PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biaya Overhead Pabrik.
Advertisements

BIAYA OVERHEAD PABRIK Muhammad Ridho.
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
STANDAR COSTING.
ANGGARAN, AKTUAL DAN PEMBEBANAN
Bab 7 Biaya Overhead Pabrik
Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan
PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
COST ACCOUNTING PROCESS COSTING MATERI-4
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
METODE HARGA POKOK PROSES
Menghitung tarip biaya overhead pabrik
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Pertemuan5 Perhitungan dan Pengendalian Biaya Overhead Pabrik
BIAYA OVERHEAD PABRIK Istilah lain BOP : Beban pabrik
CH # 4 Factory Overhead.
BAB IV BIAYA OVERHEAD PABRIK TARIF TUNGGAL
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
SISTEM BIAYA STANDAR Rosy Zandra | unira.
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
COST ACCOUNTING PROCESS COSTING MATERI-4
FULL COSTING AND VARIABLE COSTING.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
PENENTUAN HARGA JUAL.
PENENTUAN HARGA JUAL.
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
FOH DEPARTEMENTALISASI
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
ANGGARAN, AKTUAL DAN PEMBEBANAN
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Oleh: Fathia, SE Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia Novera KM.
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
Anggaran Variabel 7th Lecture.
PENENTUAN HARGA JUAL Dionysia Kowanda.
Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
Sistem penentuan kos pesanan
Activity Based Costing  merupakan penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat untuk.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA JUAL.
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
05 Akuntansi Biaya PROCESS COSTING
BAB 12 OVERHEAD PABRIK : ANGGARAN, AKTUAL, DAN PEMBEBANAN
Analisis dan Estimasi Biaya
Analisis dan Estimasi Biaya
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
VIII. Penentuan Biaya Pesanan
VII. Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
BIAYA BAHAN BAKU Akuntansi Biaya Surisman,SE, M.Ak.
AKUNTANSI BIAYA Oleh: Surisman,SE, M.Ak
PENENTUAN HARGA JUAL.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Pertemuan ke-5 BIAYA OVERHEAD PABRIK : DEPARTEMENTALISASI
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
Penganggaran dan Biaya Standar (Analisis Varians Biaya Standar)
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA JUAL Dionysia Kowanda.
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERBASIS VOLUME Perhitungan harga pokok produk tradisional (traditional costing) disebut juga degan Perhitungan Harga Pokok.
Transcript presentasi:

PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control) 10.1. PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang dapat digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi tidak langsung. 10.2. KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD PABRIK Perlu pertimbangan dalam pembebanan biaya overhead pabrik. Karakteristik tersebut ada 2 : Hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi, karena overhead pabrik adalah bagian dari biaya produk, tetapi pembebanan overhead pabrik sulit diperhitungkan karena biaya tersebut tidak dapat ditelurusi secara langsung kepada produk selesai seperti pembebanan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Overhead pabrik berurusan dengan elemen-elemen biaya yang berhubungan dengan perubahan biaya overhead pabrik terhadap perubahan volume produksi. Apabila overhead pabrik tersebut dihubungkan dengan perubahan volume produksi maka biaya overhead pabrik dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 10.3. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN TARIF OVERHEAD PABRIK Tarif yang digunakan dalam overhead pabrik berbeda satu dengan yang lain seperti, satu perusahaan dengan perusahaan lain, masing-masing departemen, pusat biaya, dan kelompok biaya dalam perusahaan. Fakrtor yang dapat mempengaruhinya adalah : Dasar yang digunakan; Pemilihan tingkat Aktivitas; Memasukkan atau tidak memasukkan overhead pabrik tetap; Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif; Menggunakan tarif yang berbeda atau untuk aktivitas jasa.

Dasar yang Digunakan Penentuan dasar tarif yang digunakan merupakan hal yang penting untuk menentukan overhead pabrik yang sewajarnya dibebankan kepada produk. Misalnya, jika perusahaan tersebut lebih banyak menggunakan banyak tenaga kerja maka dasar yang tepat digunakan adalah biaya tenaga kerja langsung atau jam kerja langsung. Apabila pabrik berorientasi pada teknologi dan mesin maka yang tepat digunakan adalah jam mesin. Penentuan dasar tarif bertujuan untuk : Memastikan apakah sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh pesanan, produk dan pekerjaan yang dilakukan sudah membebankan overhead pabrik secara wajar. Untuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal, yaitu dengan cara memilih dasar yang paling sederhana dan paling mudah diukur. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tarif overhead pabrik adalah : Keluaran fisik; Bahan baku langsung; Tenaga pekerja langsung; Jam kerja langsung; Jam mesin. Keluaran fisik (output fisik) Yaitu membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi keluaran fisik. Faktor ini adalah yang paling sederhana digunakan dalam membebankan biaya overhead pabrik kepada produk. Apabila produk yang dihasilkan hanya terdiri dari satu jenis maka faktor fisik ini dapat digunakan secara memuaskan, tetapi jika tidak maka faktor ini tidak akan memuaskan.

Rumus : Anggaran Biaya Overhead Pabrik Overhead pabrik per-unit = Anggaran Unit Fisik Contoh 1: PT Meninjau menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 2.000.000,- untuk memproduksi sebesar 5.000 unit produk. Pesanan yang sudah selesai sebesar 2.500 unit. Diminta : Hitunglah tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka. Berapakah besarnya biaya overhead pabrik yang dibebankan pada pesanan atau pekerjaan. Penyelesaian : Rp 2.000.000,- Tarif Overhead pabrik per-unit = = Rp 400,- 5.000 unit 2. Biaya overhead pabrik = Rp 400,- x 2.500 unit = Rp 1.000.000,- Apabila produk yang dihasilkan adalah sama dan berkaitan satu sama lain tetapi berbeda dalam berat dan volume, maka pembebanan biaya overhead pabrik dapat dilakukan dengan cara menggunakan dasar berat, volume dan point.

Hitung estimasi biaya overhead pabrik per kg dan per unit ! Contoh 2: TP Singkarak memproduksi 3 jenis produk yaitu produk S, P, dan I dengan taksiran jumlah unit yang diproduksi yaitu S sebesar 10.000 unit, P sebesar 75.00 unit dan I sebesar 10.000 unit. Berat produk per unit masing-masing, S = 5kg, P = 2 kg, I = 1kg. Estimasi anggaran biaya overhead pabrik masing-masing produk yaitu S = Rp 500.000, R = Rp 150.000, I = Rp 100.000. Diminta : Hitung estimasi biaya overhead pabrik per kg dan per unit ! Penyelesaian : Estimasi biaya overhead per kg dan per unit Produk S P I Taksiran jumlah unit produksi 10.000 7.500 Bobot produk per unit 5 kg 2 kg 1 kg Taksiran total bobot yang akan diproduksi 50.000 kg 15.000 kg 10.000 kg Taksiran overhead pabrik per kg Rp 10,- Rp 10,- Taksiran biaya overhead pabrik untuk setiap jenis pabrik Rp 500.000,- Rp 150.000,- Rp 100.000,- Taksiran biaya overhead pabrik per unit Rp 50,- Rp 20,- Dari penyelesaian di atas dapat dilihat bahwa tarif biaya overhead pabrik per-unit dapat dihitung dengan cara membagi taksiran seluruh biaya overhead pabrik dibagi dengan taksiran bobot yang diproduksi: Rp 500.000 + Rp 150.000 + Rp 100.000 Rp 750.000 = = Rp 10 50.000 + 15.000 + 10.000 75.000 Untuk taksiran biaya overhead pabrik dengan membagi taksiran biaya overhead pabrik msaing-masing produk dengan jumlah unit masing-masing produk yang diproduksi. S = Rp 500.000/10.000 = Rp 50 P = Rp 150.000/ 7.500 = Rp 20 I = Rp 100.000/10.000 = Rp 10 Metode di atas dapat disempurnakan apabila dasar bobot dan volume tidak mendapatkan hasil yang memadai dengan cara menetapkan bilangan atau point tertentu kepada setiap unit produk untuk menyesuaikan perbedaan yang terjadi.

Contoh 3: PT. Pelabuhan Ratu memproduksi lima jenis produk yaitu produk A, B, C, D, dan E. Taksiran jumlah unit yang diproduksi masing-masing produk adalah A = 1.600 unit; B = 4.000 unit; C = 2.400 unit; D= 3.200 unit; dan E = 4.800 unit. Bilangan yang ditetapkan masing-masing : A = 3; B = 5; C = 4; D = 2; dan E = 6. Taksiran overhead pabrik perbilangan masing-masing produk sebesar Rp 4.000. Diminta : Hitunglah taksiran biaya overhead pabrik per unit masing-masing. Penyelesaian : Taksiran Total Taksiran overhead pabrik masing-masing produk Taksiran overhead pabrik per unit Taksiran overhead pabrik Produk Unit Point A 1.600 3 Rp 4.800 Rp 4.000 Rp 19.200.000 Rp 12.000 B 4.000 5 Rp 20.000 Rp 80.000.000 C 2.400 4 Rp 9.600 Rp 38.400.000 Rp 16.000 D 3.200 2 Rp 6.400 Rp 25.600.000 Rp 8.000 E 4.800 6 Rp 28.800 Rp 115.200.000 Rp 24.000

Rumus : Biaya Bahan Langsung Biaya bahan langsung adalah membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi bahan baku langsung. Penggunaan tarif overhead pabrik yang didasarkan pada bahan langsung ini berbeda dengan penentuan tarif berdasarkan unit, jam kerja langsung maupun dengan berdasarkan jam mesin, dimana pada metode ini tarif overhead pabrik didasarkan pada prosentase per bahan langsung yang sama dengan metode berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Dasar ini tepat digunakan jika operasi perusahaan lebih banyak menggunakan bahan baku langsung. Rumus : Anggaran Biaya Overhead Pabrik Prosentase Overhead pabrik per biaya bahan langsung= x100 % Anggaran Unit Fisik Contoh 4 : PT Danau Poso menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 5.600.000 dengan anggaran biaya bahan langsung sebesar Rp 4.000.000. Biaya bahan yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan sebesar Rp 8.000.000. Diminta : 1. Hitung tarif biaya overhead pabrik 2. Berapa biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada pekerjaan. Penyelesaian: Tarif biaya overhead pabrik 2. Biaya overhead pabrik yag Prosentase Overhead Pabrik Rp 5.600.000 dibebankan ke pekerjaan Per Biaya Bahan langsung = x 100% = 140% = 140% x Rp 8.000.000 Rp 4.000.000 = Rp 11.200.000

Rumus : Biaya Pekerja Langsung Adalah membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi biaya pekerja langsung. Metode ini lebih banyak digunakan untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada suatu produk atau pekerjaan, karena dasari ini dianggap relatif lebik mudah. Informasi yang diperlukan dalam membebankan overhead pabrik telah tersedia. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan dasar ini adalah : Terdapatnya hubungan langsung antara pekerja langsung dengan overhead pabrik. Tarif pembayaran per-jam untuk pekerjaan yang sama dapat dibandingkan. Rumus : Anggaran Biaya Overhead Pabrik Prosentase Overhead pabrik per biaya pekerja langsung = x100 % Biaya Pekerja Langsung Contoh 5 : PT. Ngarai membuat anggarai untuk biaya overhead pabrik sebesar Rp 7.200.000 dan anggaran biaya pekerja langsung sebesar Rp 4.800.000. Biaya pekerja yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan sebesar Rp 3.000.000. Diminta : 1. Hitung prosentase tarif biaya overhead pabrik 2. Berapa biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pekerjaan. Penyelesaian: Tarif biaya overhead pabrik 2. Biaya overhead pabrik yag Prosentase Overhead Pabrik Rp 7.200.000 dibebankan ke pekerjaan Per Pekerja langsung = x 100% = 150% = 150% x Rp 3.000.000 Rp 4.800.000 = Rp 4.500.000

Rumus : Jam Kerja Langsung Adalah membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan jumlah jam kerja langsung. Metode ini digunakan untuk menyempurnakan metode berdasarkan pekerja langsung. Penggunaan dasar jam kerja langsung ini harus didasarkan pada : Hubungan langsung antara jam kerja langsung dengan biaya overhead pabrik. Adanya pekerjaan yang berbeda menyebabkan tarif upah yang berbeda karena perbedaan dari pada keahlian dan bukan karena pertambahan output. Rumus : Anggaran Biaya Overhead Pabrik Overhead pabrik per jam kerja langsung = Anggaran Jam Kerja Langsung Contoh 6 : PT. Tangkuban Parahu menyusun anggaran untuk biaya overhead pabrik sebesar Rp 48.000.000. Perusahaan membebankan biaya overhead pabrik ke pekerjaan di dasasarkan pada jam kerja langsung sebesar Rp 20.000 jam kerja langsung. Dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut dibutuhkan waktu sebesar 200 jam. Diminta : 1. Hitung tarif biaya overhead pabrik 2. Berapa biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pekerjaan. Penyelesaian: Tarif biaya overhead pabrik 2. Biaya overhead pabrik yag Prosentase Overhead Pabrik Rp 48.000.000 dibebankan ke pekerjaan Per jam kerja langsung = = 2.400 per JKL = Rp 2.400 perJKL x 200 jam 20.000 JKL = Rp 480.000 Catatan : JKL = Jam Kerja Langsung

Jam Mesin Adalah membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan jumlah jam mesin. Metode jam mesin ini digunakan untuk membebankan biaya overhead pabrik ke pekerjaan atau produk apabila suatu perusahaan dalam operasi produksi lebih banyak menggunakan mesin, maka dasar yang paling tepat digunakan dalam menetapkan tarif biaya overhead pabrik kepada produk ataupun pekerjaan adalah menggunakan jam mesin. Rumus : Anggaran Biaya Overhead Pabrik Overhead pabrik per jam mesin = Anggaran Jam Mesin Contoh 7 : PT. Pantai Anyar menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 72.000.000. Perusahaan membedakan biaya overhead pabrik berdasarkan jam mesin sebesar 40.000. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sebesar 250 jam mesin. Diminta : 1. Hitung tarif biaya overhead pabrik 2. Berapa biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pekerjaan. Penyelesaian: Tarif biaya overhead pabrik 2. Biaya overhead pabrik yag Prosentase Overhead Pabrik Rp 72.000.000 dibebankan ke pekerjaan Per jam mesin = = Rp 1.800 per JM = Rp 1.800 x 250 jam mesin 40.000 JM = Rp 450.000

Contoh 8 : PT Karang Tritis menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 60.000.000. Perusahaan merencanakan memilik dasar yang akan digunakan dalam membedakan biaya overhead pabrik dalam menyelesaikan suatu produk. Taksiran untuk msing-masing dasar yang digunakan adalah : Jam mesin 30.000 Jam kerja langsung 40.000 Unit Produksi 1200.000 Biaya bahan langsung Rp 50.000.000 Biaya pekerja langsung Rp 100.000.000 Diminta : Hitunglah tarif biaya overhead pabrik berdasarkan masing-masing metode ! Penyelesaian : 1. Metode Unit Fisik Rp 60.000.000 Tarif BOP = = Rp 500 per unit 120.000 unit 2. Metode Biaya Bahan Langsung Tarif BOP = x 100% = 120% Rp 50.000.000 3. Metode Pekerja Langsung Rp 60.000.000 Tarif BOP = = 100% = 60% Rp 100.000.000 4. Metode Jam Kerja Langsung Rp 60.000.000 Tarif BOP = = Rp 1.500 per JKL 40.000 JKL 5. Metode Jam Mesin Tarif BOP = = Rp 2.000 per JM 30.000 JM

Tingkat Pemilihan Aktivitas Kapasitas atau Aktivitas adalah ukuran pabrik dan mesin serta sejumlah personalia yang bersifat tetap yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajemen. Sedangkan volume merupakan ukuran atas kegiatan perusahaan Penentuan tarif biaya overhead pabrik berdasarkan aktivitas dapat ditentukan sesuai kegiatan aktivitas yang diinginkan oleh perusahaan. Tingkatan aktivitas yang dapat digunakan adalah : Tingkat Aktivitas Teoritis Tingkat Aktivitas Praktis Tingkat Aktivitas Aktual Tingkat Aktivitas Normal. Aktivitas Teoritis Merupakan aktivitas untuk memproduksi pada kecepatan penuh tanpa berhenti (100%) dari aktivitas yang ditetapkan. Perusahaan dianggap mampu bekerja pada tingkatan yang maksimum tanpa memperhitungkan adanya hambatan baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Rumus : Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tarif overhead pabrik =

Aktivitas Praktis Merupakan aktivitas yang memperhitungkan adanya kelonggaran untuk gangguan yang tidak dapat dihindarkan seperti; waktu yang tersisa untuk reparasi, ketidak efisienan, kemacetan, pemasangan, kegagalan, pemogokkan, penanggulangan atau keterlambatan. Aktivitas ini merupakan aktivitas teoritis dikurang dengan hambatan-hambatan yang bisa terjadi yang diperkirakan berkisar antara 15% sampai dengan 20%. Rumus : Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tarif overhead pabrik = Aktivitas Aktual Merupakan kemampuan aktual yang bisa diharapkan operasi yang akan datang. Aktivitas ini juga merupakan aktivitas yang diharapkan didasarkan pada pandangan jangka pendek atau bersifat musiman, perubahan pasar dan mode. Rumus : Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tarif overhead pabrik =

Aktivitas Normal Merupakan pemanfaatan mesin dan tenaga kerja pada tingkatan rata-rata yang konstan selama jangka waktu panjang, sehingga cukup dapat menetralisir gejolak naik turunnya produksi. Rumus : Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tarif overhead pabrik = Contoh 9 PT Danau Toba menetapkan anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 30.000.000. Aktivitas teoritis sebesar 30.000 pada tingkatan 100%, aktivitas praktis sebesar 80%, aktivitas aktual diharapkan sebesar 70%, dan aktivitas normal sebesar 60%. Tarif biaya overhead pabrik didasarkan pada jam kerja langsung. Diminta : Hitung tarif biaya overhead pabrik atas dasar masing-masing aktivitas ! Penyelesaian : Jam Kerja Langsung : Aktivitas Teoritis 100% = 30.000 JKL Aktivitas Praktis 80% = 30.000 x 80% = 24.000 JKL Aktivitas Aktual 70% = 30.000 x 70% = 21.000 JKL Aktivitas Normal 60% = 30.000 x 60% = 18.000 JKL

Tujuan Penetapan Aktivitas Normal : Penetapan biaya standar; Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik : Aktivitas Teoritis = Rp 30.000/30.000 = Rp 1.000 Aktivitas Praktis = Rp 30.000/24.000 = Rp 1.250 Aktivitas Aktual = Rp 30.000/21.000 = Rp 1429,6 (dibulatkan) Aktivitas Normal = Rp 30.000/18.000 = Rp 1,667 (dibulatkan) Tabel Tarif BOP pada masing-masing Aktivitas : Keterangan Aktivitas Teoritis Aktivitas Praktis Aktivitas Aktual Aktivitas Normal Persentase Aktivitas 100% 80% 70% 60% Jam Kerja Langsung 30.000 24.000 21.000 18.000 Anggaran BOP Rp 30.000.000 Tarif BOP Rp 1.000 Rp 1.250 Rp 1.429,6 Rp 1.667 Tujuan Penetapan Aktivitas Normal : Penetapan biaya standar; Pembebanan biaya ke persediaan; Penyusunan anggaran fleksibel untuk departemen dan penentuan tarif overhead pabrik; Perhitungan titik impas; Penjadwalan produksi; Pengukuran pengaruh perubahan volume produksi.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penetapan Aktivitas Normal. Kapasitas Fisis atau Kapasitas Pabrik. Harus diperhatikan, seperti, mesin yang tidak terpakai atau mesin dibeli yang akan dipergunakan untuk masa akan datang yang harus dikeluarkan pada penentuan aktivitas normal. Ramalan Penjualan Rata-rata. Harus ditentukan terlebih dahulu untuk periode jangka panjang guna meratakan variasi siklus. Pengaruh Tingkatan Aktivitas Terhadap Tarif Biaya Overhead Pabrik Setelah suatu perusahaan menentukan tingkatan aktivitas yang digunakan maka langkah selanjutnya perusahaan menentukan perkiraan terhadap biaya tetap dan biaya variabel. Pengaruh tingkatan aktivitas terhadap tarif biaya overhead pabrik dapat dilihat pada contoh 10 . Contoh 10 : PT. Cipularang telah menetapkan anggaran biaya overhead pabrik variabel sebesar Rp 50.000.000 dan biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 30.000.000. Tarif biaya overhead pabrik ditentukan berdasarkan jam mesin sebesar 20.000 jam mesin pada tingkatan aktivitas teoritis 100%. Tingkatan aktivitas masing-masing adalah : aktivitas praktis 85%, aktivitas normal 75% dan aktivitas aktual 60%. Diminta : Hitung tarif biaya overhead pabrik variabel dan tetap berdasarkan masing-masing tingkatan aktivitas dan untuk melihat pengaruh tingkatan aktivitas buatlah tabel yang diperlukan.

Tabel Tarif BOP pada masing-masing Aktivitas : Pengaruh tingkatan aktivitas terhadap tarif biaya overhead pabrik dapat terlihat bahwa, apabila menggunakan tingkatan aktivitas yang tinggi maka tarif biaya overhead pabrik semakin rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh biaya overhead pabrik tetap per unit, seperti terlihat pada contoh 10. Keterangan Aktivitas Teoritis Aktivitas Praktis Aktivitas Normal Aktivitas Aktual Persentase Aktivitas 100% 85% 75% 60% Jam Mesin 20.000 17.000 15.000 12.000 Anggaran BOP : BOP Variabel Rp 50.000.000 Rp 42.500.000 Rp 37.500.000 Rp 30.000.000 BOP Tetap Total BOP Rp 80.000.000 Rp 72.500.000 Rp 67.500.000 Rp 60.000.000 Tarif BOP : Rp 2.500 Rp 1.500 Rp 1.764,7 Total BOP per Jam Mesin Rp 4.000 Rp 4.264,7 Rp 4.500 Rp 5.000

Memasukkan atau Tanpa Memasukkan Overhead Pabrik Tetap Memasukkan atau tanpa memasukkan overhead pabrik tetap dalam penentuan tarif overhead pabrik berhubungan dengan metode penentuan harga pokok yang digunakan. Metode penentuan harga pokok yang dapat digunakan yaitu metode variabel costing dan metode full costing. Metode harga pokok penuh atau Full Costing suatu metode dalam penentuan harga pokok dengan memasukkan seluruh unsur biaya produksi, baik biaya yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Tarif biaya overhead pabrik total dapat dihitung dengan cara memperhitungkan tarif biaya overhead pabrik tetap dan tarif biaya overhead pabrik variabel. Metode harga pokok variabel atau Variable Costing suatu metode dalam penentuan harga pokok hanya memasukkan biaya produksi yang bersifat variabel saja. Biaya overhead pabrik tetap tidak diperhitungkan dalam penentuan harga pokok. Tarif yang diperhitungkan hanya tarif BOP tetap tanpa memasukkan tarif BOP variabel.