Hal Penting tentang Wawancara Dini Safitri M.Si Hubungan Masyarakat DIII FIS UNJ
© 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | wawancara Peter Henshall dan David Ingram. Halaman 165-184 16/05/2019 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
wawancara Suatu bentuk percakapan khusus seorang jurnalis dan seorang narasumber yang mempunyai fakta atau opini yang bernilai berita.
Temukan narasumber dan tanyakan apa yang ingin Anda tanyakan
Berbicara dan mendengarkan Tujuan wawancara ialah mendengar apa yang dikatakan narasumber dan yakinkan Anda mengerti apa yang dikatakan Untuk menyakinkan Anda mengerti, Anda bisa bertanya untuk memperjelas apa yang telah dikatakan. Tapi jangan memotong.bila takut lupa catat hal yang tidak Anda mengerti.
Menjadi teman Semua orang lebih bebas berbicara saat mereka santai dan menyukai orang yang diajak bicara, maka buat narasumber merasa nyaman saat wawancara Atur wawancara di ‘daerah kekuasaan’ narasumber, namun pada saat wawancara kontrol narasumber untuk memperoleh informasi yang relevan tanpa membuang waktu. Tampakan ekspresi tertarik dengan jawaban narasumber Simpan pertanyaan tidak menyenangkan terakhir, karena jika ia marah, Anda tidak kehilangan apapun. Sebaliknya jika ia menjawab maka Anda punya berita bagus
Penggambaran Bila narasumber mempunyai informasi lebih, maka harus dimasukan pada gambaran berita Adakalanya narasumber salah mengartikan maksud pertanyaan, atau memang sengaja mengalihkan jawaban. Anda sebaiknya menanyakan hal yang sama sekali lagi, tapi tidak kasar. Intinya sopan tapi gigih. Bila mereka tetap menolak, Anda bisa menuliskan mereka menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mulai dari yang paling penting sampai tidak begitu penting
Evaluasi Anda harus memahami apa yang Anda dengar. Caranya dengan berpikir kritis saat mendengarkan. Anda bisa bertanya pada diri Anda: apa hal yang menonjol dari hal yang di dengar? Berita atau bukan? Berita besarkah? Apa efek dari yang di dengar pada kehidupan orang-orang
Rekaman Keuntungan: akurasi, dan bisa konsentrasi terhadap apa yang dikatakan narasumber Kerugian: sesudah wawancara harus menyetel ulang seluruh rekaman lalu memilih mana yang digunakan mana yang tidak. Ini sangat memakan waktu Tata aturan: Kenali alat perekam Anda dan fungsi semua tombol. Berlatih mengunakan hingga fasih Pastikan baterai penuh Bawa kaset kosong cadangan. Ganti kaset sebelum habis Letakan penghitung diangka nol pada permulaan wawancara
Buku catatan Membuat catatan di notes dengan steno. Kecepatan steno 80-100 kata permenit. Mencatat kata-kata persis apa kata narasumber Keuntungan: sangat selektif, menghemat waktu
Kombinasi Mengunakan rekaman dan membuat catatan saat narasumber mengatakan sesuatu yang menarik Atau membuat catatan angka dipenghitung perekam, sehingga bisa ditemukan dengan cepat.
Ikhtisar Melihat ulang catatan sebelum mengakhiri wawancara, periksa apakah semuanya sudah ditanyakan dan tidak ada yang tertinggal Bila nama periksa ejaannya. Jika angka pastikan jumlahnya benar. Sampaikan kepada narasumber inti dari perkataannya, menurut pengertian Anda. Jika Anda keliru,narasumber bisa membetulkan
Pastikan kontak narasumber dapat dihubungi kembali Sebelum pergi Pertanyaan terakhir: apa ada hal lain yang perlu saya ketahui?, ada hal lain yang ingin Anda sampaikan Pastikan kontak narasumber dapat dihubungi kembali Tinggakan kartu nama Anda Ucapkan terimakasih dan berpisah sebagai teman
Untuk narasumber yang terlalu jauh dikunjungi Wawancara telepon Untuk narasumber yang terlalu jauh dikunjungi Kenalkan diri sebagai wartawan, tidak etis berpura-pura bukan wartawan Kekurangan: kurang pribadi, situasi narasumber tidak diketahui, kurang jelas Dengarkan dengan hati-hati, hendarkan jeda, senyum, terimakasih