OLEH: MAYA KLEMENTINA DASMASELA
Analisis Situasi Usia Siswa Sekolah Dasar (SD) di Indonesia yaitu umur 7-12 tahun, kelompok ini memiliki risiko tinggi pada masalah gizi, diantaranya, KVA, GAKI, KEP dan Anemia. Prevalensi anemia pada anak-anak Asia mencapai 58,4%, lebih tinggi dari anak-anak di Afrika, 49,8% (Khomsan, 2012). Prevalensi anemia pada anak usia sekolah dan remaja sebanyak 26,5%. Survei pendahuluan ditemukan adanya tanda gejala fisik anemia pada beberapa Siswa SDN III Mojosongo, seperti wajah lesu, lelah dan warna bola mata putih, nampak kekuningan (meskipun tidak spesifik menunjukkan gejala atau tanda anemia). Beberapa siswa juga mengaku tidak sarapan pagi dari rumah.
Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan pencegahan anamia pada Siswa SDN Mohosongo III.
Metode Pelaksanaan 1. Metode Pembelajaran Cermah dan Demonstrasi Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan peningkatan pengetahuan anemia. Diskusi / Tanya Jawab tentang anemia pada Siswa SD 2. Alat dan Bahan LCD Laptop, Power Point dan Leaflet.
Luaran atau Target Kegiatan 1. Luaran Diharapkan berdampak pada meningkatnya pengetahuan sehingga membantu mengatasi masalah anemia dan atau mencegah anemia pada Siswa SDN Mojosongo III, sekaligus menghasilkan peningkatan prestasi belajar. Luaran yang lain adalah publikasi di website STIKes Kusuma Husada Surakarta dan media online. 2. Target Kegiatan Target kegiatan berupa penyuluhan anemia pada Siswa SDN Mojosongo III, Jebres, Surakarta (siswa kelas VIA dan VIB.
Hasil Kegiatan dan Tindak Lanjut Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama pihak sekolah (tanggal 13 dan 15 Agustus 2018) Peserta antusias dan aktif saat kegiatan penyuluhan berlangsung Tindak lanjut, belum dilakukan.