COPY EDITING Supriadi WORKSHOP Peningkatan Kapasitas Pengelola Jurnal Lingkup Puslitbang Perkebunan 5 Juli 2018
Pasal 6
http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals Jurnal terindeks oleh SINTA Peringkat Jumlah Jurnal S1 43 S2 505 S3 489 S4 611 S5 377 S6 86 TOTAL 2111 Sinta delivering acces to citations and expertise in Indonesia. Journals, Books, and IPR
Website Jurnal Terindeks oleh SINTA
Materi Definisi Copy Editing Tahapan Editing Prinsip Kerja Copy Editor Tugas Utama Copy Editor Kompetensi Copy Editor Kesiapan Mental dan Teknis Copy Editor Kesalahan Umum Redaksional Karya Tulis Ilmiah Proses Copy Editing Latihan Berapa Besar Jasa Copy Editor Penutup
Definisi Copy Editing [https://www. writersbureau Copyediting adalah proses untuk memastikan kebenaran naskah dalam hal: ejaan, tatabahasa, tanda baca, jargon [kosakata khusus], pemakaian istilah, semantik [makna kata dan kalimat], dan format. Copyediting bertujuan untuk memastikan ide penulis dapat tertulis secara jelas dan mudah dimengerti. Memastikan setiap data dalam teks adalah benar. Apabila ada hal-hal yang meragukan dan dapat berdampak negatif maka copy editor harus segera mendiskusikannya dengan Dewan Redaksi dan penulis.
Tahapan Editing
Prinsip 5c Kerja Copy Editor Copyeditor tidak mengubah isi atau konteks naskah, tetapi benar-benar membantu dalam memformat dan proofreading. Clear [jelas] Correct [benar] Concise [ringkas] Comprehensible [dapat dipahami] Consistent [konsisten] [https://www.openschoolofjournalism.com/ resources/encyclopedia/copy-editing]
3 Tugas Utama Copy Editor Menyunting tata bahasa dan kejelasan kalimat, Memastikan kepatuhan terhadap gaya selingkung dalam sistematika pembaban, cara sitasi, penulisan daftar pustaka, dan lainnya,
3. Bekerja dengan penulis dan editor. untuk memastikan kebenaran 3. Bekerja dengan penulis dan editor untuk memastikan kebenaran tekstual naskah [apa yang tertulis]. Copy Editor Editor Penulis
4 Kompetensi Copy Editor [https://www. writersbureau Penguasaan bahasa (membaca dan menulis), Kepekaan terhadap adanya kesalahan-kesalahan teknis, Berpikir yang detail dan kritis untuk melihat ketidak konsistensian [inconsistency], Berkomunikasi dengan redaksi dan penulis.
Kesiapan Mental Copy Editor Komitmen menjalankan tugas, Keyakinan bahwa setiap naskah pasti memiliki kelemahan redaksional atau tekstual, Berpikir sistematis dan logis Jangan lewatkan satu kalimat pun untuk dibaca.
Kesiapan Teknis Copy Editor Menguasai Gaya Selingkung [Pedoman Penulisan dan “Templete”], Membuat cek list pemeriksaan naskah Check list copyeditor_Puslitbangbun.pdf, Memanfaatkan alat bantu pengecekan Bahasa [KBBI online, Grammerly, dll].
9 Kesalahan Umum Naskah Karya Tulis Ilmiah Siap Cetak Sistematika pembaban, Keselarasan judul naskah dengan tujuan dan kesimpulan, Konsistensi nama penulis dan alamat institusi, Struktur dan komposisi abstrak, Mutu Abstrak (Indonesia & Inggris), Kemandirian judul dan isi tabel atau gambar, Konsistensi penggunaan tanda baca, desimal, dan ribuan, Konsistensi cara mensitasi dan membuat daftar pustaka, Kebahasaan.
CONTOH PROSES COPY EDITING JURNAL ILMIAH
Initial copy edit [24-2-2018] vs Author copy edit [27-2-2018] Tidak ada jejak hasil koreksi dari penulis
Initial [10-4-2018] vs Final copy edit [24-2-2018] Tidak ada perubahan pada naskah hasl final copy edit
MENGECK Nama Penulis, Institusi, dan Keberakalaan
Apa yang salah dengan nama penulis?
Apa yang salah dengan riwayat penerbitan?
MENGECK Kemandirian Tabel dan Gambar
Sebut kepajangan dari RCA [Revealed Comparative Advantage?]; RCA untuk apa ?
Apa yang salah dengan keterangan pada sumbu X dan desimal?
Teks dalam Inggris Sumbu Y maksudnya 90 ton atau 90 ribu ton Teks dalam Inggris Sumbu Y maksudnya 90 ton atau 90 ribu ton? Sumbu X: Perhatikan nama-nama negara
IUPHHK-HA (Forest concessions) Petak tebang (Felling site) Tabel 1. Rekapitulasi hasil perhitungan rata-rata faktor pemanfaatan kayu IUPHHK-HA (Forest concessions) Petak tebang (Felling site) Volume kayu dimanfaatkan (Volume of the utilised wood), m³ Volume kayu batang bebas cabang (Volume of total clear bole), m³ Faktor pemanfaatan (Recovery rate), % PT A 1 4,589 5,273 87,0 2 4,329 5,011 86,4 3 4,238 4,869 4 2,958 3,265 90,6 Rata-rata (Average) 4.029 4,605 87,8 PT B 5,098 5,830 87,4 4,941 5,575 88,6 3,671 4,450 82,5 4.570 5,285 86,2 Rata-rata total (Grand average) 4,299 4,945 86,9 Apa yang salah dengan judul tabel dan kolom pertama, serta desimal?
IUPHHK-HA (Forest concessions) Petak tebang (Felling site) Tabel 1. Rekapitulasi hasil perhitungan rata-rata faktor pemanfaatan kayu IUPHHK-HA (Forest concessions) Petak tebang (Felling site) Volume kayu dimanfaatkan (Volume of the utilised wood), m³ Volume kayu batang bebas cabang (Volume of total clear bole), m³ Faktor pemanfaatan (Recovery rate), % PT A 1 4,589 5,273 87,0 2 4,329 5,011 86,4 3 4,238 4,869 4 2,958 3,265 90,6 Rata-rata (Average) 4.029 4,605 87,8 PT B 5,098 5,830 87,4 4,941 5,575 88,6 3,671 4,450 82,5 4.570 5,285 86,2 Rata-rata total (Grand average) 4,299 4,945 86,9
Kemandirian judul tabel [di mana Kemandirian judul tabel [di mana?], judul kolom pertama [Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam , dan penggunaan tanda desimal
Tabel 3. Rekapitulasi hasil perhitungan rata-rata faktor residu Nomor petak tebang (Felling site number) Limbah kayu di petak tebang (Wood waste at felling site), m³ Limbah kayu di TPn (Wood waste at Landing point), m³ Volume kayu batang bebas cabang (Volume of total clear bole), m³ Faktor residu (Residual factor) PT A 1 0,671 0,013 5,273 13,0 2 0,498 0,184 5,011 13,6 3 0,62 0,011 4,869 4 0,307 0,000 3,265 9,4 Rata-rata (Average) 0.548 (11,9%) 0,052 (1,1%) 4,605 12,3 PT B 0.686 0,046 5,830 12.6 0.605 0,029 5,575 11.4 0.700 4,450 17.5 0.664 (12,6%) 0,035 (0,7%) 5,285 13,8 Rata-rata total (Grand average) 0,564 (12,1%) 0,044 (0,9%) 4,495 13,1
Tabel 3. Rekapitulasi hasil perhitungan rata-rata faktor residu Nomor petak tebang (Felling site number) Limbah kayu di petak tebang (Wood waste at felling site), m³ Limbah kayu di TPn (Wood waste at Landing point), m³ Volume kayu batang bebas cabang (Volume of total clear bole), m³ Faktor residu (Residual factor) PT A 1 0,671 0,013 5,273 13,0 2 0,498 0,184 5,011 13,6 3 0,62 0,011 4,869 4 0,307 0,000 3,265 9,4 Rata-rata (Average) 0.548 (11,9%) 0,052 (1,1%) 4,605 12,3 PT B 0.686 0,046 5,830 12.6 0.605 0,029 5,575 11.4 0.700 4,450 17.5 0.664 (12,6%) 0,035 (0,7%) 5,285 13,8 Rata-rata total (Grand average) 0,564 (12,1%) 0,044 (0,9%) 4,495 13,1
Informasi tentang topik penelitian dan lokasi pada judul Tabel 3 [ Informasi tentang topik penelitian dan lokasi pada judul Tabel 3 [ ..residu pemanenan kayu hutan alam di Kabupeten Wasior dan Nabire, Papua Barat], kepnjangan TPn [Istilah untuk Tempat Pengumpulan Kayu Sementara], dan tanda desimal [,]
Apa yang salah dengan Tabel 2?
Apa yang salah dengan Gambar 2?
Apa yang salah dengan Tabel 7 ?
MENGECEK KEPEKAAN TERHADAP ANGKA Sesekali Copy Editor perlu mengecek akurasi angka
Bagaimana menghitung bobot segar per biji? Kalau cara menghitungnya adalah bobot segar biji dibagi jumlah biji, maka angka pada kolom Bobot Segar Per Biji seharusnya adalah 2,63; 2,63; dan 3,33.
Pelajaran Bagi Copy Editor Jangan abaikan informasi sekecil apa pun yang tertulis pada naskah. Kesalahan yang tidak dibetulkan akan terbawa sampai naskah dicetak.
PENGECEKAN KALIMAT
Apa yang salah dengan teks Abstrak di atas? Jurnal Riset Teknologi Industri 11 (1): 10-17, 2017 Apa yang salah dengan teks Abstrak di atas?
Perhatikan: (1) Kalimat pertama. (2) Kalimat kedua. (3) Topik pada kalimat ketiga [uraian metodologi]. (4) Penggunaan kata “terdiri dari: ”; “yaitu: ”; pengggunaan tanda titik koma [;], koma [,], dan “3 (tiga)”
Penelitian pengaruh penambahan serat sabut kelapa terhadap pembuatan benton knock down sebagai bahan bagunan. [SPOK; Subjek-Predikat-Objek-Keterangan]. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan serat sabut kelapa terhadap pembuatan beton knock down. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan serat sabut kelapa terhadap kualitas beton knock down.
Penelitian ini menggunakan desain percobaan pembuatan knock down dalam bentuk gambar dan grafik serta data dianalisis secara deskriptif dengan perlakuan penambahan serat sabut kelapa terdiri dari: 50; 100; 200 dan 300 g, sifat dan keunggulan dari serat sabut kelapa yaitu: tahan terhadap air, mikroorganisme, pelapukan dan juga terhadap pengerjaan mekanis yaitu gesekan dan pukulan. Masing-masing diulang 3 (tiga) kali.
Ada 4 topik kalimat: Penelitian ini menggunakan desain percobaan pembuatan knock down dalam bentuk gambar dan grafik serta data dianalisis secara deskriptif dengan perlakuan penambahan serat sabut kelapa terdiri dari: 50; 100; 200 dan 300 g, sifat dan keunggulan dari serat sabut kelapa yaitu: tahan terhadap air, mikroorganisme, pelapukan dan juga terhadap pengerjaan mekanis yaitu gesekan dan pukulan.
Perlakuan penambahan serat sabut kelapa terdiri dari: 50; 100; 200 dan 300 g. Perlakuan terdiri atas berat serat sabut kelapa, yaitu 50, 100, 200, dan 300 g. Atau Perlakuan yang diuji adalah berat serat sabut kelapa, yaitu 50, 100, 200, dan 300 g. Penggunaan tanda titik koma (;) untuk memisahkan kelompok satu dengan lainnya. Misalnya: Perlakuan terdiri atas berat serat sabut kelapa, yaitu 50, 100, 200, dan 300 g; semen (50, 100, 200, dan 300 g); dan pasir (50, 100, 200, dan 300 g).
Apa yang salah dengan uraian Abstract ? Jurnal Riset Teknologi Industri 11 (2), 2017: 100 Apa yang salah dengan uraian Abstract ?
Apa yang salah dengan Abstract di atas ?
Pengecekan Bahasa Inggris dengan Grammerly [https://app.grammarly.com]
Pengecekan dengan Grammerly [https://app.grammarly.com] , The s , to an a n
BERAPA BESAR JASA COPY EDITOR KALAU DIUANGKAN ?
https://www.copyediting.com/tip-of-the-week-what-a-copyeditor-earns/#.WyiAOtIzbDc
Kalau jasamu tidak terbayarkan di dunia; di akhirat pasti ditunaikan. https://www.quora.com/What-is-average-proofreading-cost-per-word-I-should-expect-to-pay-for-basic-web-or-blog-articles Copy Editor Kalau jasamu tidak terbayarkan di dunia; di akhirat pasti ditunaikan.
PENUTUP Peran Copy editor sangat strategis untuk mengecek kebahasaan, konsistensi, dan akurasi data, serta kesesuaian naskah dengan Pedoman Penulisan. Perlu mengembangkan ‘kepekaan’ terhadap apa pun yang tertulis pada naskah. Perlu kerjasama yang baik antara copy editor dengan dewan redaksi, dan penulis.
Jangan membiarkan sekecil apa pun yang tidak sesuai dengan pedoman yang sudah dibuat. 5. Memanfaatkan beragam fasilitas yang ada untuk mendukung kerja secara maksimal. 6. Perhatian dan dukunan pengelola majalah terhadap tugas copy editor sangat diperlukan.
Sangat Menentukan Kualitas Jurnal TERIMA KASIH Jasa Anda COPY EDITOR Sangat Menentukan Kualitas Jurnal