KARTIKA DEWI PERMATASARI SISKA DEWI BIAYA KUALITAS, MANAJEMEN KUALITAS TOTAL, DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGENDALIAN MUTU PADA INDUSTRI
Advertisements

eksternal). Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi selama
PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
“SIX SIGMA PROCESS AND ITS IMPACT ON THE ORGANIZATIONAL PRODUCTIVITY” “SIX SIGMA PROSES DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS” Di Susun Oleh : Farda Chaerunnisa (060643)
BAB 4 PENILAIAN INTERNAL.
Pertemuan-6 MENGELOLA KUALITAS
TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU RESUME JURNAL
AKUNTANSI MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN BISNIS
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Pengendalian Mutu Agroindustri
TUGAS JURNAL Dhita deliarwan
Tugas Jurnal Setelah UTS Nama: Edgar Suryo Prakoso NPM:
Dirangkum oleh: Irsansyah Putra (071243)
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
RATRI WIJAYANTI ANINDITA
Disusun oleh: Roy khrisman panjaitan (071269)
PERTEMUAN 14 Pengendalian
MENINGKATKAN ENAM SIGMA DENGAN SISTEM DINAMIS MENINGKATKAN ENAM SIGMA DENGAN SISTEM DINAMIS Oleh Puput Candra utami NPM:
Tugas resume Jurnal pengendalian dan penjamin mutu
AUDIT PEMASARAN PERTEMUAN KE-3 09 MARET 2011.
ASSALAMUA’ALAIKUM WR.WB ARINE SISKA H B-REGULER.
PERENCANAAN (planning)
Pertemuan III Manajemen Mutu
DISUSUN OLEH: HESTY UTAMI PRATIWI ( ) ISO 9000: TAHAPAN DALAM TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK PERUSAHAAN KONTRUKSI.
BAB III-V Penentuan HPP(harga pokok produk) dalam lingkungan pemanufakturan maju, pengambilan keputusan dalam pemanufakturan maju,pengukuran kinerja dan.
Bab XIV PENERAPAN ETIKA PERUSAHAAN DALAM MANAJEMEN MUTU.
Materi – 03 Sistem Kantor.
EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
PENGUKURAN KINERJA (PERFORMANCE MEASUREMENT) DAN BALANCE SCORECARD    Pengukuran Kinerja (Performance Measurement) ·   Sistem Penilaian Kinerja ·   Keterbatasan.
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
Bab 1 Pengantar: Peran, Sejarah, dan Tujuan Akuntansi Manajemen
Disusun oleh: Neni Nuraeni
Desain untuk Six Sigma Oleh : Faisal Kamal teknik industri fakultas teknik universitas sultan ageng tirtayasa.
PERTEMUAN 14 Pengendalian
Resume jurnal TQM dan Six Sigma - Peran dan Dampak tentang Organisasi
HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)    ·  Pengertian ·  Tujuan Harga Transfer ·  Metode Harga Transfer ·  Harga Jasa Korporasi ·  Administrasi Harga Transfer.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DI SEKTOR PERPUSTAKAAN
Biaya kualitas dan produktivitas
PERTEMUAN 14 Pengendalian
UKURAN KINERJA.
Relevance of Total Quality Management (TQM) or Business Keunggulan Strategi Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) – A Conceptual Study ROHMA.
TUGAS PENGENDALIAN & PENJAMINAN MUTU
ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Resume Jurnal :”Taguchi Loss Function for Varus/Valgus Alignment in Total Knee Arthroplasty” Srinu Kusuma, Andrew G. Urquhart and Richard E. Hughes*
Jaminan Mutu dalam Kebutuhan Rekayasa
ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN (ANALYZING FINANCIAL PERFORMANCE REPORTS)     ·  PERHITUNGAN VARIAN ·  VARIASI DALAM PRAKTIK ·  KETERBATASAN DALAM ANALISIS.
TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Disusun Oleh : Rizki Farina Amelia (060604) Kelas : B
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM SEKTOR PUBLIK
TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU
STRATEGI KOMPETITIF.
Mengevaluasi Pengaruh Praktek Total Quality Management pada Kinerja Bisnis pada sebuah Studi Perusahaan Manufaktur Pakistan FALAH QUEEN A-REGULER.
MANAJEMEN PEMASARAN ( 2 SKS )
PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN MODUL 11 AKUNTANSI INTERNASIONAL
AUDIT PRODUKSI Yulazri M.Ak., CPA.
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
KAJIAN TENTANG MANAJEMEN MUTU TOTAL
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Bab 1 Pengantar: Peran, Sejarah, dan Tujuan Akuntansi Manajemen Tujuan Belajar Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu : 1. Menjelaskan kebutuhan.
UKURAN KINERJA.
BALANCED SCORECARD : KUALITAS, WAKTU, DAN, TEORI KENDALA
Suatu Tinjauan Pemasaran
UKURAN KINERJA.
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
UKURAN KINERJA Sistem Ukuran Kinerja Keterbatasan Sistem Pengendalian keuangan  mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan kepentingan.
MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen)
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB 14 MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA ( HALAMAN 67 – 90 )
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
MATERI KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN. BAB I MENCIPTAKAN NILAI MENCIPTAKAN NILAI DAN DAN KEPUASAN PELANGGAN KEPUASAN PELANGGAN.
Transcript presentasi:

KARTIKA DEWI PERMATASARI SISKA DEWI BIAYA KUALITAS, MANAJEMEN KUALITAS TOTAL, DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN

“berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa yang memenuhi atau melebihi ekspektasi atau harapan dari seorang pelanggan” APA ITU KUALITAS?

12 3 ISU TERKAIT DENGAN PROSES KUALITAS 3 Penggunaan teknik dan prosedur kegiatan untuk mencapai, mempertahankan, serta meningkatkan kualitas suatu produk/jasa QUALITY CONTROL Cabang dari quality control yaitu pengumpulan, analisis dan interpretasi data untuk digunakan dalam kegiatan pengendalian kualitas. Statistical Quality Control Tindakan yang diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa suatu produk atau jasa akan me menuhi kebutuhan konsumen Quality Assurance

DIMENSI KUALITAS KinerjaEstetikaServiceability Fitur Keandalan Durasi Kualitas Kesesuaian Kesesuaian Penggunaan

Biaya yang dikeluarkan untuk memastikan bahwa standar kualitas terpenuhi atau karena standar kualitas tidak terpenuhi (Albright dan Roth, 1992). BIAYA KUALITAS

KATEGORI BIAYA KUALITAS Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal Biaya Kegagalan Eksternal

Menentukan quality costs yang diketahui kemudian gandakan jumlah itu dengan konstan (pengalaman) BIAYA KUALITAS TERSEMBUNYI The multiplier effect. Riset pasar digunakan untuk menilai bagaimana kualitas buruk dan variabilitas dalam produk dapat mem- pengaruhi pangsa pasar. Market research Metode ini mengukur kerugian sosial dari produk yang tidak menunjukkan hasil yang memuaskan Taguchi’s quality loss function (QLF)

Rumus Taguchi QLF

ILUSTRASI 9 Perusahaan alpha memproduksi produk yang memiliki target berat 15 gram dengan batas spesifikasi sama dengan target bobot kurang lebih berkisar 0,15 gram. jika satu unit produk diproduksi pada batas spesifikasi atas 15,15 gram akan kehilangan $ 15. Selama bulan terakhir unit diproduksi. 8 unit ini adalah berat sebagai sampel yang mewakili populasi. Berat 8 unit ini ditunjukkan pada kolom 2 tabel 6.2

10

12 PELAPORAN KUALITAS Untuk mengidentifikasi dan melaporkan masalah terkait kualitas

PELAPORAN KUALITAS Laporan Biaya Kualitas Laporan biaya kualitas menunjukkan ber bagai kategori biaya kualitas yang dinyatakan sebagai persentase dari penjualan 01

14

PELAPORAN KUALITAS Analisis Tren Menyediakan informasi untuk perencanaan jangka panjang dan informasi yang digunakan untuk penilaian kualitas peningkatan program. 02

PELAPORAN KUALITAS Analisis Pareto Distribusi pareto memiliki beberapa item yang mewakili sejumlah subtantial dari jumlah total kualitas. Distribusi pareto dapat ditetapkan untuk biaya kualitas dengan operasi, oleh mesin, oleh departemen, berdasarkan jenis cacat atau dengan lini produk. 03

ANALYSIS Definisi Manajemen Kualitas Total (TQM) Konsep TQM terkait adanya perubahan paradigma dalam manajemen mengenai cara berpikir bisnis guna perbaikan TQM mencerminkan upaya perubahan besar-besaran yang dimulai pada pertengahan tahun 1970-an, karena tekanan kompetitif dan biaya serta meningkatnya harapan pelanggan dan karyawan

Kesamaan Pendapat menurut Guru Besar TQM Menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas lebih murah karena sedikitnya limbah Mencegah masalah kualitas lebih baik daripada mendeteksi dan memperbaikinya Data statistik harus digunakan untuk mengukur kualitas Manajer perlu mengambil kepemimpinan dalam meningkatkan kualitas Manajer dan karyawan perlu meningkatkan kualitas Perusahaan perlu mengembangkan sistem manajemen mutu

Dimensi Budaya TQM IMPLEMENTASI TQM Add Contents Title Adanya komitmen eksekutif puncak Pernyataan misi Eratnya hubungan dengan pelanggan Bekerja sama dengan pemasok Penilaian kinerja Mendidik manajemen dan staf melalui pelatihan/training Mengadopsi sikap keterbukaan, saling percaya, dan budaya birokrasi Peningkatan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan Penetapan program dari tujuan untuk meminimalisir atau nol kerusakan/ kecacatan Menerapkan sistem manufaktur kontemporer, misalnya JIT Sebuah program untuk meningkatkan proses bisnis internal; dan Sebuah program untuk memonitor dan mengukur manajemen kualitas suatu aktivitas.

IMPLEMENTASI TQM 21 Kecenderungan manajemen untuk terlalu menekan pada penggunaan secara detail peraturan dan prosedur yang tertulis yang mana dibagikan kepada individu dari pekerja mereka. Pekerja di semua tingkatan terlibat dalam seluruh proses, jadi TQM tidak fokus hanya pada kinerja keuangan tetapi juga pekerja, kesejahteraan dan kepuasan. (Wilkinson dan Willmot,1995)

Kaizen dalam istilah Jepang berarti “perbaikan terus menerus”. Kaizen melibatkan setiap orang baik manajer maupun pegawainya dan membutuhkan biaya yang relatif kecil (Imai,1986). MANAJEMEN KEIZEN

SISTEM UTAMA KAIZEN TQC/TQM Sistem Produksi JIT Total Productive Maintenance (TPM) Pengembangan Kebijakan Sistem Saran Kegiatan Kelompok Kecil

Untuk mencapai TQM efektif, perubahan diperlukan dalam sistem akuntansi manajemen. Lacker (1995) mendeskripsikan perubahan pada pengumpulan informasi baru, penyebaran informasi melintasi hierarki organisasi dan perubahan dalam sistem penghargaan. DATA AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PROGRAM TQM

PERBEDAAN PRE-MAS DAN POST-MAS (Hoque dan Alam’s,1999 ) Pre – TQM MASPost – TQM MAS Orientasi pada akuntansi keuangan ( misal biaya, laba, ROI, Pertumbuhan pendapatan) Orientasi pada pengukuran keuangan dan non keuangan (misal inovasi, kepuasan konsumen, proses efisien) Fokus data biaya agregatFokus pada ABC Tidak ada kualitas biayaProvisi kualitas biaya Tidak terhubung pada strategi dan berorientasi jangka pendek Menghubungkan strategi dan fokus jangka panjang Akuntan sebagai penghitungAkuntan bagian dari manajemen Umpan balik tahunan tentang kinerjaUmpan timbal balik terus menerus

REVIEW JURNAL

Muhammad Arsalan Farooq, Randolph Kirchain, Henriqueta Novoa, dan Antonio Araujo BIAYA KUALITAS: MENGEVALUASI TRADE-OFF BIAYA KUALITAS UNTUK PROSES STRATEGI INSPEKSI MANUFAKTUR

Untuk dapat memproduksi produk yang berkualitas dan diandalkan dengan biaya yang realistis, produsen harus mencapai titik dengan cara meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya melalui pendekatan Cost of Quality (CoQ). Pendekatan ini memodelkan kualitas sistem melalui biaya yang dikeluarkan.Dengan demikian, biaya kualitas dapat diidentifikasi, diukur dan ditingkatkan PENDAHULUAN

29 LANGKAH – PENELITIAN 1. Kontribusi utama dari makalah ini adalah mengevaluasi strategi inspeksi dengan pendekatan CoQ 3. Menyajikan metodologi rekayasa sistem 10 langkah 2. Menggunakan model P-A-F klasik

Industri manufaktur barang konsumsi Internasional bernama Colep yang produk utamanya adalah aerosol plat tiga potong sedang menghaapi tantangan untuk meningkatkan kualitas produknya, meskipun industri memprouksi kaleng aerosol dengan kualitas sudah diatas aturan pelanggan selalu mencari kualitas dan cacat yang lebih tinggi produk gratis. Situasi ini menyumbang biaya keuangan yang tinggi dan klien yang tidak puas. STUDI KASUS

Ada dua jenis inspeksi yang dilakukan di Colep: 1.terdiri dari 100% pemeriksaan kaleng aerosol 2.berdasarkan penerimaan sampel melalui sistem waterbath manual. APLIKASI MODEL CoQ UNTUK MENGANALISIS STRATEGI INSPEKSI Ada 4 skenario dalam penelitian yaitu: Skenario A, Skenario B, Skenario C, dan Skenario D

HASIL DAN PERBANDINGAN ANTARA SKENARIO Analisis sensitivitas penghematan biaya per potong dan tambahan premium kegagalan eksternal:

Analisis sensitivitas penghematan biaya per potong dan persentase kesesuaian (fraksi non-conforming) dikirim ke pelanggan:

KESIMPULAN 34 Ada dua area yang dapat dieksplorasi tambahan di masa depan untuk lebih mengurangi biaya keseluruhan, meningkatkan produk akhir kualitas, dan memperkuat metodologi teknik sistem: (1) memperbarui NCM yang diperbaiki dengan pengetahuan baru yang diperoleh selama fase implementasi metodologi dan (2) menerapkan metodologi umum Rekayasa Sistem Kondisi dari jalur perakitan, skenario A (rencana penerimaan sampel ganda) dapat dibenarkan sebagai strategi optimal jika biaya kegagalan eksternal sangat tinggi, ketika kisaran kesesuaian antara 98,8% - 99,65%. Jika biaya kegagalan eksternal terlalu kecil seperti, misalnya, antara € 0 - € 10 maka tidak ada inspeksi menjadi ideal untuk sebagian besar tingkat kesesuaian Untuk tingkat kesesuaian yang lebih tinggi dari 99,65%, skenario C (revisi rencana pengambilan sampel tunggal) menjadi ideal Secara keseluruhan, Skenario C mendominasi plot kontur terutama pada nilai tengah premi kegagalan eksternal.

Kristy O. Cua, Kathleen E. McKone, Roger G. Schroeder b Hubungan Antara Implementasi TQM, JIT, dan TPM dan Kinerja Manufaktur

TQM, JIT dan TPM memiliki tujuan yang sama fundamental perbaikan terus-menerus dan pengurangan limbah. Dalam praktiknya secara bersama TQM, JIT, dan TPM membentuk satu set komprehensif dan konsisten dalam manufaktur untuk meningkatkan kinerja. Oleh karena itu, pabrik cenderung untuk menggabungkan pelaksanaan praktek TQM, JIT, dan TPM. Namun, sebagian besar studi tentang TQM, JIT, dan TPM menyelidiki program ini secara terpisah. PENDAHULUAN

TEORI PENELITIAN 37 Teori sosial-teknis adalah optimasi bersama dari praktik-praktik itu harus berorientasi sosial dan teknis kinerja yang baik (Emery, 1990). Misalnya, Rehder (1989) berpendapat tentang pentingnya membangun daya saing manufaktur pada integrasi dan koordinasi strategi, struktur, budaya, dan subsistem sumber daya manusia dalam lingkungan. Teori Sistem Sosial-Teknis 1 Kelompok atau subsistem dalam suatu organisasi memiliki (kecocokan internal) dan / atau kecocokan di antara organisasi struktur, strategi, dan konteks (kecocokan eksternal). Konsep Fit 2 Konteks pabrik juga bisa mempengaruhi kinerjanya (Lawrence dan Lorsch, 1967). Variabel kontekstual meliputi ukuran pabrik, pemanfaatan kapasitas, dan tipe proses. Teori Kontekstual 3

HIPOTESIS Tahap Hipotesis Teori pendukungVariabel independen 1 H1: Pabrik yang diidentifikasi berkinerja tinggi memiliki tingkat implementasi yang lebih tinggi dari kedua praktik yang berorientasi sosial dan teknik berorientasi teknis dari TQM, JIT, dan TPM Sosial-teknis Satu TQM superscale Satu JIT superscale Satu superscale TPM Tiga langkah kontekstual

HIPOTESIS Tahap Hipotesis Teori pendukungVariabel independen 2H2: Pabrik yang diidentifikasi berkinerja tinggi memiliki menerapkan praktik dari ketiga program TQM, JIT dan TPM daripada hanya dari satu program H3: Konfigurasi berbeda dari teknik dasar dan umum praktik memengaruhi ukuran kinerja tertentu Konsep fit Empat teknik TQM Lima teknik JIT Tiga teknik TPM Lima praktik umum

HIPOTESIS Tahap Hipotesis Teori pendukungVariabel independen 3Pemeriksaan dampak faktor kontekstual Teori kontekstual Empat teknik TQM Lima teknik JIT Tiga teknik TPM Lima praktik umum Tiga langkah kontekstual

41 Hipotesis H1,H2, dan H3 didukung Pengaruh konteks yang meliputi ukuran pabrik, pemanfaatan kapasitas dan tipe proses. Berdasarkan Penelitian :  Pemanfaatan kapasitas dan ukuran organisasi tidak memberikan penjelasan yang signifikan tentang kinerja pabrik.  Hanya tipe proses yang merupakan pembeda yang signifikan antara berkinerja tinggi dan rendah untuk ukuran volume fleksibel dan kinerja tertimbang., tipe proses juga signifikan dalam fungsi diskriminan kesesuaian dengan kualitas dan pengiriman tepat waktu.  pabrik dengan volume rendah dan kustomisasi tinggi memiliki kinerja lebih rendah daripada pabrik yang lebih berorientasi proses. HASIL PENELITIAN

42 THANK YOU