Pendidikan Multikultur Materi Kuliah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program studi Pendidikan Geografi FKIP UHAMKA Dosen Pengampu : Indah Meitasari M.Si Diambil dari Buku Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep dan Aplikasi Oleh Rudy Gunawan
Pendidikan MULTIKULTUR A. Pendahuluan Indonesia adalah salah satu negara dengan beragam budaya, Kenyataan ini dapat dilihat dari keragaman sosial, kelompok, etnis, agama, aspirasi politik dsb. Keragaman ini diakui atau tidak akan dapat menimbulkan persoalan. Oleh karena itu, pendidikan multikulturalisme berperan penting dalam penyelesaian persoalan tersebut serta pembangunan di Indonesia.
Masyarakat multikulturalisme adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kultur (budaya banyak). Kultur (budaya) dan isme (aliran atau paham). Jadi, multikulturisme adalah masyarakat dimana setiap manusia secara individu diakui harkat dan martabatnya yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaan masing-masing. Menurut Parsudi Suparlan (2002), akar kata multikulturalisme adalah kebudyaan, yanitu kebudayaan yang berfungsi sebagai pedoman kehidupan manusia. Multikulturalisme adalah sebuah ideologi untuk meningkatkan derajat manusia. Untuk memahami berbagai konsep multikulturalisme, maka dibentuklah pendidikan multikultur.
Pendidikan merupakan suatu sistem dan cara untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan, untuk menunjang peran seseorang di masa depan, Pada posisi ini, pendidikan multikulturisme memegang peranan penting. Sebab pendidikan memegang peranan penting dalam upaya menerjemahkan serta mensosialisasikan gagasan multikulturisme sehingga menjadi kenyataan pada perilaku. Pendidikan Multikulturalisme adalah proses penanaman cara hidup menghormati, tulus dan toleran terhadap keanekaragaman budya yang hidup ditengah masyarakat yang plural, sehingga diharapkan adanya kelenturan mental bangsa menghadapi benturan konflik sosial agar persatuan bangsa tidak mudah patah dan retak
B. PENTINGNYA PENDIDIKAN MULTIKULTUR Alasan pentingnya pendidikan multikultur : 1. Secara alaminya, manusia diciptakan Tuhan dengan keanekaragaman kebiasaan atau kebudayaan, keanekaragaman pendapat serta keanekaragaman sifat yang mendasarkan setiap manusia itu berbeda. 2. Banyaknya masalah yang berhubungan dengan SARA (Suku, Agama dan Ras), dikarenakan kurang kesadaran, pemahaman, konsep serta pendidikan multikulturisme. Selain itu disebabkan kurangnya kemampuan untuk menerima dan menghargai perbedaan pendapat, ide, karya dan jerih payah orang lain. 3. Pemahaman multikulturalisme merupakan kebutuhan bagi umat manusia terutama untuk menghadapi tantangan global pada saat ini. Indonesia perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi arus globalisasi dan menyatukan bangsa agar munculnya konflik antar manusia dapat dihindari.
Sebenarnya konsep multikulturalisme menekankan keanekaragaman dalam kesederajatan. Keanekaragaman dalam kesederajatan yang dimaksud seperti persamaan HAM, prinsip etika dan moral, penegakan hukum dan keadilan tanpa membedakan suatu ras. Kita harus bersedia menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa mempedulikan perbedaan suku, bangsa, agama, budaya, gender, bahasa, kebiasaan ataupun kedaerahan. Multikultural memberi penegasan bahwa segala perbedaan itu sama di ruang publik, tidak ada perbedaan gender dan kelas.
Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan hanya mungkin terwujud dalam praktis nyata apabila ada perantara sosial, terutama ada perantara hukum, yang merupakan mekanisme kontrol secara ketat dan adil yang mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip demokrasi dalam kehidupan nyata.
James Banks (1994) menjelaskan bahwa pendidikan multikultural memiliki dimensi yang berkaitan : 1. Content Integration. Mengintegrasikan berbagai budaya dam kelompok untuk mengilustrasikan konsep mendasarm generalisasi dan teori dalam mata pelajaran/disiplin ilmu. 2. The Knowledge Construction Process. Membawa siswa untuk memahami implikasi budaya kedalam sebuah mata pelajaran (disiplin). 3. An Equity Paedagogy Menyesuaikan metode pengajaran dengan cara belajar siswa dalam rangka memfasilitasi prestasi akademik siswa yang beragam, baik dari segi ras, budaya ataupun sosial. 4. Prejudice Reduction Mengidentifikasikan karakteristik ras siswa dan menentukan metode pengajaran mereka
Tujuan utama dari pendidikan multikultur adalah untuk menanamkan sikap simpati, respek, apresiasi dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda. Lebih jauh lagi, agar tidak setuju dengan sikap ketidaktoleran seperti perang agama, diskriminasi dan hegemoni budaya.
Manfaat Pendidikan Multikulturalisme : 1. Memberikan kepada peserta didik bahwa suatu perbedaan itu adalah wajar. 2. Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama yang menjadikan kekayaan budaya bangsa. 3. Persamaan dan keadilan dalam perlakuan tanpa membedakan suku, agama, etnis kelompok sosial. Keberhasilan penerapan pendidikan multikulturisme akan berjalan dengan lancar, bila guru memiliki sense of multiculturism. Keteladanan guru sangat diperlukan demi keberhasilan pendidikan multikulturisme.
Diskusi dan Pembahasan Kasus : ... Materi Tambahan : Pendidikan Multikultural : Suatu Upaya Penguatan Jati Diri Bangsa: Konsep- Prinsip- Implementasi. Karya : Drs. Yaya Suryana, M Ag dan Dr. HA. Rusdiana, M. M Jurnal ADDIN : Pendidikan Multikultural, oleh Rustam Ibrahim