PEMETAAN SANITASI TINGKAT DESA/KELURAHAN PROGRAM DAK SANITASI
Pemetaan Sanitasi dilakukan dengan Cara Transect Walk
Konsep Dasar Transect Walk TRANSECT WALK adalah media/tool untuk menggambarkan dan menunjukkan lokasi dan sebaran sumber daya, kawasan, penggunaan dan status lahan. Dalam DAK Sanitasi bisa diadop berkaitan topografi lingkungan, kepemilikan sarana sanitasi dan jenis sarana sanitasi yang sudah ada, peta selokan/ saluran air, kepadatan penduduk setiap lingkungan/ RT/RW, letak badan sungai, fungsi (air) sungai, alternative letak bangunan ipal, letak Posyandu. Media ini digunakan sebelum Tim Selotif melaksanakan kegiatan Selotif. Dari peta transectwalk dapat tergambar secara riil kondisi riil calon titik lokasi. ADD A FOOTER
Pemetaan Sanitasi tingkat Desa/Kelurahan ADD A FOOTER
Pemetaan Sanitasi tingkat Desa/Kelurahan untuk melihat antara lain: Kondisi kerawanan sanitasi tingkat desa/kelurahan a. Kondisi Air Bersih b. Kondisi Air Limbah c. Kondisi drainase d. Kondisi Persampahan 2. Kepadatan Penduduk (SPALD-T =150 jiwa/ha; SPALD-S= 100 jiwa/ha) ADD A FOOTER
Kondisi Air Bersih Kepemilikan sumur, PDAM, HIPAM, Reservoir, sumur dangkal, dsb Jarak sumber air bersih dengan septic tank Kwalitas Air Bersih Pemanfaatan air bersih Kondisi Sarana Air Limbah Kepemilikan sarana pengolahan septic tank, cubluk, dsb Kepemilikan MCK/jamban/kloset
Kondisi Sarana Drainase Hanya tersedia drainase tersier Tersedia drainase sekunder Kondisi eksisting drainase Drainase melayani air hujan atau air hujan+limbah domestik Kondisi Sarana Persampahan Adanya proses pembakaran sampah Adanya timbulan sampah Adanya pengolahan dan pemilahan sampah
Tahapan Melaksanakan Transectwalk Perwakilan masing-masing calon titik lokasi difasilitasi TFL untuk melakukan Transect Walk di lokasinya masing-masing; Unsur Transect Walk yang harus ada dalam program DAK Sanitasi adalah : Peta Kepadatan Penduduk di calon titik lokasi; Jumlah pemilik jenis sarana sanitasi yang ada (Misal: Cubluk, Septictank, dll); Letak dan jenis sarana pembuangan air limbah rumah tangga; Letak badan sungai; Letak sarana pendidikan (SD, SMP, SMA dsb)
Pembuatan Peta/Diagram Transect walk dilakukan dengan cara perwakilan calon titik lokasi (5 – 7 orang) didampingi TFL (jika diperlukan) berjalan menyusuri wilayahnya dan mencatat/ mendata kondisi realitas di atas. Selanjutnya kondisi tersebut diwujudkan dalam bentuk peta. Setelah selesai penyusunan Peta hasil Transectwalk, maka tim dari perwakilan RW/RT mengurutkan rangking 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 dari 6 RW/RT dari dua hal terkait : Lokasi RW/RT yang paling rawan sanitasi; dan Lokasi RW/RT yang paling padat penduduknya 100 sampai 150 Jiwa/ Ha. Lokasi RW/RT yang mendapatkan rangking tertinggi 1, 2 dan 3 dipilih untuk dilaksanakan ke proses SELOTIF. TFL melakukan penguatan kepada perwakilan calon titik lokasi tentang pelaksanaan Metode Selotif. Setelah selesai penyusunan Peta hasil Transectwalk, maka masing-masing perwakilan calon titik lokasi melakukan Selotif dengan menggunakan instrument Selotif.
REALITAS SANITASI INDONESIA
Bagaimana kualitas kesehatan bisa terjamin ?
Ada Lagi Yang Ini . . . .
PERMASALAHAN SANITASI SEKTOR AIR LIMBAH...
Akses 100 – 0 – 100, “Pasti Bisa” Terima Kasih …..