KEBUDAYAAN MESIR KUNO Pertemuan 2 Matakuliah : Sejarah Seni Rupa Barat Tahun : 2009 KEBUDAYAAN MESIR KUNO Pertemuan 2
Bina Nusantara University
> Latar Belakang Geografi Sais Tanis Gizeh Cairo Memphis Beni Hasan Deir el-Bahri Thebes Karnak Luxor LOWER EGYPT UPPER EGYPT
> Sistem Pemerintahan Mesir adalah negara yang subur, aman dan tenteram. Maka kebudayaannya dapat berkembang dengan baik. Sungai Nil yang mengalir di Mesir merupakan sumber kehidupan bagi masyarakatnya, namun hanya Mesir bagian utara yang banyak menciptakan kebudayaan Mesir.
Zaman kekuasaan Mesir dibagi 3: Zaman Kerajaan Lama (purba) 3400-2160 SM Zaman Kerajaan Tengah 2160-1788 SM Zaman Kerajaan Baru 1580-1000 SM
> Sistem Pemerintahan Raja-raja Mesir disebut pharaoh (Fir’aun), secara turun temurun memerintahkan kerajaan Mesir. Suatu pemerintahan pusat yang aktif dan kompeten menjadi syarat mutlak untuk kemakmuran Mesir, tidak heran jika Fir’aun mendapat kedudukan utama dalam kehidupan sehari-hari yang tercermin dari hasil budayanya.
>Sistem Pemerintahan>Zaman Kerajaan Lama Pada masa pemerintahan Mesir Kuno, Mesir terbagi dua yaitu Mesir Hulu (Upper Egypt) dan Mesir Hilir (Lower Egypt) dan diperintah oleh masing-masing rajanya. Sampai pada tahun 3100 SM Raja Menes, sebagai Raja Mesir Hulu berhasil menaklukkan raja di Mesir Hilir. Menurut legenda, Menes yang memulai peraturan bahwa jika Raja mangkat maka tahta kerajaan akan diberikan kepada anaknya dan seterusnya. Raja Menes juga memindahkan ibukota dari Memphis yang berada di utara dipindahkan ke Thebes yang berada di selatan. Sepuluh dinasti melakukan kegiatannya didaerah ini.
>Sistem Pemerintahan>Zaman Kerajaan Tengah Untuk dapat menguasai Mesir dibutuhkan seorang pemimpin yang kuat dan tangguh yang dapat mematahkan kekuasaan bangsawan feodal. Raja-raja negeri Thebes seperti Sesoris III (1880 SM) dapat mempersatukan negara Mesir berhasil memperluas daerah kerajaan hingga Nubia dan untuk memperkuat kedudukannya di Nubia, raja Sesoris III mendirikan 12 benteng yang kuat dan juga memperluas wilayah kekuasaanya hingga Palestina. Pada masa pemerintahan Sesoris III, perdagangan sekitar Laut Merah menjadi ramai sehingga tingkat kesejahteraan penduduknya pun meningkat.
Hasil karya yang ditinggalkan juga semakin tinggi nilainya Hasil karya yang ditinggalkan juga semakin tinggi nilainya. Para raja tidak lagi dimakamkan di piramida namun daerah pemakaman berpindah ke gua-gua karang dan diantaranya yang terkenal terletak di Bani Hasan. Pada masa ini, raja-raja banyak diganggu ketentramannya oleh bangsa Asia. (Hal ini diketahui dari karya sastra yaitu cerita Sinuhe yang bertutur mengenai hubungan luar negeri Mesir). Raja yang terkenal adalah raja Amenemhet III (sekitar 1800SM). Namun setelah raja Amenemhet III wafat, kerajaan Thebes di mesir mulai terpecah dan direbut oleh bangsa Hyksos dan pusat pemerintahan dipindahkan ke kota Awaris.
Bangsa Mesir tidak senang dijajah maka mereka membangun kekuatan dan mengusir bangsa Hyksos dari bumi Mesir. Namun melalui bangsa Hyksos inilah bangsa Mesir mulai belajar memakai tenaga kuda untuk menarik kereta perang, mempelajari siasat perang dan dengan menggunakan rancangan baju zirah dan senjata baru.
>Sistem Pemerintahan>Zaman Kerajaan Baru Setelah bangsa Hyksos dapat dikalahkan maka Pharaoh Ahmosis I sebagai Raja Thebes mendirikan kerajaan mesir baru yang kuat, mematahkan kekuasaan feodal bahkan meluaskan wilayah kedudukannya hingga ke daerah Naharina. Raja besar pada masa ini adalah Thutmosis II dimana ia juga memperistri Makare Hatshepsut yaitu putri semata wayang Thutmosis I. Nama Hatshepsut dikenal masyarkatnya karena kecantikan dan kuil jenazahnya yang agung terletak di tepi laut Del Eh Bahri.
>Sistem Kepercayaan> Polytheisme Bangsa Mesir adalah bangsa yang taat menjalankan kepercayaannya. Mereka percaya bahwa manusia memiliki roh dan setelah manusia meninggal, akan menjelma menjadi penghuni kerajaan Osiris di alam akhirat. Menurut kepercayaan bangsa Mesir, roh dapat disempurnakan dalam alam akhirat, jika jasad manusia tetap dipelihara dengan baik. Seperti dibuatkan patungnya, dilukiskan atau nama sang jenazah tertulis pada peti matinya.
>Sistem Kepercayaan> Polytheisme Cara merawat jasad jenazah dilakukan dengan cara: Mumifikasi Yaitu mayat dibedah, dikeluarkan otak, dada dan isi perutnya. Isi dalam ini dibubuhi rempah-rempah dan disimpan dalam geleta. Badan mayat direndam dalam air garam selama beberapa hari supaya tidak rusak. Kemudian rongga perut dan rongga dada mayat diisi dengan sebatang damar, lali dijahit kembali. Kemudian seluruh tubuh dibalut atau dibebat dengan kain putih. Inilah yang dinamakan mumi (mummy).
2. Meletakkan lukisan yang melambangkan sang jenazah dan disertakan dalam kuburannya. 3. Menuliskan nama jenazah di atas kertas papyrus dan diletakkan di dalam dan di luar peti dan ditempel di dinding kuburan. 4. Merawat kuburan agar kuburan dapat terjaga dengan utuh.
>Seni bangunan > Mastaba Mastaba adalah makam raja pertama. Pembangunan mastaba di kiri-kanan jalan sehingga menciptakan kota kuburan atau necropolos.
Contoh maket lengkap bangunan piramida >Seni bangunan > Piramida Contoh maket lengkap bangunan piramida
Pembangunan piramida sebagai makam raja baru didirikan saat pemerintahan dinasti ke tiga. Piramida yang paling terawat adalah yang terdapat di Giza. Arti Piramida sendiri adalah House of Eternity. Hal ini pula yang melatar belakangi mengapa para raja, ratu dan keturunannya harus melakukan proses mumifikasi. Sphinx adalah bangunan penjaga makam raja.
>Seni bangunan > Kuil Mastaba adalah bentuk makam pertama, sementara piramida adalah bentuk makam ke dua dan berlangsung hingga akhir masa kerajaan tengah. Maka bentuk tempat suci berikutnya adalah kuil yang dipersembahkan bagi dewa atau dewi yang mereka puja oleh para pendeta atau para raja (pharaoh). Di dalam kuil tersebut dihiasi dengan lukisan yang indah yang menceritakan kegiatan upacara untuk para dewa mereka.
Kuil Hatshepsut yang terkenal indah
>Seni tulis > Hieroglyph
Perhatikan proporsi figur manusia dan pewarnaan
Beberapa ragam hias bergaya Mesir Kuno
“ ” >Fungsi Seni dalam kebudayaan Mesir Kuno What we call Egyptian art was originally created for religious and magical purposes. Its symbols and functions reveal the Egyptians’ beliefs about their attempts to understand and relate to it. ” Download dari Binus Maya Buku “The Art of Ancient Egypt” Buatlah desain “Cartouche” dan menggunakan huruf Hieroglyph