PENYUSUNAN PROPOSAL ILMIAH DINI RIZKA YUNIDIYA, ST., M.Sc. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS MATARAM 19 MEI 2017.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERTEMUAN: 1 I. PENULISAN KARYA ILMIAH
Advertisements

PENULISAN LAPORAN PENELITIAN Oleh MUH. YUNANTO, SE., MM.
Tahap penelitian Persiapan Pelaksanaan Pelaporan.
II Metodologi Penelitian Pendidikan Rully Indrawan R.Poppy Yaniawati
BAB MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
Hipotesis Penelitian.
Materi Kuliah 04 METODOLOGI PENELITIAN Progdi TEKNIK INFORMATIKA Semester Genap TA This template is in wide-screen format and demonstrates how transitions,
Rencana Penelitian.
Sumber: Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi
MENYUSUN HIPOTESIS.
OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS
LAPORAN PENELITIAN.
RUMUSAN MASALAH & LANDASAN TEORI
Tujuan dan Hipotesis Penelitian
HIPOTESIS Dr. Chairul Anam, SE, MS.
HIPOTESIS Kuliah ke-5.
Pertimbangan Praktis dalam Memilih Masalah
METODOLOGI PENELITIAN dan PENERAPANNYA
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
Langkah Menyusun Kerangka Pemikiran
Kerangka Penelitian Merupakan langkah/kegiatan sistematis yang saling mendukung yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian Sangat ditentukan.
Tahapan Penelitian Dr. Hardiwinoto, SE. M.Si.
HIPOTESIS Pertemuan 7.
4 BAB II: KAJIAN PUSTAKA.
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
REVIEW METODOLOGI PENELITIAN PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH
PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
METODE PENELITIAN.
XIII. TATA CARA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
PENULISAN TINJAUAN PUSTAKA
RANCANGAN USULAN PENELITIAN
Mempersiapkan Proposal Riset
Pertimbangan Praktis dalam Memilih Masalah
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
PSIKOLOGI EKSPERIMEN BIDANG LAIN PERSEPSI PSIKOLOGI BELAJAR KLINIS
PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (5) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM (KULIAH IV)
Pertemuan 7 Perumusan Hipotesis.
Metodelogi Penelitian
RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESIS
TEKNIK PENULISAN TESIS
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
SIKAP ILMIAH RASA INGIN TAHU JUJUR TELITI OBJEKTIF TEKUN TERBUKA.
FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Pertemuan 7 Perumusan Hipotesis.
Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau yang menjadi pembeda. Variabel penelitian  segala sesuatu yang.
MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
PENELITIAN DAN ANALISIS KESEHATAN REPRODUKSI
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
HIPOTESIS Kuliah ke-5.
PENENTUAN TOPIK DAN PENULISAN BAGIAN PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (14) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
Oleh: I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MMA., MA.
Kerangka Teori (Tinjauan Pustaka) dan Hipotesis Penelitian
Identifikasi Masalah dan Hipotesis
Kuliah ke-6 Metodologi Penelitian Penulisan Laporan Penelitian, Jurnal
PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
I. PENULISAN KARYA ILMIAH
PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Pertemuan IV Perumusan Hipotesis.
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN
Modul 3 – Landasan Teori, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
Oleh: Oleh , Dr. Fabian J. Manoppo
Transcript presentasi:

PENYUSUNAN PROPOSAL ILMIAH DINI RIZKA YUNIDIYA, ST., M.Sc. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS MATARAM 19 MEI 2017

PROPOSAL PENELITIAN JUDUL PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.1 Latar belakang 1.2 Identifikasi masalah 1.3 Rumusan masalah 1.4 Pembatasan masalah 2.1 Teori dan Konsep (mendukung vafiabel penelitian) Kerangka Pikir Penelitian 2.4 Hipotesis 3.1 Lokasi Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Variabel Penelitian 1.5 Tujuan penelitian 1.6 Manfaat penelitian 1.7 Keaslian Penelitian 3.4 Populasi dan Sampel 3.5 Data dan Pengukuran 3.6 Analisis Data

JUDUL

JUDUL PENELITIAN  Jumlah kata (tidak lebih dari 14 kata dalam Bahasa Indonesia, atau 10 kata dalam Bahasa Inggris)  Hindari singkatan, rumus, dan jargon  Mudah dipahami  Mengandung kata kunci  mempermudah sistem penelusuran dan indeks subyek  Mempunyai daya tarik pada para peminat dan pembaca Syarat : 1.Ilmiah (scientific reasoning) 2.Masuk Akal (logical reasoning) 3.Khas (specific reasoning) 4.Praktis (pratical reasoning) Contoh: “Prospek Pemasaran Kopi Robusta di Kecamatan Kabupaten....” “Kualitas Kakau Dalam Hubungannya Dengan Harga Pemasaran di Desa Kecamatan....”

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang  Berisi tentang penjelasan mengapa penelitian tersebut perlu/ penting/ menarik untuk dilakukan  Ada permasalahan apa saja sehingga diperlukan solusi melalui penelitian ini  Menjawab keingintahuan peneliti dalam mengungkapkan masalah yang ada 1.2 Identifikasi masalah  Menggambarkan adanya permasalahan – permasalahan sehingga memerlukan solusi penelitian.  Masalah apa saja yang ingin ditelaah dan dikaji dalam penelitian ini.

PENDAHULUAN 1.3 Rumusan masalah 1.4 Pembatasan masalah  Menunjukkan batasan permasalahan yang akan dicari solusinya melalui penelitian ini  Menunjukkan batasan solusi yang dilakukan pada penelitian  Dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang akan dicari jawaban/ pemecahannya melalui penelitian ini  Merupakan masalah inti yang akan diangkat dalam penelitian berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan yang telah dijabarkan  Rumusan masalah nantinya akan terjawab dalam merumuskan tujuan penelitian 1.5 Tujuan penelitian Menjelaskan secara spesifik hal-hal yang ingin dicapai melalui penelitian ini dalam mengatasi/menjawab rumusan permasalahan yang ada.

PENDAHULUAN 1.6 Manfaat penelitian Menyatakan kegunaan praktis ataupun keilmuan, serta siapa saja (bagi pihak pemerintah, bagi akademisi, dan bagi masyarakat) yang dapat memanfaatkan hasil penelitian ini 1.7 Keaslian Penelitian Menyatakan penelitian ini belum pernah dilakukan oleh orang lain atau apa yang beda dengan yang telah dilakukan oleh orang lain No Nama Peneliti Judul Penelitian TujuanMetode Hasil Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori/DasarTeori dan Konsep (mendukung vafiabel penelitian) 1.Mengumpulkan pendapat/teori berdasarkan masalah 2.Membandingkan dan memilih teori yang relevan untuk memecahkan masalah 3.Membahas dan menilai kelemahan dan kelebihan teori 4.Menentukan teori sebagai dasar analisis KAJIAN DASAR TEORI PUSTAKA UMUM Buku teks, ensiklopedia, monograph, dll PUSTAKA KHUSUS Jurnal, buletin penelitian, skripsi, tesis, desertasi, dll

TINJAUAN PUSTAKA  Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian  Model Konseptual yang menghubungkan Teori dengan Variabel-variabel yang akan diteliti. (Uma Sekaran, 1992). Misalnya : Menjelaskan hubungan antar variabel independen dengan dependen  Merupakan Kerangka Berpikir Baru yang didapat dari Kajian Pustaka, sebagai landasan untuk pemecahan masalah dalam penyusunan hipotesis, serta menentukan cara dan kegiatan penelitian selanjutnya. 2.3 Kerangka Pikir Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA  Kerangka pemikiran merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalam rangka menjelaskan variabel yang diteliti  Kerangka pemikiran dirumuskan untuk menjelaskan konstruksi aliran logika untuk mengkaji secara sistematis kenyataan empirik  Kerangka pemikiran ditujukan untuk memperjelas variabel yang diteliti sehingga elemen pengukurnya dapat dirinci secara kongkrit. 2.3 Kerangka Pikir Penelitian Kerangka pemikiran harus menerangkan : Mengapa penelitian dilakukan ? Bagaimana proses penelitian dilakukan ? Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut? Untuk apa hasil penelitian diperoleh ?

TINJAUAN PUSTAKA  Disusun relevan dgn identifiksi masalah. Dpt disajikan dlm bentuk flow-chart atau model, yang mengungkapkan: - Rumusan masalah jelas dan pemecahannya - keterkaitan semua tujuan penelitian - memudahkan nyusun metode penelitian  Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berpikir yang asosiatif/ hubungan maupun komparatif/perbandingan  Dalam menyusun kerangka pemikiran perlu dipahami dengan baik tentang Teori dan Hipotesis 2.3 Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka Pemikiran Konseptual Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero) Karyawan Pemasaran dan BMS Budaya Perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) aSelalu berusaha mencapai yang terbaik b Senantiasa melihat kedepan dan belajar dari pengalaman c Bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan d Menjunjung tinggi semangat kerja sama dalam kelompok e Menghargai kreativitas pribadi f Ikatan lestari diantara seluruh jajaran insan Pos Indonesia beserta keluarga g Perhatian yang tulus h Bangga sebagai insan Pos Indonesia Kinerja Karyawan aEfektivitas dan Efisiensi b Tanggung Jawab c Disiplin d Kerja Sama e Komunikasi f Loyalitas Persaingan Stres (stressors) aKonflik Kerja b Beban dan Waktu Kerja c Karakteristik Tugas d Dukungan dan Kepemimpinan Kinerja Perusahaan + -

TINJAUAN PUSTAKA  Hipotesis merupakan dugaan sementara tentang suatu fenomena tertentu (hubungan antara dua atau lebih variabel) yang akan diteliti  Pernyataan hipotesis selayaknya mengandung implikasi yang jelas untuk pengujiannya  Tidak semua penelitian menggunakan hipotesis, khususnya penelitian yang menggunakan desain deskriptif dan desain eksploratif  Fungsi : - Sebagai pedoman dan memberikan arah penelitian - Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori. - Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru. 2.4 Hipotesis

TINJAUAN PUSTAKA Sumber hipotesis:  Berasal dari teori: pemikiran deduktif (Hipotesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti) Misalnya : harga suatu produk penentuan harga Seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai harga suatu produk maka agar dapat menurunkan hipotesis yang baik, sebaiknya yang bersangkutan membaca teori mengenai penentuan harga  Berasal dari pengalaman peneliti, dan fakta dari lapangan: pemikiran induktif Contoh Hipotesis 1.Alelopat daun pinus berpotensi menghambat perkecambahan biji krokot. 2.Semakin tinggi konsentrasi alelopat daun pinus yang diberikan, akan semakin menghambat pertumbuhan gulma krokot. 3.Alelopat daun tanaman pinus tidak menekan perkecambahan tanaman budidaya 2.4 Hipotesis

HIPOTESIS  Harus mengekpresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan hipotesis seorang peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua variable yang akan dikaji  Kedua variable tersebut adalah variable bebas dan variable tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variable tergantung dua variabel bebas  Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris  Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan secara empiris Pertimbangan dalam Merumuskan Hipotesis

Jenis-Jenis Hipotesis 1.Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya, misalnya “orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba, “ jika hujan Bogor maka Jakarta Banjir”. Kebenaran-kebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar. 2.Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: Pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekompleksitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe- tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3 :

Jenis-Jenis Hipotesis 3.Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variabel: hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua atau lebih variabel-variabel yang diteliti. Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variabel lainnya sehingga variabel tersebut berubah Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi tiga: Menurut bentuknya hipotesis dibagi menjadi tiga: 1.Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya, yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress

Jenis-Jenis Hipotesis 2.Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress. Menurut bentuknya hipotesis dibagi menjadi tiga:

Hipotesis 3.Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0 Menurut bentuknya hipotesis dibagi menjadi tiga:

Hipotesis Cara merumuskan hipotesis adalah dengan tahapan sebagai berikut: Rumuskan hipotesis penelitian, hipotesis operasional, dan hipotesis statistik. Cara merumuskan hipotesis : Hipotesis penelitian: Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat. Contoh: Ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai Ada hubungan antara promosi dan volume penjualan Hipotesis operasional: Hipotesis operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional variabel- variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan

Hipotesis Hipotesis operasional: Misalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya: H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.

Hipotesis Hipotesis statistik: Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam contoh ini asumsi kenaikan pemasukan sebesar 30%, maka Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: H0: P = 0,3 H1: P  0,3 Uji Hipotesis :  Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji.  Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan ditolak (diterima).  Jika H1 gagal ditolak (diterima) maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.

Hipotesis Dua jenis kesalahan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b) Kesalahan uji hipotesis  Dalam pengujian hipotesis dikenal dua jenis kesalahan, yaitu Kesalahan Jenis I dan Kesalahan Jenis II  Kesalahan Jenis I adalah kesalahan akibat menolak hipotesis nol, padahal hipotesis nol benar, sehingga harus diterima  Kesalahan Jenis II adalah akibat kesalahan menerima hipotesis nol, padahal hipotesis nol salah, sehingga harus ditolak  Probabilitas melakukan kesalahan jenis I disebut taraf signifakansi,, = P(kesalahan jenis I) = P(menolak Ho|Ho benar). Probabilitas melakukan kesalahan jenis II disebut, = P(kesalahan jenis II) = P(menerima Ho|Ho salah)

Hipotesis  Jika Rumusan masalah anda “adakah hubungan jam produksi terhadap volume produksi”  Maka Hipotesis penelitian anda seharusnya “ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”  Maka Hipotesis Operasional anda Ho: “tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi” H1: “ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”  Jika setelah dilakukan pengujian, ternyata Ho ditolak, artinya penelitian terbukti secara nyata (empiris) Ho diterima, artinya penelitian anda tidak nyata secara empiris

Q UIZ 1.Susunlah satu judul penelitian (tidak lebih dari 14 kata) ! 2.Buatlah hipotesis berdasarkan judul tersebut yang terdiri dari perbandingan dua variabel dan minimal 2 hipotesis! *Tulisakan Nama, NIM, dan Tanggal.

__TERIMA KASIH__