Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2"— Transcript presentasi:

1 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2
LASMINIASIH, SE., MM

2 Perubahan Struktur Pemilikan Persekutuan
Ketentuan Hukum Berdasarkan pasal 31 suatu persekutuan bubar demi hukum apabila: Jangka waktu yang telah terlapaui (mencapai tujuan) sesuai dengan apa yang digariskan dalam perjanjian persekutuan Para sekutu secara tegas menyatakan pembubaran Ada sekutu yang meninggal dunia Dinyatakan bubar oleh peradialan dengan benarbagai alasan Salah seorang sekutu mengalami pailit

3 Tiga Jenis Perubahan yang lazim di temukan
Masuknya sekutu yang baru Pengunduran diri sekutu Wafatnya sekutu

4 Masuknya sekutu Baru Terdapat 2 hal pokok untuk menerima sekutu baru ke dalam sekutu yang beroperasi sekutu dapat menanamkan uang tunai atau aktiva lain ke dalam perusahaan sehingga aktiva persekutuan akan bertambah sebesar kontribusinya, atau dapat membeli hak kepemilikan secara langsung dari satu atau beberapa sekutu yang ada. jual beli hanya berlangsung diantara para sekutu secara perorangan dan aktiva bersih persekutuan biasanya tidak berubah. sebelum diterimanya sekutu yang baru, perlu dianalisis secara cermat nilai aktiva (dan kewajiban) persekutuan saat ini dan nilai aktiva yang yang akan diserahkanoleh sekutu baru.

5 Tiga Jenis Aktiva yang di Pertimbangkan
Aktiva yang ada dalam pembukuan persekutuan saat ini, yang berwujud maupun tidak, harus dinilai kembali sehingga nilai pasar yang diketahui. Meskipun para sekutu mungkin tidak membukukan aktiva berdasarkan hasil penilaian tersebut, namun hal tersebut sebagai dasar untuk menetapkan “harga” yang harus dibayar oleh sekutu baru. Aktiva persekutuan yang belum tercatat, khususnya aktiva tak berwujud, mungkin akan tersirat jika harga yang dibayar oleh sekutu baru untuk presentase kepemilikan tertentu pada pesekutuan dibandingkan dengan modal persekutuan sebelumnya setelah disesuaikan dengan kenaikan yang diakibatkan oleh penilaian. Aktiva yang belum tercatat bisa meliputi aktiva berwujud tertentu dan juga goodwill yang berkaitan dengan sekutu lama. AKtiva yang akan diserahkan sekutu baru harus dievaluasi. disamping itu, perbandingan harga yang dibayar sekutu baru dengan ekuitasnya pada aktiva persekutuan mungkin akan menandakan adanya “goodwill” yang berkaitan dengan sekutu baru tersebut.

6 Masuknya Sekutu Baru dengan Disertai Pembayaran ke Persekutuan
Kasus 1. Tidak ada aktiva yang Tidak Tercatat Misalnya X dan Y merupakan sekutu dengan saldo modal X sebesar $7.000 dan Y sebesar $ Rasio pembagian laba rugi adalah 60:40. Z menamkan aktiva berwujud senilai $ untuk mendapatkan 50% interespada modal persekutuan. penilaian atas aktiva persekutuan mengungkapakan bahwa nilai pasarnya saat ini adalah $ Data diatas menunjukkan bahwa Z menamkan modal sebesar $ untuk mendapatkan 50% interes atas aktiva bersih persekutuan yang selanjutnya mempunyai total nilai yang wajar sebesar $ dengan demikian data tersebut mengisyaratkan bahwa tidak ada aktiva yang tidak tercatat. akan tetapi persekutuan perlu menentukan sikap apakah akan mncatat kenaikan nilai yang timbul dari penilaian tersebut. Cara untuk membukukan masuknya Z sbb: 1. Kenaikan yang berasal dari penilaian dibukukan: Aktiva $5.000 Modal X $3.000 Modal Y $2.000 Aktiva $ Modal Z $ Kenaikan yang berasal dari penilaian tidak dibukukan: Aktiva $ Modal X (60% x $2.500) $1.500 Modal Y (40% x $2.500) $1.000 Modal Z $12.500

7 Pada ayat jurnal pertama, aktiva yang ada dinilai ulang sehingga mencerminkan hasil yang diperoleh dari penilaian. dengan adanya kenaikan nilai aktiva lama, maka mudah di pahami bahwa total nilai persekutuan menjadi sebesar $ mengingat Z membeli 50% interes seharga $15.000 Nilai aktiva yang tercatat sebelum masuknya Z $10.000 Kenaikan nilai akibat penilaian $ Aktiva yang serahkan oleh Z $15.000 Total nilai aktiva setelah masuknya Z $30.000

8 Kasus 2. Goodwill Terkait dengan Sekutu Lama
X dan Y adalah sekutu dengan saldo modal $ dan $ Laba rugi di bagi dengan rasio 80:20. Z menanamkan aktiva berwujud senilai $ untuk mendapatkan 25% interes pada modal persekutuan yang baru. Z telah memperoleh interes sebesar $ (25% x $80.000) pada aktiva berwujud perusahaan, termasuk kontribusi Z sebesar $ karena diasumsikan bahwa semua aktiva berwujud telah dinilai dengan tepat, maka jelaslah Z membayar $10.000untuk mendapatkan seperempat interes pada aktiva tak berwujud yang tidak tercatat. Pada umumnya aktiva yang tidak berwujud semacam ini disebut sebagai Goodwill.

9 Jumlah Goodwill dapat ditentukan dengan preosedur standar berikut ini:
Misalnya C sam dengan total modal baru perusahaan, yang meliputi goodwill yang belum diketahui jumlahnya, dan diketahui adanya 2 persamaan berikut: (a). (Presentase interes dalam modal yang dipertukarkan oleh sekutu lama) x C = Total saldo modal tercatat dari sekutu lama. (b). (Presentase interes dalam moal yang diperoleh sekutu baru) x C = Investasi sekutu Baru Tentukan jumlah goodwill dengan mengurangkan total aktiva bersih tercatat dari perusahaan baru (termasuk aktiva berwujud uyang diserahkan oleh sekutu baru) dari angka C yang lebih besar dari (1) diatas. Jika (a) lebih besar, kita dapat menyimpulkan bahwa sekutu baru memiliki goodwill disamping aktiva yang ditanamkannya; jika (b) lebih besar, hal itu berarti bahwa persekutuan memiliki goodwill

10 Penerapan prosedur ini ke data kasus 2 akan memberikan hasil sebagai berikut:
1. Perhitungan kemungkinan saldo modal: a. 0,75(C) = $50.000 C = $66.667 b. 0,25(C) =$30.000 C =$ 2. Perhitungan Goodwill Goodwill = $ $80.000 = $40.000

11 Terdapat dua metode dalam membukukan ayat jurnal mengenai masuknya sekutu baru ke dalam persekutuan adalah sebagai berikut: 1. Metode Bonus Aktiva $30.000 Modal X (80% x $10.000) $ Modal Y (20% x $10.000) $ Modal Z (25% x $80.000) $20.000 2. Metode Goodwill Goodwill $40.000 Modal X (80% x$ ) $32.000 Modal Y (20% x $40.000) $ Modal Z $30.000

12 Jadi menggunakan metode manapun saldo modal akan tetap sesuai dengan presentase pemilikan yang telah disetujui yaitu Z meiliki 25% interes dan sedangkan X dan Y meimiliki 75%. X Y Z Jumlah Saldo Sebelum masuknya Z $40.000 $10.000 - $50.000 1. Penyesuaian dengan metode bonus $ $ $20.000 $30.000 $48.000 $12.000 $80.000 Presentase 60% 15% 25% 100% Saldo sebelum masuknya Z 2. Penyesuaian dengan goodwill $32.000 $70.000 $72.000 $18.000

13 Kasus 3. Goodwill terkait dengan sekutu baru
X dan Y merupakan sekutu dengan saldo modal sebesar $ dan $ kecuali yang menyangkut goodwill , semua aktiva diasumsikan telah dicatat sebesar nilai wajar . laba rugi dibagi berdasarkan rasio 70:30. Z menanamkan aktiva berwujud sebesar $15.000untuk mendapatkan 20% interes pada modal persekutuan yang baru tersebut. jadi Z memperoleh interes sebesar $ (20% x $95.000) pada aktiva bersih berwujud perusahaan dengan harga pokok $ hal ini berarti Z telah menyumbangkan aktiva lain ke persekutuan tersebut sehingga jumlah yang dikreditkan ke akun modalnya lebih besar dari pada aktiva berwujud yang diserahkan. sehingga prosedur standar dapat digunakan untuk menghitung jumlah goodwill yang terkandung dalam transaksi berikut ini:

14 1. Perhitungan kemungkinan saldo modal
a. 0,80 (C) = $80.000 C = $ b. 0,20 (C) = $15.000 C = $75.000 2. Perhitungan Goodwill Goodwill = $ $95.000 = $5.000 Persamaan (a) digunakan untuk menghitung modal perusahaan. mengingat sekutu baru memiliki goodwill selain aktiva berwujud senilai $ yg diserahkan ke persekutuan, maka aktiva senilai $ tersebut belum mewakili 20% dari total modal perusahaan. sekutu lama telah membeli 80% interes. dan memberikan kepada Z interes atas aktiva persekutuan sebesar $4.000 atas aktiva berwujud yang diserahkan ($ $15.000). oleh karena itu jumlah goodwill berdasarkan interes Z aktiva berwujud adalah sebesar $5.000 ($4.000/80%)

15 Pembukuannya 1. Metode Bonus Aktiva $15. 000 Modal X (70% x $4
Pembukuannya 1. Metode Bonus Aktiva $ Modal X (70% x $4.000) $ Modal Y (30% x $4.000) $ Modal Z (20% x $95.000) $ Metode goodwill Aktiva $ Goodwill $ Modal Z $20.000

16 Pengunduran Diri atau Wafatnya Sekutu
Kasus 4. Distribusi aktiva persekutuan kepada sekutu yang mengundurkan diri Z mengundurkan diri dari persekutuan XYZ dan sekutu yang bertahan sepakat untuk membeli interes Z melalui persekutuan . para sekutu membagi laba rugi secara merata. Pada tanggal tersebut, neraca persekutuan adalah sebagai berikut: PERSEKUTUAN XYZ Neraca Tanggal Pengunduran Diri Aktiva Ekuitas Aktiva $ Kewajiban $10.000 Modal X $30.000 Modal Y $30.000 Modal Z $40.000 Total Aktiva $ Total Ekuitas $

17 Mencatat penyesuaian apabila aktiva disesuaikan ke nilai pasar saat ini. maka ayat jurnalnya sebagai berikut dengan asumsi laba rugi di bagi rata. Aktiva $30.000 Modal X $10.000 Modal Y $10.000 Modal Z $10.000 Ayat jurnal untuk menyesuaikan ekuitas dari sekutu yang mengundurkan diri. dapat dilakukan dengan dua metode metode 1 Modal Z $50.000 Modal X $ Modal Y $ Hutang kepada Z $60.000

18 Metde 2 Modal Z $50. 000 Goodwill $10. 000 Hutang kepada Z $60
Metde 2 Modal Z $ Goodwill $ Hutang kepada Z $ Metode 2 (setelah modifikasi) Goodwill $ Modal X $ Modal Y $ Modal Z $ Modal Z $60.000

19 Wafatnya Sekutu Apabila sekutu meninggal hal yang paling utama adalah menentukan nilai ekuitas dari sekutu yang meninggal dunia tersebut baik jika ekuitas dimaksud dibeli oleh sekutu lain secara perorangan maupun oleh persekutuan sebagai suatu entitas. Penyelesaiannya diserahkan kepada ahli waris dengan sekutu yang bertahan Cara yang umum digunakan adalah dengan Asuransi jiwa. ada 2 jenis asuransi jiwa yang kerap digunakan yaitu: 1. Asuransi silang yaitu masing2 jiwa diasuransikan oleh sekutu lain di luar ikatan persekutuan. jika penutupan asuransi ini digunakan maka persekutuan tidak menanggung beban asuransi. 2. Asuransi badan yaitu persekutuan mengasuransikan masing2 sekutu, dan meskipun premi asuransi tsb tidak mengurangi laba kena pajak, namun hal itu tepat diperhitungkan sebagai beban dalam menentukan laba bersih persekutuan.


Download ppt "AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google