Stroke Fira Azkiya ( ) Nur Rohmawati ( ) Qurrota Aini ( )
Stroke adalah defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal otak yang terkena (WHO, 1989). Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat, disebabkan karena gangguan perdarahan otak. Pengertian Stroke
Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 12,1 per 1000 penduduk (RISKESDAS, 2013). Data dari survei ASEAN Neurogical Associatiom (ASNA) di 28 RS seluruh Indonesia, diperoleh angka kematian sebesar 24,5 % (Misbach, 2011). Prevalensi penyakit Stroke
Usia dan jenis kelamin merupakan faktor risiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi. Di Indonesia usia pasien stroke pada umumnya berkisar pada usia lebih dari 45 tahun (Dinata & Safritai, 2013). Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke namun kematian stroke lebih banyak dijumpai pada perempuan dibandingkan laki-laki karena pada umumnya perempuan terserang stroke pada usia lebih tua.
Etiologi Penyakit Stroke Trombosis (penyakit trombo- oklusif) Embolisme serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh yang lain). Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) Perdarahan serebral
Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh trombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area trombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis. a.Stroke Non Hemoragik Patofisiologi
Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian. b.Stroke Hemoragik
Tanda dan gejala Stroke Sakit kepala tiba-tiba. Kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan. Kelelahan. Kehilangan kesadaran atau koma. Vertigo dan pusing. Penglihatan yang buram dan menghitam. Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki. Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran.
a.Hipertensi, faktor resiko utama. Pengendalian stroke merupakan kunci untuk mencegah stroke. b.Kolesterol tinggi. c.Penyakit Jantung, serebral berasal dari jantung. Penyakit arteri koronaria, gagal jantung kongestif, hipertofi ventrikel kiri, abnormalitas irama, penyakit jantung kongestif. d.Merokok. e.Obesitas. f.Stress. Faktor resiko Stroke Faktor yang dapat dikendalikan :
g.Diabetes. h.Peningkatan hematocrit mengingkatkan resiko infark serebral. i.Diabetes, dikaitkan dengan aterogenesis terakselerasi. j.Kontrasepsi oral (khususnya dengan disertai hipertensi, merokok, dan kadar esterogen tinggi). k.Merokok. l.Penyalahgunaan obat. m.Konsumsi alkohol.
1)Pertambahan usia. 2)Keturunan Faktor yang tidak dapat dikendalikan:
Diagnosis CVS yang cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan. MRI lebih sensitif dalam mengidentifikasi kerusakan otak dari pada CT scan, tetapi MRI lebih lambat dari pada CT scan. Hitung darah tepi lengkap: diskrasia darah, polisitemia, trombositopenia atau trombositosis atau infeksi sebagai faktor risiko stroke. Analisa urin Kimia darah: peningkatan kadar glukosa, kolesterol atau trigliserida dalam darah. Foto rontgen dada Cara mendiagnosis Stroke