Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang mengasyikkan ini saat kita kekurangan isyarat verbal dan visual ?  Salmon (2002) menunjukkan bahwa kekurangan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamu'alaikum....
Advertisements

Teknik Sukses dan Kerjasama
Oleh: Duli Muhlis Munawar
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Sesi 2 b: Manajemen Sekolah/Madrasah
PAKEM Unik A W.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
Keterampilan Dasar Mengajar
HANDOUT 9 KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
POKOK BAHASAN Pertemuan 6
KEPEMIMPINAN DALAM BERORGANISASI
KETERAMPILAN MENJELASKAN
Manajemen & Pengelolaan
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Pertemuan 1 PENGENALAN IMK.
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
STKIP-PGRI Banjarmasin
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Mengelola Dinamika Kelompok
Pengantar Media Pendidikan
POKOK BAHASAN Pertemuan 10
GROUP DECISION SUPPORT SYSTEMS (GDSS)
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kemukakan Gagasan.
Pertemuan 1 PENGENALAN IMK.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PENYEBAB KEGAGALAN DALAM PERUBAHAN
Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
KONSELING KELOMPOK.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Keterampilan Membelajarkan Kelompok Kecil
1. Mengenal karakteristik peserta didik
PENYEBAB KEGAGALAN DALAM PERUBAHAN
Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Penerapan model pembelajaran
PROFIL GAYA BELAJAR.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
VISI DAN PERUBAHAN.
METODE DISKUSI by : ana inayati.
6/11/2018 Orientasi Pengajaran Mikro Dwi Anggraeni Siwi/
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
GROUP DECISION SUPPORT SYSTEMS (GDSS)
Keterampilan Dasar Mengajar
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
Materi 2 - Komputer Multimedia
3 Keterampilan Dasar Bertanya
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
MODEL PEMBELAJARAN “Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
Pengembangan RPP.
Keterampilan Dasar Mengajar
PENYEBAB KEGAGALAN DALAM PERUBAHAN
Model problem based learning
Team Building Oleh : Muhammad Syaifudin Bajeri Dhika Baskoro
TELECENTER SEBAGAI FASILITATOR PERUBAHAN KOMUNITAS
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Yusuf Maulana, SIKOM, MSi
KOMUNIKASI INTERNAL Adhi Gurmilang.
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Nama kelompok Fetty afrianti Kinayom warih hidayat Lulu’ul jannah
Mengelola Dinamika Kelompok
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Teknologi dan Perubahan Organisasi
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Transcript presentasi:

Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang mengasyikkan ini saat kita kekurangan isyarat verbal dan visual ?  Salmon (2002) menunjukkan bahwa kekurangan isyarat-isyarat ini tidak perlu dipandang sebagai merugikan, karena dapat berarti kebebasan dari gangguan kehadiran fisik.  Beberapa keputusan harus dibuat untuk merancang kegiatan yang efektif yang akan dilakukan libatkan pelajar dengan tepat. Ini termasuk yang berikut: a) Apakah kegiatan berbasis kelas akan disesuaikan untuk penggunaan online atau seluruhnya yang baru dirancang b) Bagaimana kebutuhan pelajar akan terpenuhi c) Alat komunikasi apa yang paling efektif untuk kegiatan tersebut

 Untuk menentukan apakah aktivitas berbasis kelas dapat disesuaikan dengan lingkungan online, aktivitas tersebut harus terlebih dahulu diperiksa untuk memastikan bahwa aktivitas tersebut memenuhi hasil pembelajaran kursus online,dan untuk menentukan apakah itu cocok dengan tujuan pembelajaran.  Taksonomi bloom (Bloom, 1956). Dalam lingkungan belajar yang terlibat, sebagian besar hasil pembelajaran harus termasuk dalam aplikasi, analisis, sintesis, atau evaluasi.  Analisis dilakukan menentukan tingkat pemikiran yang diperlukan dan untuk memastikan bahwa ada campuran kegiatan untuk berbagai tingkat pemikiran.  Pertanyaan-pertanyaan yang bisa digunakan dalam menganalisis yaitu : a. Akankah kegiatan membantu peserta didik menggunakan alat online? b. Apakah ini membantu dalam proses sosial yang diperlukan untuk membangun komunitas? c. Apa jenis interaksi atau kolaborasi dengan rekan yang terjadi? d. Apakah refleksi diperlukan? e. Apakah masalah tertentu akan diselesaikan?

 fase keterlibatan mana aktivitas dapat diklasifikasikan dan apakah aktivitas ditempatkan dengan tepat dalam urutan kursus. Contohnya kegiatan diskusi yang lebih baik dan tepat adalah jika difasilitasi oleh instruktur.  Ada beberapa kegiatan yang dapat dengan mudah dikonversi dari interaksi tatap muka menjadi online yaitu : 1. Brainstorming : metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide dengan cepat dalam pengembangan ide baru. Pelaporan grup dapat ditugaskan ke satu individu, yang dapat memberikan ringkasan untuk kelas sinkron diskusi atau di area diskusi asinkron.

 Palloff & Pratt, 2001, “Sebagian besar siswa sekarang lebih tua, bekerja, dan membutuhkan jadwal yang lebih fleksibel. Mereka menghadapi tantangan seperti kebutuhan keluarga, perjalanan bisnis, dan masalah kesehatan. Oleh karena itu kita harus membuat pengalaman pembelajaran online yang positif dan menyenangkan.  Dimana dalam lingkungan pembelajaran berpusat pada peserta didik, menghargai pengalaman mereka dan dijalin menjadi pengalaman akademik melalui diskusi dan kegiatan yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memimpin. Itu juga berarti bahwa seorang fasilitator siap untuk menyesuaikan kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, pertanyaan diskusi dapat dimodifikasi atau ditambahkan berdasarkan keragaman komunitas belajar.  Salah satu aspek mendasar dari pemenuhan kebutuhan pembelajar online adalah memberikan waktu yang cukup bagi suatu kegiatan untuk dicapai. Komunikasi online membutuhkan waktu lebih lama daripada komunikasi kelas.

 memilih cara yang paling efektif untuk melakukan kegiatan menjadi penting kontributor keberhasilan dalam pembelajaran, baik dilakukan menggunakan obrolan sinkron maupun dalam diskusi asinkron. Sinkronisasi, atau komunikasi waktu nyata terjadi di waktu yang sama untuk semua peserta. Komunikasi asinkron terjadi pada beragam waktu.  Kegiatan sinkron merupakan interaksi yang paling banyak disukai pendidik dan pilihan paling efektif ketika melakukan pertemuan tim atau ketika membangun konsensus kelompok. Namun inteaksi sinkron ini juga memiliki kelemahan untuk pelajar yang terlibat dalam kegiatan siktron terjadi ketika teknologi gagal. Misalnya : Ketika pelajar tidak dapat masuk ke obrolan terjadwal sesi, mereka merasa mereka telah melewatkan kelas dan satu-satunya kesempatan untuk berpartisipasi bukan karena kesalahan mereka sendiri. Log diskusi sinkron sangat penting untuk meminimalkan aspek de-motivasi komunikasi sinkron ini. Saya juga penting untuk memberikan instruksi di muka untuk kegiatan kelas alternatif dalam hal sesi sinkron terputus karena masalah jaringan.

Selain itu ada kegiatan asinkron yang juga memiliki banyak manfaat yaitu ; 1. Kedalaman pemikiran dalam aktivitas asinkron biasanya lebih besar dari pada kegiatan sinkron, kecuali persiapan yang signifikan diperlukan sebelum sesi obrolan 2. Kegiatan asinkron juga memungkinkan instruktur dan peserta didik untuk berkomunikasi pada waktu mereka yang paling produktif, ketika pikiran paling jernih dan pikiran segar. Peserta didik dapat memilih untuk berinteraksi selama “momen yang dapat diajar” masing-masing 3. Tidak seperti aktivitas sinkron, aktivitas asinkron memungkinkan setiap suara untuk didengar, baik dalam kelompok kecil atau besar, membantu peserta didik merasa bahwa mereka adalah bagian dari komunitas belajar dan meningkatkan motivasi mereka untuk berinteraksi.  Salah satu bahaya komunikasi asinkron adalah keterbukaannya. Pasti ada menjadi awal dan akhir yang berbeda untuk kegiatan asinkron untuk meminimalkan informasi yang berlebihan  Pilih alat komunikasi berdasarkan sifat kegiatan. Gunakan komunikasi sinkron untuk pertukaran pikiran cepat. Pertimbangkan untuk mencampur aktivitas yang sinkron dan asinkron. Misalnya, diskusi kelompok dapat dilakukan dilakukan secara serempak, tetapi pertemuan tim dapat dilakukan secara serempak.  Pertimbangan terakhir ketika memilih alat komunikasi untuk aktivitas pembelajaran online adalah apakah komunikasi perlu satu-ke-satu,

 Karakteristik beberapa alat yang umumnya tersedia untuk kegiatan. Misalnya, pengumuman, dokumen kursus, dan CD-ROM alat siaran, yang menyediakan komunikasi satu arah dari penggagas ke penerima. Sebaliknya, alat interaktif, seperti papan diskusi, ruang obrolan, dan , memungkinkan terjadinya pertukaran komunikasi. Komunikasi dapat bersifat public atau pribadi. Misalnya, pengumuman adalah alat komunikasi publik, sementara pesan adalah bentuk komunikasi yang lebih pribadi.

 Persiapan kegiatan yang cermat dari instruktur atau perancang kursus dapat meningkatkan proses belajar siswa.  Ketika memindahkan suatu kegiatan dari ruang kelas ke lingkungan belajar online, instruktur harus mempertimbangkan apakah kegiatan tersebut akan menghasilkan yang sesuai hasil belajar, tingkat pemikiran apa yang dipromosikannya, apakah itu akan terlibat komunitas pembelajaran, dan alat komunikasi apa yang harus digunakan. Kesadaran akan gaya dan kebutuhan belajar siswa yang beragam juga memengaruhi desain kegiatan pembelajaran yang efektif untuk lingkungan online.