LITERASI DALAM PEMBELAJARAN DI SMP
LATAR BELAKANG PIRLS (2011):peringkat ke-45 dari 48 negara PISA: peringkat 57 dari 65 (2009), peringkat 64 dari 65 (2012), peringkat 64 (2015) dari 70 INAP (2016) kemampuan membaca 46,83% (kurang)
LITERASI Keber-aksaraan Melek Baca-Tulis Melek Multiliterasi Melek (keterpahaman) Melek Baca-Tulis Melek Multiliterasi
implementasi tindak lanjut pelaksanaan pemantauan persiapan/ evaluasi perencanaan pelaksanaan pemantauan evaluasi tindak lanjut
PERSIAPAN Sosialisasi Persiapan Sarana Prasarana Rapat Koordinasi Pembentukan Tim Literasi Sekolah Sosialisasi Persiapan Sarana Prasarana
tiga Tahapan Pelaksanaan Literasi Sekolah Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan III Pembelajaran Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud 23/2015) II Pengembangan I Pembiasaan
Strategi Membangun Budaya Literasi Mengondisikan lingkungan fisik ramah literasi. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat.
GAMBAR CONTOH
INDIKATOR LITERASI (multiliterasi) Baca Tulis > lima keterampilan berbahasa dan menghitung) Matematika Sains TIK Keuangan Kebudayaan dan Kewarganegaraan
INDIKATOR LITERASI (multiliterasi) TAMBAHAN Kesehatan Keselamatan Jalan Kriminal (menuju sekolah aman)
STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN
CHECKLIST RPP BERMUATAN LITERASI (1) NO DESKRIPSI ADA BELUM ADA A Strategi Literasi dalam Pembelajaran 1. Sebelum "membaca" a. membuat prediksi b. mengidentifikasi tujuan membaca 2. Ketika "membaca" a. mengidentifikasi informasi yang relevan b. memvisualisasi (jika teks bukan merupakan bentuk visual) c. membuat informasi d. membuat keterkaitan 3. Setelah "membaca" a. membuat ringkasan b. mengevaluasi teks c. mengonfirmasi, merevisi, atau menolak prediksi "Membaca" dalam arti luas, teks dapat berwujud bacaan, audio, visual, audiovisial, dsb.
CHECKLIST RPP BERMUATAN LITERASI (2) NO DESKRIPSI ADA BELUM ADA B Kompetensi resperesentasi multimoda 1. menggunakan fitur khusus representasi untuk mendukung claim, inference, dan prediksi 2. mengubah dari satu moda ke moda yang lain 3. menjelaskan keterkaitan antarmoda 4. memerikan bagaimana representasi yang berbeda menjelaskan fenomena yang sama dengan cara yang berbeda 5. memilih, mengombinasikan, dan/atau menghasilkan yang standar dan nonstandar untuk mengomunikasikan konsep tertentu 6. mengevaluasi representasi multimoda dan menjelaskan mengapa satu representasi lebih efektif daripada representasi lain untuk tujuan tertentu
Latar belakang Hasil tes Progress International Reading Literacy Study (PIRLS) tahun 2011 (kemampuan membaca peserta didik kelas IV) peringkat ke-45 dari 48 negara peserta dengan skor 428, di bawah nilai rata-rata 500 (IEA, 2012). Programme for International Student Assessment (PISA) yang mencakup membaca, matematika, dan sains, kemampuan membaca, Indonesia pada PISA 2009 berada pada peringkat ke- 57 dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 493), PISA 2012 peringkatnya menurun, yaitu berada di urutan ke-64 dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 496). Adapun hasil PiSA 2015, Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 72 negara kebiasaan membaca masyarakat Indonesia: hanya , hanya satu dari 1.000 orang yang membaca. Hasil INAP (Indonesia National Assesment Program), kemampuan membaca 46,83% (kurang)