BIODATA Nama: H. Ammas Alie, SKM, M.Kes./ TTL: Penajam, 24 April 1961 U. Kerja: Dinas Kesehatan Kab. PPU Jabatan: Kabid Kesehatan Masyarakat.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Advertisements

POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
Titus Priyo Harjatmo, M,.Kes Slide Diambil Dari Direktorat Gizi
EVALUASI PROGRAM BIDANG KESGA TAHUN 2014
PUSKESMAS KARANGAN OLEH MARTA RAHAYU
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA/ KELURAHAN
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DI LINGKUP PROGRAM KESMAS
Materi-6 KELOMPOK RENTAN MASALAH GIZI DI MASYARAKAT
PENINGKATAN STATUS GIZI MASYARAKAT Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
Selamat datang peserta
GIZI SEIMBANG DAN CAPAIAN PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA
Pemberian Obat Pencegahan Massal Dinas Kesehatan Provinsi Bali
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
PENINGKATAN KESEHATAN KELUARGA MELALUI PUSYAN GATRA
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-4
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
GIZI SEIMBANG DAN MASALAH GIZI
UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERPERILAKU GIZI SEIMBANG
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
AJENG WIDHIA EKA NUGRAHA
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Epidemiologi-Susanto, 2012
PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
Fitri Rofiqoh Nurul Fauziah
Sistem pelayanan kesehatan
PENDATAAN LAYANAN GIZI DAN KESEHATAN ANAK DI POSYANDU
Sistem pelayanan kesehatan
GIZI PADA KEHAMILAN UTARY DWI L, SST, M.Kes.
MASALAH DAN PROGRAM KEP
Fishbone Masalah dan Intervensi Gizi
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
Gizi Dalam daur Kehidupan I (GDDK)
Data Indikator Capaian Gizi
PROGRAM KELUARGA SEHAT.
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Laporan Praktek Kerja Lapangan Surveilans Gizi Kabupaten Sanggau.
Tim PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Bangunsari
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
PROGRAM GIZI MASYARAKAT
Gizi anak usia dini KHAIRUSSALEH, SE.
STUNTING.
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
SISTT(SEKOLAH IBU SEHAT TERPADU) PUSKESMAS MUNTOK.
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM
Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi ( Stunting )
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
KESEHATAN ANAK di indonesia
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
DISAMPAIKAN DI KEGIATAN SOSIALISASI PMBA PADA KADER OLEH : PUSKESMAS GABUS II PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK.
OLEH BAMBANG BUDIYONO, S, Kep, MM. KASI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN KABUPATEN PAMEKASAN.
STUNTING KAB. LABUHANBATU UTARA. Pengertian Stunting Keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah (dibawah persentil ke 3 atau
1.Pengetahuan ttg gizi seimbang 2.ASI eksklusif 3.MP-ASI 1.Komsumsi Fe oleh bumil 2.Balita di posyandu 3.Bayi diimunisasi 1.Ibu hamil anemia 2.Mahal.
Oleh : Almayda Anastasia,SKM Puskesmas Cipadu PENTINGNYA PENINGKATAN GIZI DALAM 1000 HPK.
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
M. DASAR HUKUM PMK no 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan PIS-PK PMK no 19 tahun 2017 tentang pedoman pendanaan PIS-PK Permendagri no 13 tahun.
Transcript presentasi:

BIODATA Nama: H. Ammas Alie, SKM, M.Kes./ TTL: Penajam, 24 April 1961 U. Kerja: Dinas Kesehatan Kab. PPU Jabatan: Kabid Kesehatan Masyarakat Pangkat: Pembina IV/a Pendidikan: SDN 19 (001) Penajam (1973). SMPN Penajam (1976). SPK RSU Bpp (1981). SMA KD(SMAN2) Samarinda (1984). DIII FT Ujungpandang (1989). S1 FKM Unhas Makassar (2000). S 2. Pasca Sarjana Kedokteran Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gajah Mada Jogjakarta (2006)

Data Stunting Sumber : Subbid Kesga dan Gizi Dinkes Kab. PPU Jumlah : 459 anak

Data stunting tahun 2017 hasil dari operasi timbang dari 10 desa lokus di wilayah kerja puskesmas Data Stunting TOTAL : 60 ORANG Data per 31 Januari 2018 Sumber : Subbid Kesga dan Gizi Dinkes Kab. PPU

Konfirmasi data di 10 LOKUS DESA kasus STUNTING per 01 juli 2018 JUMLAH : 43 ORANG DATA PER 28 FEBRUARI 2018 SUMBER : Subbid Kesga dan Gizi Dinkes Kab. PPU Terjadi penurunan jumlah stunting di 10 desa lokus dari 60 orang menjadi 43 orang. Hal ini disebabkan karena anak telah meningkat status gizinya menjadi normal dan terdapat 4 orang pindah domisili

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU (D/S) DAN KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN DI KAB. PENAJAM PASER UTARA TAHUN Persentase D/S

1000 Hari Pertama Kehidupan Periode “Window of Opportunity”  kesempatan emas dalam perbaikan gizi didalam program 1000 hari kehidupan  merupakan masa kritis untuk investasi gizi mencapai pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat.

Dalam Kandungan (280 Hari) Umur 0-6 bulan (180 Hari) Umur 6-8 bulan(60 Hari) Umur 8-12 Bulan(120 hari) dan umur bulan(360 Hari) Dimulai 0-2 tahun

Mengapa Harus Penuhi gizi pada 1.ooo HariPertama Kehidupan?

Tujuan 1.Terpenuhi kebutuhan pangan dan gizi Ibu dan Anak 2.Menurunkan: Anak balita Pendek/stunting Anak Balita Kurus/Wasting Anak BBLR(Berat Badan Lahir Rendah) Ibu yang menderita Anemia 3.Meningkatkan keinginan Ibu yang memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

Mengapa? Pemenuhan gizi yang optimal selama Masa 1000 hari pertumbuhan, selain memberi kesempatan hidup menjadi lebih sehat,juga : - Kecerdasan otak memungkinkan keberhasilan pendidikan - Mengurangi penyebab kematian bayi Pencegahan: -Menurunkan Anak Pendek, Kurus, dan BBLR. -Beresiko lebih rendah menderita penyakit gula darah (diabetes),stroke, jantung koroner serta obesitas (kegemukan). -Anak-anak lebih mudah sakit karena daya tahan tubuh lemah. Kecerdasan otak gizi kurang/ buruk. Anak Pendek BBLR

asupan makanan yang tidak memadai: -Kurangnya pengetahuan Orang tua. -Praktek pemberian makanan yang tidak tepat,pengasuhan buruk -Penyakit infeksi -Perilaku kebersihan

- Tidak menutup kemungkinan orang memiliki lebih banyak uang tidak mendapatkan makanan yang tepat dalam jumlah yang cukup. - Kurangnya pengetahuan, informasi tentang perawatan anak serta hanya memiliki sedikit waktu mengurus bayi.Mereka memberikan ASI eksklusif selama 4 bulan lalu berhenti memberikan ASI Eksklusif. Pengetahuan orang tua

Penyakit Infeksi Diare ISPA (Batuk,pilek)

Perilaku kebersihan Pembuangan Tinja Pembuangan tinja yang tidak baik dapat mengotori permukaan tanah disekeliling jamban  menyebabkan berbagai penyakit, antara lain, thypus abdominalis, dysentri, kholera, dll

Penyediaan Air bersih Air sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air untuk minum, masak, mandi, mencuci, dsb sudah masuk kebutuhan pokok sehari-hari. Air minum yang tidak bersih  mengandung Bakteri E.coli penyebab Anak sering diare.

Praktek pemberian makanan tidak tepat IBU, MAU KAN AKU SEHAT SEPERTI INI?

Ibu Hamil(280 Hari) -Suplemen besi folat -Pemberian makanan tambahan Ibu hamil  Komsumsi makanan bergizi,sayur dan buah -Penanggulangan kecacingan pada Ibu hamil -Pemberian Kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria

Ibu Hamil(280 hari) Pada Ibu Hamil: Perlindungan terhadap kekurangan zat besi, Asam folat,kekurangan energi,dan protein kronis.

Ibu Hamil(280 Hari)

Anak usia 0-6 Bulan (180 Hari) Promosi ASI Ekslusif Diberikan 0-6 bulan -Kandungan: lemak,gula,protein,kolestrol, vitamin,zat kekebalan tubuh. Peran orang tua: Memberi dan memantau pemberian ASI Eksklusif

Anak usia 7-23 Bulan -Promosi Menyusui -Perbaikan MP-ASI -Suplemen zink,zat besi -Zink untuk manajemen diare -Pemberian Obat cacing -Pemberian Kelambu berinsektisida dan malaria

Anak usia 7-23 Bulan MP-ASI: Makanan Pendamping ASI Merupakan transisi pemberian makanan: -Mulai makanan cair/Lumat (6-8 Bulan) -Makanan lembek,lunak,semi padat (8-12 Bulan) -Makanan padat(12-24 Bulan) -Serta dukung terus Ibu memberi ASI Eksklusif

PMT Bumil KEK TTD Bumil ANC terpadu Buku KIA P4K Kelas Ibu Kunjungan Neonatal MTBS MTBM ASI Eksklusif PMBA Imunisasi dasar lengkap Pemantauan Tumbuh kembang (Posyandu- PAUD terintegrasi) PMT Balita MP ASI Revitalisasi UKS Imunisasi AnakSekolah Buku Rapor Kesehatanku PMT AS 29 Aktivitas fisik Pengukuran Kebugaran Cek up kesehatan berkala Pemberdaya an lansia Status Gizi Diet Seimbang Aktivitas fisik Pengukuran Kebugaran UKK PKPR Penjaringan Anak Sekolah Pendidikan Gizi Seimbang TTD untuk Remaja Putri GP2SP (Konseling Gizi dan Pemberian TTD pada pekerja perempuan) Edukasi Gizi dan Kespro catin Pelayanan Kes Kerja melalui Pos UKK RTK Inisiasi Menyusui Dini Pelayanan Nifas KB Pasca Salin (MKJP), Audit Maternal Perinatal Supervisi Fasilitatif Pelayanan Neonatal Esensial Kebijakan berwawasan kesehatan Peningkatan Pengetahuan  Perilaku sehat Pemberdayaan Masyarakat  UKBM Peran NGO, OP, Pendidikan dll “Kemitraan” PANGAN, AIR BERSIH, SANITASI, JAMBAN KELUARGA, TEMPAT TEMPAT UMUM, PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN SEHAT

12 Indikator Keluarga Sehat 30 A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: 1 Keluarga mengikuti KB 2 Ibu bersalin di faskes 3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular: 6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 7 Penderita hipertensi berobat teratur 8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan C Perilaku dan kesehatan lingkungan: 9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat 12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

Aku ingin Generasi Indonesia Bebas dari Penyakit, sehat dan cerdas cerdas !!

TERIMA KASIH