Irma Prilisiana Viola Calista Ahmad R

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta 8/24/2014Group Behavior and Taufiq Rochman.
Advertisements

Chapter 4 The Analysis and Design of Work
PERANAN BUDAYA ORGANISASI
Information Systems, Organizations, and Strategy
SAP 1 : PENGENALAN MANAJEMEN
Pengambilan Keputusan
Manajemen Risiko Strategi Risiko Reaktif & Proaktif
Konflik Dalam Organisasi
Training, Learning, and Development Strategy
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
TIM DAN KERJASAMA KELOMPOK
PowerPoint Presentation by Charlie Cook
PERANAN BUDAYA ORGANISASI. ALASAN PERLUNYA BUDAYA ORGANISASI Upaya mengatasi masalah-masalah eksternal dan internal di dalam organisasi maka perlu membentuk.
© 2007 by Prentice Hall Management Information Systems, 10/e Raymond McLeod and George Schell 1 Management Information Systems, 10/e Raymond McLeod and.
Ir. LAKSMI WIDAJANTI, M.Si , LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEPTEMBER TAHUN 2013.
TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
MANAJEMEN KONFLIK PERTEMUAN 10.
MANAJEMEN KONFLIK pada PELAYANAN KEPERAWATAN Oleh: Purwaningsih Oleh: Purwaningsih.
Robertus Agung Prasetya SE., MM
Proses Kelompok: Terbentuknya Kelompok
GROUP PROCESSES AND WORK TEAMS
Leadership II By: Erry Yudhya Mulyani, M.Sc. Leader The leader: the person responsible for the productivity of the employee and the work group. A Leader:
Mengelola Tim Kerja.
{ Ethics Training. Formal Non Formal E-training (Computer Based) Off-the-Job On-the-Job Training Methods.
Pengertian Human Capital
MATERI 3 MODUL 4: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK DAN TIM KERJA
Management Information Systems, 10/e
Konflik Dalam Organisasi
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
Oleh Dhindayanti Putri Fhany Aprilia Jehan Jessyca
PENILAIAN KINERJA KELOMPOK
3 Tutorial Tatap Muka TEORI KOMUNIKASI
Foundations of Group Behavior
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
MANAGEMENT PRINCIPLES for HEALTH CARE SERVICES
Effective School Leaders
Social Role Theory and Health Profession
Konflik Dalam Organisasi
Teori Komunikasi Kelompok
FOUNDATIONS OF GROUP BEHAVIOR
Organizational Structure
Komunikasi Kelompok m. Ladzi safrony.
KELOMPOK KERJA & KOMUNIKASI
DASAR- DASAR PERILAKU KELOMPOK
MANAGEMENT RICHARD L. DAFT.
Organizational Environment Analysis
DASAR- DASAR PERILAKU KELOMPOK
Konflik Dalam Organisasi
STATUS ORGANISASI Pengertian Perilaku Organisasi
TIM DAN KERJASAMA KELOMPOK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dosen : Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.
SAP-1 ORGANIZATIONAL THEORY
Kelompok Kerja dalam Organisasi
PERENCANAAN Tujuan Format media
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Reza Praditya Yudha, M.I.Kom
Manajemen Resiko Proyek
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Konflik Dalam Organisasi
SESI 10 MANAJEMEN KONFLIK
Team Dynamics Anggota Kelompok: Intan Amalia (Psikologi)
Group Behavior, Teams, and Conflict
COMMUNICATING IN TEAMS AND ORGANIZATIONS
Bekerja Secara TIM Jhonny Doran.
ORGANIZATIONAL STRUCTURE
STATUS ORGANISASI Pengertian Perilaku Organisasi
Kelompok dan TIM (GROUP & TEAM)
BY : LUTFIANI RATNA DEWANTI LILIS SINARSIH Action Research.
Transcript presentasi:

Irma Prilisiana Viola Calista Ahmad R Chapter 8 Team Dynamics Irma Prilisiana Viola Calista Ahmad R

Learning Objective Define teams and discuss their benefits and limitation. Explain why people are motivated to join informal groups. Diagram the team effectiveness model. Discuss how task characteristic, team size, and team composition influence team effectiveness. Summarize the team development process Discuss how team norms develop and how they may be altered. List six factor influence team cohesion. Describe the three foundation of trust in teams and other interpersonal relationship. Discuss the characteristics and factors required for success of self-directed teams and virtual teams. Identify four constraints on team decision making Discuss the advantages and disadvantages of four structures that potentially improve team decision making.

Teams & Informal Groups

Groups of two or more people who interact and influence each other, are mutually accountable for achieving common goals associated with organizational objective, and perceive themselves as a social entity within an organization.

Informal Groups Alasan adanya informal group, yaitu: Kelompok yang terdiri dari orang-orang yang berkumpul di suatu tempat tetapi mereka tidak mempunyai adanya saling ketergantungan dengan yang lain, dan tidak berfokus pada tujuan organisasi. Alasan adanya informal group, yaitu: Manusia merupakan makhluk sosial Adanya social identity theory Dapat menyelesaikan goals yang tidak bisa dikerjakan secara individual. Adanya social support saat seseorang berada dalam situasi stress atau tertekan.

Informal Groups and Organizational Outcomes Adanya informal group dapat menjadi kekuatan dari social network. Social network  resource yang penting dalam membangun trust, sharing informasi, kekuatan, dan well-being pekerja di tempat kerja. Informal group akan cenderung meningkatkan social capital.

Advantage of Teams Banyak penelitian yang mengatakan bahwa bekerja secara team akan lebih baik daripada bekerja secara individual. Teamwork sangat penting, karena: Kondisi yang tepat  team dapat membuat keputusan yang lebih baik, mengembangkan produk dan service yang lebih baik, dan membuat lebih banyak tenaga kerja yang terlibat. Kondisi berbeda  orang-orang akan lebih termotivasi untuk bekerja ketika mereka ada di dalam team dibandingkan bekerja secara individu.

The Challenges of Teams Team biasanya lebih cocok terhadap pekerjaan yang complex. Permasalahan utama dari team yaitu adanya tambahan cost  process losses. Process losses  adanya sumber daya (termasuk waktu dan energy) yang ditambahkan atau dikeluarkan untuk pengembangan dan maintenance dibandingkan pekerjaan/tugas.

Social Loafing Permasalahan yang muncul ketika individu hanya menggunakan sedikit usaha (dan tingkat performa selalu berada pada level paling rendah) ketika bekerja dalam team dibandingkan bekerja sendiri. Social loafing biasanya terjadi di large teams.

A Model of Team Effectiveness

Organizational and Team Environment Team member akan cenderung bekerja bersama secara efektif ketika mereka mendapatkan reward untuk performa team. Sistem komunikasi dapat mempengaruh keefektifan team. Adanya struktur organisasi yang terbentu dapat meningkatkan interaksi dan kebergantungan pada team member dan mengurangi interaksi dengan orang di luar team. Team akan memiliki performa yang tinggi juga bergantung dari pemimpin organisasi tersebut. Physical layout pada ruang kerja team bisa membuat perbedaan.

Team Design Elements

Task Characteristic Team dapat bekerja secara lebih baik dibandingkan individu mengerjakannya sendiri pada tugas yang complex. Complex work  meliputi kemampuan dan pengetahuan diluar kompetensi pada 1 individu saja. Complex work akan dibagi kedalam beberapa specialized roles.

Task Characteristic Task interdependence Sejauh mana team members harus me-share materi, informasi, atau keahlian pada performa kerja team.

What is the ideal size for team??

Team Composition

TEAM DEVELOPMENT TEAM NORMS TEAM PROCESSES TEAM COHESION TEAM TRUST

Team Development Stages of Team Development

Team Roles Roles/Peran adalah perilaku yang harus dilakukan anggota tim sesuai posisi yang mereka pegang dalam tim

Team Building Sebuah proses yang terdiri dari kegiatan formal untuk meningkatkan perkembangan dan fungsi dari tim kerja

Team Norms Norms  aturan informal dan harapan bersama yang dibentuk untuk mengatur perilaku anggotanya Norma berkembang semenjak tim terbentuk. Norma juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan juga nilai-nilai yang dibawa oleh anggota tim itu sendiri

Team Cohesion Ketertarikan terhadap tim dan motivasi mereka untuk bertahan menjadi anggota tim.

Influences on Team Cohesion Member similariy Team size Member interaction Somewhat difficult entry Team success External competition and challanges.

Effect of Team Cohesion on Task Performance

POTENTIAL LEVEL OF TRUST Identification-based TEAM TRUST Harapan positif yang dimiliki seseorang terhadap rekan atau orang lain lain dalam situasi yang melibatkan risiko POTENTIAL LEVEL OF TRUST LOW HIGH Calculus-based Trust Knowledge-based Trust Identification-based Trust

SELF-DIRECTED TEAMS VIRTUAL TEAMS Kelompok kerja fungsional yang diselenggarakan pada saat proses kerja, menyelesaikan seluruh bagian dari pekerjaan yang saling bergantungan dan memiliki otonomi besar atas pelaksanaan tugas Kelompok kerja yang anggotanya beroperasi di ruang, waktu, dan batas-batas organisasi dan dihubungkan melalui teknologi informasi untuk mencapai tugas

TEAM DESICION MAKING TIME CONSTRAINTS MENENTUKAN WAKTU EVALUATION APPREHSION PRESSURE TO CONFORM GROUPTHINK MENENTUKAN WAKTU MELINDUNGI DIRI DARI EVALUASI MENYESUAIKAN DIRI DENGAN NORMA MEMENTINGKAN KOHESIVITAS DALAM KELOMPOK DAN SOLIDARITAS DARIPADA FAKTA-FAKTA YANG TERJADI SECARA REALISTIS

TEAM STRUCTURES TO IMPROVE DECISION MAKING Constructive Conflict Jenis konflik yang terjadi ketika orang-orang fokus berdiskusi tentang masalah dan tetap menghormati orang yang memiliki sudut pandang lain. Brainstorming Pertemuan tatap muka dimana anggota tim tidak diperbolehkan mengkritik tetapi didorong untuk berbicara dengan bebas, mengeluarkan gagasan ide sebanyak mungkin dan membangun gagasan orang lain.

TEAM STRUCTURES TO IMPROVE DECISION MAKING Electronic Brainstorming Bentuk baru dari Brainstorming yang bergantung pada jaringan komputer untuk mengirimkan dan berbagi ide-ide kreatif. Nominal Group Technique Variasi dari Brainstorming tiap anggota diam-diam dan secara mandiri mendokumentasikan, secara kolektif menggambarkan tanpa kritik, dan mengevaluasi ide tersebut.