Perencanaan Perkerasan Jalan Pertemuan 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tanah Agregat Beton Bata Geotextile
Advertisements

Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
Oleh Drs.Muhammad Choliq
. KELOMPOK STRUKTUR JALAN LENTUR
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya
BAB II PENAMPANG MELINTANG JALAN
Perancangan Perkerasan
DESAIN LAPISAN TAMBAHAN (OVER LAY)
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat
5. Rancangan Campuran Beton
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Sartika Nisumanti, ST.,MT
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
PERSYARATAN TEKNIS JALAN
REKAYASA JALAN RAYA I Sartika Nisumanti, ST.,MT FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAYABAYA
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN
REKAYASA JALAN RAYA I Dosen: Sartika Nisumanti, ST.,MT PERKERASAN KAKU.
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat
MELAKSANAKAN PEKERJAAN JALAN
PERANCANGAN PERKERASAN
REKAYASA JALAN RAYA I TKS 232 (2 SKS) Dosen : Weka Indra Dharmawan, ST
PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN
BETON (CONCRETE) Beton adalah bahan bangunan komposit yang terdiri dari: Pasta semen (bahan pengikat) Agregat (bahan pengisi) Campuran tersebut menghasilkan.
MATERI JALAN RAYA.
Mengidentifikasi ilmu bangunan gedung
Sartika Nisumanti, ST.,MT
Parameter perencanaan
KETENTUAN KHUSUS PBB BAGI WP TERTENTU
Perencanaan Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2002 (Pt T B)
Menghitung konstruksi jalan sederhana
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT
JENIS-JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN JALAN
FIRMANSYAH, ST, M.S 1 Pendahuluan REKAYASA BAHAN PERKERASAN.
PENYIAPAN BAHAN-BAHAN UNTUK PERKERASAN JALAN
ASPAL.
PERENCANAAN BANDAR UDARA DESAIN PERKERASAN PADA BANDAR UDARA
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
1 SEJARAH JALAN RESKI AINUN BAHRI Mata pelajaran : Perencanaan Konstruksi Jalan, Jembatan dan Irigasi.
UJIAN AKHIR DISERTASI PENGARUH PENGGUNAAN SERAT IJUK PADA CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN METODE KEPADATAN MUTLAK TERHADAP PENINGKATAN TEGANGAN TARIK ANDI.
TEKNIK PERKERASAN JALAN Oleh: Fadila Fitria Wulandari S1 PTB TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 14 Maret 2017 Pengembangan Sumber Belajar.
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN RAYON/LPTK : 102 UNIMED – TAHUN 2018 PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI KONSTRUKSI DAN PROPERTI KELOMPOK 4 : 1. Afriza Herawani.
1 PROYEK CIVIL – JALAN TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
Parameter perencanaan
SEMINAR TUGAS AKHIR “ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG.
BAHAN PERKERASAN JALAN
Agregat By Leo Sentosa.
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya Perencanaan geometrik merupakan bagian dari suatu perencanaan konstruksi jalan, yang meliputi rancangan.
PERKERASAN LENTUR JALAN (ROAD FLEKSIBEL PAVEMENT)
BAHAN KULIAH : PEMELIHARAAN DAN PENINGKATAN JALAN “INVENTARISASI JARINGAN JALAN” IIII JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS HALUOLEO.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
SISTEM STRUKTUR Bangunan
PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
Agregat Reni K. Kinasih.
pertemuan 3 Lapisan – lapisan perkerasan & Persyaratan materialnya
TEORI SISTEM LAPIS BANYAK Tegangan, Regangan & Defleksi
This presentation uses a free template provided by FPPT.com DESAIN PONDASI SRI MAULIN NOVIYANTHI ST, MT.
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN MATERI 4 (LANJUTAN)
PERANCANGAN PERKERASAN JALAN RENI KARNO KINASIH
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
Menghitung Tebal Lapis Perkerasan Lentur
Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Lentur
PEMELIHARAAN RUTIN.
K O N S T R U K S I J A L A N D A N J E M B A T A N JENIS BAHAN PEKERASAN JALAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN KLASIFIKASI JALAN Pendidikan Teknik Sipil.
Drs.H.Triwuryanto, MT. DOSEN TEKNIK SIPIL STTNAS
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

Perencanaan Perkerasan Jalan Pertemuan 2 UNIVERSITAS MERCU BUANA Reni Karno Kinasih, S.T., M.T.

Sejarah Perkerasan Jalan Pada awalnya jalan hanya berupa jejak-jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup ataupun sumber air. Setelah manusia mulai hidup berkelompok, maka jejak- jejak tersebut berubah menjadi jalan setapak. Jalan mulai dibuat rata ketika manusia mulai menggunakan hewan seperti kuda, keledai, sapi dan kerbau sebagai alat transportasi pada masa itu. Semakin lama konstruksi perkerasan jalan semakin berkembang, hingga mencapai zaman keemasan Romawi. Di waktu itu sudah dibangun jalan-jalan yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan, namun perkembangan konstruksi perkerasan jalan sempat terhenti seiring dengan mundurnya kekuasaan bangsa Romawi sampai pada awal abad ke 18.

Hingga akhirnya pada abad 18, ahli dari Perancis dan Skotlandia menemukan sistem-sistem kontruksi perkerasan jalan yang sebagian sampai sekarang masih umum di gunakan di Indonesia maupun di negara-negara lain di dunia yang antara lain konstruksi perkerasan batu belah (Telford) 2 diciptakan oleh Thomas Telford (1757-1834) dan konstruksi perkerasan Macadam yang diciptakan oleh John Lauden Mac Adam (1756-1836).

Jenis perkerasan yang terkenal dengan nama Macadam yaitu konstruksi perkerasan yang terdiri dari batu pecah atau batu kali, pori-pori diatasnya di tutup dengan batu yang lebih kecil/halus. Untuk memberikan lapisan yang kedap air, maka diatas lapisan makadam di beri lapisan aus yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar. Sedangkan sistem Telford, pada konstruksi perkerasannya terdiri dari batu pecah berukuran 15/20 – 25/30 yang di susun tegak. Batu-batu kecil di letakan di atasnya untuk menutup pori-pori yang ada dan memberikan permukaan yang rata. Jalan-jalan jaman dahulu sebagian besar merupakan sistim jalan Telford, walaupun diatasnya telah di berikan lapisan aus dengan pengikat aspal. Sampai sekarang ini kedua sistem perkerasan tersebut masih sering dipergunakan di daerah– daerah di Indonesia dengan menggabungkannya menjadi sistem Telford-Mc Adam ialah untuk bagian bawah sistem Telford dan bagian atasnya sistem Mc Adam.

Konstruksi Perkerasan Telford Konstruksi Perkerasan Mc. Adam

Perkerasan jalan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat ditemukan pertama kali di Babylon pada tahun 625 SM, tetapi perkerasan jenis ini tidak berkembang sampai ditemukan kendaraan bermotor oleh Gofflieb Daimler dan Karl Benz pada tahun 1880. Mulai tahun 1920 sampai sekarang teknologi konstruksi perkerasan dengan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat maju pesat.

Salah satu pembangunan jalan yang tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pembangunan jalan pos pada zaman pemerintahan Daendels yang di bangun dari Anyer sampai Banyuwangi. Pada awal tahun 1970 Indonesia mulai membangun jalan-jalan dengan klasifikasi dengan baik, hal ini di tandai dengan di resmikannya jalan tol pertama pada tanggal 9 Maret 1978 sepanjang 53 km, yang menghubungkan kota Jakarta-Bogor-Ciawi dan terkenal dengan nama Jalan Tol Jagorawi. Di Indonesia perkembangan perkerasan aspal dimulai pada tahap awal berupa konstruksi Telford dan Macadam yang kemudian diberi lapisan aus yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar yang kemudian berkembang menjadi lapisan penetrasi (Lapisan Burtu, Burda Buras). Tahun 1980 diperkenalkan perkerasan jalan dengan aspal: emulsi dan Butas, tetapi dalam pelaksanaan atau pemakaian aspal butas terdapat permasalahan dalam hal variasi kadar aspalnya yang kemudian disempurnakan pada tahun 1990 dengan teknologi beton mastic, perkembangan konstruksi perkerasan jalan. menggunakan aspal panas (hot mix) mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1975, kemudian disusul dengan jenis yang lain seperti: aspal beton (AC) dan lain-lain.

Konstruksi perkerasan menggunakan semen sebagai bahan pengikat telah ditemukan pada tahun 1928 di London tetap; konstruksi perkerasan ini mulai berkembang pesat sejak tahun 1970 dimana mulai diperkenalkannya pembangunan perkerasan jalan sesuai dengan fungsinya. Sedangkan perencanaan geometrik jalan seperti sekarang ini baru dikenal sekitar pertengahan tahun 1960 kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak tahun 1980.

Pengertian & Persyaratan Jalan adalah sarana yang bisa dilalui oleh makhluk hidup dan kendaraan atau barang. Sedangkan secara teknis pengertian jalan adalah sarana yang digunakan kendaraan untuk menghubungkan dari satu daerah ke daerah yang lainnya. Perkerasan jalan adalah konstruksi jalan yang diperuntukan bagi jalan lalu lintas yang terletak diatas tanah dasar, dan pada umumnya terdiri dari lapis pondasi bawah, pondasi atas, dan lapis permukaan. Persyaratan umum dari perkerasan lalu lintas dapat perkerasan jalan mempunyai persyaratan : kuat, awet, kedap air, rata, tidak licin, murah dan mudah dikerjakan Oleh karena itu bahan perkerasan jalan yang paling cocok adalah pasir, kerikil, batu dan bahan pengikat (aspal atau semen).

Fungsi Perkerasan Jalan Untuk memberikan kerataan bagi pengendara agar nyaman sehingga pengguna tidak terguncang saat lewat pada perkerasan Menyediakan kekesatan agar aman. Oleh karena itu permukaan perkerasan harus kasar, sehingga mempunyai koefisien gesek yang besar antara roda dan permukaan perkerasan. Agar di atas struktur perkerasan itu dapat dilalui setiap saat. Oleh karena itu lapis permukaan perkerasan harus kedap air – melindungi lapisan tanah dasar sehingga kadar air lapis tanah dasar tidak mudah berubah. Mendistribusikan beban terpusat, sehingga tekanan yang terjadi pada lapisan tanah dasar menjadi lebih kecil. Oleh karena itu lapisan struktur perkerasan harus dibuat dengan sifat modulus kekakuan (modulus elastisitas) lapis di atas lebih besar daripada lapis di bawahnya. Untuk melindungi formasi tanah dari pengaruh buruk perubahan cuaca.

Elemen – elemen struktural utama dalam pembangunan jalan Timbunan Pondasi dibawah timbunan Galian Perkerasan jalan

Kontruksi perkerasan secara umum terdiri dari : Lapisan Permukaan (Surface Course). Lapisan Pondasi Atas (Base Course). Lapisan Pondasi bawah (Sub Base Course). Lapisan Tanah Dasar (Subgrade).

Jenis Struktur Perkerasan Perkerasan Lentur (Flexible Pavement): perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Perkerasan Kaku (Rigid Pavement): perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan pengikat. Perkerasan komposit (Composit Pavement): konstruksi perkerasan dengan struktur lapisan bawah menggunakan lapisan beton dan ditutup dengan lapisan atas (surface) dari lapisan aspal.

Ilustrasi Gaya yang Bekerja Daya dukung tanah terhadap pembenan struktur jalan akibat beban kendaraan

PERKERASAN LENTUR Perancanaan Perkerasan Jalan Reni Karno Kinasih, S.T., M.T.