Pendidikan Keluarga Sejahtera dan Bahagia MATERI REFRENSI PENYUSUN
A. Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera Keluarga Kecil Bahagia dan SejahteraKeluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera A. Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera Keluarga Kecil Bahagia dan SejahteraKeluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera MATERI Pendidikan Keluarga Sejahtera dan Bahagia 1. Pengertian Keluarga 2. Pengertian Keluarga Sejahtera B. Peran Alat Kontrasepsi dalam Keluarga Berencana 1. Pengangkatan Gonad dan Uterus 2. Sterilisasi 3. Kontrasepsi C. Proses Sosialisasi Keluarga Bahagia dan Sejahtera
A.Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera Suatu fakta yang tidak dapat dipunkiri bahwa kehidupan senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Kalau pada masa yang lalu mata pencaharian orang tua kita kebanyakan sevagai petani, namun sekarang ini banyak keluarga yang hidup dari usaha-usaha lain seperti berdagang, berwiraswasta, dokter pegawai pabrik dan sebagainya. Perubahan-perubahan yang terjadi makin lama makin cepat kareba di dorong oleh keinginnan untuk maju seperti negara-negara lain di dunia. Sebagai akibat adanya perubahan-perubahan tersebut maka hal-hal yang dianggap penting dalam suatu keluarga merasa sudah mapan kalau mereka telah memiliki rimah meskipun rumah terdebut hanya sekedar rumah sederhana tanpa fasilitas-fasilitas pendukungnya. Lebih jauh lagi pandangan mengenai kehidupan keluarga pada masa sekarang ini telah mulai berbeda dengan masa lalu bahkan boleh dikatakan sangat mencolok. Bila pada masa lalu tujuan seseorang berkeluarga agar memperoleh anak sebanyak mungkin karena memiliki keyakinan bahwa “banyak anak –banyak rezeki, namun sekarng pandangan tersebut sudah mulai berubah
Suatu fakta yang tidak dapat dipunkiri bahwa kehidupan bahkan suati keluarga tidak lagi ingin memiliki anak yang terlalun banyak dengan alsan sebagai berikut. 1.Makin bayak anak dianggap menambah beban tanggungan orang tua. 2.Keluarga khususnya wanita merasa terbatas ruang geraknya bila memiliki anak terlalu banyak karena sebagaimana kita ketahui sekarang ini dalam rangka menegakkan emansipasi. Masyarakat masa kini berpandangan bahwa anak lebih bermakna sebagai kualitas daripada anak sebagai kuantitas. Artinya, orang tua lebih meningkatkan mempunyai anak yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, anak yang cerdas, sehat, trampil dan berbudi pekerti luhur ketimbang memiliki jumlah anak yang banyak. Oleh karena itu, norma keluarga kecil bahaigia sejahtera dimaksimalkan agar orang tua dapat mewujudkan suatu keluarga sejahtera yang dapat memberikan nilai-nilai agama dna nilai-nilai luhur budaya bangsa kepada anak-anaknya.
1. Pengertian Keluarga Pengertian keluarga menurut undang-undang no. 10 tahun 1992 adalah unit terkeci dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya, atau ibu dan ayahnya. Pengertian lain mengartikan bahwa keluarga adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dengan adanya ikatan perkawinan, hubungan dasar, dan adopsi. Adapula yang mengenukakan bahwa keluarga adalah lembaga sosial, bagian terkecil dari masyarakat, bahkan dari segi pendidikan keluarga dipandang sebagai lingkungan pertama karena anak untuk pertama kalinya mendapat bantuan dan bimbingan dari orang dewasa yang dalam hal ini adalah orang tuanya.
2. Pengertian Keluarga Sejahtera Beberapa pengertian engenai keluarga sejahtera sebagai berikut : a.Keluarga yang memiliki ketahanan, meliputi ketahanan fisik dan non fisik yang sekaligus memiliki kemampuan bagi persemaian nilai-nilai luhur, budaya bengsa terutama sekali nilai-nilai agama b.Keluarga yang dimulai dengan adanya suatu perkawainan yang sah dan mampu melhirkan keturunan. c.Keluarga yang mampu memperbaiki dan meningkatkan menidngkatkan kondisi mental, fisik, dan sosial keluarganya. d.Keluarga yang sanggup memperbaiki kualitas pelajaran anggotanya tergadap masyarakat dan memperkaya pengalaman untuk menunjang kebahagiaan keluarganya.
B.Peran Alat Kontrasepsi dalam Keluarga Berencana keluarga berencana bukan bertujuan untuk menghentikan kelahiran, tetapi untuk mengendalikan kelahiran (birth control). Proses pengontrolan kelahiran dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti pengangkatan gonad (testes dan ovarium) dan uterus, sterilisasi dan kontrasepsi
1. Pengangkatan Gonad dan Uterus Pengangkatan gonad dapat dibedakan atas pengangkatan testes yang disebut kastrasi dan pengangkatan ovarium disebut oophorektomi. Sedangkan pengangktan uterus sendiri dinamakan histerektomi. Pengankatan ini dilakukan melalui operasi yang merupakan tindakan preventif agar tidak terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma. Efek samping pengangkatan gonad berarti menghilangkan salah satu endokrin. Biasanya operasi ini dilakukan apabila organ tersebut mengandung penyakit.
2. Sterilisasi Salah satu cara sterilisasi pada laki-laki adalah dengan cara memotong. Saluran sperma (vas defferens) yang biasa disebut vasektomi. Operasi ini biasanya mengikat kedua ujung saluran tersebut. Dengan demikian sperma yang diproduksi didalam testes tidak akan dapat mencapai bagian eksterior. Cairab sperma atau cairan ejakulasi yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar tidak akan mengendung sperma. Sel-sel sperma yang diproduksi di testes akan menua didalam vas deferens akhirnya akan mati difagositosis oleh makrofag. pada perempuan sterilisasi umumnya dilakukan dengan cara memotong dan mengikat tuba falopii. Dengan pemotongan bagian tersebut maka sel telur dan sperma tidak akan pernah bertemu sehingga tidak akan pernah terjadi pembuahan.
3. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah usaha pencegahan pembuahan tanpa merusak kesuburan, kontrasepsi dapat dilakukan secara alami, mekanis, dan kimiawi. a.Cara alami untuk mencegh terjadinya kehamilan secara alami dapat dilakukan dengan cara misalnya saja dengan melakukan hubungan suami istri pada saat istri sedang tidak dalam masa subur atau sering disebut dengan istibra berkala. Cara alami lainnya dapat dilakukan dengan melakukan ejakulasi diluar vagina, namun cara ini biasanya juga kurang efektif jarena kegagalan sering kali terjadi. a.Cara mekanis Cara ini meliputi pemakaian kondom oleh seorang suami dan diafragma oleh istrinya. Metode lainnya yaitu menggunakan intrauterine device (iud) a.Cara kimiawi Cara ini meliputi metode spermisidal dan hormonal (digunakan pil KB)
Proses Sosialisasi Keluarga Bahagia dan Sejahtera Proses sosialisai menurut yaumil agoes akhir (1995:6) adalah suatu proses menjadikan seseorang dalam hal ini anak, tumbuh berkembang sebagai warga masyarakat yang memahami, menghayati dan bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat. Tujuan dari proses sosialisasi adalah agar anak dapat dapat hidup secara serasi, selaras, dan seimbang sehingga dapat menyesuaikan diri dengan linghkungannya Proses sosialisasi yang sebenarnya diajarkan kepada seorang anak adalah keagamaan. Perlu disadari bahwa nilai lain yang ada dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar juga berkait dengan nilai-nilai keagamaan. Sosialisai selaian kegamaan adalah sosialisasi niali-niali budaya antara laian budi pekerti luhur, sikap merendah, tidak sombong dan pamer, sikap sabar dan ulet, sikap teliti, rapi dan sempurna, tata krama, gotong royong.