Pengukuran Variabel dan Validitas/Reliabilitas Partini FISIPOL - UGM
Variabel Penelitian Dlm Penelitian dikenal beberapa jenis variabel A. Variabel independent (bebas) B. Variabel dependent (terikat/tergantung) C. Variabel intervening (antara/tengah) D. Variabel control (kontrol) E. Variabel antiseden (awal) Selain jenis di atas dilihat dr sisi ukuran masih ada variabel diskrit (bilangan tunggal) dan kontinum (bilangan bersambung)
Konsep dan Variabel Penelitian Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai, merupakan pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut. Contoh umur, tingkat pendidikan dll. Macam Variabel: bebas, terikat, tengah atau antara (intervening), control dan antisedent Pada penelitian Survei sangat dibutuhkan penentuan variabel ini Pada penelitian kualitatif tidak perlu risau dgn variabel, tetapi bagaimana dapat memetakan persoalan yang sedang dihadapi masyarakat
Identifikasi Variabel Apa tujuan melakukan analisis apa suatu variabel diperlukan dlm kuesioner Variabel turun dr konsep atau teori yg diyakini peneliti dpt memecahkan masalah Variabel dlm kuesioner memperhatikan tipe data yg ingin diperoleh dr responden Item-item dlm pertanyaan harus konkriet, jelas dan tidak menimbulkan multi interpretasi sehingga jawaban responden dpt sesuai dgn yg diharapkan oleh peneliti
Pengukuran Variabel Dlm penelitian survei dikenal ada beberapa jenis pengukuran yg dicerminkan pd skala pengukurannya. Penyusunan skala ini berdasarkan kualitas data yg diperoleh dr lapangan ke dlm jenis skala yg sesuai dgn datanya. Ada 4 macam skala pengukurn: skalaNominal, skala Ordinal, skala Intervel dan Skala Rasio.
Skala Pengukuran Selain ke 4 jenis skala tersebut yg sangat populer terutma dlm bidang sosial humaniora ada jenis dan teknik pembuatan skala tsb yakni skala Bogardus, skala Likert dan skala Thurstone Penggunaan skala ini tergantung pd data yg ingin dicari sesuai dgn tema penelitian di break down ke dlm indikator dan baru dijadikan item-item pertanyaan menghasilkan Quesioner
Mengukur Validitas dan Reliabilitas Penelitian survei: ada tekniknya/statistiknya apakah alat yg akan dipergunakan tsb sesuai dengan yg akan diukurnya Tekniknya menggunakan korelasi (Product Moment, Biserial atau Point Biserial) ada standar minimal dgn ukuran statistik yg sesuai Selain itu membutuhkan konsistensi dlm item2 yg dipakai sbg alat utk pengumpulan datanya
Lanjutan… Mengukur validitas dan reliabilitas dlm penelit kualitatif agak berbeda dgn survei. Validitas dan reliabilitas kualitatif biasanya dilakukan dgn cara trianggulasi sumber data shg datanya dpt di crosscek lagi pd org lain Jika data yg diperoleh dpt dimaknai spt yg ada di dlm konsep yg dipakai. Jikatdk sesuai dgn konsep, di sinilah peneliti justru dpt menemukan konsep baru teori baru
Pengembangan Instrumen Penelitian Apa itu instrumen penelitian? Penelitian membutuhkan alat” untuk mengumpulkan data di lapangan. Sebagai“ALAT”,membutuhkan seperangkat kaidah metodologis untuk menyusunnya Alat yg baik harus dirancang untuk keperluan validitas dan reliabilitas data yg akan dikumpulkan
Pertimbangan pemilihan Instrumen Tergantung pd variabel yg akan diamati atau tergantung data yg akan dikumpulkan Kesesuaian dgn metode penelitian yg dipergunakan Kepentingan yg mendasarinya, secara praktis tergantung waktu, biaya kualitas peneliti yg mempergunakan serta tingkat kemudahan penggunaan alat tsb
Pertimbanganpemilihan Instrumen Tergantung pd variabel yg akan diamati atau tergantung data yg akan dikumpulkan Kesesuaian dgn metode penelitian yg dipergunakan Kepentingan yg mendasarinya, secara praktis tergantung waktu, biaya kualitas peneliti yg mempergunakan serta tingkat kemudahan penggunaan alat tsb
Jenis Instrumen Penelitian Kuesioner (daftar pertanyaan terstruktur) Observasi (participant & Non Participant) Pedoman wawancara (interview guide), model pertanyaannya tidak harus terstruktur Polling (by phone),pertanyaannya sederhana, jawabannya singkat dan jumlah pertanyaannya tidak banyak
Kuesioner? Kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data yg pokok dalam penelitian survei Data yg diperoleh adalah jawaban berupa kode atau angka yg sudah disiapkan oleh peneliti Bisa bersifat tertutup tetapi juga bisa terbuka Jawaban tertutup cepat dpt dianalisis
Observasi Observasi sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman awal pd peneliti tentang berbagai hal dr obyek yg diteliti Observasi sangat penting untuk melakukan cross-checks informasi atas jawaban atau pernyataan yg disampaikan responden penelitian Observasi dpt mengungkapkan berbagai hal, informasi, sikap, perilaku, secara aktual dan natural (apa adanya)
Interview Guide Merupakan pokok-pokok pertanyaan yg belum atau tidak ada alternatif jawaban yag disediakan oleh peneliti Pertanyaan hanya pokok saja, dan nanti dikembangkan di lapangan sesuai dengan topik, fokus penelitian dan arah narasi informan dan informan kunci, informan ahli dan informan insidental Menggali informasi yg dicari peneliti, sehingga informasi yg diperoleh lebih “kaya”informasi, sehingga informasinya dpt bervariasi.
Menyusun Interview Guide Sebagai panduan agar peneliti tdk lupa tentang isu penting yg akan ditanyakan Dijaga agar alur wawancara tetap terfokus dan relevan dgn inti masalah Alat kontrol agar informasi yg diperoleh sesuai dgn tujuan, konsep dan variabel penelitian Melakukan cech-list utk memastikan bahwa tdk ada item yg belum ditanyakan
Prinsip PengembanganInstrumen Kesesuaian dgn tujuan, pertanyaan, dan kelompok sasaran penelitian Kesesaian dgn konsep & variabel penelitian Design kuesioner sangat tergantung pd fisibilitas waktu dan biaya di lapangan Memperhatikan fase2: identifikasi variabel, perumusan item pertanyaan, rancangan analisis, wording, setting format, pre test dan finalisasi
Merumuskan Item Pertanyaan Item pertanyaan turun dr konsep & variabl Item pertanyaan harus konkret, jelas dan tidak menimbulkan interpretasi ganda Item disusun secara sederhana agar responden mudah memahami artinya dan dapat memberikan jawaban dgn benar Item disusun dgn gaya bahasa sehari-hari agar responden familier dgn istilah tsb
WORDING Kuesioner merupakan turunan dr abstraksi penelitian (konsep) utk mengobservasi sesuatu yg lebih konkret & real Memperhatikan pemilihan kata (diksi) yg tepat & mudah difahami secara umum Gaya bertanya disesuaikan dgn gambaran umum setting sosial budaya responden Sebaiknya menggunakan bahasa yg sederhana & lugas, jelas dan tdk dgn kata2 yg bersayap Menggambarkan konsep & variabel yg akan dicakup dlm tujuan penelitian.
Perubahan Paradigma Pembangunan Pendekatan secara partisipatif ini memberi peluang kpd masy, utk bersama2 menganalisis kehidupan mereka sendiri dlm upaya merumuskan kebijakan utk kepentingan mereka secara nyata. Pendekatan ini semakin meluas diakui manfaatnya tatkala paradigma pembangunan berkelanjutan mulai dipakai sbg landasan pemb negara2 dunia 3 Dlm paradigma ini manusia diletakkan sbg inti dlm proses pemb. bukan sebagai penonton tetapi digerakkan secara aktif biasanya para praktisi
Lanjutan… Pendekatan dan metode ini lebih sesuai dgn tuntutan paradigma, yaitu pendekatan yg partisipatif (RRA= Rural Rapid Appraisal) Metode ini mulai berkembang tahun 1980-an dan perkembangan ini terus berlanjut seperti PRA (Partisipatory Rural Appraisal) yang berkembang thun 1990-an metode ini dilakukan lebih bersifat utk menilai kekuatan, kelemahan, potensi serta signifikansi paradigmatiknya pembangunan “dari, oleh dan untuk”, masyarakat
RRA (Memahami Masalah Secara Cepat Ada 3 hal pokok asal usulnya: 1. Ketidakpuasaan thd bias keruangan (kunjungan pemustaka, ttp dekat di sebelahnya internet, wifi dan berbagai kemudahan lain yg dpt dimanfaatkan pengguna, (Mudah& enak) Bias personal (banyak menemui laki2 dr pd permp; lebih banyak kaum elit dr pd kaum Bias musim (lebih banyak musim mhsw di musim ujian drpd musim kuliah dan liburan Bias diplomatik: (org luar tdk ingin bertemu dgn mhs miskin dlm kondisi yg terburuk tersentuh)
Lanjutan… 2. Kecewa thd survei konvensional dgn kuesioner krn hasilnya berlebihan, membosankan, dan data yg ditemukan sering tdk akurat, shg tdk dpt dijadikan acuan utk membuat kebijakan 3. Mencari pemahaman yg lebih efektif tumbuhnya kesadaran ahli dan intelektual muda thd fakta bahwa anak muda punya pengeth yg baik yg berkaitan dgn kehidupan mereka (Indigeneous Knowledge) memiliki kekayaan beragam utk tujuan2 praktis bg kehidupan mereka sendiri