk melanjutkan pembukuan persekutuan atau membentuk pembukuan yang sama sekali baru. D. PERMBUBARAN PERSEKUTUAN (DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)

Likuidasi Persekutuan : Keseluruhan proses berhentinya persekutuan secara bisnis yang mencakup pencairan sebagian atau seluruh aktiva menjadi uang kas, dan pengembalian/pembayaran seluruh kewajiban perusahaan kepada kreditor dan pemilik. Likuidasi Persekutuan terdiri dari : Realisasi : Pencairan sebagian atau seluruh aktiva menjadi uang kas. Likuidasi : Pengembalian/pembayaran seluruh kewajiban (klaim) perusahaan kepada kreditor dan pemilik. E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

PROSEDUR LIKUIDASI Pembukuan persekutuan ditutup Proses realisasi, dimana selisih antara nilai buku aktiva dengan realisasinya dibebankan kepada modal sekutu sesuai ratio laba rugi. Bila modal sekutu tertentu bersaldo debit, dapat diimbangi (right of offset) dengan hutang persekutuan kepada sekutu tersebut, dan bila sekutu tersebut tidak mampu menutup saldo debit modalnya, maka kerugian ini ditanggung oleh sekutu lainnya. Pembayaran pertama kali dilakukan kepada kreditur luar, jika seluruh kewajiban kreditur luar sudah dipenuhi (lunas), pembayaran bisa dilanjutkan kepada kreditur sekutu dan modal secara bersamaan. E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

METODE LIKUIDASI 1. Likuidasi Sekaligus. Likuidasi sekaligus adalah proses likuidasi dimana pembagian kepada para sekutu dapat dilakukan setelah seluruh aktiva direalisasikan sehingga diketahui laba rugi realisasi. 2. Likuidasi Bertahap. Pendistribusian kas kepada sekutu pada saat kas tersedia selama periode proses likuidasi, sebelum realisasi selesai. E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

Metode pendistribusian kas pada likuidasi : 1. Skedul Pembayaran Yang Aman adalah distribusi yang bisa dilakukan kepada sekutu dengan keyakinan bahwa jumlah yang didistribusikan tidak berlebihan, didasarkan pada asumsi: - Seluruh sekutu secara pribadi insolven (tidak likuid). - Seluruh aktiva non kas dinyatakan kemungkinan rugi. - Kas ditahan (tidak dibagikan) dinyatakan kemungkinan rugi. 2. Rencana Distribusi Kas yaitu penetapan jumlah kas yang diterima masing-masing sekutu untuk setiap jumlah kas yang akan didistribusikan kepada sekutu pada awal proses likuidasi. E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

ASET:  Kas  Aset Lain KEWAJIBAN DAN EKUITAS: Kewajiban  Hutang Usaha  Hutang B  Hutang D Total Kewajiban Ekuitas  Modal A  Modal B  Modal C  Modal, D Total Ekuitas TOTAL ASET TOTAL PASIVA E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN A, B, C, dan D membagi laba dan rugi dalam rasio masing – masing 30%, 30%, 20%, 20% pada persekutuan A,B,C dan D yang memutuskan untuk dilikuidasi. Neraca yang disusun per 31 Desember 1999, tepat sebelum likuidasi, melaporkan saldo sbb:

E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN  Nilai buku aktiva lain Rp direalisasi dengan nilai realisasi Rp Kerugian realisasi sebesar Rp dibebankan ke modal sekutu sesuai ratio laba rugi.  Kerugian ini akan menyebabkan modal D menjadi bersaldo debit yang tidak seluruhnya dapat diimbangi (offset) dengan saldo pinjaman persekutuan kepadanya (hutang D).  D harus melakukan investasi tambahan untuk menutup saldo debit modalnya yang tidak terimbangi.  Sebelum D melakukan Investasi tambahan dilakukan pembayaran kepada sekutu yang modalnya bersaldo kredit.

E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN KET.KAS AKTIVA LAIN HUTANG USAHA HUTAN G B HUTAN G D MODAL A 30% MODAL B 30% MODAL C 20% MODAL D 20% Saldo Sebelum Likuidasi Realisasi dan pembagian kerugian ( ) (24.000) (16.000) (6.000) Pembayaran Kepada Kreditur(75.000) (6.000) Mengimbangi So. Debit Modal D (5.000) (1.000) Pembayaran Kpd. Sekutu suai Sekedul(35.000) (6.000) (17.625)(7.125)(4.250) (1.000) Investasi tambahan oleh D Pembayaran Kepada Sekutu(1.000)0000(375) (250)

E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN KETERANGANKemung-kinanABCD Rugi3322 Saldo Modal (1.000) Saldo Hutang6.000 Total Kepentingan (1.000) Kemungkinan rugi dari D dilimpahkan kepada A, B, dan C(375) (250)1.000 Jumlah yang dapat dibayarkan Pembayaran hutang sekutu6.000 Pembayaran Modal Total Pembayaran Fa. A, B, C & D Skedul Pembayaran Yang Aman Januari 2000

E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN  Nilai buku aktiva lain Rp direalisasi dengan nilai realisasi Rp Kerugian realisasi sebesar Rp dibebankan ke modal sekutu sesuai ratio laba rugi.  Kerugian ini akan menyebabkan modal D menjadi bersaldo debit yang tidak seluruhnya dapat diimbangi (offset) dengan saldo pinjaman persekutuan kepadanya (hutang D).  D harus melakukan investasi tambahan untuk menutup saldo debit modalnya yang tidak terimbangi.  Sebelum D melakukan Investasi tambahan dilakukan pembayaran kepada sekutu yang modalnya bersaldo kredit.

E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN KET.KAS AKTIVA LAIN HUTANG USAHA HUTANG B HUTANG D MODAL A 30% MODAL B 30% MODAL C 30% MODAL D 30% Saldo Sebelum Likuidasi Realisasi dan pembagian kerugian80.000( ) (30.000) (20.000) (10.000) Pembayaran Kepada Kreditur(75.000) (10.000) Mengimbangi So. Debit Modal D (5.000) (5.000) Pembayaran Kpd. Sekutu sesuai Sekedul(15.000) (5.250) (9.750) (5.000) Investasi tambahan oleh D Pembayaran Kepada Sekutu(5.000)00(750)0(2.250)(1.500)(500)

E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN KETERANGANKemung-kinanABCD Rugi3322 Saldo Modal (5.000) Saldo Hutang6.000 Total Kepentingan (5.000) Kemungkinan rugi dari D dilimpahkan kepada A, B, dan C(1.875) (1.250) (750)0 Kemungkinan rugi dari C dilimpahkan kepada A dan B(375) 750 Jumlah yang dapat dibayarkan Pembayaran hutang sekutu5.250 Pembayaran Modal9.750 Total Pembayaran Fa. A, B, C & D Skedul Pembayaran Yang Aman Januari 2000

E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN  Nilai buku aktiva lain Rp direalisasi dengan nilai realisasi Rp Kerugian realisasi sebesar Rp dibebankan ke modal sekutu sesuai ratio laba rugi.  Kerugian ini akan menyebabkan modal C dan D menjadi bersaldo debit yang tidak seluruhnya dapat diimbangi (offset) dengan saldo pinjaman persekutuan kepadanya (hutang D). Hutang usaha yang belum terbayar dilunasi oleh B yang secara pribadi solven.  Secara pribadi A dan D tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk menutup defisit modalnya (insolven), sekutu yang solven bila mengalami defisit melakukan investasi tambahan untuk menutup saldo debit modalnya yang tidak terimbangi.  Sebelum D melakukan Investasi tambahan dilakukan pembayaran kepada sekutu yang modalnya bersaldo kredit.

KET.KAS AKTIVA LAIN HUTANG USAHA HUTANG B HUTANG D MODAL A 30% MODAL B 30% MODAL C 30% MODAL D 30% Saldo Sebelum Likuidasi Realisasi dan pembagian kerugian60.000( ) (36.000) (24.000) (4.500)(3.500)(14.000) Pembayaran Kepada Kreditur(70.000) (4.500)(3.500)(14.000) Mengimbangi So. Debit Modal B dan D (4.500)(5.000) (3.500)(9.000) Pembayaran Kpd. Kreditur oleh B0 (5.000) (3.500)(9.000) Kerugian dari D yang Insolven (3.375) (2.250) (5.750)0 Investasi tambahan oleh C Pembayaran Kepada Sekutu(5.750)00(1.500)0(2.625)(1.625) E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

Persekutuan Ana, Suta dan Wija akan dilikuidasi sesegera mungkin setelah 31 Desember Seluruh Kas yang ada ditangan akan didistribusikan setiap akhir bulan, kecuali sejumlah Rp ditahan untuk kontijensi. Laba rugi dibagi berdasarkan ratio 5 : 3 : 2 untuk Ana, Suta dan Wija. Neraca persekutuan per 31 Desember 1999 sebagai berikut: AKTIVA:  Kas  Piutang Wija  Aktiva lain  Goodwill PASIVA:  Hutang Usaha  Hutang Wesel  Hutang Suta  Modal Ana  Modal Suta  Modal Wija TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA

E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN Ringkasan peristiwa likuidasi adalah sebagai berikut:  Januari 2000, Piutang Wija dioffset dengan saldo modalnya, goodwill dihapus seluruhnya, aktiva lain nilai buku Rp dijual seharga Rp , kas didistribusikan.  Pebruari 2000, Aktiva lain nilai buku Rp dijual seharga Rp , dibayar biaya likuidasi Rp , kewajiban sebesar Rp diketahui belum tercatat, kas didistribusikan.  Maret 2000, Aktiva lain nilai buku Rp dijual seharga Rp , dibayar biaya likuidasi Rp , kas didistribusikan.  April 2000, Aktiva lain nilai buku Rp dijual seharga Rp , dan seluruh kas yang ada didistrbusikan.

E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN KETERANGANKEPENTINGANDISTRIBUSI KEPADA ANASUTAWIJAANASUTAWIJA Saldo Modal Saldo Piutang(40.000) Saldo Hutang Total Kepentingan Ratio Laba Rugi50%30%20% Kemamp. menutup kerugian Pembagian Tahap I( ) Kemamp. menutup kerugian Pembagian Tahap II( ) Kemamp. menutup kerugian Pembagian Tahap III sesuai Ratio Laba Rugi PERSEKUTUAN ANA, SUTA DAN WIJA SKEDUL RENCANA DISTRIBUSI KAS DALAM LIKUIDASI (DALAM 000)

KET.KAS PIUTANG WIJA AKTIVA LAIN GOOD- WILL HUTANG LAIN HUTANG SUTA MODAL ANA MODAL SUTA MODAL WIJA 50%30%20% Saldo 1 Januari Offset Piutang Wija dg. Modalnya (40.000) Penghapusan Goodwill (40.000) (20.000)(12.000)(8.000) Realisasi dan pembagian keuntungan ( ) Saldo 31 Januari Sebelum Distribusi Pembayaran Kepada Kreditur( ) Distribusi kpd Sekutu (sesuai Skedul)( ) (20.000) (80.000) Saldo 1 Pebruari Realisasi dan pembagian kerugian ( ) (30.000)(18.000)(12.000) Biaya Likuidasi(4.000) (2.000)(1.200)(800) Pencatatan Hutang lain (4.000)(2.400)(1.600) E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

Persekutuan Ana, Suta dan Wija Distribusi Kas kepada Sekutu Bulan Januari KeteranganAnaSutaWija 50%30%20% Kas tersedia Pembagian Tahap I: Didistribusikan kepada Suta Jumlah yang dapat didistribusikan Belum terbayar Total Distribusi Saldo 31 Januari Sebelum Distribusi Pembayaran Kepada Kreditur( ) Distribusi kpd Sekutu (sesuai Skedul)( ) (20.000) (80.000) KET.KAS PIUTAN G WIJA AKTIVA LAIN GOOD- WILL HUTANG LAIN HUTANG SUTA MODAL ANA MODAL SUTA MODAL WIJA E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

KETERANGAN Kemungkin anAnaSutaWija Rugi50%30%20% Saldo Modal Saldo Hutang Total Kepentingan Kemungkinan rugi Aktiva Lain ( )( )( ) (30.000) Kemungkinan Rugi Kas Ditahan20.000(10.000)(6.000)(4.000) (40.000) Kemungkinan Rugi Ana (24.000)(16.000) (8.000) Kemungkinan Rugi Wija (8.000)8.000 Jumlah yang dapat dibayarkan Pembayaran hutang sekutu Pembayaran Modal Total Pembayaran Persekutuan Ana, Suta dan Wija Skedul Pembayaran Yang Aman Januari 2000 E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

Saldo 28 Pebruari Sbl. Distribusi Pembayaran Kepada Kreditur(8.000) Distribusi kpd Sekutu (sesuai Skedul)( ) (84.000)( )(57.600) Saldo 1 Maret Realisasi dan pembagian keuntungan ( ) Biaya Likuidasi(5.000) (2.500)(1.500)(1.000) Saldo 31 Maret Sbl. Distribusi Distribusi kpd Sekutu sesuai ratio L/R( ) (72.500)(43.500)(29.000) Saldo 1 April Realisasi dan pembagian kerugian ( ) (75.000)(45.000)(30.000) Saldo 31 April Sbl. Distribusi Distribusi kpd Sekutu sesuai ratio L/R( ) (85.000)(51.000)(34.000) KET.KAS PIUTANG WIJA AKTIVA LAIN GOOD- WILL HUTANG LAIN HUTANG SUTA MODAL ANA MODAL SUTA MODAL WIJA

Persekutuan Ana, Suta dan Wija Distribusi Kas kepada Sekutu Bulan Pebruari 2000 KeteranganAnaSutaWija 50%30%20% Kas tersedia Pembagian Tahap I: Didistribusikan kpd Suta Jumlah yang dapat didistribusikan Belum terbayar0 Pembagian Tahap II : Didistribusikan kpd Suta dan Wija Jumlah yang dapat didistribusikan Belum terbayar0 Pembagian Tahap III : Didistribusikan sesuai ratio L/R Total Distribusi Saldo 28 Pebruari Sbl. Distribusi Pembayaran Kepada Kreditur(8.000) Distribusi kpd Sekutu (sesuai Skedul)( ) (84.000)( )(57.600) KET.KAS PIUTANG WIJA AKTIVA LAIN GOOD- WILL HUTANG LAIN HUTANG SUTA MODAL ANA MODAL SUTA MODAL WIJA E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

KETERANGAN Kemungk inanAnaSutaWija Rugi50%30%20% Saldo Modal Saldo Hutang 000 Total Kepentingan Kemungkinan rugi Aktiva Lain ( ) ( ) ( ) Kemungkinan Rugi Kas Ditahan20.000(10.000)(6.000)(4.000) Jumlah yang dapat dibayarkan Pembayaran Modal Total Pembayaran Persekutuan Ana, Suta dan Wija Skedul Pembayaran Yang Aman Pebruari 2000 E. LIKUIDASI PERSEKUTUAN

TERIMA KASIH SELESAI