Perencanaan menu gizi dan makanan anak Silvie Mil, SE, M.Pd Perencanaan menu gizi dan makanan anak
TIK Ketepatan mendeskripsikan breastfeeding, bottle feeding dan pengenalan makanan padat pada anak Ketepatan menganalisa dampak feeding behavior terhadap perkembangan dan strategi guru dalam mengarahkan perilaku tersebut Ketepatan dalam menganalisa food behavior pada preschooler dan strategi guru dalam membimbingnya Mampu menganalisa kebutuhan nutrisi anak usia sekolah dan strategi guru dalam memenuhinya
A. Breastfeeding ASI merupakan makanan tunggal bagi bayi di 6 bulan pertama usianya. Breastfeeding adalah proses menyusui Proses menyusui adalah proses yang alami. Harus dipersiapkan dengan sebaik2nya secara menyeluruh (body, mind, and soul) untuk dapat menyusui bayinya dengan nyaman. Fisik (Body): asupan makanan yang bergizi seimbang dan mempelajari manajemen menyusui. pikiran (mind) meliputi ketenangan pikiran, sehingga ibu percaya diri bahwa dirinya mampu memproduksi ASI yang cukup jiwa (soul): niat yang tulus ikhlas untuk memberikan yang terbaik bagi bayi.
PeMberian ASI Pemberian ASI secara predominan (Predominant breastfeeding) Seorang anak dikategorikan sebagai menyusu secara predominan jika selama periode 0-6 bulan, selain mendapatkan ASI ia mendapatkan MINUMAN selain ASI, apakah dalam bentuk sari buah (juice), teh, air tajin, air kelapa, dll baik dalam jumlah banyak maupun sedikit. Pemberian ASI penuh (Full breastfeeding) Jika anak mendapatkan ASI eksklusif Pemberian ASI secara parsial (Partial breastfeeding) Jika seorang anak, selain mendapatkan ASI juga mendapatkan MAKANAN selain ASI, apakah dalam bentuk bubur saring, susu formula, buah yang dilumatkan, dll, maka anak tersebut dikategorikan sebagai menyusu secara parsial.
Membuat berat badan bayi yang ideal, serta terhindar dari obesitas. Manfaat ASI berdasarkan beberapa ahli kesehatan di Amerika Serikat adalah(Eiger & Olds, 1999; Hanson & Korotkova, 2002; Kramer, 2003) : Membuat berat badan bayi yang ideal, serta terhindar dari obesitas. Mencegah alergi Mencegah atau mengurangi gejala diare dan infeksi pernafasan Menguatkan tulang Mencegah penyakit kangker pada bayi dan kangker payudara pada ibu yang menyusui Mengurangi resiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Pemberian ASI kepada bayi maksimal 60 menit setelah melahirkan, dimana bayi yang aktif mencari dan menemukan sendiri puting ibu. IMD memiliki beberapa tahapan yaitu : Setelah bayi lahir, ia dibersihkan seperlunya dengan tidak menghilangkan vermex (kulit putih) gunanya agar bayi tetap merasa nyaman Tengkurapkan bayi pada dada atau perut ibu biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu. Biarkan bayi mencari sendiri puting ibu, biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama antara 30-60 menit. Setelah bayi menemukan puting ibu dan menyusu dengan baik, bayi kemudian di timbang, di beri identitas, dll
Bottle Feeding Bottle Feeding = pemberian susu botol Jika seorang anak mendapatkan ASI, susu formula atau makanan/minuman lainnya dengan menggunakan botol susu
Pemberian ASI Lanjut (Continued Breastfeeding) Pemberian ASI lanjut didefenisikan sebagai pemberian ASI kepada bayi setelah ia berusia 6 bulan. Direkomendasikan sampai 2 (dua) tahun atau lebih. Alasan ASI tetap diberikan: setelah bayi berusia 6 bulan, karena sekitar 2/3 kebutuhan energi seorang bayi pada umur 6-8 bulan masih harus dipenuhi melalui ASI, pada umur 9-12 bulan sekitar 1/2 dari kebutuhannya dan umur 1-2 tahun hanya sekitar 1/3 dari kebutuhannya.
Pengenalan Makanan Padat Pada Anak Sebelum memasukkan makanan padat dalam menu bayi, pastikan dulu apakah anak sudah siap menerima makanan padat pertamanya? Memberi makanan padat terlalu dini pada anak kesalahan orang tua Mulai secara bertahap
Catatan penting dalam memperkenalkan makanan padat pertama Waktu yang disarankan: Usia 6 bulan. Perkenalkan hanya satu jenis makanan baru dan berikan selama 2 - 4 hari sebelum memperkenalkan makanan yang lain untuk memastikan bayi tidak alergi terhadap makanan tersebut. Mulailah pemberian makanan padat, dengan makanan yang paling tidak menyebabkan alergi, yaitu serelia (beras merah, beras putih, havermut). Campurkan dengan ASI, air hingga semi cair. Sebaiknya sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis menjadi tidak menarik untuk bayi. Mulailah dengan sayuran yang rasanya hambar seperti kacang hijau, labu, mentimun, baru kemudian perkenalkan buah seperti pisang, alpukat, apel, pir. Pilih posisi yang paling aman dan nyaman (Pangku atau duduk di kursi makan) Jangan terlalu kenyang. Berikan makanan tanpa tambahan gula atau garam. Sebaiknya jangan memberikan madu selama 1 tahun pertama. karena dapat mengundang risiko keracunan bakteri Clostridium botulinum, yang disebut sebagai botulisme.
Dampak feeding behavior terhadap perkembangan Beberapa istilah dipakai: pickiness (Amerika Serikat) faddiness (Inggris), Picky Eating atau hanya mau makanan tertentu merupakan proses normal yang sering terjadi pada balita dan tidak akan berlangsung lama Ada yang berpendapat bahwa anak sehat yang waktu makannya lebih lama dari 30 menit tergolong gangguan perilaku makan
Penelitian di Amerika menemukan empat pola makan pada anak: menolak makan; meminta jenis makanan tertentu, makan hanya sedikit; picky. Umumnya hal yang disebutkan diatas ini tidak mengalami pengurangan masukan zat gizi sehingga tumbuh kembang tidak mengalami gangguan.
Terdapat enam situasi makan yang merupakan bagian dari dinamika tumbuh kembang anak yang normal yaitu food jag (makan hanya satu jenis makanan); food strikers ( menolak apa yang disajikan dan minta makanan yang lain); tv habbit (akan makan bila menonton televisi); the complainers (selalu mengeluh apa yang disajikan); white food diet (hanya makan yang berwarna putih seperti roti, kentang , makaroni,atau nasi saja); dan takut mencoba makanan baru
GEJALA-GEJALA YANG MUNGKIN TIMBUL PADA GANGGUAN PEMBERIAN MAKAN Muntah, gangguan pencernaan Kolik Konstipasi dan diare akut Overfeeding Alergi makanan
Ada tiga tipe orangtua dalam pemberian makan anak yaitu Faktor sosio-budaya serta pengetahuan orang tua menentukan keberhasilan dalam pembinaan makan anak. Ada tiga tipe orangtua dalam pemberian makan anak yaitu Controlling : sikap orangtua yang menentukan dan mengontrol porsi, waktu, dan menu makan anak sehingga orang tua terkesan bersikap otoriter. Laissez-faire merupakan sikap yang kontradiksi dari controlling, sehingga tidak ada paksaan terhadap anak meskipun anak tergolong gizi kurang Responsif: orangtua akan selalu berada dekat dengan anaknya, mereka selalu merespon tangisan anak mereka dengan memberinya makan
strategi guru & orangtua dalam mengarahkan perilaku makan anak Membuat suasana yang menyenangkan makan bersama di meja makan sebaiknya dilakukan sejak anak sudah menyantap makanannya sendiri, sehingga anak dapat mempelajari table manner. Anak balita merupakan peniru ulung terhadap orang yang dikaguminya, sehingga orang tua diharapkan berkomentar secara bijak terhadap makanan yang disajikan. Pemeriksaan antropometri (TB, BB)
Perilaku makan (food behavior pada preschooler) Nafsu /selera makan: diartikan sebagai rasa senang atau rasa ingin yang ditimbulkan oleh rangsangan makanan, berupa aroma atau penampilan, dan keputusan untuk memilih makanan tertentu Dipengaruhi oleh: keluarga, tren sosial, media massa, teman sebaya, pada saat sakit, obat-obatan