KULIAH OBSERVASI Meta Damariyanti.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
“Segalanya Berbicara ; Apa Yang Kita Katakan dan Cara Mengatakannya”
Advertisements

Metode penelitian dan Perkembangan Anak Santi E. Purnamasari, M.Si.
KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM KONSELING
BENTUK KOMUNIKASI.
Pertimbangan2 Dlm Observasi
Keterampilan Dasar Mengajar
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
ASKEP WAHAM.
PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi
Stefanus T A. Ivan Lucky G
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PERSEPSI SOSIAL : MEMAHAMI ORANG LAIN
PERILAKU ASERTIF MENANTU LAKI-LAKI YANG TINGGAL SERUMAH DENGAN MERTUA
Mikhania C.E, S.Farm, M.Si, Apt
KOMUNIKASI NON VERBAL.
Komunikasi Non-Verbal
KOMUNIKASI ORGANISASI NON VERBAL Pertemuan 10 Mata kuliah: / KOMUNIKASI ORGANISASI Tahun : 2008 / 2009.
Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi,
Komunikasi Non-Verbal
KEPRIBADIAN.
KOMUNIKASI NON VERBAL.
SIKAP DAN TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KOMUNIKASI EFEKTIF.
By. Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si, psikolog
KETERAMPILAN DASAR WAWANCARA
Komunikasi Verbal dan Non verbal
Observasi Mengamati Tingkah laku individu.
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
OBSERVASI.
Setting dan Jenis Observasi
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
CHAPTER II: AN INTERPERSONAL COMMUNICATION PROCESS
KOMUNIKASI EFEKTIF.
OBJEK OBSERVASI.
Syarat Observasi Sebagai Metode Ilmiah
Menyampaikan Berita Duka
PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
Personality Development
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
Penentuan Tujuan Observasi
Persepsi tentang orang dan atribusi
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Kelebihan dan Kelemahan OBSERVASI
T E K N I DASAR.
BERSAHABAT DENGAN EMOSI & MENDENGAR AKTIF
KOMUNIKASI EFEKTIF Nia H. Septianni, S. Psi -Pengantar Psikologi-
MENGEMBANGKAN DAYA TARIK ANTUM SEBAGAI MURABBI
Judul Latar Belakang Masalah Perumusan masalah Tujuan Penelitian :
Studi Observasi.
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
10 CARA MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN By FEBRIANA SYAFITRI
ASSERTIVE BEHAVIOURS 1. FETRI SETYA GUSRINI ( )
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
Presentasi Komunikasi Non Verbal
Keterampilan Dasar Mengajar
Komunikasi Nonverbal Kelompok 3 : Alfa Rabby Della Rizka Ibnu S.
PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI
MINGGU 7 KOMUNIKASI BISNIS Pokok Bahasan:
Komunikasi Efektif.
PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL.
Dasar Komunikasi Manusia
Muhammad Nidzomuddin, S.Sos
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
Jenis Metode Observasi & Syarat Observasi sebagai Metode Ilmiah
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
KEPRIBADIAN.
Komunikasi Interpersonal
KOMUNIKASI EFEKTIF -Pengantar Psikologi-. 2 *Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. *Suatu ide, tidak peduli.
Transcript presentasi:

KULIAH OBSERVASI Meta Damariyanti

Pengertian Observasi Memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut Perilaku yang diobservasi harus dijelaskan secara objektif, jelas dan lengkap

Kedudukan Observasi dalam Psikodiagnostik Berkaitan dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis untuk penegakan diagnosis

Fungsi Observasi Memperoleh gambaran perilaku yang utuh dan menyeluruh Sebagai metode utama dan sebagai metode pembantu

Kelebihan dan Kekurangan Metode Observasi Kelebihan Metode Observasi, antara lain: Memungkinkan perekaman gejala-gejala pada waktu terjadinya/apa adanya Dengan pengamatan langsung dapat mengetes kebenaran dan keyakinan peneliti, kebenaran data dan menghapus keraguan adanya bias

Ada studi sosial/psikologis yang tidak mungkin menggunakan metode lain, jadi observasi merupakan satu-satunya metode yang dapat dilakukan. Contohnya: meneliti tingkah laku hewan, anak-anak, bayi, orang yang terganggu jiwa, cacat mental

Observasi tidak tergantung pada kemauan objek/subjek yang diobservasi untuk melaporkan atau menceritakan pengalamannya. Misalnya: bila akan mengobservasi orang yang akan menempuh ujian maka tidak perlu menanyakan apakah orang tersebut bersedia atau tidak diobservasi Memperoleh gambaran berbagai tingkah laku dalam waktu yang bersamaan

Kekurangan Metode Observasi Observasi sangat tergantung pada individu yang melakukan observasi Terjadi hallo effect Observer menilai sesorang dengan sikap menggeneralisasikan penilaian (positif atau negatif) Ada refleksi observer,  ikut berpengaruhnya struktur kepribadian observer (berkaitan dengan latar belakang observer) dan pengaruh pengalaman-pengalaman emosional dapat tampil dalam kegiatan observasi

Pengalaman bersifat selektif Berkaitan dengan keterbatasan penglihatan secara fisiologis, juga Berkaitan dengan minat dimana observer cenderung mengamati hal-hal yang menonjol atau yang ingin diamati saja

Observasi dipengaruhi oleh responden yang diamati Jika responden yang diamati mengetahui bahwa dirinya sedang diamati bisa terjadi Hawthorne effect Hawthorne effect yaitu suatu kecenderungan pada individu untuk mengatur tingkah lakunya agar tampak menjadu lebih baik, sehingga menjadi berbeda dari kondisi alamiah

Observasi bersifat terbatas (harus menunggu munculnya gejala yang akan diobservasi) Sebagai metode, observasi terbatas oleh kurun waktu (misalnya meneliti riwayat hidup)

Observasi tidak mampu menjelaskan dinamika tingkah laku Observasi tidak mampu menjelaskan dinamika tingkah laku. Misalnya meneliti orang marah bisa dilihat dari perilaku dan ekspresi namun tidak bisa menjelaskan mengapa ia marah Observasi tidak mampu menggali ide, perasaan, sikap dan tanggapan seseorang

Tidak banyak bidang yang dapat diteliti dengan menggunakan observasi sebagai metode utama Jika menggunakan alat, maka kelemahannya adalah: Biaya mahal, Tidak semua dapat menggunakan alat bantu, Bisa menimbulkan kecurigaan dari responden

Setting Observasi Natural/field Setting - Suasana alamiah Laboratory setting – situasi dapat dikendalikan

Jenis Metode Observasi 1. Cara melakukan observasi/ prosedur dan pelaksanaannya Systematic observation Biasa disebut juga observasi berkerangka atau structured observation. Ciri pokok dari observasi ini adalah kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya lebih dulu, dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori-kategori itu. Unsystematic observation (casual) tanpa panduan isi laporan naratif dan mendeskripsikan

2. Klasifikasi berdasarkan kegiatan Observasi partisipan observer berperan ganda, ikut serta kegiatan partisipan Observasi non partisipan fokus mengamati dan mencatat fenomena, sebagai pengamat

3. pencatatan perilaku yang diobservasi Pencatatan menyeluruh Biasanya dicatat dalam bentuk naratif record Sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif Disebut juga anecdotal recording Pencatatan terfokus Hanya unit-unit perilaku tertentu yang dicatat

Klasifikasi berdasarkan hal-hal yang diobservasi Event-sampling Hanya mengamati beberapa aspek tingkah laku saja pada suatu saat tertentu. Ex: mencatat tingkah laku agresif anak ketika bermain Time-sampling Mengamati dan mencatat apa saja yang dilakukan individu dalam waktu tertentu Ex: mengamati anak bermain selama 5 menit dan mencatat tingkah laku apa yang dilakukannya

Syarat Observasi Sebagai Metode Ilmiah Observasi harus dipergunakan dan dirumuskan menurut tujuan-tujuan penelitian tertentu (ada kerangka teori tertentu, ada perumusan masalah ada teknik-teknik tertentu) Harus direncanakan secara sistematis Observasi harus dicatat secara sistematis sehingga hasilnya dapat dianalisis dan diitepretasi

Observasi harus dapat diperiksa/ulang kembali (terutama validitas dan reliabilitasnya) Observer harus objektif Observer harus dapat memisahkan antara fakta dengan interpretasi (penafsiran) Observer harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang apa yang akan diobservasi

Observer harus menentukan tujuan observasi berikut aspek-aspeknya Observer harus memiliki kualitas pribadi seperti sabar, toleran, menyenangi tugas, mampu bekerja dalam waktu yang lama, mampu mengatasi perasaan, mempunyai rasa ingin tahu dan mudah menyesuaikan diri

Penentuan Tujuan Observasi Terdiri dari what who, when dan how What: apa yang akan diobservasi (berkaitan dengan tingkah laku yang akan diamati dan dicatat oleh oserver Tingkah laku yang diamati adalah yang didengar, dilihat, dihitung dan diukur, termasuk tingkah laku verbal dan nonverbal Tingkah laku verbal: berupa ungkapan kata Tingkah laku nonverbal: meliputi tingkah laku statis dan dinamis

- Tingkah laku statis (status present) adalah tingkah laku yang tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu dengan cepat  keadaan fisik (bentuk, perawakan, proporsi tubuh), suara (warna/karakteristik suara) dan performance (cara berpakaian, make up, cara menata rambut dsb)

- Tingkah laku dinamis adalah yang berubah dari waktu ke waktu  ekspresi wajah, gerakan tubuh, gesture, jarak, nada suara (tekana, volume) dan nada bicara (ritme) Who; siapa yang diobservasi Misalnya seseorang/kelompok/hewan

Where: dimana observasi berlangsung Field setting/natural setting  situasi alamiah, dilapangan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam tingkah laku yang wajar Laboratory setting  pengontrolan ketat, onserver dapat mempengaruhi apa saja yang akan diobservasi

When: waktu observasi dilakukan dan waktu pencatatan Waktu observasi dilakukan, misalnya: siang, malam, setiap setengah jam, setiap jam 10 dsb Waktu pencatatan ada 2: Pencatatan langsung (immediate recording) segera setelah pengamatan berlangsung Pencatatan retrospectif  dilakukan setelah observasi selesai faktor lupa

How: bagaimana gejala ini diamati Observasi partisipan Observasi nonpartisipan

Lembar Observasi Alat observasi  lembar observasi Anekdotal Pencatatan hal yang penting diteliti Catatan berkala Mencatat kejadian khusus pada waktu-waktu tertentu Check List Rating scale  terdiri dari suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku yang harus dicatat secara bertingkat, observasi diminta mencatat pada tingkat yang bagaimana suatu gejala atau ciri tingkah laku timbul.

Jenis-jenis pesan dalam Komunikasi Pesan Verbal Sembilan Prinsip Pesan Verbal 1. Pesan verbal sebagai paket Pesan verbal dan non verbal merupakan satu kesatuan, muncul secara bersamaan 2. Makna ada pada individu

3. Makna bersifat denotatif dan konotatif Kata denotatif = objektif, universal Kata konotatif = subjektif, makna emosional   4. Pesan bervariasi dalam tingkat abstraksinya Contoh: Entertainment Film American film Classic American film

5. Pesan beragam dalam kesopanan Ada 2 jenis tipe kesopanan Positive face; setiap orang selalu ingin dilihat positif oleh orang lain Negative face; setiap orang memiliki keinginan melakukan apa yg ia ingin lakukan

6. Pesan dapat bersifat mengkritik atau memuji Kritik berlebihan=masalah 7. Pesan bervariasi dalam asertivitasnya “I win you win” Budaya seseorang menentukan apakah asertif merupakan hal yang baik

8. Pesan dapat bersifat konfirmasi maupun diskonfirmasi a. Diskonfirmasi Bentuk komunikasi dimana kamu mengabaikan kehadiran seseorang beserta komunikasinya. Dengan menggunakan diskonfirmasi, kamu mengatakan pada orang tersebut bahwa apa yang mereka katakan adalah hal yang tidak memerlukan perhatian serius. Respon ini mengarahkan pada hilangnya self esteem

b. Penolakan Tidak setuju dengan orang tersebut dan enggan menerima perkataan orang lain c. Konfirmasi Mengakui kehadiran orang lain, dan juga menerima orang tersebut 9. Pesan bervariasi dalam sensitivitas budaya

Komunikasi Nonverbal gerakan tubuh yg mengartikan kata atau ungkapan 1. Sumber-sumber dari pesan non verbal Komunikasi tubuh (gesture dan penampilan) Enam tipe pergerakan Emblems/lambang gerakan tubuh yg mengartikan kata atau ungkapan Terkait budaya ex, melambaikan tangan, amerika =helo, eropa=tidak, yunani=penghinaan

2). Illustrators menyertai pesan verbal Ex;minta untuk ke kiri=menunjuk ke kiri atau menggerakan kepala atau badan ke kiri 3). Affect displays - Pergerakan wajah, tangan dsb (tersenyum, mengernyitkan dahi) yang memberikan arti terkait emosi seseorang

4). Regulators Mengontrol, memonitor, mengkoordinasi pembicaraan orang lain Ex, menganggukan kepala—mengatakan pada pembicara untuk meneruskan pembicaraan

5). Adaptors - Gerak isyarat yang memenuhi kebutuhan personal. Self adaptors= gerakan menyentuh diri sendiri, seperti; menggaruk hidung Alter adaptors=gerakan langsung yang tertuju pada lawan bicara, seperti; merapikan dasi lawan bicara Object adaptors= gerak isyarat yang tertuju pada subjek, seperti; gambar

b. Komunikasi wajah Wajah mengkomunikasikan beragam pesan, terutama emosi. Gerakan wajah sendiri mengkomunikasikan level dari kepuasan, setuju dan simpati

Teknik pengaturan wajah Intensifying (mengintesifkan) - Membesar-besarkan perasaan, seperti; membesar-besarkan rasa terkejut ketika teman mengadakan pesta untuk kita, hal tersebut untuk membuat perasaan teman lebih baik

Deintensifying - Melemahkan perasaan, seperti; menutupi kebahagiaan didepan teman yang tidak mendapatkan berita baik Neutralizing (menetralkan) - Menyembunyikan perasaan, seperti; menyembunyikan kesedihan sehingga orang lain tidak ikut sedih

Masking - Mengganti satu ekspresi dari satu emosi yang sedang dirasakan dengan emosi lain, seperti; menunjukan bahagia untuk menutupi kekecewaan

c. Komunikasi mata Fungsi kontak mata Meminta feedback Memberitahukan orang lain bahwa telah dibukanya komunikasi dan orang tersebut diperbolehkan berbicara, ketika satu orang menanyakan pertanyaan dan selesai mengutarakan pemikirannya kemudian melihat ke orang lain tersebut dan meminta respon,

Sinyal dasar sebuah hubungan, positif (kontak mata penuh perhatian) negatif (menghindari kontak mata) Fungsi dari penghindaran kontak mata; menjaga privacy orang lain dan sinyal ketidaktertarikan terhadap orang lain, pembicaraan atau stimulus visual Pelebaran pupil - besarnya pupil menunjukan ketertarikan dan emosional, pupil membesar ketika tertarik pada suatu hal atau menggetarkan emosi

Bentuk komunikasi paling primitif Makna sentuhan d. Komunikasi sentuhan Bentuk komunikasi paling primitif Makna sentuhan Positive emotion, seperti; dukungan, apresiasi, ketertarikan pada lawan jenis, kesabaran, kesiapan, afeksi, kepercayaan dsb Playfulness, seperti; affectionally atau aggressively

-> Control behavior, attitudes or feelings, seperti; menyentuh orang lain mengkomunikasikan pesan “minggir”, “tetap disini”, “cepat”, “lakukan”, juga untuk memperoleh perhatian “lihat aku”. Ritualistic, pertemuan dan perpisahan, seperti; berjabat tangan arti “halo” dan “selamat tinggal”. -> Task related, seperti; memeriksa demam dengan menyentuh dahi

Menghindari sentuhan - Seseorang yang enggan dekat dengan orang lain

e. Paralanguage Terkait tekanan, volume, vocalizations Bukan terkait apa yang dikatakan tapi bagaimana mengatakannya Basic for judgements, pendengar dapat secara akurat menerka tingkat emosinya dari ekspresi vokalnya. tidak akurat jika menggunakan bahasa berbeda Ketika orang berbicara lebih cepat dari normal maka semakin persuasive orang tsb—lebih percaya

f. Diam Memperkenankan pembicara untuk berpikir, memformulasi dan mengorganisasi komunikasi verbalnya Sebelum pesan yang terkait konflik atau sebelum menyatakan cinta biasanya ada “diam” Diam persiapan untuk pesan yang penting

Fungsi diam - Weapon beberapa orang menggunakan “diam” sebagai senjata untuk menyakiti orang lain Bentuk menolak keberadaan orang lain - Response to personal anxiety, shyness or threats

- Prevent communication of certain messages, Dalam situasi konflik, biasanya diam digunakan untuk mencegah suatu topik yang dapat memicu konflik Beberapa situasi, diam digunakan sebagai waktu untuk menenangkan diri sebelum mengekspresikan kebencian, kritik, atau penyerangan - Communicate emotional responses - Nothing to say - Tindakan menghindari

g. Pesan spasial dan teritori Macam-macam jarak/ruang Intimate distance—18 inch Personal distance—18 inch sampai 4 kaki Social distance—4-12 kaki Public distance—12-25 kaki

Faktor-faktor yang mempengaruhi space communication Status—tinggi mendekati rendah Budaya Persoalan pibadi jenis kelamin usia

h. Komunikasi artifak Komunikasi melalui objek yang dibuat oleh manusia, pakaian, perhiasan, dekorasi ruang. Komunikasi warna,warna mempengaruhi psikologi, pernapasan meningkat ketika diberikan cahaya merah, menurun pada cahaya biru Pakaian dan rias rambut mencerminkan kepribadian Dekorasi ruang, furniture mahal—sse tinggi, banyak buku—senang membaca, ada tv—pentingnya menonton tv, dsb

i. Komunikasi temporal Terkait waktu Terbagi 3 subkategori - Past orientation=mengingat masa lalu, menganggap metode lama yang terbaik, melihat sesuatu dapat terulang sehingga kebijaksanaan yang lalu dapat digunakan juga untuk masa kini dan masa depan

Present orientation Future orientation=hidup untuk masa depan

b. Membentuk dan mendefinisikan relasi 2. Fungsi komunikasi nonverbal a. Membentuk dan mengatur impresi/kesan Mengatur kesan orang lain: disukai, dipercaya, dianggap gagal, mendapatkan pertolongan, menyembunyikan kesalahan, diikuti, memperkuat self esteem b. Membentuk dan mendefinisikan relasi c. Membangun percakapan dan interaksi social d. Mempengaruhi dan menipu e. Mengekspresikan emosi

Pesan Emosional Prinsip dari emosi dan pesan emosional a. Emosi bisa primer atau campuran Terdapat 8 emosi dasar Kebahagiaan, penerimaan/dukungan, takut, terkejut, sedih, muak, kemarahan, menanti Emosi-emosi yang memiliki arti serupa seperti cinta dipadu oleh kebahagiaan dan penerimaan, penyesalan dipadu oleh jijik dan kesedihancampuran

b.Emosi dipengaruhi oleh tubuh, pikiran, dan budaya Ketika kamu mengalami emosi, terkait tiga bagian (reaksi tubuh, mental evaluasi dan intepretasi, kebiasaan dalam suatu budaya dan kepercayaan) Reaksi tubuh; wajah memerah karena malu, telapak tangan berkeringan

Mental evaluasi ; Mengevaluasi dan mengintepretasi perilaku dari pengalaman, dan emosi akan tergantung dari apa yang kamu pikirkan dari perilaku tersebut, contoh; merasa marah jika ada orang yang kasar Budaya mengarahkan bagaimana kita mengutarakan dan mengintepretasikan emosi, contoh; pelajar di Cina menunjukan rasa hormat dengan berperilaku diam dan pasif.

c. Emosi bisa adaptif dan maladaptive Adaptive emotion dapat membantu menyesuaikan diri dengan lingkungan, seperti; jika khawatir gagal, maka akan bekerja lebih keras lagi Maladaptive emotion – cemas terhadap situasi yang belum pernah dipersiapkanmemunculkan masalah

d. Emosi dikomunikasikan secara verbal dan nonverbal e. Ekspresi emosi dibangun melalui aturan Hal yang wajar dibudaya kita jika perempuan memberitahukan mengenai perasaan dan emosinya, namun tidak bagi laki-laki f. Emosi bersifat menular