TRANSFORTASI,MOBILISASI DAN IMOBILISASI PADA PASIEN DENGAN HEAD INJURY BY N.K SUADNYANI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
P3K OFF. OLIVIA CHRISTINE M. OFF. RAYMOND SIAGIAN STAGE 2.
Advertisements

Praktek Profesi Keperawatan KMB 1
4 Bab Mulai Bekerja di Komputer Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mekanik Tubuh & Ambulasi
Oleh : Nina Erliana, AMd.Keb.SPd. Pertemuan -5
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
PENANGANAN HENTI JANTUNG
PEMINDAHAN PENDERITA “Muryadi’punya file”007.
PENGANGKATAN & PEMINDAHAN PENDERITA
Bab 9 Masalah bedah umum.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
MANAJEMEN FRAKTUR EKSTREMITAS ATAS PADA KONDISI PRE-HOSPITAL
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
EVAKUASI.
Ns. Sitti Nurchadidjah S.Kep
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
William Fleksion Exercise
LUKA BAKAR.
Manajemen Disaster PERAWATAN KORBAN DI LAPANGAN
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
PELAYANAN PASIEN DENGAN RESIKO TINGGI
ELEKTRO CONVULSIVE THERAPY
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
SENAM HAMIL MATERI PERKULIAHAN MAHASISWA FISIOTERAPI
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
William Fleksion Exercise
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
Praktek profesi GERONTIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
William Fleksion Exercise
RAHASIA SEHAT DIBALIK GERAKAN SHOLAT
Pertolongan pertama pada korban pendarahan
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
Pengetahuan Selama Bekerja
KONSEP PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN Rudiyanto PSMK FK UB.
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
SIKAP TUBUH YANG ERGONOMI DALAM BEKERJA DAN DAMPAKNYA
TRAUMA 2.
Devi Baniarti Eka Novitasari Eva Laili Rahmawati Nini Ariani
Neck Collar.
MEMAHAMI KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA
TEHNIK MENGATUR DAN MEMINDAHKAN PASIEN
PENILAIAN PENDERITA.
PENGELOLAAN PASIEN DI UNIT EMERGENCY DAN UNIT KRISIS
Quality Asurance Kumaedi hamzah Mrs R33/
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Dasar-dasar Pertolongan Pertama
Resusitasi jantung PARU (RJP ) ROSMALIANA. PURBA.S.Kep, Ns Disampaikan Oleh :
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
BAB 14 Pengangkutan Pesakit.
CEDERA JARINGAN LUNAK Yang termasuk dalam kelompok jaringan lunak antara lain kulit, jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar,
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
POSISI DAN POSTUR TUBUH YANG BAIK UNTUK MENCEGAH NYERI PINGGANG BAWAH
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
MANAJEMEN KORBAN MASSAL
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
Dr.Hendry Widjaja,MARS. Tujuan Utama : Mempertahankan penderita tetap hidup Membuat keadaan penderita tetap stabil Mengurangi rasa nyeri,
WELCOME PESERTA PELATIHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
MANUAL HANDLING. Apa Itu Manual Handling ? Salah satu tujuan utama dari kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja untuk menciptakan kondisi.
ROLLING DEPAN, SIKAP LILIN DAN KAPAL TERBANG PADA SENAM LANTAI.
Transcript presentasi:

TRANSFORTASI,MOBILISASI DAN IMOBILISASI PADA PASIEN DENGAN HEAD INJURY BY N.K SUADNYANI

HEAD INJURY

PENDAHULUAN Negara Indonesia negara berkembang yang berada menuju industrialisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat /mobilitas peningkatan penggunaan alat-alat transportasi /kendaraan bermotor khususnya bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan. “ Kesemrawutan” arus lalu lintas meningkatkan kecenderungan terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor

Kecelakaan kendaraan bermotor 42,1% cedera (NSCISC, 2009) Pada pasien dengan trauma baik kepala ataupun trauma lain spt servikal dan tulang belakang, menolong harus hati-hati dan tidak dapat dilakukan sendirian Memiringkan secara bersama yang disebut dengan teknik log roll Menghindari cedera sekunder bidai, long spine board dan neck colar menstabilkan posisi penderita.

MOBILISASI ?????

DEFINISI Mobilisasi Kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier, 1989). Mobilitas Kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.

Tujuan Mobilisasi 1) Mempertahankan fungsi tubuh 2) Mempelancar peredarahan darah 3) Membantu pernafasan menjadi lebih baik 4) Mempertahankan tonus otot 5) Mempelancar eliminasi BAB/BAK 6) Mengembalikan aktifitas normal setidak- tidaknya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

MOBILISASI PADA KASUS HEAD INJURY ??????

CIDERA KEPALA: COR, COS, COB HOB....ELEVASI KEPALA ◦ FRAKTUR CERVIKAL LOG ROLL

RESEARCH

Gambar dibawah ini menunjukkan hubunan antara posisi kepala, penurunan TIK dan tekanan perfusi otak.

CIDERA KEPALA: COR, COS, COB HOB....ELEVASI KEPALA ◦

TEKNIK MOBILISASI PADA PASIEN HEAD INJURY Misal: Memindahkan pasien dari brankar ke tempat tidur atau sebaliknya: Minimal 2- 3 perawat Tidak boleh 1 perawat

Body aligment: Pengaturan posisi klien: Mendapatkan perawatan kenyamanan pasien Memudahkan perawatan dan pemberian obat, Menghindari terjadinya pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh tertentu Seperti : Semi Fowler, Posisi Telantang (Supinasi), Posisi Orthopneu, Posisi Lateral (Side Lying) dll

APAKAH KITA PENOLONG SUDAH TAHU TEHNIK MENOLONG Kebanyakan para penolong yang tidak tahu cara-cara pengangkatan dan pemindahan cedera parah pada saat pemindahan korban. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penolong saat melakukan pemindahan adalah:

Lanjut……… Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita, jika tidak mampu jangan paksakan Kedua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit di depan kaki sebelahnya Berjongkok, jangan membungkuk saat mengangkat Tubuh sedekat mungkin dengan beban yang harus diangkat

Pemilihan transportasi yang salah cedera bisa yang lebih parah. Idealnya transportasi pasien cedera kepala ambulan peralatan lengkap. Tetapi untuk daerah yang akses pertolongan pertama oleh ambulan tidak bisa cepat, jangan berlama-lama untuk menunggu datangnya ambulan. Pilih mobil dengan kriteria sebagai berikut:

Lanjut…….. Mobil yang bisa membawa pasien dengan tidur terlentang tanpa memanipulasi pergerakan tulang belakang Penolong leluasa bergerak untuk memberikan pertolongan Komunikasi dengan pihak rumah sakit

IMOBILISASI

KAPAN KITA MELAKUKAN IMMOBILSASI??? TEMPAT KEJADIAN/KECELAKAAN UNIT GAWAT DARURAT

Kepala pasien harus dalam posisi netral tanpa rotasi ke kiri atau kanan, flexion atau extension dari leher. Meminimalisasi stimulus yang berbahaya Elevasi kepala merupakan kontra indikasi pada pasien hipotensi sebab akan mempengaruhi CPP.

Prinsip Melakukan Imobilisasi Tulang Belakang Dan Log Roll I. Di butuhkan 3-4 orang dalam melakukan Imobilisasi: dengan ketentuan sbb: 1)Satu untuk mempertahankan imobilisasi segaris kepala dan leher penderita 2)Satu untuk badan (termasuk pelvis dan panggul 3)Satu untuk pelvis dan tungkai 4)satu mengatur prosedur ini dan mencabut spine board

Lanjut…… II. Long spine board dengan tali pengikat dipasang pada sisi penderita III. Dilakukan in line imobilisasi kepala dan leher secara manual, kemudian dipasang colar servikal IV. Lengan penderita diluruskan dan diletakkan di samping badan.

Lanjut V. Tungkai bawah penderita diluruskan hati- hati dan posisi kesegarisan netral sesuai tulang belakang. VI.Pertahankan kesegarisan kepala dan leher penderita VII. Dengan komando dari penolong yang mempertahankan kepala dan leher, dilakukan log roll sebagai satu unit ke arah ke dua penolong yang berada pada sisi penderita

Lanjut……. VIII. Spine board diletakkan dibawah penderita, digunakan untuk transfer penderita dan jangan dipakai untuk waktu lama. IX. Untuk mencegah terjadinya hiperekstensi leher dan kenyamanan penderita, maka diperlukan bantalan yang diletakkan dibawah kepala penderita. X. Bantalan, selimut yang dibulatkan atau alat penyangga lain ditempatkan di kiri dan kanan kepala dan leher penderita, dan kepala penderita diikat ke long spine board

PERALATAN Stretcher atau hospital bad. Towel roll ( Jika perlu ) Cervical collar ( Jika perlu)

Perhatian Khusus 1.Gunakan restrains dan alat immobilisasi untuk menjaga posisi tubuh pasien. 2. Hati-hati Backboards dapat menyebabkan kerusakan kulit sebagian terutama pada pasien tua.

KOMPLIKASI Fleksi, ekstensi atau rotasi leher akan meningkatkan TIK karena obstruksi venous outflow. Penumpukan secret atau kerusakan kulit mungkin terjadi bila posisi pasien tidak di rubah setiap 2 jam. Nyeri atau kegelisahan akan meningkatkan TIK.

TRANSFORTASI APA YANG TERPIKIR ?????

PRINSIP MERUJUK PASIEN Pasien dalam keadaan stabil (diharapkan tidak memburuk saat transportasi) Selama merujuk/trasnportasi harus dilakukan pelayanan optimal (perhatikan A-B-C) oleh petugas ambulans TUJUAN : MEMINIMALKAN TERJADINYA KEMATIAN DAN MENGHINDARI KECACATAN YANG TIDAK PERLU PADA PASIEN GAWAT DARURAT

Teknik Transportasi Berdasar Jumlah Penolong Kondisi KorbanSatu PenolongDua Penolong Sadar Mampu berjalanHuman Crutch Sadar tapi tidak mampu berjalan Piggyback Cradle Two Handed Seat Fore-and-aft Carry Tidak SadarCradle Drag Fore-and-aft Carry

Human Crutch - Prinsip  Dipapah dengan dirangkul dari samping pada sisi yang lemah  Tangan yang lain berada di pinggang penderita  Tahan kaki penolong yang berdekatan dengan pasien untuk mendampingi pasien

Human Crutch

Human Crutch (2 Orang)

Piggyback - Prinsip Pasien merangkulkan tangan di depan penolong Gapai dan peganglah paha pasien dan angkat ke atas

Piggyback

Cradle - Prinsip Untuk pasien dengan Berat Badan Ringan 1 tangan di daerah antara punggung dan pinggang Tangan yang lain tepat di pelipatan lutut

Cradle

DRAG METHOD - PRINSIP Sisipkan kedua tangan penolong diantara ketiak kanan dan kiri pasien dan gapai kedua pergelangan tangan pasien Diseret ke arah belakang Pada penderita yang memakai jaket dibuka kancingnya dahulu, bagian belakang jaketnya dibalik dahulu Kontraindikasi: Cedera Pundak, Kepala, atau Leher

Drag Method

Kedua penolong berhadapan dan kedua lengan di bagian atas menyangga punggung pasien Lengan yang bawah menerobos di pelipatan lutut pasien, saling bergandengan dan mengait Atur Punggung penolong tegap dan angkat pasien pelan-pelan

Two Handed Seat

Fore and Aft Carry - Prinsip Penolong yang berada di belakang pasien memegang tangan kiri pasien dengan tangan kanan penolong dan sebaliknya. Penolong yang kedua berada di samping mencoba mengangkat kedua paha pasien Pertahankan punggung pasien tegap

Fore and Aft Carry

PRINSIP TRANSPORTASI Teknik harus benar ingat penolong bisa juga berubah menjadi korban Tidak membuat kondisi pasien menjadi lebih buruk stabilisasi terlebih dahulu

Mempersiapkan Pasien untuk Transportasi 1.Lakukan pemeriksaan menyeluruh 2.Amankan posisi tandu di dalam ambulans. 3.Posisikan dan amankan pasien 4.Pastikan pasien terikat dengan baik dengan tandu. 5.Persiapkan jika timbul komplikasi pernafasan dan jantung 6.Melonggarkan pakaian yang ketat.

Lanjut……. 7.Periksa perbannya. 8.Periksa bidainya. 9.Naikkan keluarga atau teman dekat yang harus menemani pasien. 10.Naikkan barang-barang pribadi 11.Tenangkan pasien. Kecemasan dan kegelisahan seringkali menerpa pasien ketika dinaikkan ke ambulans 12.Ketika pasien dan ambulans telah siap diberangkatkan, beri tanda pengemudi untuk memulai perjalanan ke rumah sakit.

Perawatan Pasien selama Perjalanan Lanjutkan perawatan medis emergensi Gabungkan informasi tambahan pasien. Lakukan pemeriksaan dan monitor ing Beritahu fasilitas medis yang menjadi tujuan Anda Bicaralah dengan pasien, tapi kendalikan emosi Anda Jika terdapat tanda-tanda henti jantung, minta pengemudi untuk menghentikan ambulans sementara Anda melakukan Resusitasi dan memberikan AED (defibrilator)

Memindahkan Pasien Ke Unit Gawat Darurat Dampingi staf UGD bila dibutuhkan dan berikan laporan lisan atas kondisi pasien Anda Segera setelah Anda tidak lagi menangani pasien, siapkan laporan perawatan pra rumah sakit Serahkan barang-barang pribadi pasien ke pihak rumah sakit

KESIMPULAN 1.Penanganan trauma head injury telah dimulai sejak di tempat kejadian. 2.Proteksi terhadap ’cervical spine’ merupakan hal yang sangat penting 3.Mobilisasi penderita ke rumah sakit harus dilaksanakan dengan cara yang benar. 4.Penatalaksanaan trauma head injury harus menurut prinsip-prinsip baku yang telah dianut. 5.Tindakan operasi dan instrumentasi banyak menolong penderita dari cacat neurologik yang berat.