Alasan Memilih Studi Kasus & Rancangan Penelitiannya Metodologi Penelitian Studi Kasus Alasan Memilih Studi Kasus & Rancangan Penelitiannya Dipakai terbatas untuk lingkungan sendiri—disiapkan oleh: Achmad Djunaedi Email: achmaddjunaedi@yahoo.com FB: Layanan Akademik A-Djunaedi Versi 2015
Pengantar Banyak ragam metode utk melakukan penelitian, yang masing-masing berbeda pandangan dan cara. Tiap metode punya keunggulan (advantages) dan kelemahan (disadvantages) masing-masing. Bisa saja sebuah komunitas keilmuan atau seorang peneliti selalu menggunakan metode yang sama (konvensional, tradisinya) utk semua permasalahan penelitian. Tapi disini, dijelaskan kapan dan mengapa metode studi kasus itu perlu dipilih/dipakai.
Daftar Topik Sesi ini Alasan Metode Penelitian Studi Kasus Rancangan Penelitian Metode Studi Kasus Contoh Penelitian Studi Kasus (Sederhana)
Topik 1: Alasan Memilih Metode Penelitian Studi Kasus
Daftar Referensi Paparan ini bersumber dari beberapa referensi, antara lain sbb: Yin, Robert K. 2003. Case Study Research: Design and Methods. Third Edition. Sage Publications, London. Chapter 1: “Introduction”, pp. 1-18. Flyvbjerg, Bent. 2004. “Five misunderstandings about case study research”, dalam buku C. Seale, G. Gobo, J.F. Gubrium & D. Silverman (eds), Qualitative Research Practice. Sage, London, pp. 420-434 (yang juga dijelaskan dalam artikel “Cases and Case Studies in Comparative Research”, sumber: http://poli.haifa.ac.il/~levi/casem.html, diakses tgl. 6 Juli 2010) Hodkinson, Phil & Heather Hodkinson. 2001. “The Strengths and Limitations of Case Study Research”, http://education.exeter.ac.uk/tlc/docs/ publications/ LE_PH_PUB_05.12.01.rtf <diakses tgl. 8 Juli 2010>
Alasan Memilih Metode Studi Kasus (keunikan)
Alasan (singkat) memilih Metode Studi Kasus Pertanyaan penelitiannya bercorak: HOW & WHY HOW; contohnya: Bagaimana proses perencanaan gaya Djokowi sewaktu memindahkan pedagang kaki lima? WHY; contohnya: Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses perencanaan tersebut? Peneliti tidak mempunyai kontrol/kendali terhadap jalannya penelitian. Contoh: penelitian yg penelitinya mempunyai kontrol yaitu yg memakai metode kuantitatif eksperimental. Masalah yang diteliti bersifat kontemporer (masa kini; masih berjalan sampai saat ini).
Memahami perbedaan metode penelitian studi kasus dengan metode-metode lainnya Kuantitatif (deduksi) Kualitatif (induksi) Studi Kasus Membawa teori ke “lapangan” Ya (bila ada proposisi teoritis) Ya Tdk Tdk (bisa bertam-bah di lapangan) Variabel dibatasi Ya Sumber data multiple (triangulasi) Ya Tdk Ya Ya (generalisasi statistik) Tdk (hasilnya: teori lokal) Ya (generalisasi analitis) Generalisasi Diolah dari: Yin (2003: 14-15), ditambah interpretasi pembuat paparan ini
Kesalahfahaman thd. Metode Studi Kasus Karena berbeda pandangan dan cara (“tradisinya”), maka penganut/pengguna strategi/metode lain mudah “salah faham” (misunderstand) thd metode/strategi studi kasus. Yin (2003) menyebutkan beberapa prasangka yang mungkin ada thd metode studi kasus: (1) tdk ada prosedur yg kuat/baku, (2) dikira sama dgn pengajaran studi kasus, (3) kesulitan melakukan generalisasi (statistis), (4) melakukan studi kasus perlu waktu lama, dan (5) laporan penelitiannya terlalu banyak tulisan yang sulit dibaca. Yin dalam bukunya (2003) menyarankan prosedur, cara generalisasi dan penulisan laporan yang mengatasi berbagai prasangka tsb di atas (lihat beda studi kasus dgn strategi korelasional dan strategi kualitatif, dalam slide berikut).
Topik 2: Rancangan Penelitian Metode Studi Kasus
Daftar Referensi Paparan ini bersumber dari beberapa referensi, antara lain sbb: Yin, Robert K. 2003. Case Study Research: Design and Methods. Third Edition. Sage Publications, London. Chapter 2: “Designing Case Studies”, pp. 19-56. http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt Paparan DR Basuki, Universitas Airlangga, Surabaya.
Komponen Rancangan Penelitian Menurut Yin (2003: 21), suatu rancangan penelitian mencakup lima komponen, yaitu: 1. Pertanyaan penelitian (biasanya di Bab 1) 2. Proposisi, bila ada (biasanya di Bab 2) 3. Unit analisis (biasanya di Bab 3) 4. Kaitan data dgn proposisi (biasanya di Bab 3) 5. Kriteria utk membahas temuan (biasanya di Bab 3) Catatan: tulisan “biasanya di Bab ..” ditambahkan sendiri oleh pembuat paparan ini (saran dalam pembuatan proposal penelitian).
Pertanyaan Penelitian Dalam studi kasus, pertanyaan penelitian berpola: HOW & WHY Contoh: Bagaimana proses perkembangan desa wisata di sekitar Candi Borobudur? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses tersebut? <HOW> <WHY>
Proposisi Proposisi merupakan pernyataan yang merefleksikan isu-isu teoretis yang penting, dan akan membimbing peneliti mencari data yang relevan. Proposisi diturunkan dari teori, logika, dan/atau pengetahuan umum yang akan membimbing peneliti untuk tetap fokus. Tanpa proposisi, peneliti mungkin akan cenderung untuk membahas “semua hal”. Paparan DR Basuki, Universitas Airlangga, Surabaya.
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Kriteria utk menginterpretasikan temuan Tidak ada kriteria tunggal yang dibuat dapat cocok untuk semua problem. Kriteria harus cocok dan berkaitan dengan proposisi, sekaligus pertanyaan penelitiannya. Paparan DR Basuki, Universitas Airlangga, Surabaya.
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Proses penelitian: Multiple Case Study Paparan DR Basuki, Universitas Airlangga, Surabaya.
Proses penelitian: Single Case Study Paparan DR Basuki, Universitas Airlangga, Surabaya.
Sumber: http://www. idt. mdh. se/ Sumber: http://www.idt.mdh.se/.../Yin - DesigningCaseStudies chapter 2.ppt
Isi Bab Kesimpulan Salah satu saran, isi bab kesimpulan terdiri dari empat komponen, sbb: Ringkasan Temuan Kontribusi Teoritik Implikasi Kebijakan Saran Penelitian Lebih Lanjut
Contoh Penelitian Studi Kasus (Sederhana) Topik 3: Contoh Penelitian Studi Kasus (Sederhana)
Keunikan
“How” “Why”
Proposisi
Single (bukan Multiple) Analisis “Time Line”
Dikembangkan dari Proposisi
Teknik Triangulasi (cek dan recek)
Analisis “Time Line” (Periodisasi)
Ini kerangka utk Kasus Tunggal (single case)
Pertama, tunjukkan periodisasi (garis besar)
Kedua, tunjukkan periodisasi (secara rinci)
Ketiga, deskripsikan (HOW) tiap periode
Deskripsikan (HOW) dgn berbagai cara
Keempat, lakukan kajian lintas periode (yg tetap dan yg berubah)
Kajian lintas periode (yg tetap dan yg berubah) dg berbagai cara
Kelima, kumpulkan dan bahasan faktor-faktor yg mempengaruhi (WHY)
Keenam, pembahasan utk melihat “selisih” antara teori awal (proposisi) dgn temuan lapangan (sbg kontribusi teoritik)
Kesimpulan, antara lain memuat (1) Ringkasan Temuan, dan (2) Kontribusi Teoritik
Saran mencakup antara lain memuat (3) saran implikasi kebijakan, dan (4) saran penelitian lebih lanjut