PARADIGMA KRITIS TRANSFORMATIF (PKT) Oleh: Abdul Ghofur Disampaikan dalam Kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Rayon Sunan Kalijaga Komisariat Raden Mas Said PMII Cabang Kabupaten Sukoharjo Karanganyar, 1 September 2018 @Tectonagra_ndis
What do you think? @Tectonagra_ndis
PKT PANGERTOSAN PKT PARADIGMA? KRITIS? TRANSFORMATIF? Masterman: pandangan mendasar dari suatu ilmu yang menjadi pokok persoalan yang dipelajari (a fundamental image a dicipline has of its subject matter). George Ritzer: apa yang harus dipelajari, persoalan-persoalan apa yang mesti dipelajari, bagaimana seharusnya menjawabnya, serta seperangkat aturan tafsir sosial dalam menjawab persoalan-persoalan tersebut. Simpulan: How to see the Word, sudut pandang, perspektif. PKT PARADIGMA? KRITIS? TRANSFORMATIF? Kritis adalah tajam/tegas dan teliti dalam menanggapi atau memberikan penilaian secara mendalam (Kamus Ilmiah Populer). Sehingga teori kritis adalah teori yang berusaha melakukan analisa secara tajam dan teliti terhadap realitas. Secara historis, berbicara tentang teori kritis tidak bisa lepas dari Madzhab Frankfurt. Bersifat berubah-ubah bentuk; rupa, macam, sifat, keadaan, dan sebagainya. (KBBI). Dalam perspektif Transformatif dianut epistimologi perubahan non-esensialis. Perubahan yang tidak hanya menumpukan pada revolusi politik atau perubahan yang bertumpu pada agen tunggal sejarah, tetapi perubahan yang serentak yang dilakukan secara bersama-sama. @Tectonagra_ndis
2. Conflic Paradigm (Paradigma Konflik) MACAM PARADIGMA PARADIGMA 1. Order Paradigm (Paradigma Keteraturan): Masyarakat dipandang sebagai sistem sosial yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan sistemik. Asumsi dasarnya adalah bahwa: Setiap struktur sosial adalah fungsional terhadap struktur lainnya. Kemiskinan, peperangan, perbudakan misalnya, merupakan suatu yang wajar, sebab fungsional terhadap masyarakat. 2. Conflic Paradigm (Paradigma Konflik) Secara konseptual paradigma Konflik menyerang paradigma keteraturan yang mengabaikan kenyataan bahwa: Setiap unsur-unsur sosial dalam dirinya mengandung kontradiksi-kontradiksi internal yang menjadi prinsip penggerak perubahan. Perubahan tidak selalu gradual; namun juga revolusioner. 3. Plural Paradigm (Paradigma Plural) Dari kontras atau perbedaan antara paradigma keteraturan dan paradigma konflik tersebut melahirkan upaya membangun sintesis keduanya yang melahirkan paradigma plural. Paradigma plural memandang manusia sebagai sosok yang independen, bebas, dan memiliki otoritas serta otonomi untuk melakukan pemaknaan dan menafsirkan realitas sosial yang ada disekitarnya. @Tectonagra_ndis
TERBENTUKNYA PARADIGMA KRITIS PKT adalah paradigma dalam melakukan tafsir sosial atau pembacaan terhadap realitas masyarakat bertumpu pada: Analisis struktural: membaca format politik, format ekonomi, dan politik hukum suatu masyarakat, untuk menelusuri nalar dan mekanisme sosialnya untuk membongkar pola dan relasi sosial yang hegemonik, dominatif, dan eksploitatif; Analisis ekonomi untuk menemukan variabel ekonomi politik, baik pada level nasional maupun internasional; Analisis kritis yang membongkar “the dominant ideology” baik itu berakar pada agama, nilai-nilai adat, ilmu, atau filsafat. Membongkar logika dan mekanisme formasi suatu wacana resmi dan pola-pola eksklusi antar wacana; Psikoanalisis yang akan membongkar kesadaran palsu di masyarakat; Analisis kesejarahan yang menelusuri dialektika antar tesis-tesis sejarah, ideologi, filsafat, aktor-aktor sejarah, baik dalam level individual maupun sosial, kemajuan, dan kemunduran suatu masyarakat. @Tectonagra_ndis
Mengapa PMII Memilih PKT? PMII memilih Paradigma Kritis Tansformatif untuk dijadikan pisau analisis dalam menafsirkan realitas sosial dikarenakan: Pada hakekatnya dengan analisis PKT mengidealkan sebuah bentuk perubahan dari semua level dimensi kehidupan masyarakat (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan, dll) secara bersama- sama; Hal ini juga tercermin dalam imagened community (komunitas imajiner) PMII yang mengidealkan orientasi out-put kader PMII yang di antaranya adalah: Intelektual Organik, Agamawan Kritis, Profesional Lobbiyer, Ekonom Cerdas, Budayawan Kritis, Politisi Tangguh, dan Praktisi Pendidikan yang Transformatif. @Tectonagra_ndis
Islam dan PKT Melalui paradigma kritis di PMII berupaya menegakkan sikap kritis dalam berkehidupan dengan menjadikan ajaran agama sebagai inspirasi yang hidup dan dinamis. Pertama, paradigma krirtis berupaya menegakkan harkat dan martabat kemanusiaan dari berbagai belenggu yang diakibatkan oleh proses sosial yang bersifat profan (duniawi-melanggar kesucian agama); Kedua, paradigma kritis melawan segala bentuk dominasi dan penindasan; Ketiga, paradigma kritis membuka tabir dan selubung pengetahuan yang munafik dan hegemonik; Oleh karenanya, pokok-pokok pikiran inilah yang dapat diterima sebagai titik pijak paradigma kritis di kalangan warga PMII. Contoh yang paling konkrit dalam hal ini bisa ditunjuk pola pemikiran yang menggunakan paradigma kritis dari berbagai intelektual Islam. Misalnya Hasan Hanafi, Mohamad Arkoun, Abed Al-Jabiri, Nasr Hamid Abu Zaid, Abdurrahman Wahid Al-Basith dll. @Tectonagra_ndis
Hassan Hanafi Hasan Hanafi mencoba menggunakan metode “kritik Islam” yaitu metode pendefinisian realitas secara konkret untuk mengetahui siapa memiliki apa, agar realitas berbicara dengan dirinya sendiri; Sebagai realisasi dari metode ini, dia menawarkan “desentralisasi Ideologi” dengan cara menjalankan teologi sebagai antropologi. Pikiran ini dimaksudkan untuk menyelamatkan Islam agar tidak semata-mata menjadi sistem kepercayaan (sebagai teologi parexellence), melainkan juga sebagai sistem pemikiran; Usaha Hasan Hanafi ini ditempuh dengan mengadakan rekonstruksi terhadap teologi tradisional yang telah mengalami pembekuan dengan memasukkan hermeneutika dan ilmu sosial sebagai bagian integral dari teologi. Untuk menjelaskan teologi menjadi antropologi, Hanafi memaknai teologi sebagai Ilmu Kalam. Kalam merupakan realitas menusia sekaligus Ilahi. Kalam bersifat manusiawi karena merupakan wujud verbal dari kehendak Allah ke dalam bentuk manusia dan bersifat Ilahi karena datang dari Allah. @Tectonagra_ndis
Mohammad Arkoun Arkoun mengenalkan teori pengetahuan tentang landasan epistemologi kajian tentang studi–studi agama Islam. Dalam hal ini Arkoun membedakan wacana ideologis, wacana rasional, dan wacana profetis; Setiap wacana memiliki watak yang berbeda sehingga diperlukan kesesuaian dengan wataknya. Selama ini orang dengan mudah menyatakan melakukan kajian secara ilmiah, akan tetapi itu tidak hanya dilakukan oleh orang-orang muslim, melainkan juga oleh orang-orang barat yang mengideologikan sikap mereka dalam memandang Islam; Salah satu corak ideologi adalah unsur kemandegan (tidak dinamis), resistensi (tidak kritis) dan demi kekuatan (tidak transformatif). Untuk merealisasikan jawaban tersebut Arkoun berusaha meletakkan dogma, interpretasi, dan teks secara proporsional; Upaya ini dilakukan untuk membuka dialog terus-menerus antara agama dengan realitas untuk menentukan wilayah-wilayah mana dari agama yang bisa didialogkan dan diinterpretasikan sesuai dengan konteksnya. Kedua pola pikir dari intelektual Islam di atas merupakan sedikit contoh yang bisa dijadikan model bagaimana paradigma kritis diberlakukan dalam wilayah pemikiran keagamaan. @Tectonagra_ndis
Dasar PKT PMII 1. Bahwa masyarakat Indonesia saat ini sedang terbelenggu oleh nilai-nilai kapitalisme modern/global. Kesadaran masyarakat dikekang dan diarahkan pada satu titik yaitu budaya massa kapitalisme dan pola pikir positivistik modernisme; 2. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, baik etnik, tradisi, kultur maupun kepercayaan. Kondisi seperti ini sangat memerlukan paradigma kritis, karena paradigma ini akan memberikan tempat yang sama bagi setiap individu maupun kelompok masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dan kreatifitasnya; 3. Sebagaimana kita ketahui selama pemerintahan Orde Baru berjalan sebuah sistem politik yang represif dan otoriter dengan pola yang hegemonik. Akibatnya ruang publik (public sphere) masyarakat hilang karena direnggut oleh kekuatan negara; @Tectonagra_ndis
Lanjut …. 4. Selama pemerintahan orde baru yang menggunakan paradigma keteraturan (order paradigma) dengan teori-teori modern yang direpresentasikan melalui ideologi developmentalisme, warga PMII mengalami proses marginalisasi secara hampir sempurna. Hal ini karena PMII dianggap sebagai wakil dari masyarakat tardisional; 5. Selain belenggu sosial politik yang dilakukan oleh negara dan sistem kapitalisme global yang terjadi sebagai akibat perkembangan situasi, faktor yang secara spesifik terjadi di kalangan PMII adalah kuatnya belenggu dogmatisme agama dan tradisi. Dampaknya, secara tidak sadar telah terjadi berbagai pemahaman yang distortif mengenai ajaran dan fungsi agama. Agamapun menjadi kering dan beku, bahkan tidak jarang agama justru menjadi penghalang bagi kemajuan dan upaya penegakan nilai kemanusiaan. @Tectonagra_ndis
Implementasi PKT PMII Untuk memaksimalkan PKT sebagai kerangka berfikir warga dan kader, maka : Perlu strategi baru dengan mengutamakan nilai- nilai PKT itu sendiri, bukan simbolnya yang cenderung membingungkan kader; Transformasi pengetahuan PKT bagi warga dan kader pergerakan harus mendapat perhatian utama dan maksimal sehingga paradigma itu betul-betul menjadi kesadaran kritis secara absolut tanpa pandang bulu; Untuk konsistensi penerapan PKT ini maka sikap independensi PMII harus menjadi dasar sikap yang tidak bisa diganggu gugat dan dipengaruhi oleh konteks apapun. @Tectonagra_ndis
Sumber Rujukan Disarikan dari Hand-out Materi PKT – Nur Sayyid Santosa Kristeva, M.A. (PMII DIY) Dalam Acara Pelatihan Kader Dasar (PKD) Se-Nusantara Pengurus Komisariat PMII Ratu Kalinyamat INISNU Jepara, 2-5 Maret 2013). & diolah dari berbagai sumber. @Tectonagra_ndis
Saatnya Diskusi…!!! Bagi kelasmu dalam 5 kelompok! Diskusikan salah satu isu penting yang luput dari perhatian mahasiswa berikut: Penetapan UKT; Penentuan mahasiswa penerima Bidikmisi; Mahasiswa PGMI yang sudah lulus munaqosyah tapi tetap registrasi. Bagaimana langkah berpikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan tersebut! Selamat bekerja!!! @Tectonagra_ndis
SEKIAN, WASSALAM “You lose your wealth, you lose nothing; you lose your health, you lose something; you lose your character, you lose everything”. (A.D. Pirous) “Ilmu dan Bakti Kuberikan, Adil dan Makmur Kuperjuangkan” Tahu Kupat dipun campur santen; Menawi lepat nyuwun pangapunten. @Tectonagra_ndis