DITUJUKAN PADA URUTAN PERISTIWA YANG TERLIBAT DALAM PENGABADIAN DAN PELIPATGANDAAN DARI DAN SUATU ORGANISME.
SEKSUAL : PEMBIAKAN SECARA KAWIN YANG MENYANGKUT PENAMBAHAN JUMLAH TANAMAN DENGAN BIJI/ BENIH YANG TERBENTUK DARI PERSATUAN 2 GAMET JANTAN DAN BETINA. ASEKSUAL : PEMBIAKAN SECARA TIDAK KAWIN MENYANGKUT PENAMBAHAN JUMLAH TANAMAN DENGAN PEMBELAHAN & DIFERENSIASI SEL SECARA BIASA TANAMAN MAMPU MEMULIHKAN DIRINYA UNTUK BAGIAN-BAGIAN YANG HILANG. MISALNYA SETEK BATANG MEMULAI MEMBENTUK AKAR, SETEK AKAR MEMULAI MEMBENTUK KUNCUP BAGIAN PUCUK DAN DAUN, SETEK DAUN MEMULAI MEMBENTUK AKAR MAUPUN PUCUK.
REPRODUKSI MENYANGKUT SUATU PENJIPLAKAN DIRI YANG DIKENDALIKAN OLEH SUATU MEKANISME PENGENDALIAN KEHIDUPAN. DALAM HAL INI PERLU DIPELAJARI LAGI PROSES-PROSES REPRODUKSI PADA TINGKAT SEL, MENGENAI PERBANYAKAN DNA, SUATU SISTEM KEHIDUPAN.
CANGKOK, SETEK dll SEED GERMINATION FASE JUVENIL FASE TRANSSISI FASE DEWASA FASE EMBRYO PENYERBUAKAN/ PEMBUAHAN FASE REPRODUKTIF FASE VEGETATIF BERBUNGA ZYGOT SIKLUS ASEXUAL SIKLUS SEXUAL SIKLUS PEMBIAKAN SEXUAL DAN ASEXUAL pada TANAMAN TINGKAT TINGGI
MERUPAKAN TIPE PEMBELAHAN SEL YANG BERLANGSUNG SELAMA PERTUMBUHAN MERUPAKAN PEMBELAHAN YANG SERENTAK, DIMANA CHROMOSOM MAUPUN SEL KEDUANYA MEMBELAH DIRI. CHROMOSOM MENJIPLAK DIRINYA DENGAN MEMBELAH SECARA MEMANJANG (LONGITUDINAL), DAN MASING- MASING BAGIAN BERGERAK KE SALAH SATU KUTUB SEL. KEDUA ANAK SEL BARU DENGAN MENERIMA JUMLAH DAN JENIS CHROMOSOM YANG SAMA. PERISTIWA PEMBELAHAN SEL MEMBAGI RATA UNSUR- UNSUR LAIN DARI SEL.
MEIOSIS : SEL MEMBELAH DUA KALI TETAPI CHROMOSOM HANYA SEKALI. PEMBELAHAN INI MENGHASILKAN 4 SEL, MASING-MASING MEMILIKI JUMLAH HAPLOID YAITU ; SEPARUH JUMLAH CHROMOSOM YANG BERADA PADA SEL-SEL SOMATIK. MASING-MASING KE EMPAT SEL INI DAPAT MENJELMA MENJADI SEBUAH GAMET. PERISTIWA FERTILISASI, PENYATUAN DARI DUA GAMET AKAN MEMULIHKAN JUMLAH DIPLOID. AKIBAT DARI MEIOSIS ADALAH TERCIPTANYA GAMET-GAMET YANG BERCHROMOSOM SEPARUHNYA (HAPLOID) SEHINGGA DENGAN PEMBUAHAN JUMLAH CHROMOSOM DARI GENERASI KE GENERASI SELALU TETAP. AKIBAT LAIN ADALAH PEMULIHAN KEMBALI DARI BAHAN-BAHAN GENETIK DALAM GAMET YANG MENYANGKUT BUKAN HANYA CHROMOSOM TETAPI JUGA SEGMEN CHROMOSOM AKIBAT “CROSOVER”.
PERISTIWA MEIOSIS MENGAKIBATKAN JUMLAH CHROMOSOM TERBAGI DUA YAITU DARI 2 n MENJADI n CHROMOSOM ATAU DARI DIPLOID MENJADI HAPLOID. ANAK INTI SEL YANG TERBENTUK PADA KUTUB YANG SATU MENDAPAT KOMPOSISI SIFAT-SIFAT YANG BERBEDA DENGAN SIFAT-SIFAT ANAK INTI SEL YANG TERDAPAT PADA KUTUB YANG KE DUA DAN DAPAT BERBEDA PULA DENGAN SIFAT-SIFAT YANG TERKANDUNG PADA INTI DARI SEL INDUK ASALNYA.
DALAM PROSES MEIOSIS TERJADI PEMBELAHAN 2 KALI PEMBELAHAN HETEROTIPE MENGHASILKAN 2 SEL BARU (HAPLOID) PEMBELAHAN HOMOTIPE MENGHASILKAN 2 KALI LAGI (HAPLOID) MIOSIS : MENEMPUH 4 TINGKAT (FASE) 1. PROFASE 2. METAFASE TERBENTUK 2 SEL ANAK MASING-MASING 3. ANAFASE MENGANDUNG 2 CHROMOSOM 4. TELOFASE
Benih/Tanaman Vegetatif Perkecambahan benih Pemunculan bibit Pendewasaan tanaman Reproduktif Pembungaan Pembentukan benih Pemasakan benih Pematangan benih Lingkungan/ Lapang Produksi Tanah/ Substrat Fisik, kimia, biologis Iklim/Cuaca Udara/angin Suhu Kelembaban nisbi Hujan Cahaya matahari Biologis Hama Penyakit Gulma Jasad bermanfaat Teknik Budidaya/ Pengelolaan Prinsip genetik Sejarah lapang Benih sumber Isolasi Roguing Pencegahan Kontaminasi mekanis Wilayah adaptasi Prinsip agronomi Pemilihan dan penyiapan lahan Pemeliharaan tanaman Pemanenan tanaman Penanganan bibit sampai siap salur Benih Mutu Genetik Fisiologik Fisik Kuantitas KOMPONEN DAN LINGKUP PRODUKSI BENIH
TAHAP PERKEMBANGAN VEGETATIF PERKECAMBAHAN BENIH, PEMUNCULAN BIBIT, DAN PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN DEWASA SIKLUS PERKEMBANGAN TANAMAN YANG LENGKAP TAHAP PERKEMBANGAN REPRODUKTIF. TAHAP PERKEMBANGAN REPRODUKTIF. PEMBENTUKAN BUNGA, PEMBENTUKAN BENIH, MENGHASILKAN BENIH PEMASAKAN BENIH, DAN PEMATANGAN BENIH.
Merupakan faktor penting penentu keberhasilan swasembada pangan, Merupakan faktor penting penentu keberhasilan swasembada pangan, kesigapan para pemulia tanaman dan Balai Penelitian Tanaman Pangan dalam menghasilkan varietas-varietas baru kesigapan para pemulia tanaman dan Balai Penelitian Tanaman Pangan dalam menghasilkan varietas-varietas baru usaha peningkatan dengan memperhatikan spesifikasi wilayah pengembangan pertanian usaha peningkatan dengan memperhatikan spesifikasi wilayah pengembangan pertanian pembinaan mutu benih jangan sampai tertinggal oleh permintaan para petani maju pembinaan mutu benih jangan sampai tertinggal oleh permintaan para petani maju
Tanah atau substrat tempat tumbuh 1. pemasok hara dan air 2. tempat hidup komponen biologis (bakteri Rhizobium dan cendawan Mycorrhizae) Iklim atau cuaca, dan Biologis atau makhluk hidup.
PRINSIP GENETIS TEKNIK BUDIDAYA BENIH YANG BERMUTU GENETIK TINGGI PRINSIP AGRONOMIS. TEKNIK BUDIDAYA BENIH YANG BERMUTU FISIOLOGIS DAN MUTU FISIK YANG TINGGI, HASILNYA JUGA TINGGI PRODUKSI BENIH PRODUKSI BENIH PERSIAPAN MENANAM PERSIAPAN MENANAM DIHASILKAN BENIH DIHASILKAN BENIH DISALURKAN KE KONSUMEN DISALURKAN KE KONSUMEN