PENILAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MENGACU KKNI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyusunan Tes Oleh: Budi Usodo.
Advertisements

Jakim Wiyoto pengukuran.
1. PEKERTI PEKERTI Nilai dan Sikap (Affective) Kemampuan Berpikir (Cognitive) Keterampilan (Psychomotor) C 6 Evaluasi (evaluation)
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES
Dipresentasikan Sabtu, 14 Februari 2009
TINGKATAN KEMAMPUAN Revisi oleh ANDERSON dkk, 2001
TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
RANAH(DOMAIN)PENDIDIKAN
TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM BENTUK KOMPETENSI
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
MATERI-5 EVALUASI PEMBELAJARAN
MATERI-1 PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
DESAIN INSTRUKSIONAL DRS FRANS A.RUMATE PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS)
(The Curiculum staf of Babadan 2 State Junior High School)
PENILAIAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN pakem
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTOR
RANAH TUJUAN PENDIDIKAN
MATERI-3 EVALUASI PEMBELAJARAN
PENILAIAN.
PROPOSAL OLEH ERNA WATI ALI RAHAYAAN Npm :
Penyesuaian dan Penyusunan GBPP (sesuai KepMenDikNas No.232/U/2000)
TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN RAVIK KARSIDI (S2 PENYULUHAN PEMBANGUNAN, 2009)
Analisis Kurikulum Pertemuan 4.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENILAIAN.
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Prosedur Penilaian dan Teknik Penilaian
Kelompok II AJI JELLY RINI SYAMSUL.
Muthiah Munawwarah Sst.Ft, M.Fis
ALAT UKUR RANAH PSIKOMOTOR DAN ANALISISNYA
DESAIN PEMBELAJARAN.
EVALUASI DAN PENGUKURAN TEORI DAN IMPLEMENTASI
ALAT UKUR RANAH AFEKTIF DAN ANALISISNYA
PROPOSAL OLEH NANI ARIFIN Npm : O32
EVALUASI PEMBELAJARAN
ALTERNATIVE ASSESMENT (Penilaian Alternatif)
PENILAIAN AUTENTIK Oleh : Nurul Usrotun Hasanah, SE, M.Pd
PENGERTIAN, KEGUNAAN DAN ETIKA TES
METODOLOGI PENELITIAN
Petunjuk Teknis Pengembangan Instrumen Penilaian Tes Tertulis
FRAMEWORK DALAM MENILAI HOT
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR SEJARAH
SIFAK INDANA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN DI SMK/MAK
Jakim Wiyoto pengukuran.
PENILAIAN KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2004.
PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Analyse The Use Evaluation
Penulisan Butir Soal dan Analisis Butir Soal
B 70 PENILAIAN (ASSESMENT) DALAM PEMBELAJARAN Tim DIKTI 2011.
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
PENILAIAN KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2004.
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
ALAT UKUR RANAH AFEKTIF
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Makalah Proses & Evaluasi Belajar Matematika Disusun Oleh : Kelompok 2
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
PENATARAN PEKERTI Paket GUDOSIN FKM-P3AI UNHAS Makassar, 27 April 2007
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
SISTEM PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
DESAIN PEMBELAJARAN.
1 PENILAIAN HASIL BELAJAR PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS)
PENILAIAN GEOMETRI RUANG Dosen Pengampu:Feylosofia Putri Agry, S. Pd., M. Pd.
PENGUKURAN, TES, DAN EVALUASI HASIL BELAJAR
TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN
PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN PESERTA TUNANETRA
Transcript presentasi:

PENILAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MENGACU KKNI haryanto_tp@uny.ac.id Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Tujuan Pendidikan Nasional UU No. 20 Th 2003 SISDIKNAS Tujuan Pendidikan Nasional Dasar : PANCASILA Tujuan : berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia: l beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME l berakhlak mulia, l sehat, l berilmu, l cakap, l kreatif, l mandiri, l menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (PASAL 3) FIP UNY

Pendidikan Nasional harus mampu menumbuhkan dan memperdalam Rasa cinta tanah air Semangat Kebangsaan Kesetiakawanan Sosial Rasa percaya diri Sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif FIP UNY

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Kemampuan Berpikir (Cognitive) Nilai dan Sikap (Affective) Keterampilan (Psychomotor) C6 Evaluasi (evaluation) A5 Menjadikan pola hidup (characterization) P5 Naturalisasi (naturalization) C5 Sintesis (synthesis) P4 Perangkaian (articulation) A4 Mengatur diri (organization) C4 Analisis (analysis) P3 Ketepatan (precision) A3 Menghargai (valuing) C3 Penerapan (application) P2 Penggunaan (manipulation) C2 Pemahaman (comprehension) P1 Peniruan (imitation) A2 Menanggapi (responding) C1 Ingatan (knowledge) A1 Menerima (receiving) FIP UNY

DEMENSI KOGNITIF (Anderson & Cratwohl) Proses Isi P6 Berkreasi (crete) C4 Png Metakognisi (methacognitive kl) P5 Menilai (evaluate) C3 Perangkaian (procedural kl) P4 Menganalisis (analyze) C2 Pengt konseptual (conceptual kl) P3 Menerapkan (apply) C1 Pengthuan faktual (factual knowledge) P2 Memahami (understand) P1 Mengingat (remember) FIP UNY

KATEGORI KATA KUNCI Remembering (ingatan): Dapatkah peserta didik mengucapkan atau mengingat informasi? Menyebutkan definisi, menirukan ucapan, menyatakan susunan, mengucapkan, mengulang, menyatakan Understanding (pemahaman): Dapatkah peserta didik menjelaskan konsep, prinsip, hukum atau prosedur? Mengelompokkan, menggambarkan, menjelaskan identifikasi, menempatkan, melaporkan, menjelaskan, menerjemahkan, pharaprase. Applying (penerapan): Dapatkah peserta didik menerapkan pemahamannya dalam situasi baru? Memilih, mendemonstrasikan, memerankan, menggunakan, mengilustrasikan, menginterpretasi, menyusun jadwal, membuat sketsa, memecahkan masalah, menulis Analyzing (analisis): Dapatkah peserta didik memilah bagian-bagian berdasarkan perbedaan dan kesamaannya? Mengkaji, membandingkan, mengkontraskan, membedakan, melakukan deskriminasi, memisahkan, menguji, melakukan eksperimen, mempertanyakan. Evaluating (evaluasi): Dapatkah peserta didik menyatakan baik atau buruk terhadap sebuah fenomena atau objek tertentu? Memberi argumentasi, mempertahankan, menyatakan, memilih, memberi dukungan, memberi penilaian,  melakukan evaluasi Creating (penciptaan): Dapatkah peserta didik menciptakan sebuah benda atau pandangan? Merakit, mengubah, membangun, mencipta, merancang, mendirikan, merumuskan, menulis. FIP UNY

HUBUNGAN TUJUAN - PROSES - PENILAIAN a. TUJUAN c. PENILAIAN (EVALUASI HASIL BELAJAR) b. PELAKSANAAN (PROSES BELAJAR) HUBUNGAN TUJUAN - PROSES - PENILAIAN (MODEL TYLER) FIP UNY

PENGUKURAN DAN PENILAIAN HASIL PENGUKURAN HASIL PENILAIAN JENIS PROFESI ALAT UKUR 1. Dokter umum Termometer, tensimeter, timbangan, meteran, dsb. Suhu, tekanan darah, berat badan, tinggi badan Pasien mengidap darah tinggi 2. Dosen Tes hasil belajar, pedoman, observasi, skala sikap, angket, dsb. Kebanyakan pertanyaan dapat dijawab dengan benar. Mahasiswa berpartisipasi aktif Mhs termasuk 5 besar dalam kelasnya FIP UNY

Penampilan dalam bentuk simbol THB, Pedoman Observasi, Skala Penilaian TES - PENGUKURAN - PENILAIAN ISTILAH Tes Pengukuran Penilaian KONSEP SINONIM Alat ukur Penampilan dalam bentuk simbol Pertimbangan WUJUD THB, Pedoman Observasi, Skala Penilaian Sifat, karakter (skor) Nilai FIP UNY

T E S URAIAN OBJEKTIF Terbuka Terbatas Benar-Salah Menjodohkan Pilihan Ganda Pilihan Ganda Biasa Pilihan Ganda Hub Antar Hal Pilihan Ganda Analisis Kasus Pilihan Ganda Komplek Pilihan Ganda Membaca Diagram/ Grafik/ Gambar FIP UNY

TES OBJEKTIF DENGAN TES URAIAN PERBANDINGAN ANTARA TES OBJEKTIF DENGAN TES URAIAN Tes Objektif Tes Uraian Taksonomi yang diukur Jumlah sampel materi Penyusunan pertanyaan Baik untuk mengukur C1, C2, C3, dan C4. Kurang tepat untuk mengukur C5 dan C6 Dapat menanyakan lebih banyak sampel materi/bahan sehingga benar-benar mewakili bahan yang dipelajari Menyusun pertanyaan yang baik, sukar dan memerlukan waktu Kurang baik untuk mengukur C1. Baik untuk mengukur C2, C3, C4, C5, dan C6 Hanya dapat menanyakan beberapa pertanyaan sehingga kurang mewakili materi yang pernah diajarkan Menyusun pertanyaan yang baik sukar tetapi mudah dari pertanyaan objektif, waktu yang diperlukan singkat FIP UNY

PERBANDINGAN BUTIR PERTANYAAN BENTUK OBJEKTIF DENGAN URAIAN Pertanyaan Objektif Pertanyaan Uraian Pengolahan Faktor-faktor yang mengganggu hasil pengolahan Pengaruh terhadap murid Pengolahan objektif, sederhana dan ketepatannya tinggi Hasil kemampuan murid dapat terganggu oleh kemampuan membaca dan terkesan Mendorong murid untuk banyak mengingat, membuat interpretasi dan analisa ide orang lain Pengolahan sangat subjektif, sukar, dan ketepatannya kurang Hasil kemampuan murid dapat terganggu oleh kemampuan menulis dan mendongeng Mendorong murid untuk mengorganisir, menghubungkan, menyatakan idenya sendiri FIP UNY

Kisi – Kisi Objektif NO. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN JENJANG KEMAMPUAN DAN TINGKAT KESUKARAN JUMLAH BUTIR SOAL % C1 C2 C3 C4, 5, 6 M U D A H S E N G K R JUMLAH BUTIR SOAL PROSENTASE 100 FIP UNY

Kisi – Kisi Tes Uraian NO. POKOK BAHASAN & SUB POKOK BAHASAN JUMLAH SOAL PROSES BERPIKIR MAKSIMAL JUMLAH BUTIR SOAL % C2 C3 C4 C5 C6 JUMLAH BUTIR SOAL PERSENTASE 100 FIP UNY

PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA Saripati permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal (Stem) Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan Hindari rumusan kata yang berlebihan Bila pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap, maka kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di tengah-tengah kalimat Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana FIP UNY

PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA Hindari kata-kata teknis, ilmiah atau istilah yang aneh atau mentereng Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah Hindari adanya petunjuk / indikator pada jawaban yang benar Hindari menggunakan pilihan yang berbunyi “semua yang di atas benar” atau “tidak satu pun yang di atas benar” FIP UNY

PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA Gunakan tiga atau lebih alternatif pilihan Pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak tentu Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan positif FIP UNY

ASPEK / KONSEP YANG DINILAI PEDOMAN PENILAIAN (MARKING SCHEME) PERTANYAAN: Hitunglah nilai X dari persamaan: X (X-5) = 4X-14 Contoh Pedoman Penilaian NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. ASPEK / KONSEP YANG DINILAI X (X-5) = 4X - 14 X . X - 5 . X = 4X - 14 (KONSEP DISTRIBUTIF) X2 - 5X = 4X - 14 (KONSEP KOMUTATIF) X2 - 5X - 4X = 4X - 4X - 14 (KONSEP ADITIF) X2 - 9X = -14 X2 - 9X + 14 = 0 a. X1,2 = atau b. (x - 7) (x - 2) = 0 X1,2 = X1,2 = X - 7 = 0 X - 2 = 0 X1 = = 7 X1 - 7 = 0 X2 = = 2 X2 - 2 = 0 Skor Maksimum SKOR 1 10 -b + b2 - 4ac 2a 9 + 81 - 56 2 9 + 25 9 + 25 9 - 5 } FIP UNY

PERSIAPAN PEMERIKSAAN HASIL UJIAN Tujuan: Menyeragamkan persepsi semua pemeriksa, khususnya terhadap Pedoman Penilaian Memeriksa Kesesuaian Pedoman Penilaian dengan tingkat Kemampuan peserta ujian FIP UNY

PERSIAPAN PEMERIKSAAN HASIL UJIAN Prosedur : 1. Memperbanyak pedoman penilaian sebanyak pemeriksa 2. Menelaah Pedoman Penilaian 3. Mengambil 5 sampel jawaban peserta ujian 4. Memperbanyak sampel tersebut sebanyak jumlah pemeriksa 5. Semua pemeriksa memeriksa jawaban peserta (sampel) mulai dengan butir No.1 berurut hingga nomor terakhir 6. Mengidentifikasikan apakah Pedoman Penilaian sudah sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Pedoman Penilaian bila perlu harus diperbaiki agar sesuai dengan kemampuan mahasiswa FIP UNY

MEMERIKSA LEMBAR JAWABAN PESERTA 1. Periksa nomor demi nomor untuk setiap mahasiswa (bukan memeriksa semua nomor untuk setiap mahasiswa) 2. Sewaktu-waktu secara acak ketua pemeriksa meminta hasil pemeriksaan anggota untuk mencek apakah pemeriksa sudah konsisten memeriksa sesuai dengan Pedoman Penilaian dan kesepakatan panitia 3. Lembar jawaban diperiksa oleh minimal 2 orang pemeriksa 4. Bilamana ditemukan perbedaan pemeriksaan (skoring) yang sangat mencolok, pemeriksa harus bertemu dan menentukan hasil penilaian FIP UNY

PEDOMAN PEMBERIAN NILAI Untuk Butir Soal Uraian Terbuka Skor Skor Maksimum Kriteria Bobot Pemeriksa1 Pemeriksa II Rerata 1. Materi 2. Organisasi 3. Proses: 3.1. Penyelesaian jawaban - Ketelitian - Konsisten - Keaslian 3.2. Argumentasi Jumlah Skor Maksimum 1 1/4 1/8 24 6 3 48 Jumlah rerata: Persentase skor = x 100 Jumlah skor rerata yang dicapai jumlah skor maksimum FIP UNY

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN KELOMPOK A B C D Cerdas Bodoh 3 6 2 3 2 1 Cerdas Bodoh 3 6 2 3 2 1 3 FIP UNY

INDEKS TINGKAT KESUKARAN KATEGORI BUTIR SOAL PERSENTASE YANG MENJAWAB BENAR < 30 % (30 - 40) % (41 - 84) % (85 - 90) % > 90 % Sangat sukar Sukar Sedang Mudah Sangat mudah INDEKS DAYA PEMBEDA KATEGORI BUTIR SOAL INDEKS DAYA PEMBEDA > 0,40 0,20 - 0,39 < 0,19 Baik Cukup Sedang FIP UNY

TEKNIK PENGUKURAN NON-TEST Proses dan hasil belajar dapat diukur dengan cara: Mengobservasi mahasiswa ketika mahasiswa melakukan kegiatan dan mendeskripsikan atau menduga perilaku mahasiswa tersebut; Mengobservasi dan menduga kualitas produk hasil unjuk kerja mahasiswa; Bertanya kepada teman sejawat tentang perilaku mahasiswa; Bertanya langsung kepada mahasiswa.

BENTUK INSTRUMEN NON-TEST Teknik pengukuran non-test ada tiga yaitu: observasi, wawancara, dan angket, masing-masing bentuk instrumennya berbeda: Teknik instrumen a. Observasi, pedoman atau lembar observasi, daftar cek, dan skala lajuan. b. Wawancara pedoman wawancara; c. Angket lembar angket dan skala sikap Ketiga instrumen di atas: a. Terutama dipakai untuk mengukur aspek afektif, namun dapat pula dipakai untuk mengukur aspek psikomotor atau mengukur aspek kognitif. b. Dipakai untuk memperoleh informasi hasil perkuliahan yang berupa perubahan perilaku tentang apa yang dapat diperbuat oleh mahasiswa dan bukan apa yang diketahuinya

PEDOMAN OBSERVASI, DAFTAR CEK, DAN SKALA LAJUAN Teknik observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, dan rasional mengenai gejala-gejala yang menjadi objek. Observasi dilakukan oleh dosen atau “observer” , dengan gunakan instrumen pedoman observasi, daftar cek, atau skala lajuan. Instrumen pengukuran non-test harus memenuhi validitas, reliabilitas, dan objektivitas. Untuk memenuhi syarat validitas dan reliabilitas instrumen, pedoman observasi, daftar cek, dan skala lajuan perlu disusun melalui kisi-kisi (lampiran-2.3). Sesudah disusun kisi-kisi, baru disusun instrumen, kemudian dilakukan uji-coba instrumen skala kecil untuk menguji keterlaksanaannya. Objektivitas dapat dicapai dengan cara pengisian jawaban oleh mahasiswa dicatat seobjektif mungkin oleh dosen atau “observer”

1. Pedoman observasi Pedoman observasi berisi identitas mahasiswa, kolom aspek yang diamati, dan skala nilai. Observasi dilakukan dosen atau“observer” dengan mengamati perilaku mahasiswa dan mengisi skor yang terdapat dalam skala nilai. Objekktivitas penilai dijaga dengan mencatat jawaban mahasiswa secermat mungkin. 2. Daftar cek (check list) Daftar cek berisi aspek yang akan diukur, nama mahasiswa yang diobservasi, dan skala nilai yang hanya berisi dua kategori, ada atau tidak ada Dosen atau “observer” hanya dapat mencatat ada tidaknya variabel tingkah laku tertentu.

Skala lajuan (rating scale) Skala lajuan adalah instrumen observasi yang berisi intensitas gejala yang akan diukur, oleh karenanya lebih lengkap daripada daftar cek. Skala lajuan berisi aspek yang akan diobservasi dan diukur, identitas mahasiswa, dan skala nilai yang menujukkan intensitas perilaku mahasiswa Perlu dijaga objekktivitas penilai dengan cara mengisikan jawaban mahasiswa terhadap pertanyaan dalam instrumen dicatat secermat mungkin. Ada empat jenis atau tipe rating sacle, yaitu: (1) numerical rating scale, (2) descriptive graphic rating scale, (3) ranking methods rating scale, dan (4) paired comparison rating scale

WAWANCARA Instrumen wawancara adalah panduan/pedoman wawancara ANGKET Contoh: Sikap terhadap pelajaran sains 1. Kesenangan terhadap sains dan pelajaran sains. 2. Implikasi sosial sains 3. Sikap terhadap ahli sains 4. Perhatian terhadap karier dalam sains. 5. Pemanfaatan waktu luang untuk kegiatan sains. 6. Sikap terhadap inquiry ilmiah

TEKNIK PENILAIAN ALTERNATIF Arti: a. Pemanfaatan pendekatan non-tradisional untuk memberi penilaian kinerja atau hasil belajar mahasiswa; b. Proses penilaian kinerja perilaku mahasiswa secara multi-demensional pada situasi nyata (penilaian otentik). c. Penilaian terhadap proses perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, melalui proses perkuliahan yang menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam proses maupun produk (penilaian kinerja).

Teknik penilaian : a. Penilaian portofolio b. Penilaian hasil kerja (produk) c. Penilaian penugasan (proyek) d. Penilaian kinerja (performance). Bentuk instrumen : bentuk instrumen penilaian bervariasi, berupa penugasan, seperti: a. Kumpulan hasil karya mahasiswa (portofolio), b. Hasil kerja mahasiswa (produk), c. Penugasan terhadap mahasiswa (proyek), d. Kinerja mahasiswa (performance). Dimensi atau objek yang diskor: Mutu, sofistikasi, kemutakhiran, dsb. Skala skor: 1, 2, 3, 4, 5

a. Penilaian portofolio Portofolio adalah kumpulan hasil karya mahasiswa seperti karangan, lukisan, herbarium, dan lain-lain. Syarat portofolio dapat dipakai menilai: 1) Merupakan landasan untuk mencapai tingkat penguasaan berikutnya; 2) Sebagai ranah yang harus dikembangkan; 3) Sebagai pencatatan kemampuan yang telah dicapai; 4) Sebagai bahan untuk penyempurnaan instrumen atau bentuk instrumen penilaian; 5) Sebagai bahan untuk menyesuaikan kurikulum.

b. Penilaian hasil kerja (produk) Penilaian terhadap hasil kerja mahasiswa Contoh: 1). Gambar-gambar 2). Benda-benda model c. Penilaian penugasan (proyek) Tugas atau proyek: sangat bervariasi, tergantung tujuan proyek 1). Merancang alat untuk distilasi minyak kayu putih; 2). Merancang alat untuk menunjukkan pernafasan tumbuhan,

d. Penilaian kinerja (performance) Penilaian dilakukan thd. Proses dan hasil, dalam hal ini perlu ditetapkan: 1) Dimensi yang dijadikan dasar penilaian kinerja 2) Definisi dan contoh yang merupakan penjelasan setiap dimensi 3) Skala yang akan digunakan untuk penilaian dimensi 4) Standar untuk setiap kategori kinerja Contoh tugas: Susunlah suatu makalah tentang cara mengatasi pencemaran lingkungan (udara, atau air, atau tanah) di kota Anda. Dimensi : mutu, sofistikasi, kemutakhiran Skala skor : 5, 4, 3, 2, 1 Bila mutu mempunyai skor 5, sofistikasi skor 4, dan kemutakhiran dengan skor 3, maka skor mahamahasiswa adalah 1/3 (5 + 4 + 3) = 4

Terima kasih FIP UNY