Prinsip-prinsip Beramal Shalih. Seorang muslim yang mendambakan kebahagiaan dunia dan akhirat tidak cukup dengan doa saja tetapi harus berusaha sungguh2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 11/13
Advertisements

TOLERANSI DALAM BERAGAMA
KELEBIHAN BULAN RAMADHAN
(IKHLAS, TAAT, KHAUF , DAN TAUBAT)
Pendidikan AGAMA ISLAM untuk SMA kelas X
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
I’tikaf di Masjid Phapros 23 Ramadhan 1431 H
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
Kelompok 1 : Nur Chayati ( ) Lailatul Kiromah ( )
JUJUR, SANTUN, MALU AKHLAK TERPUJI.
PENGERTIAN ISLAM DAN AJARANNYA
IMAN KEPADA RASUL.
BAB II IMAN DAN TAQWA.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
HADITS KEDUAPULUH SATU
TAQWA KEPADA ALLAH Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
BAB 3 AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
Perkara yang akan dipelajari:
Larangan Pergaulan Bebas dan Perzinaan
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
MA’ALLAH Upaya Menggapai Hidup Penuh Berkah
I’tikaf dan Lailatul Qadar
Materi I AQIDAH Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
عدم الخوف أو التخوف من هذه الليلة
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
IKHLAS DALAM BERIBADAH
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
Hikmah di Balik Puasa Ramadhan
DOA HARIAN RAMADHAN.
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
PERSENTASI KARYA ILMIAH AGAMA
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Assalamualaikum wr.wb.
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
MALAIKAT SELALU BERSAMA KITA SEMUA KELOMPOK 5.
Hutang adalah memberikan sesuatu yang menjadi hak milik pemberi pinjaman kepada peminjam dimana pengembalian di kemudian hari dengan jumlah yang sama sesuai.
2.Akmalda Wisnu Satriaji
Cinta yang membawa ke surga
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
REDAKSI AYAT ليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من آمن بالله واليوم الآخر والملآئكة والكتاب والنبيين وآتى المال على حبه ذوي القربى.
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
DIDIK ANAK AGAR JANGAN SOMBONG!
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
Aqidah sebagai pondasi islam Kajian Rutin LDK IMMNI 2014/2015
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
 Ketika Anda sedang berpuasa, merasa sangat lapar, dan tidak ada orang lain melihat Anda... KENAPA ANDA TIDAK MAKAN?  Puasa melatih muraqabah (rasa.
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Cinta yang membawa ke surga
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
BAB 2: PUASA PADA BULAN RAMADAN
Menguasai Al-Quran Menguasai Dunia.
Cinta yang membawa ke surga
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
TUNTUNAN SHALAT TAHAJUD Mari Berilmu Sebelum Beramal dan Bersemangat untuk Beramal di atas Ilmu.
  Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana.
Oleh : Yulina Muhammad Miftahudin Kholid Mawardi
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
Makanan Halal يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوخُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Pendidikan AGAMA ISLAM untuk SMA kelas X disusun oleh : MGMP PAI SMA/SMK Kabupaten Jombang Keikhlasan Dalam beribadah.
Transcript presentasi:

Prinsip-prinsip Beramal Shalih

Seorang muslim yang mendambakan kebahagiaan dunia dan akhirat tidak cukup dengan doa saja tetapi harus berusaha sungguh2 melakukan amal sholih sebanyak- banyaknya Iman bertambah dengan amal sholih Iman berkurang dengan maksiat

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An Nahl :97)

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْ رِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا …Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya. (QS al Kahfi :110)

Penting menjaga amal sholih kita agar diterima Allah ta’ala dan tidak sia-sia

فاَ لَّذِيۡنَ ضَلَّ سَعۡيُهُمۡ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَهُمۡ يَحۡسَبُ وۡنَ اَنَّهُمۡ يُحۡسِنُوۡنَ صُنۡعًا‏ Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS al Kahfi :104)

Prinsip-prinsip beramal shalih Ikhlas dan tujuannya Ridho Allah 1 Benar Cara Melaksanakannya 2 Tidak Merasa Telah Banyak Beramal Shaleh 3 Bersegera Melaksanakannya 4

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّ ينَ حُنَفَاءَ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah deng an memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, …. (QS Al Bayyinah :5) 1. Ikhlas dan tujuannya ridho Allah

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْ ضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (QS Al Baqarah :207)

Amal Perbuatan Jasad Lisan Hati

Pentingnya ikhlas dan bahayanya ria. Saat di kubur kita tidak membawa apapun kecuali amal sholih. Amal sholih tidak semua bermanfaat hanya yang ikhlas yang diterima Allah ta’ala. Amal yang tidak ikhlas hanya menjadi bumerang Generasi salaf mengatakan bahwa keikhlasan yang paling berat. Karena niat itu berubah-ubah. Tidak ada yang mengetahui ria adalah kecuali orang yang ikhlas, memperhatikan gerak gerik hatinya. Orang yang tidak memperhatikan hatinya bisa jadi terjebak pada ria, ujub dll. Generasi salaf yang menyibukkan diri dengan beriman dan bertaqwa menyatakan “pada saat menyampaikan satu hadis saja membutuhkan niat yang yang banyak”.

Ikhlas artinya memurnikan ibadah kita semata-mata untuk Allah ta’ala Ikhlas lawannya adalah ria. Ria adalah syirik yang samar Misal seorang sedang sholat tiba-tiba menyadari ada yang memperhatikan maka dia membaguskan sholatnya, itulah ria. Ria merupakan penyakit yang menimpa orang yang beramal sholeh. Bisa jadi awalnya ikhlas, sepuluh menit kemuadian masuk ria

Empat perkara yang membuat kita waspada pada ria: 1.Merenungkan nasib orang yang ria di akhirat kelak (HR Bukhari) 2.Merenungkan nasib orang yang ria di dunia 3.Nasib orang yang memperhatikan sanjungan 22:10 4.Nasib orang yang ingin dipuji. Maka kita harus senantiasa memurnikan niat kita

Riya’ Akan Menghapus Dan Membatalkan Amal Shalih. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَ ىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekah mu dengan menyebut-nyebutnya & menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadikan ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usaha kan, dan Allah tidak memberi petunujuk kepada orang-orang kafir”. [QS al Baqarah : 264].

Riya’ Mewariskan Kehinaan Dan Kerendahan. “Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain (agar orang tahu amal nya), maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga-telinga hambaNya, Allah rendah kan dia dan menghinakannya”. [HR Thabrani]

Riya’ Mewariskan Kehinaan Dan Kerendahan. “Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain (agar orang tahu amal nya), maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga-telinga hambaNya, Allah rendah kan dia dan menghinakannya”. [HR Thabrani]

Dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya : ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Ia menjawab : ‘Aku berp erang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’ Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berperang su paya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian di perintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah me nanyakannya: ‘Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’ Ia menjawab: ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.’ Allah berkata : ‘Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan di perlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab : ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’ Allahberfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’”

Perkara amal tercampur ria -Jika ria muncul di awal -Jika ria muncul saat beramal -Jika ria muncul setelah beramal

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ ال لَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ “Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian be nar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian“. (QS. Ali Imron: 31) 2. Benar Cara Melaksanakannya

Ittiba Rasul saw -Mencintainya -Membenarkan kabar yang dibawanya -Taat pada perintahnya -Menjauhi larangannya -Hanya beribadah sesuai syariatnya

Rasulullah adalah guru kita, panduan kita Bagaimana kita beribadah, kita makan, kita minum …pelajari dulu bagaimana Rasulullah saw menco ntohkan -Tempat -Waktu -Jumlahnya Tidak boleh membuat aturan sendiri

Bid’ah hasanah hanya boleh dalam hal sarana Sebab-sebab Munculnya Amalan Tanpa Tuntunan Pertama: Tidak memahami dalil dengan benar. Kedua: Tidak mengetahui tujuan syari’at. Ketiga: Menganggap suatu amalan baik dengan akal semata. Keempat: Mengikuti hawa nafsu semata ketika beramal. Kelima: Berbicara tentang agama tanpa ilmu dan dalil. Keenam: Tidak mengetahui manakah hadits shahih dan dho’if (lemah), mana yang bisa diterima dan tidak. Ketujuh: Mengikuti ayat-ayat dan hadits yang masih samar. Kedelapan: Memutuskan hukum dari suatu amalan dengan cara yang keliru, tanpa petunjuk dari syari’at. Kesembilan: Bersikap ghuluw (ekstrim) terhadap person tertentu. Jadi apapun yang dikatakan panutannya (selain Nabi shallallahu ‘al aihi wa sallam), ia pun ikuti walaupun itu keliru dan menyelisih dalil.

Dari Anas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa Beliau bersabda, “Tidak ada seorang pun yang berpuasa pada hari Kamis (Kamis pertama bulan Rajab), kemudian melakukan shalat antara setelah Isya dengan permulaan malam yakni pada malam Jum’at sebanyak 12 rak’at, di mana pada setiap rakaat dibacanya Al Fatihah sekali, Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr 3x, Qulhuwallahu ahad 12x, setiap antara dua rak’at dipisah dengan salam, setelah selesai shalat bershalawat kepada ku 70x, ketika sujudnya mengucapkan “Suubuhun qudduusun Rabbul malaaikati war ruuh” 70x, lalu mengangkat kepalanya dan membaca sebanyak 70x “Rabbighfir warham, wa tajaawaz ‘ammaa ta’lam, innaka antal ‘aziizul a’zham”, kemudian sujud kedua dan mengucapkan seperti di sujud pertama. Setelah itu, ia meminta kepada Allah Ta’ala hajatnya, maka akan ditunaikan…Rasulullah SAW melanjutkan (sabda nya): “Demi Allah, yang diriku di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba laki-laki mau pun wanita melakukan shalat ini sekali saja kecuali Allah akan mengampuni semua dosanya meskipun sebanyak buih di lautan, sebanyak jumlah pasir, seberat gunung, sebanyak daun di pohon dan akan diberikan syafa’at untuk 700 orang keluarga nya yang seharusnya masuk neraka.” Namun hadits ini menurut para ulama adalah hadits yang maudhu’ (palsu). Read more

ومَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini ( urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari dan Muslim)

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. (QS Al Hujurat :13) 3. Tidak Merasa Telah Banyak Beramal Shaleh

Barangsiapa bisa menyembunyikan amal sholih maka lakukanlah Kalau manusia tidak merasa sudah banyak amal sholih yang dilakukan, maka dia akan terus berusaha memperbanyaknya.

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُ مْ ۚ Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.(QS Al Hujurat :13) 4. Bersegera Melaksanakannya

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi SAW bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari]

Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Aku tidak menyerupakan masa muda kecuali dengan sesuatu yang menempel di lengan bajuku, lalu jatuh”. Abul-Walid al-Bâji rahimahullah berkata: “Jika aku telah meng etahui dengan sangat yakin, bahwa seluruh hidupku di dunia ini seperti satu jam di akhirat, maka mengapa aku tidak bakhil dengan waktu hidupku (untuk melakukan perkara yang sia-sia, Pen.), dan hanya kujadikan hidupku di dalam kebaikan dan ketaatan”.

Manusia tidak mengetahui kapan berakhirnya waktu yang di berikan untuknya. Wahai anak Adam, janganlah engkau menunda-nunda (amal an-amalan), karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok pagi belum tentu engkau memilikinya. Jika engkau bertemu besok hari, maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini. Jika engkau tidak bertemu esok hari, engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini [Taqrib Zuhd IbnulMubarok, 1/28]

Alhamdulillah

Section Break Insert the title of your subtitle Here