PENCEGAHAN PRIMER PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)PADA ANAK SMP DI KOTA PADANG 2019 OLEH: YONRIZAL NURDIN (BP: ) PROGRAM STUDI S3 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS OLEH: YONRIZAL NURDIN (BP: ) PROGRAM STUDI S3 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Penyakit tidak menular (PTM) penyebab utama kematian 41 juta orang/ tahun setara 71% dari semua kematian secara global. WHO, kematian akibat PTM akan banyak terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah Indonesia Diprediksi pada 2030 52 juta jiwa kematian penduduk dunia disebabkan oleh PTM.
Indonesia Saat ini (2018) mengalami peningkatan presentase PTM jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas PTM kanker, stroke, penyakit ginjal, diabetes mellitus, hipertensi, depresi, gangguan jiwa, gangguan sendi (Riskesdas 2018). Kenaikan prevalensi PTM pola hidup (diet yang tidak sehat, aktivitas fisik yang tidak memadai, paparan asap tembakau dan penggunaan alkohol (WHO, 2018). Semua umur rentan,beresiko dan berkontribusi terhadap PTM termasuk remaja.
Masa remaja masa transisi dari anak ke dewasa krisis identitas diri perlu model ditirunya. Pengaruh teman sebaya sangat penting perkembangan dan pembentukan identitas dirinya bertukar informasi tentang dunia luar (negatif/ positif) remaja yang tidak memiliki kontrol diri yang kuat, akan mudah terpengaruh hal-hal yang negatif. Berpengaruh kepada perilaku dan sikap: minat, penampilan dan asupan makanan yang disukainya. Masa remaja masa transisi dari anak ke dewasa krisis identitas diri perlu model ditirunya. Pengaruh teman sebaya sangat penting perkembangan dan pembentukan identitas dirinya bertukar informasi tentang dunia luar (negatif/ positif) remaja yang tidak memiliki kontrol diri yang kuat, akan mudah terpengaruh hal-hal yang negatif. Berpengaruh kepada perilaku dan sikap: minat, penampilan dan asupan makanan yang disukainya.
Asupan makanan remaja masa kini lebih memilih junk food sebagai menu favorit harian mudah ditemukan dan cepat saji makanan top meningkatkan gengsi mereka Junk food tinggi kandungan gula, lemak, garam, dan minyak obesitas Obesitas (0-18 tahun) perlu diwaspadai terutama bila obesitas terjadi pada masa remaja kemungkinan besar dapat berlanjut hingga dewasa
GAYA HIDUP YANG TIDAK SEHAT YANG BANYAK DILAKUKAN OLEH REMAJA PTM Proporsi konsumsi minuman beralkohol meningkat dari 3 persen menjadi 3,3 persen.
Demikian pula aktivitas fisik kurang juga naik dari 26,1 persen menjadi 33,5 persen. Sementara, 95,5 persen penduduk usia di atas 5 tahun kurang konsumsi sayur dan buah (Riskesdas, 2018). Kemajuan Teknologi perubahan kebiasaan masyarakat, termasuk di kalangan remaja. Secara global, 81% remaja berusia tahun kurang melakukan aktivitas fisik. Remaja wanita (84%) kurang aktif daripada remaja laki-laki (78%) (WHO, 2018).
DARI SEMUA GAYA HIDUP REMAJA YANG TIDAK BAIK : MAKAN MAKANAN MINUM MINUMAN BERALKOHOL, KURANG MAKAN SAYUR DAN BUAH, KURANG AKTIVITAS FISIK, MEROKOK DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
Intervensi harus segera dilakukan kesadaran diri remaja meningkat, adanya kekuatan dan hasrat untuk mengontrol nasibnya sendiri ingin menjadi apa mereka di masa yang akan datang (Chow CK et al, 2015 ; Michie S et all, 2017). Masa remaja (SMP) merupakan masa yang paling tepat untuk diberikannya suatu intervensi, terutama tentang gaya hidup sehat.
Intervensi gaya hidup sehat pada remaja (SMP) secara khusus, sampai saat ini belum pernah diberikan baik dari pemerintah maupun dari pihak swasta Remaja (SMP) merupakan salah satu kelompok yang terabaikan dalam usaha peningkatan kesehatan, terutama gaya hidup sehat, sebagai usaha peningkatan kesehatan agar remaja (SMP) terhindar dari PTM.
MODEL PENCEGAHAN PRIMER PENYAKIT TIDAK MENULAR CEGAH PENYAKIT STROK JANTUNG, GINJAL, KANKER Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah modifikasi perilaku, dengan cara meningkatan pengetahuan dan sikap serta tindakan terhadap gaya hidup sehat pencegahan primer PTM. Model saat ini belum ada
Hasil Riskesdas 2018 prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas Penyakit tidak menular, kanker, diabetes melitus, hipertensi dan obesitas naik. - Stroke naik dari 7 % menjadi 10,9 %, -Ginjal kronik naik dari 2 % menjadi 3,8 %. -Berdasarkan pemeriksaan gula darah, prevalensi diabetes melitus naik dari 6,9 % menjadi 8,5 % -Hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 %.
Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular pola hidup atau perilaku yang dijalani masyarakat Indonesia (merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur, banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan garam) Hal itu dibuktikan juga dari hasil Riskesdas tahun 2018, bahwa perilaku merokok pada remaja meningkat yakni dari 7,2 % (Riskesdas 2013), 8,8 % (Sirkesnas 2016), dan saat ini 9,1 % (Riskesdas 2018). Data proporsi konsumsi minuman beralkohol pun meningkat dari 3 % menjadi 3,3 %. Demikian juga proporsi kurangnya aktivitas fisik naik dari 26,1 % menjadi 33,5 % dan proporsi konsumsi buah dan sayur yang kurang, yakni sebesar 95,5 %.
Agar persentase Diabetes tidak meningkat lagi di Kota Padang ditawarkan satu model pencegahan primer diabetes yang diberikan kepada orang yang masih dalam keadaan normal, yakni pra prediabetes agar tidak jatuh ke prediabetes yang akan menjadi Diabetes Mellitus tipe 2 setelah 3-5 tahun mendatang tidak ada intervensi.
Upaya pencegahan primer pra prediabetes dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan mengubah perilaku seseorang yang akan mempengaruhi gaya hidupnya sehari-hari. Gaya hidup dapat diubah promosi kesehatan meningkatkan self-efficasi dan motivasi dari individu untuk hidup sehat sebagai upaya pencegahan primer diabetes yang diberikan kepada pra prediabetes. Upaya pencegahan primer pra prediabetes dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan mengubah perilaku seseorang yang akan mempengaruhi gaya hidupnya sehari-hari. Gaya hidup dapat diubah promosi kesehatan meningkatkan self-efficasi dan motivasi dari individu untuk hidup sehat sebagai upaya pencegahan primer diabetes yang diberikan kepada pra prediabetes. Intervensi khusus untuk pra prediabetes Intervensi khusus untuk pra prediabetes
Intervensi khusus untuk pra prediabetes (SMP) Intervensi khusus untuk pra prediabetes (SMP) BERBEDA H. BLUM BETTY NEUMAN FLORENCE NIGHTINGLE H. BLUM BETTY NEUMAN FLORENCE NIGHTINGLE
2. SENAM SELAMA 30 MENIT / HARI SELAMA 2 BULAN dipandu oleh INSTRUKTUR SENAM 2. SENAM SELAMA 30 MENIT / HARI SELAMA 2 BULAN dipandu oleh INSTRUKTUR SENAM Aktivitas pendidikan kesehatan konsep pembelajaran anak remaja awal media interaktif proses belajar menjadi lebih menarik meningkatkan kualitas belajar. Media : presentasi dengan power point, video, diskusi kelompok, leaflet dan permainan congklak. 1. PENDIDIKAN KESEHATAN 3. MELIBATKAN KELUARGA (IBU) MENGONTROL KEGIATAN SELAMA DIRUMAH: DIET, ISIRAHAT, AKTIVITAS FISIK (MEMAKAI BUKU KONTROL) 3. MELIBATKAN KELUARGA (IBU) MENGONTROL KEGIATAN SELAMA DIRUMAH: DIET, ISIRAHAT, AKTIVITAS FISIK (MEMAKAI BUKU KONTROL)
Kota Padang merupakan ibu kota dari Propinsi Sumatera Barat: 1.Mempunyai jumlah SMP 118 buah dengan jumlah pelajar terbanyak: orang. 2. Kasus Diabetes terbanyak di Sumatera Barat Tahun 2016 angka tertinggi kasus baru diabetes mellitus kasus Kota Padang merupakan ibu kota dari Propinsi Sumatera Barat: 1.Mempunyai jumlah SMP 118 buah dengan jumlah pelajar terbanyak: orang. 2. Kasus Diabetes terbanyak di Sumatera Barat Tahun 2016 angka tertinggi kasus baru diabetes mellitus kasus Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus ini untuk dapat dicoba pada pelajar SMP berbasis budaya dan sesuai dengan karakteristik anak usia remaja awal Kenapa di Kota Padang ???
1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah “Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus” yang diberikan pada pelajar SMP Di Kota Padang dapat meningkatkan pengetahuan pelajar SMP untuk pencegahan DM di Kota Padang ? 2. Apakah “Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus” yang diberikan pada pelajar SMP Di Kota Padang dapat meningkatkan sikap yang dirasakan oleh pelajar SMP untuk pencegahan primer DM di Kota Padang ? 3. Apakah “Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus” yang diberikan pada pelajar SMP Di Kota Padang dapat meningkatkan tindakan nyata pelajar SMP untuk pencegahan primer DM di Kota Padang ?
1.3 TUJUAN Tujuan Umum Terbentuknya satu model program intervensi yang cocok sebagai Pencegahan Primer Diabetes Mellitus pada pelajar SMP di Kota Padang Tujuan Khusus Tahap 1 : Mengkonstruksi konsep model intervensi pencegahan primer diabetes mellitus pada pelajar SMP di Kota Padang (studi pendahuluan: wawancara, FGD, data subyektif dari pihak terkait dan studi literatur)
Tahap 2 : Penelitian kuantitatif, yaitu mencoba konsep model yang telah terbentuk pada tahap 1 untuk melihat apakah model yang telah terbentuk sesuai dan cocok dengan harapan yang diinginkan Tahap 3 : Disain dan pengembangan model dan modul Pencegahan Primer Diabetes Mellitus pada pelajar SMP di Kota Padang, konsultasi dengan pihak terkait (Dinas kesehatan, supervisi ke lapangan, literatur review) Tahap 4: Implementasi dan evaluasi model, dengan menggunakan produk modul yang dihasilkan pada penelitian tahap 3.
1.4 Manfaat Penelitian Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat mengembangkan konsep keperawatan dalam menangani dan menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat, melalui Asuhan keperawatan, baik kepada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat Pembuat Kebijakan Memberikan masukan kepada pemegang kebijakan, agar memaksimalkan fungsi dan peran tenaga keperawatan, sesuai dengan peran dan fungsinya, sehingga masalah yang ada di masyarakat, dapat segera diketahui dan ditanggulangi secara bersama Praktisi Memberikan informasi kepada tenaga keperawatan komunitas sebagai salah satu profesi kesehatan yang berkompeten dalam memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Sehingga dapat lebih memaksimalkan peran dan fungsinya untuk ikut dalam penyelesaikan masalah kesehatan yang ada di masyarakat, melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier, yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
1.5. Novelty /kebaruan dari penelitian Dua artikel penelitian yang akan dipublikasikan pada jurnal internasional terindek scopus: 1)Gambaran pembentukan Model Pencegahan Primer Diabetes Mellitus pada pelajar SMP di Kota Padang di Kota Padang 2) Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus pada pada pelajar SMP di Kota Padang di Kota Padang
2. Potensi HAKI 4 buah 1)Model pencegahan primer Diabetes Mellitus pada pada pelajar SMP di Kota Padang di Kota Padang 2) Modul untuk pelatih: pembelajaran pencegahan primer Pencegahan Primer Diabetes pada pada pelajar SMP di Kota Padang 3) Modul untuk pelajar: pembelajaran pencegahan primer Pencegahan Primer Diabetes pada pada pelajar SMP di Kota Padang 4) Modul untuk orang tua pelajar SMP: pembelajaran pencegahan primer Pencegahan Primer Diabetes pada pelajar SMP di Kota Padang.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
1.Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus Pada pelajar SMP Di Kota Padang dapat meningkatkan pengetahuan pelajar SMP tentang perilaku pencegahan DM di Kota Padang ? 2. Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus Pada pelajar SMP Di Kota Padang dapat meningkatkan sikap yang dirasakan oleh pelajar SMP untuk pencegahan primer DM di Kota Padang ? 3. Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus Pada pelajar SMP Di Kota Padang dapat meningkatkan tindakan nyata pelajar SMP untuk pencegahan primer DM di Kota Padang ? 1.Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus Pada pelajar SMP Di Kota Padang dapat meningkatkan pengetahuan pelajar SMP tentang perilaku pencegahan DM di Kota Padang ? 2. Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus Pada pelajar SMP Di Kota Padang dapat meningkatkan sikap yang dirasakan oleh pelajar SMP untuk pencegahan primer DM di Kota Padang ? 3. Model Intervensi Pencegahan Primer Diabetes Mellitus Pada pelajar SMP Di Kota Padang dapat meningkatkan tindakan nyata pelajar SMP untuk pencegahan primer DM di Kota Padang ?
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian : Mix Method: kualitatif dan kuantitatif Penelitian utama adalah kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen jenis Pretest- posttest control group design Rancangan Penelitian : Mix Method: kualitatif dan kuantitatif Penelitian utama adalah kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen jenis Pretest- posttest control group design. Tahap I: Kualitatif membuat konstruk model Informan : - Pelajar SMP - Petugas UKS di Puskesmas - Pembina UKS di sekolah (guru Olah Raga) - Orang tua (ibu) Tahap I: Kualitatif membuat konstruk model Informan : - Pelajar SMP - Petugas UKS di Puskesmas - Pembina UKS di sekolah (guru Olah Raga) - Orang tua (ibu)
Instrumen Penelitian Alat yang digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini adalah sebabai berikut: - Pedoman Wawancara - Peralatan Elektronik -Peralatan elektronik: (tape recorder, kamera digital, buku catatan lapangan dan Matriks Tematik serta sarana transportasi: Instrumen Penelitian Alat yang digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini adalah sebabai berikut: - Pedoman Wawancara - Peralatan Elektronik -Peralatan elektronik: (tape recorder, kamera digital, buku catatan lapangan dan Matriks Tematik serta sarana transportasi: Interviewer: -peneliti, dibantu oleh -2 orang dosen keperawatan komunitas -1 orang dosen keperawatan anak dari Fakultas keperawatan Universitas Andalas.
Analisis data berdasarkan Colaizzi (Speziale, Streubert, & Carpenter, 2011), meliputi: -Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti meningkatnya kasus Diabetes perilaku hidup yang tidak sehat. -Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang diteliti. -Membaca hasil transkrip secara berulang-ulang sesuai fenomena yang diteliti. Analisis data berdasarkan Colaizzi (Speziale, Streubert, & Carpenter, 2011), meliputi: -Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti meningkatnya kasus Diabetes perilaku hidup yang tidak sehat. -Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang diteliti. -Membaca hasil transkrip secara berulang-ulang sesuai fenomena yang diteliti.
-Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan penting dari setiap pernyataan partisipan. -Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua partisipan. -Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya ke dalam suatu kelompok tema. -Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan penting dari setiap pernyataan partisipan. -Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua partisipan. -Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya ke dalam suatu kelompok tema.
-Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk deskriptif secara lengkap, dengan melakukan analisis detail tentang perasaan partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema. -Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat. -Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk deskriptif secara lengkap, dengan melakukan analisis detail tentang perasaan partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema. -Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat.
Validasi data : - Melakukan triangulasi sumber dan triangulasi metode - Membuat kriteria yang jelas saat memilih interviewer - Melakukan pelatihan terhadap interviewer sebelum penelitian dilakukan - Menyusun panduan indepth interview -Melakukan uji coba panduan wawancara sebelum pengumpulan data Validasi data : - Melakukan triangulasi sumber dan triangulasi metode - Membuat kriteria yang jelas saat memilih interviewer - Melakukan pelatihan terhadap interviewer sebelum penelitian dilakukan - Menyusun panduan indepth interview -Melakukan uji coba panduan wawancara sebelum pengumpulan data
Menganalisis data kualitatif dengan analisis tematik dengan cara mereduksi dari hasil traskrip wawancara mendalam menjadi kategori atau pengelompokan data untuk dijadikan tema subtema. Tema dan sub tema inilah yang akan dinamai dengan konsep.
Indikator Out Put Penelitian Kualitatif: Diperolehnya konsep perilaku Pencegahan Primer Diabetes Mellitus pelajar dan variabel- variabel laten sebagai penyebab terjadinya perilaku tersebut untuk keberhasilan pencegahan primer Diabetes Mellitus, yang dilakukan intervensi pada penelitian tahap 2. Indikator Out Put Penelitian Kualitatif: Diperolehnya konsep perilaku Pencegahan Primer Diabetes Mellitus pelajar dan variabel- variabel laten sebagai penyebab terjadinya perilaku tersebut untuk keberhasilan pencegahan primer Diabetes Mellitus, yang dilakukan intervensi pada penelitian tahap 2.
TAHAP 2: PENELITIAN KUANTITATIF Uji Coba Konstruk Model yang telah dibentuk pada tahap 1 dilakukan pada 50 orang pelajar SMP TAHAP 2: PENELITIAN KUANTITATIF Uji Coba Konstruk Model yang telah dibentuk pada tahap 1 dilakukan pada 50 orang pelajar SMP
Tahap 3 : -Disain dan pengembangan model dan modul Pencegahan Primer Diabetes Mellitus pada pelajar SMP di Kota Padang, konsultasi dengan pihak terkait (Dinas kesehatan, supervisi ke lapangan, literatur review). -Penyusunan modul ini menggunakan pendekatan pengembangan model ADDIE (analyze, design, development, implementation and evaluation). Tahap 3 : -Disain dan pengembangan model dan modul Pencegahan Primer Diabetes Mellitus pada pelajar SMP di Kota Padang, konsultasi dengan pihak terkait (Dinas kesehatan, supervisi ke lapangan, literatur review). -Penyusunan modul ini menggunakan pendekatan pengembangan model ADDIE (analyze, design, development, implementation and evaluation). Tahap 4: Implementasi dan evaluasi model, dengan menggunakan produk modul yang dihasilkan pada penelitian tahap 3.
Desain penelitian tahap 2 Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen semu (Pretest-posttest control group design) yang merupakan suatu penelitian dengan menggunakan dua kelompok subjek, pengukuran dilakukan sebelum dan setelah perlakuan dengan menggunakan kelompok kontrol Gambar 4.1: Desain Kuasi Eksperimen jenis Pretest- posttest control group design Desain penelitian tahap 2 Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen semu (Pretest-posttest control group design) yang merupakan suatu penelitian dengan menggunakan dua kelompok subjek, pengukuran dilakukan sebelum dan setelah perlakuan dengan menggunakan kelompok kontrol Gambar 4.1: Desain Kuasi Eksperimen jenis Pretest- posttest control group design
Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Padang yang berjumlah orang yang tersebar di 118 SMP dan 11 Kecamatan. Sampel Sampel diambil dengan memakai rumus Krejcie dan Morgan S = { λ². N. P. Q}/ {d² (N-1) + λ². P. Q dimana : S = jumlah sampel λ2 = lamda (faktor pengali) dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1 %, 5 %, 10 % N = populasi P (populasi menyebar normal) = Q = 0,5 d = 0,05 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Padang yang berjumlah orang yang tersebar di 118 SMP dan 11 Kecamatan. Sampel Sampel diambil dengan memakai rumus Krejcie dan Morgan S = { λ². N. P. Q}/ {d² (N-1) + λ². P. Q dimana : S = jumlah sampel λ2 = lamda (faktor pengali) dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1 %, 5 %, 10 % N = populasi P (populasi menyebar normal) = Q = 0,5 d = 0,05
Jumlah sampel yang didapat sebanyak 375 orang dan ditambah 10% dari jumlah pelajar yang kemungkinan drop out. Sehingga Jumlah sampel yang akan diambil adalah sebanyak 402 orang yang akan dibagi dua: intervensi 201 dan kontrol 201 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik multistage random sampling, dimana proses pengambilan sampel secara bertingkat dari tingkat SMP di kota Padang. Jumlah sampel yang didapat sebanyak 375 orang dan ditambah 10% dari jumlah pelajar yang kemungkinan drop out. Sehingga Jumlah sampel yang akan diambil adalah sebanyak 402 orang yang akan dibagi dua: intervensi 201 dan kontrol 201 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik multistage random sampling, dimana proses pengambilan sampel secara bertingkat dari tingkat SMP di kota Padang.
Kelompok intervensi: Diberikan intervensi lengkap: pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes Mellitus : - Penyebab, akibat, pencegahan- -Senam/ olah raga setiap mingggu selama dua bulan -Media: Power point, video,diskusi kelompok, Permainan “Conglak Pintar Cegah Diabetes Mellitus” -Memakai buku kontrol untuk kegiatan siswa selama dirumuh sesuai dengan komitmen (tidak merokok/ menjauhi asap rokok, oleh orang tua. -Intervensi dilakukan sebanyak 3 x ( evaluasi 4 x) Kelompok intervensi: Diberikan intervensi lengkap: pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes Mellitus : - Penyebab, akibat, pencegahan- -Senam/ olah raga setiap mingggu selama dua bulan -Media: Power point, video,diskusi kelompok, Permainan “Conglak Pintar Cegah Diabetes Mellitus” -Memakai buku kontrol untuk kegiatan siswa selama dirumuh sesuai dengan komitmen (tidak merokok/ menjauhi asap rokok, oleh orang tua. -Intervensi dilakukan sebanyak 3 x ( evaluasi 4 x)
Kelompok Kontrol: akan diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes Mellitus : - Penyebab, akibat, pencegahan satu kali saja. Pengukuran/ Evaluasi 2 kali Kelompok Kontrol: akan diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes Mellitus : - Penyebab, akibat, pencegahan satu kali saja. Pengukuran/ Evaluasi 2 kali Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi Krietria Inklusi : - BB normal atau Indek Massa Tubuh normal. - Bersedia selalu hadir saat pelatihan (4 kali) - Sehat jasmani dan rohani - Bersedia menjadi responden Kriteria ekslusi : Sedang sakit saat penelitian Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi Krietria Inklusi : - BB normal atau Indek Massa Tubuh normal. - Bersedia selalu hadir saat pelatihan (4 kali) - Sehat jasmani dan rohani - Bersedia menjadi responden Kriteria ekslusi : Sedang sakit saat penelitian
Waktu dan Lokasi penelitian : Waktu penelitian dari April 2018 s/d November 2019 Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Kota Padang. Waktu dan Lokasi penelitian : Waktu penelitian dari April 2018 s/d November 2019 Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Kota Padang.
Pengumpulan Data Data Sekunder Data sekunder berupa data pelajar yang ada di pelajar SMP dikota Padang didapatkan dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Padang dan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Propinsi Sumatera Barat. Data Primer Data primer berupa data mengenai Nama, Tanggal Lahir, Alamat Rumah, Kelas, IMT, Pelatihan yang pernah diikuti, diukur satu kali, dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran lansung. Diambil pada saat pelatihan akan dimulai. Pengumpulan Data Data Sekunder Data sekunder berupa data pelajar yang ada di pelajar SMP dikota Padang didapatkan dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Padang dan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Propinsi Sumatera Barat. Data Primer Data primer berupa data mengenai Nama, Tanggal Lahir, Alamat Rumah, Kelas, IMT, Pelatihan yang pernah diikuti, diukur satu kali, dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran lansung. Diambil pada saat pelatihan akan dimulai.
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan sewaktu pengumpulan data primer untuk pengukuran 1,2,3 dan 4 adalah kuesioner yang sama. Kuesioner berisikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap serta tindakan pelajar SMP tentang pencegahan Diabetes Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan sewaktu pengumpulan data primer untuk pengukuran 1,2,3 dan 4 adalah kuesioner yang sama. Kuesioner berisikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap serta tindakan pelajar SMP tentang pencegahan Diabetes Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen yang akan dipakai terlebih dahulu akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen yang akan dipakai terlebih dahulu akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisa data akan dilakukan dengan komputerisasi dengan perangkat lunak statistik. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah General Linear Model ( repeated measures ).
Data yang terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data dalam beberapa tahap: Editing data yaitu memeriksa kelengkapan data yang telah terkumpul dan dikoreksi bila ada kesalahan pengisian. Coding yaitu memberi kode terhadap jawaban yang diberikan responden. Entry data yaitu memasukkan data kedalam program komputer. Cleaning yaitu membersihkan seluruh data. Data yang terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data dalam beberapa tahap: Editing data yaitu memeriksa kelengkapan data yang telah terkumpul dan dikoreksi bila ada kesalahan pengisian. Coding yaitu memberi kode terhadap jawaban yang diberikan responden. Entry data yaitu memasukkan data kedalam program komputer. Cleaning yaitu membersihkan seluruh data.