PERANCANGAN TUTUP BEJANA Oleh: Nove K. Erliyanti, S.T., M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Desain Tebal Bagian Tutup Pemilihan tutup hendaknya disesuaikan dengan kondisi proses dan operasi bejana Ada dua macam bentuk tutup: a.Bentuk piring (dish): torispherical, standard dishedhead, elliptical, dan hemispherical. Digunakan untuk bahan viskositas rendah, untuk bejana bertekanan tinggi b.Bentuk corong (conical): conical dan toriconical. Digunakan untuk bahan jenis liquida dengan viskositas tinggi, sudut puncaknya disesuaikan dengan tinggi rendahnya viskositas bahan tersebut
Desain Tebal Bagian Tutup Gambar Macam-Macam Bentuk Tutup Bejana
Desain Tebal Bagian Tutup sf icr Digunakan pada bejana horizontal (1 atm) Untuk penampung : fuel oil, kerosene, cairan yang tekanan uap nya rendah Sebagai tutup bawah diijinkan bila diameter tidak melebihi 20ft FLANGE Digunakan pada bejana horizontal untuk menyimpan fluida volatil : naphta, kerosen dan gasoline Untuk bejana proses vertikal pada tekanan rendah Untuk bejana yang berdiameter besar FLANGE AND SHALLOW FLANGE AND STANDART DISHED
Desain Tebal Bagian Tutup Gambar Tutup Berbentuk Piring (Dish ) Keterangan: r1 atau icr : knuckle radius atau torus (inside corner radius) rc atau r : crown radius sf : straight flange
TEKANAN DALAM rcrc r1r1 D t h =+ C P r c W 2 f e – 0.2 P Untuk r 1 atau icr= 6 % rc Untuk r 1 > 6 rc W = ¼ (3 +√ r c /r 1 ) TORISPHERICAL dimana : W : faktor intensifikasi-stress r 1 : knuckle radius rc : crown radius sf Bejana bertekanan 15 s/d < 200 psig Volume tutup = Di³ Standard dishedhead Dimensi th, sf, dan icr B & Y Tabel 5.6 dan Tabel 5.7 h = d
TEKANAN DALAM sf ELLIPTICAL DISHED Umumnya untuk bejana bertekanan > 200 psi Volume tutup = Di³ P Di 2 f e – 0.2 P t h = + C Dimensi sf B & Y Tabel 5.11 Untuk ratio major to minor axis (k = a/b) = 2 : 1 a b Untuk ratio major to minor axis (k = a/b) selain 2 : 1 b: inside depth of dish
TEKANAN DALAM sf Untuk bejana tekanan tinggi (2 x elliptical) HEMISPHERICAL t h = + C P.Di 4 f e – 0.4 P
TEKANAN DALAM sf icr D1D1 TORICONICAL Di α < 30 0 L D 1 = D i – 2 (r 1 )(1- cos α) Untuk tutup bawah pada bejana seperti : evaporator, fermentor, spray driers, crystallizer dan bejana pengendap
TEKANAN DALAM CONICAL α ≥ 30 0 Untuk memperkuat sambungan antara tutup dan bagian silinder, perlu dipasang cincin penguat, sebelumnya ditetapkan harga Δ (B & Y Tabel 13. 3) dengan menghitung terlebih dahulu jika α > Δ dibutuhkan cincin penguat dan dihitung A (luas cincin penguat)
TEKANAN DALAM Menentukan Berat Tutup Bejana Di mana: W: berat tutup bejana (lb) ρ: densitas dari material = 490 lb/ft 3
TEKANAN LUAR
TEKANAN LUAR r c 100 t h f/E B Hemispherical DISHED Fig 8.8 Pall = B r/t h r c = do /2 Asumsi tebal tutup t h TORISPHERICAL r c 100 t h f/E B Fig 8.8 Pall = B r/t h r c = do Asumsi tebal tutup t h Bandingkan dengan P design
TEKANAN LUAR ELLIPTICAL DISHED Menentukan ratio r c /d dari tabel 8.1 ( ratio Major to Minor Axis : a/b ) diperoleh r c r c 100 t h f/E B Fig 8.8 Pall = B r/t h Asumsi tebal tutup t h Bandingkan dengan P design
TEKANAN LUAR
TEKANAN LUAR CONICAL L = d o /2 tan α L/d o d o /t h B Pall = Bandingkan dengan P design B d o /t h dan Asumsi tebal tutup t h
TEKANAN LUAR Menentukan Berat Tutup Bejana Di mana: W: berat tutup bejana (lb) ρ: densitas dari material = 490 lb/ft 3