Oleh Ona Sutefa Sukma, S.ked.  Nama Pasien: Ny. AF  Tanggal lahir: Lambalek, 06-september-1999  Umur: 19 Tahun  Jenis Kelamin: Laki-laki  Agama:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
Advertisements

DISKUSI PASIEN POLIKLINIK GERIATRI TERPADU RSCM
Christopher Rico A Deriyan Sukma W Farah Asyuri Diskusi Topik 2 Modul Praktik Klinik Psikiatri Kelompok E.
Diskusi Topik 5 Modul Praktik Klinik Psikiatri
POST TEST KELAS D.
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
Ilustrasi Kasus Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
Presentasi Kasus KEJANG DEMAM
Laki-Laki 30 tahun dengan Left Ophtalmoplegi Total ec susp
Diskusi Kasus Demam Kelompok D – Rotasi 2 – T.A
Presentasi Kasus Kertas DT03 Oleh: Calvin Kurnia Mulyadi, Reiva Wisdharila,
Laporan Jaga 15 Januari-16 Januari 2010 RSP
Kasus SBI.
DK Poliklinik Geriatri 3 Gadistya – Halida – Rizal – Gema – Iqbal – Nabella.
DK Poliklinik Geriatri 3
Kasus Kematian 13 Januari 2013
DK poli 4 Kelompok D. Keluhan utama Nyeri dan kaku pada jari jari tangan sejak 2 minggu lalu. Atau hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu.
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
STUDI KASUS PENGKAJIAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
SOAL KASUS KELUARGA Dalam 1 bangunan rumah terdapat:
Presentasi Kasus Penurunan Berat Badan
NASKAH PSIKIATRI Kuliah 6
ANALISA SOAP BIPOLAR Disusun oleh :
KASUS KELUARGA Dalam 1 bangunan rumah terdapat:
Assalam mua’alaikum wr,wb
Nama : LILI LESTARI Nim :
Pemeriksaan Fisik Sesuai Sistematika Tubuh
Radiologi Abdomen.
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Pengkajian bbl,bayi, balita, anak pra sekolah
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” R” DENGAN MASALAH
PRESENTASI KASUS Vertigo
Anamnesa dan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
NAMA:RENI SURYA NINGSIH NIM :
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
Diagnosis fisik anak.
SEORANG WANITA 45TAHUN DENGAN KOLESISTITIS AKUT
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
Myelitis Inas Amalia Mahasin
TUBERKULOSIS PARU KASUS KAMBUH PADA GERIATRI
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN PENYAKIT SARAF
VER HIDUP (ujian) FAIZAL R. MALAWAT O82
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
PENILAIAN PENDERITA.
Tanggal : 02/04/ I Putu Alam M - Riva Nita H - Junaedi
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
ILUSTRASI KASUS Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 23 Desember 2014 dengan: Nama :
SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FK UNUD/RSUP SANGLAH
Case Report Christopher Rinaldi
DISTONIA AKUT PADA PASIEN SKIZOFRENIA
Laporan Kasus PTERIGIUM Pembimbing : dr Bagas Kumoro, Sp
Laporan JAGA Minggu, 27 November 2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN POST LAPARATOMY ATAS INDIKASI PERITONITIS DI RUANG HCU – BEDAH RS. Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh : o Riski Muktiawan( )
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
Tunadaksa 1. Nerissa Arviana Heronika Cahya P Lutfi Zuriya I Cita Yuliantin Diana Dwi Pawitri
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN PRE-POST APENDICTOMY OLEH: NS. CATTLEYA.
FARMAKOTERAPI III “ Studi Kasus Tentang Asma Bronkial “ pada Anak dengan Penyelesaian Metode SOAP dan PAM Disusun Oleh : Nama : Nurul Rahmania Semester:
ASUHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTAR 3. TUJUAN PEMERIKSAAN JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN USIA KEHAMILAN PENGERTIAN DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILAN Daftar.
BED SITE TEACHING Disusun Oleh : Dwi Bella Safira Preseptor : dr. Festy S, Sp.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD AL-IHSAN BANDUNG PROGRAM PENDIDIKAN.
PRESENTASI KASUS CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) PEMBIMBING Dr. dr. I Gede Arinton, Sp. PD, KGEH, MKOM, MMR.
MORNING REPORT 27 Agustus 2018 Tim Jaga Dokter Muda Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.
Nama/Usia : An. S / 12 thn MRS: 6/5/19 Anamnesa Keluhan Utama: tidak bisa buang air kecil sejak pkl ( 10 jam SMRS) Keluhan tambahan: BAK anyang-anyangan,
Transcript presentasi:

Oleh Ona Sutefa Sukma, S.ked

 Nama Pasien: Ny. AF  Tanggal lahir: Lambalek, 06-september-1999  Umur: 19 Tahun  Jenis Kelamin: Laki-laki  Agama: Islam  Alamat: Sawang mane, kec.seunagan timur, kab. Nagan raya.  Status: Belum Menikah  Pekerjaan : Bekerja di PT  Pend. Terakhir: SLTP / sederajat  Suku: Aceh  Kewarganegaraan: WNI  No. RM:  Tanggal masuk RS: 23 November 2018

Diperoleh dari :  Alloanamnesis: 26 november 2018  Autoanamnesis: 26 november 2018

Pasien datang dengan keluhan berkeluyuran menggunakan motor.

 Pasien datang ke Bangsal Zaitun BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh dibawa oleh keluarganya dengan keluhan sering berkeluyuran menggunakan motor hingga larut malam. Menurut ibu pasien akhir-akhir ini pasien lebih sering keluar malam dengan tujuan yang tidak jelas. Pasien keluar malam menghampiri orang- orang yang ada di sekitar rumah nya. Pasien juga suka mengendarai motor dengan kencang. Menurut ibunya terkadang pasien bicara ngaur. Pasien sering marah- marah ketika di larang oleh ibu dan nenek nya untuk tidak keluar rumah. Keluhan ini di rasakan kurang lebih 10 tahun yang lalu ketika ibu dan bapak pasien bercerai dan memberat 2 bulan ini, pasien tinggal bersama ibu nya.

 Pasien juga seorang perokok, bisa menghabiskan 2 bungkus rokok perhari. Pasien juga sulit untuk tidur malam. Menurut ibun pasien, pasien sangat marah dengan ayahnya dan merasa ayah nya hanya peduli dengan keluarga baru nya. Terkadang pasien sering melamun, ibunya juga mengatakan bahwa pasien lebih suka tidur di ruang tamu dari pada di kamar nya sendiri.

 Menurut ibunya saat ayah pasien membawa pasien ke rumah ayah nya, pasien tampak lebih sering melamun dan tidak bersemangat. Ibu pasien mengatakan bahwa 5 tahun yang lalu pasien kecelakaan motor dan sempat di bawa ke banda aceh. Dari hasil pemeriksaan ct-scan kepala normal. Ibu pasien juga mengatakan bahwa pasien tidak teratur minum obat di karenakan pasien mengatakan bahwa obat yang di minum membuat pasien mengantuk dan lemas.

 Autoanamnesa Pasien datang ke Bangsal Zaitun BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh dibawa oleh keluarganya karena sering keluyuran menggunakan motor. Pasien sering melihat bahwa ada sosok bayangan putih perempuan berambut panjang dan mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk keluar rumah tanpa ada tujuan yang jelas. Pasien juga beranggapan diri nya tidak sakit. Pasien sudah 4 kali di rawat di bangsal zaitun.

Pasien pernah dirawat dibangsal zaitun BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh 4 kali. Pertama masuk sekitar tahun 2013.

 Pasien anak pertama tunggal. Tidak ada anggota keluarga lain yang memiliki riwayat penyakit seperti pasien. Nenek pasien menderita hipertensi.  Pasien mengkonsumsi obat jiwa sebelumnya, namun pada saat dirumah kambuh lagi karena tidak rutin minum obat. Riwayat Pengobatan.

 Pasien seorang perokok berat, dalam sehari bisa menghabiskan 2 bungkus rokok perhari. RIWAYAT KEBIASAAN Pasien sering duduk di kios dekat rumah bersama teman-teman nya dan berkeluyuran menggunakan motor tanpa ada tujuan yang jelas. Riwayat Penggunaan Zat Narkotika

 Keadaan Umum: Baik, tidak ada kelainan fisik, berpakaian kurang rapi, wajah sesuai usia.  Kesadaran: Compos Mentis  Tekanan Darah: 120/80 mmHg  Frekuensi Nadi: 92x/ menit  Frekuensi Nafas: 20x/ menit  Temperatur: 36,5ºC  Tinggi Badan: 169 cm  Berat Badan: 68 kg  BMI: 23,8 kg/m 2 (Berat badan ideal)

 Kepala : normocepal › Rambut: hitam, ikal. › Mata: sklera putih keabuan, konjungtiva, mukosa, dan palpebra merah muda › Telinga: simetris kiri dan kanan › Hidung: septum tepat di tengah, simetris kiri dan kanan › Mulut : bibir warna merah kehitaman, gigi rapi, tidak terlalu bersih, lidah warna merah muda  Leher : simetris.  Trakea : lurus  Arteri karotis: teraba reguler, kuat cukup  KGB : normal  Kel. Tiroid: normal

 Thoraks Inspeksi: simetris kiri dan kanan Palpasi : tidak ada nyeri tekan, fremitus taktil kanan dan kiri normal Perkusi: sonor kiri dan kanan Auskultasi: vesikuler kiri dan kanan  Abdomen Inspeksi: datar Palpasi : soepel, hepar/lien dalam batas normal Perkusi: tympani Auskultasi: peristaltik usus (+)  Genetalia : tidak di periksa  Ekstremitas : Akral hangatkekuatan otot

KeadaanUmum: Baik, tidak ada kelainan fisik, berpakaian kurang rapi, wajah sesuai usia. Orientasi: orang, tempat, waktu, situasi ( terorientasi ) Bentuk Pikir: non realistik Isi Pikir: Obsesif Alur Pikir: irrelevan Mood: eutimia Afek: Luas Persepsi: halusinasi auditorik, halusinasi visual Psikomotor: normoaktif Judgement: kurang baik Sikap : kooperatif Insight: tilikan 1 (penyangkalan total terhadap penyakitnya)

 F20 Skizofrenia Paranoid  F25 Gangguan skizoafektif

 Axis 1: F20 skizofrenia paranoid  Axis 2: F60.3 Gangguan kepribadian emosional tidak stabil  Axis 3: tidak ada diagnosis  Axis 4: Masalah dengan keluarga (perceraian ayah dan ibu)  Axis 5: GAF scale (beberapa gejala ringan dan menetap bisa disabilitas ringan dalam fungsi secara umum masih baik)

 Terapi Farmakologi  Corilex 2x 2 mg  Persidal 2x2 mg  Depaken 2x1C (Syr)  Lodomer + diazepam 1 amp k/p  Gentamisin 3x1

 Terapi Psikososial Psikoedukasi Keluarga 1. Mengawasi dan mengingatkan pasien untuk minum obat teratur. 2. Menjelaskan kepada keluarga pasien agar diberikan pekerjaan yang sesuai kepada pasien. 3. Memberitahu kondisi pasien pada lingkungan sekitar. 4. Mengawasi pasien ketika keluar rumah. Psikoedukasi Pasien 1. Memberikan penjelasan kepada pasien agar mengkonsumsi obat secara teratur dan kontrol ke poli jiwa apabila obat hampir habis. 2. Menjelaskan kepada pasien agar tidak terlalu sering untuk berkeluyaran yang tidak jelas. 3. Menjelaskan kepada pasien tentang dampak buruk dari rokok. 4. Menjelaskan kepada pasien agar uang hasil kerja di tabung dan tidak habis untuk beli rokok saja.

 Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam  Quo ad Funcionam: Dubia ad Bonam  Quo ad Sanacionam: Dubia ad Bonam