PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL PEMERINTAH SULAWESI TENGGARA OLEH ELY SISWANTO B1A
Perkembangan alokasi belanja modal dan SiLPA Sulawesi Tenggara dalam kurun empat tahun Tahun Belanja Modal (Rp Milyar) Petumbuhan (%) SiLPA (Rp Juta) Petumbuhan (%) , , , , , Alokasi belanja modal Pemerintah Sulawesi Tenggara dalam periode memperlihatkan tren menaik. Pertambahan belanja modal yang paling tertinggi terjadi pada periode , yaitu sebesar persen. Kemudian dalam periode selanjutnya mengalami kenaikan yang semakin menurun. Semakin meningkatnya belanja modal terebut berarti semakin bertambahnya jumlah asset daerah dalam menyediakan layanan publik sehingga diharapkan mampu meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan pembangunan ekonomi di Sulawesi Tenggara.
Meningkatnya alokasi belanja modal tersebut bisa jadi disebabkan oleh semakin efisiensinya tata kelola pembiayaan pembangunan daerah, yang ditunjukkan oleh pertambahan Sisa Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang terus mengalami penurunan dalam periode yang sama. Namun pernyataan ini masih perlu dibuktikan kebenarannya. Di sisi lain, hasil kajian empiris memperlihatkan adanya perbedaan temuan, yaitu Fitroh dan Putra. (2016), Nurachman, Gilang (2015) dan Simamora (2014) menyimpulkan bahwa Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian belanja modal, sedangkan Afkarina (2017) menyimpulkan bahwa sisa lebih pembiayaan anggaran berpengaruh tidak signifikan terhadap pengalokasian belanja modal. Berdasarkan tinjauan teoritis dan perbedaan hasil penelitian terdahulu, maka penelitian yang menganalisis pengaruh sisa pembiayaan anggaran terhadap alokasi belanja modal amat penting untuk dilakukan khususnya di Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk menganalisis hubungan antara variable tersebut dan olehnya itu penulis mengajukan judul skripsi: “Pengaruh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pemerintah Sulawesi Tenggara”.
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana pengaruh sisa lebih pembiayaan anggaran terhadap pengalokasian belanja modal Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh sisa lebih pembiayaan anggaran terhadap pengalokasian belanja modal Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Hasil kajian teoritis menunjukkan bahwa sisa lebih pembiayaan anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengalokasian belanja modal. Artinya bahwa besar kecil alokasi belanja modal sangat ditentukan oleh seberapa besar nilai selisih lebih pembiayaan anggaran di tahun sebelumnya. Sedangkan hasil kajian empiris memperlihat adanya perbedaan, yaitu Fitroh dan Putra. (2016), Nurachman, Gilang (2015) dan Simamora (2014) menyimpulkan bahwa sisa lebih pembiayaan anggaran ber pengaruh signifikan terhadap pengalokasian belanja modal, sedangkan Afkarina (2017) menyimpulkan bahwa sisa lebih pembiayaan anggaran berpengaruh tidak signifikan terhadap pengalokasian belanja modal. Berdasarkan tinjauan teoritis dan empiris serta kerangka pemikiran, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah: Diduga bahwa Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian belanja modal pemerintah Sulawesi Tenggara.
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen, serta data-data dan bahan laporan yang lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data-data tersebut meliputi : Data Sisa Lebih Anggaran Pembiayaan (SILPA) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Data Belanja Modal Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang di maksud dalam penelitian ini adalah selisih antara realisasi perencanaan dan realisasi anggaran Provinsi Sulawesi Tenggara yang dinyatakan dalam juta rupiah selama periode Belanja Modal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah total dari jumlah alokasi belanja modal Sulawesi Tenggara yang nilainya dinyatakan dalam juta rupiah selama periode
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah secara deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif dilakukan pemantauan melalui perkembangan alokasi belanja modal dan SiLPA, (meliputi pertumbuhan dan proporsi tiap jenis variabel dari tahun ke tahun). Analisis deskriptif di sini dibantu dengan menggunakan tabel dan grafik. Secara inferensial akan digunakan pendekatan hasil perhitungan model regresi sederhana, termasuk uji statistik.
Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai signifikan t statistik dengan nilai alpha. Jika nilai signifikan t statistik = nilai alpha, maka hipotesis ditolak