SEMINAR PROPOSAL ANALISIS TERPADU II Oleh : Fiotentinada Puspita Sutopo XIII.5 Guru Pembimbing : Eli Gusti, S.Pd NIP:
Pembuatan dan Analisis Shampo Dari Ekstrak Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) dan Daun Sirih Latar Belakang Tujuan, Manfaat, Waktu Penelitian dan Rumusan Masalah Alat dan Bahan Pembuatan Produk Parameter Uji Anggaran Biaya, dan Daftar Pustaka
Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa prain)
II Tujuan dan Manfaat Penelitian Memenuhi syarat Lulus Di SMAK Memanfaatkan bahan alam Analisis ekstrak Kulit Jengkol Membuat shampo dari ekstrak kulit jengkol untuk menghilangkan ketombe. Mengembangkan Ilmu Kewirausahaan Tujuan Mengurangi sampah organik Menambah Ilmu Pengetahuan Mengurangi penggunaan shampo yang mengandung bahan kimia Membuat produk sesuai standar Manfaat
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK Padang Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 20 Januari sampai 20 Maret 2019 Waktu
Rumusan Masalah 1. Bagaimana komposisi bahan penyusun dari pembuatan shampo dari ekstrak kulit jengkol dan daun sirih digunakan? 2. Bagaimana pembuatan ekstrak kulit jengkol? 3. Apakah pembuatan shampo dari ekstrak kulit jengkol dapat digunakan sebagai shampo anti dandruff tanpa menimbulkan efek samping? BACK
III Alat dan Bahan Alat 1.Tabung Reaksi 2.Rotary evaporato 3.Bejana bertutup 4.Oven 5.Neraca Teknis 6.Desikator 7.Ayakan 40 mesh 8.Hot Plate 9.Saringan 10.Pisau 11.Batang Pengaduk 12.Gelas piala 1000 ml 13.PH meter 14.Gelas Piala (Beaker Glass) 250 ml 15.Spatula 16.Kaca Objek 17.Cawan petri steril 18.Erlenmeyer 250 mL 19.Pipet Takar 1 mL, 5 mL 20.Pinset steril 21.Jarum Ose 22.Lampu spiritus 23.Autoklaf 24.Inkubator 25.Mistar 26.Kelereng 27.Stopwatch 28.Neraca Analitik 29.Pengait 30.Pipa Kapiler 31.Piknometer 32.Thermometer Bahan 1.Ekstrak Kulit Jengkol 2.Ekstrak Daun Sirih 3.Kertas Saring Whatman 4.HCL Pekat 5.Pereaksi Buchbouchardat 6.Pereaksi Meyer 7.Pereaksi Dragendroff 8.Serbuk Magnesium 9.FeCL3 10.Air Panas 11.Aquadest 12.Buffer PH 4, PH 7, PH 12 (sebagai bahan kalibrasi alat) 13.Alkohol 14.Media NA 15.Kertas saring steril
IV Pembuatan Produk Panaskan aquades ± 50 mL dalam gelas piala di atas hot plate Timbang semua bahan sesuai dengan formula Masukkan natrium benzoat dan asam sitrat ke dalam gelas piala yang berisi aquadest, aduk Kemudian masukkan metil paraben, setil alkohol, dan propil paraben, aduk Masukkan natrium klorida dan secara perlahan ditambahkan natrium lauril sulfat, aduk secara perlahan Tambahkan pewangi secara perlahan, lalu aduk hingga homogen
Formula Pembuatan Sediaan Shampo Optimum Bahan Formula Shampo dengan Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kulit Jengkol (%) Khasiat F1F2F3 Natrium Lauril Sulfat 5510 Surfaktan Cethyl Alkohol 555 Opacifying Agent Propilen glikol 777 Pelembab Methyl Paraben 0.1 Pengawet Propil Paraben 0.1 Pengawet Ekstrak kulit jengkol --1 Zat berkhasiat sekaligus pewangi dan Bahan Utama Pembuatan Shampo Ekstrak daun sirih --0,5 Zat berkhasiat sekaligus pewangi dan Bahan Tambahan Pembuatan Shampo Natrium benzoat 0.1 Antimicrobial Asam sitrat 0.1 Acidifying Agent NaCl Pengental Aquades 100 Pelarut Lavender 012 Pewangi
V. Parameter Uji 1.Pengukuran pH 2.Uji Homogenitas 3.Uji Kemampuan dan Stabilitas Busa 4.Uji Viskositas 5. Uji Tegangan Permukaan 6.Pengukuran Berat Jenis 7.Uji Organoleptik8.Uji Difusi Cakram 9.Penetapan Kadar Air
Pembuatan Ekstrak secara Maserasi Siapkan dan bersihkan kulit jengkol, lalu di potong kecil-kecil Keringkan kulit jengkol dalam oven pada suhu 40-50◦C selama 1x24 jam Maserasi dengan pelarut etanol 70%, sebanyak 75% pelarut dtambahkan dalam bejana Rendam selama 3 hari, sambil diaduk setiap 6 jam Rendam selama 3 hari, sambil diaduk setiap 6 jam Ayak kulit jengkol,lalu timbang serbuk keringnya sebanyak 100 gram Masukkan simplisia kulit jengkol yang telah ditimbang ke dalam bejana tertutup BACK 1. Ekstrak Kulit Jengkol
Saring ampasnya, kemudian ampasnya dimaserasi kembali dengan 25% pelarut Kemudian maserasi kembali dengan perlakuan sama Hasil maserasi dipisahkan dan dikumpulkan Kemudian pekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 79◦C
2. Ekstrak Daun Sirih Siapkan dan bersihkan daun sirih, lalu di potong kecil-kecil Keringkan daun sirihdalam oven pada suhu 40-50◦C selama 1x24 jam Rendam selama 3 hari, sambil diaduk setiap 6 jam Rendam selama 3 hari, sambil diaduk setiap 6 jam Ayak daun sirih timbang serbuk keringnya sebanyak 100 gram Masukkan simplisia daun sirih yang telah ditimbang ke dalam bejana tertutup Maserasi dengan pelarut etanol 70%, sebanyak 75% pelarut dtambahkan dalam bejana
Saring ampasnya, kemudian ampasnya dimaserasi kembali dengan 25% pelarut Kemudian maserasi kembali dengan perlakuan sama Hasil maserasi dipisahkan dan dikumpulkan Kemudian pekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 79◦C
V.1 Uji Skrining Fitokimia BACK Larutkan 1 gram ekstrak dengan 10 mL aquadest Kemudian panaskan dan didihkan selama 5 menit lalu disaring. Sebanyak 5 mL filtrat ditambahkan 3 tetes larutan FeCl 3. Hasil positif (+) ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau, biru, atau ungu. Uji Tanin
V.2 Penetapan pH Shampo BACK Elektroda dibilas dengan aquades lalu dikeringkan dengan tisu Dibilas elektroda dengan shampo yang sudah diencerkan dengan air Dicelupkan elektroda ke dalam contoh shampo sampai pH meter menunjukkan pembacaan yang konstan Lalu catat hasil pembacaan skala/ angka yan muncul pada pH meter
V.3 Uji Homogenitas Sampel yang diambil dapat dilakukan pada sebagian bagian di atas,tengah atau bawah Teteskan sampel pada kaca objek Kemudian ratakan dengan kaca objek lain sehingga terbentuk lapisan tipis, partikel diamati secara visual BACK
V.4 Uji Kemampuan dan Stabilitas Busa Masukkan shampo sebanyak 20 ml ke dalam gelas ukur 100 ml. Kemudian dikocok kuat selama 10 kali. Total volume sari isi busa diukur dan diamati penurunannya dan stabilitas busanya. Persyaratan tinggi busa pada umumnaya yaitu berkisar antara 1,3- 22 cm.
V.5 Uji Viskositas Metode Bola Jatuh BACK Ukur jarak sampel yang ada di dalam gelas ukur dengan menggunakan mistar Ukur diameter kelereng dengan menggunakan mikrometer sekrup pada sisi yang berlainan. Ditimbang berat kelereng dengan menggunakan neraca empat lengan Diulangi langkah seperti diatas selama 2 kali dan dicatat hasilnya Lepaskan kelereng dari atas permukaan shampo (tanpa kecepatan awal) dan dicatat waktu yang diperlukan untuk mencapai pada titik 100 ml Hitung nilai viskositas
Dimasukkan pipa kapiler dalam gelas piala yang berisi zat cair. Hitung tegangan permukaan zat cair dengan rumus : Ƴ = ½ × ρ × r × g × h Diukur tinggi kenaikan zat melalui pipa kapiler dengan mistar Dimasukkan zat cair ke dalam gelas piala 250 ml sebanyak 50 ml. Ditentukan kerapatan zat cair (massa jenis) V.6 Uji Tegangan Permukaan Metode Pipa Kapiler
01 Bersihkan piknometer dengan alkohol, lalu dibilas dengan air dan dibilas dengan alkohol kembali lalu dikeringkan dengan vakum atau dryer 02 Timbang piknometer dan isi dengan aquades yang telah diukur suhunya kemudian ditutup sampai tidak ada gelembung udara pada pipa kapiler 0303 Timbang dan catat beratnya, lalu ukur suhu aquades yang ditimbang menggunakan termometer 04 Aquades tersebut dibuang dan dibersihkan lagi piknometer dengan membilasnya menggunakan alkohol lalu dikeringkan seperti pada langkah pertama 05 Lakukan langkah kedua sampai dengan langkah kelima untuk sampel shampo enam formula. 06 Bobot jenis ditetapkan dengan cara membandingkan antara berat sampel dengan berat aquades dalam volume yang sama pada suhu yang sama
V 6. Uji Organoleptik Uji Bau (Aroma) Uji Warna Uji Warna Uji Tekstur Keterangan : BauWarnaTekstur 1.Sangat Wangi1. Kuning1. Sangat Kental 2.Wangi2. Kuning Kecoklatan2. Kental 3.Busuk3. Kuning Kehijauan 3. Cair Keterangan : BauWarnaTekstur 1.Sangat Wangi1. Kuning1. Sangat Kental 2.Wangi2. Kuning Kecoklatan2. Kental 3.Busuk3. Kuning Kehijauan 3. Cair BACK
VI. Anggaran Biaya No.Jenis BiayaJumlahHargaJumlah Biaya 1Print Proposal1 rangkapRp Perbanyak proposal3 rangkapRp Rp Transportasi--Rp Fotocopy Jurnal2 rangkapRp 5.000Rp Paper Clip3 buahRp 1.000Rp Biaya Tak terduga--Rp Total : Rp Biaya Administrasi
No Bahan/KegiatanJumlahHarga 1.1.Buah kelapa sawit1 kgRp ,00 2.TransportasiRp ,00Rp ,00 TotalRp ,00 2. Biaya Persiapan Bahan Pembuatan Produk
No.Nama Bahan Jumlah yang dibutuhkan Harga 1. Tawas 1 kgRp ,00 2.Deterjen 1 bungkusRp ,00 3. Aquades 5 LRp ,00 4. Kain Mori 1,15 mRp ,00 5. H 2 SO 4 98 % 100 mlRp ,00 Total Rp ,00 3. Biaya Persiapan Bahan Analisis Produk
Total Biaya Keseluruhan Biaya administrasi = Rp ,00 Biaya pembuatan produk = Rp ,00 Biaya analisis = Rp ,00 Total biaya keseluruhan = Rp ,00
Daftar Pustaka Pujilestari, Titiek dkk Pemanfaatan Zat Warna Alam Dari Limbah Perkebunan Kelapa Sawit dan Kakao Sebagai Bahan Pewarna Kain Batik. Yogyakarta : Balai Besar Kerajinan dan Batik. Pujilestari, Titiek Pengaruh Ekstraksi Zat Warna Alam Dan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna Pada Kain Batik Katun. Yogyakarta : Balai Besar Kerajinan dan Batik. Shaleh, Khairul dkk Ekstraksi dan Uji Stabilitas Zat Warna Dari Kulit Buah Alpukat (persea americana mill) dengan Metode Spektroskopi uv-vis. Samarinda : Universitas Mulawarman. Sumarna, Deni Studi Metode Pengolahan Minyak Sawit Merah (Red Palm Oil) dari Crude Palm Oil (CPO). Kaltim : Jurusan TeknologiHasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman