Tim Dosen: Zulazmy Mamdy Hidayati Cornelis Novianus Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial. “ Sesi 3: Pengertian, Konsep Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dan Model-Model PPM Tim Dosen: Zulazmy Mamdy Hidayati Cornelis Novianus PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat. (PMK Nomer 65 Tahun 2013). PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Konsep Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community development (pembangunan masyarakat) dan community-based development (pembangunan yang bertumpu pada masyarakat). (PMK Nomer 65 Tahun 2013). Tahap selanjutnya muncul istilah community driven development yang diterjemahkan sebagai pembangunan yang diarahkan masyarakat atau pembangunan yang digerakkan masyarakat. Pembangunan yang digerakkan masyarakat didefinisikan sebagai kegiatan pembangunan yang diputuskan sendiri oleh warga komunitas dengan menggunakan sebanyak mungkin sumber daya setempat. (PMK Nomer 65 Tahun 2013). PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau practice). (PMK Nomer 65 Tahun 2013). PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu proses aktif, dimana sasaran/klien dan masyarakat yang diberdayakan harus berperan serta aktif (berpartisipasi) dalam kegiatan dan program kesehatan. (PMK Nomer 65 Tahun 2013). Ditinjau dari konteks pembangunan kesehatan, partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan dan kemitraan masyarakat dan fasilitator (Pemerintah, LSM) dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian kegiatan dan program kesehatan serta memperoleh manfaat dari keikutsertaannya dalam rangka membangun kemandirian masyarakat. (PMK Nomer 65 Tahun 2013). PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Berdasarkan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, menjelaskan bahwa Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan kesehatan merupakan hal yang sangat penting karena : Dari hasil kajian ternyata 70% sumber daya pembangunan Nasional berasal kontribusi atau partisipasi masyarakat Pemberdayaan masyarakat atau partisipasi masyarakat berazaskan gotong royong, merupakan budaya masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan Perilaku masyarakat merupakan faktor penyebab utama, terjadinya permasalahan kesehatan, oleh sebab itu masyarakat sendirilah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan pendampingan/bimbingan Pemerintah. PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Pemerintah mempunyai keterbatasan sumber daya dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks di masyarakat, sedangkan masyarakat mempunyai potensi yang cukup besar untuk dapat dimobilisasi dalam upaya pencegahan di wilayahnya. Potensi yang dimiliki masyarakat diantaranya meliputi community leadership, community organization, community financing, community material, community knowledge, community technology, community decision making process, dalam upaya peningkatan kesehatan, potensi tersebut perlu dioptimalkan Upaya pencegahan lebih efektif dan efi sien dibanding upaya pengobatan, dan masyarakat juga mempunyai kemampuan untuk melakukan upaya pencegahan apabila dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat terutama untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Model PPM Jack Rothman mengartikan pengorganisasian masyarakat sebagai bentuk intervensi pada tingkat masyarakat (community level) yang diarahkan untuk peningkatan atau perubahan lembaga‑lembaga kemasyarakatan dan pemecahan masalah masyarakat. (Fred Cox et al, 1979). PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
MODEL PPM MODEL PPM Model A Locality Development ~ Ross dan PBB Model B Social Planning Model C Social Action Jack Rothman PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Model A (Locality Development) Model A mengambil asumsi bahwa perubahan masyarakat berlangsung secara optimal jika ada partisipasi dari berbagai anggota masyarakat dalam penetapan tujuan dan pelaksanaan tindakan. Contohnya adalah program‑program pengembangan masyarakat. PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Model B (Social Planning) Model B terutama menekankan pada aspek tehnis dalam penyelesaian masalah dengan melalui perencanaan yang baik dan rasional, sedangkan partisipasi masyarakat sifatnya bevariasi tergantung dari permasalahan yang dihadapi. Contohnya adalah kegiatan‑kegiatan pembangunan yang disusun oleh Badan Perencana pembangunan (Daerah maupun Nasional). PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Model C (Social Action) Model C mempunyai tujuan utama untuk mengadakan perubahan mendasar pada lembaga‑lembaga kemasyarakatan. Sasaran utamanya adalah penataan kembali struktur kekuasaan, sumber‑sumber dan proses pengambilan keputusan. Model ini tampak pada perjuangan dari keleompok‑kelompok yang "tertindas" dalam usahanya untuk memperoleh perlakuan yang lebih adil dan demokratis. Contohnya Women's Lib, Angkatan 66. PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
BEBERAPA CIRI LAIN DARI MASING‑MASING MODEL 1. Tujuan Dibedakan antara tujuan yang berorientasi kepada proses dan kepada penugasan (task). Orientasi kepada proses akan menekankan pembinaan kerjasama, partisipasi dan kepemimpinan setempat. Orientasi kepada penugasan akan menekankan penyelesaian tugas‑tugas yang diberikan dalam arti penyelesaian masalah‑masalah tertentu. PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
1. Tujuan Model A berorientasi kepada proses dan ini terlihat dari banyaknya penggunaan metode‑metode dinamika kelompok. Model B lebih berorientasi kepada penugasan Model C kadang‑kadang berorientasi kepada proses dan kadang‑kadang kepada penugasan. PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
2. Strategi Dasar Model A Model B Karena model A menempatkan partisipasi masyarakat sebagai hal yang penting, maka strategi yang digunakan adalah pencapaian konsensus dan menghindari konflik. Model B strateginya terutama didasarkan pada pemecahan masalah secara rasional dan logis. Oleh karena itu, model B menekankan pentingnya pengumpulan data dan analisa data sebelum membuat suatu perencanaan yang baik PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
2. Strategi Dasar Model C Model C mendasarkan strateginya pada kejelasan sasaran yang ingin dicapai dengan melontarkan issue ketengah masyarakat, sedangkan sasaran yang dimaksud dapat berupa individu maupun kelembagaan. Oleh karena itu model C banyak memanfaatkan konflik, konfrontasi dan aksi‑aksi langsung PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
3. Peran Petugas/Praktisi Model A Petugas lebih berperan sebagai "enabler" yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengalami proses belajar melalui kegiatan pemecahan masalah Model B Petugas lebih berperan sebagai seorang ahli (expert) dengan kemampuan tehnis untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat Model C Petugas lebih menonjol dalam peran sebagai aktivis yang mampu memanfaatkan media massa dan mencari dukungan politis PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
4. Orientasi Terhadap Struktur Kekuasaan Model A Struktur kekuasaan diikutsertakan sebagai “mitra utama" dalam usaha‑usaha-nya mencapai tujuan Model B Penguasa merupakan "sponsor" Model C Struktur kekuasaan merupakan sasaran perubahan PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Kombinasi Model Dalam kenyataan prakteknya bisa dikombinasikan satu sama lain dan bisa juga merupakan suatu tahapan Penggunaan dalam bentuk kombinasi misalnya dengan lebih meningkatkan peran serta masyarakat dalam social planning (model B) atau dicarinya usaha‑usaha kompromi dalam suatu social action (model C). Sebagai suatu tahapan, misalnya suatu usaha yang bermula merupakan social action tetapi setelah sebagian tujuannya tercapai lalu diarahkan menjadi social planning. Dengan diketahuinya ciri‑ciri dari 3 model tersebut, kita dapat bersikap kritis dalam menilai suatu "gerakan" di masyarakat dan tidak sampai "terperangkap" karena tidak mampu menganalisa latar belakang dan tujuannya. PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
Referensi Cox, Fred M. et al (1979). Strategies of Community Organization. 3rd edition. Ithaca, Ill. : F.E. Peacook Publ.Inc Kementerian Kesehatan RI, 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan Pemberdayaan masyarakat Bidang Kesehatan. Jakarta. Mamdy, Zulazmy, 2003. Kumpulan Hand Out Perkuliahan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM). FIKES UHAMKA. Rothman, Jack. "Models of community organization" di dalam Cox. Sasongko, Adi, 2008. Modul Perkuliahan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM). Departemen PKIP, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Depok. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta. PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
T E R I M A K A S I H PPM CO-CD, Sesi 3. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA