KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT RABIES DI KALIMANTAN TIMUR Disampaikan pada : RAKOR RABIES SE-KALIMANTAN TAHUN 2018 Balikpapan, 22-23 April 2019
Estimasi POPULASI HPR KALIMANTAN TIMUR 2018
grafik kasus gigitan hewan penular rabies, pemberian sar, var, dan lissa Provinsi kaltim tahun 2014-2018
grafik kasus gigitan hewan penular rabies, pemberian sar, var, dan lissa Provinsi kaltim tahun 2014
grafik kasus gigitan hewan penular rabies, pemberian sar, var, dan lissa Provinsi kaltim tahun 2015
grafik kasus gigitan hewan penular rabies, pemberian sar, var, dan lissa Provinsi kaltim tahun 2016
grafik kasus gigitan hewan penular rabies, pemberian sar, var, dan lissa Provinsi kaltim tahun 2017
grafik kasus gigitan hewan penular rabies, pemberian sar, var, dan lissa Provinsi kaltim tahun 2018
Riwayat Kasus Rabies KALTIM Tahun 2009 – 2018 KABUPATEN/KOTA 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Jumlah Paser 1 1 Penajam Paser Utara Balikpapan 3 3 Kukar 10 2 15 Kubar 4 Samarinda 13 Bontang 2 Kutim Berau 5 Mahulu TOTAL 5 9 7 12 11 57 Catatan: Hasil Pemeriksaan (FAT) Bvet Banjarbaru & UPTD Lab Keswan Kesmavet Dinas Peternakan Kaltim
created by drh. Heru
Rabies Tahun 2014 Juli & Agust 14 Positif Rabies, 1 kasus Des. 14 Tanjung Redeb Juli & Agust 14 Mahulu Positif Rabies, 1 kasus Mart.. 14 Sengata Juli & Agust 14 Bontang Tenggarong Sendawar Positif Rabies, 2 kasus Agust.. 14 Positif Rabies, 4 kasus Samarinda Positif Rabies, 2 kasus Balikpapan Des.. 14 Positif Rabies, 1 kasus Penajam Apr, & Okt.14 Juli.. 14 Positif Rabies 1 kasus Tanah Grogot
Rabies Tahun 2015 Positif Rabies, 4 kasus Positif Rabies, 3 kasus Jan, Peb & Agust. 15 Tanjung Redeb Mahulu Sengata Bontang Sept & Okt.. 15 Tenggarong Sendawar Positif Rabies, 3 kasus Positif Rabies, 4 kasus Samarinda Di Pasar Pagi Apr & Nop.15 Balikpapan Penajam Tanah Grogot
Rabies Tahun 2016 Positif Rabies, 1 kasus Okt.. 15 Di Pasar Subuh Tanjung Redeb Mahulu Sengata Bontang Tenggarong Sendawar Okt.. 15 Positif Rabies, 1 kasus Samarinda Di Pasar Subuh Balikpapan Penajam Tanah Grogot
Rabies Tahun 2017 Rabies : 0 kasus
Rabies Tahun 2018 Rabies : 0 kasus
Hasil uji FAT TAHUN 2017 Sumber data : UPTD Lab. Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Kaltim
Hasil uji FAT TAHUN 2018 Sumber data : UPTD Lab. Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Kaltim
KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN RABIES DI KALTIM Rabies Center Penyediaan VAR & SAR Penanganan Kasus Gigitan Pemberian VAR & SAR Advokasi Rabies Vaksinasi HPR Sterilisasi HPR Surveilans Rabies Public Awarenes Pelaporan dan KIE PerGub Pemeliharaan HPR SK Gub. Komda Zoonosis Cat : akhir tahun 2016 KomNas Zoonosis dibubarkan, otomatis ke bawah mengikut
REALISASI VAKSINASI DI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 -2018
Pengendalian Penyakit Rabies pada Hewan Pembawa Rabies (HPR) di Kalimantan Timur Pengendalian penyakit Rabies pada HPR diupayakan fokus pada lokasi-lokasi tertular dan dilaksanakan secara kontinyu dengan cara vaksinasi. Dalam 3 (tiga) tahun ini difokuskan pengendalian Rabies di Kabupaten Kutai Barat, terutama di Kecamatan tertular yaitu di Kecamatan Barong Tongkok, Nyuatan dan Bentian. Alokasi vaksin di Kabupaten Kutai Barat selama 2 tahun (2017- 2018) 8.000 dosis, dan 2019 juga direncanakan 8.000 dosis. Cakupan vaksinasinya tahun 2018 telah mencapai rata-rata 92% terhadap populasi ketiga kecamatan tersebut. Seperti terlihat pada tabel berikut :
Sumber data : iSIKHNAS https://www.isikhnas.com/id/root?id=297
Permasalahan Jumlah Dokter Hewan & Paravet Terbatas Program P3H Belum komprehensif, vaksinasi belum menjangkau 70% dikhawatirkan penyakit muncul (sporadis) Populasi HPR Belum terdata dengan baik SDM Jumlah Dokter Hewan & Paravet Terbatas Peran Kader Vaksinator belum dioptimalkan Sosiologi Sosial budaya dan sosial ekonomi masyarakat Pengetahuan dan peran serta masyarakat masih kurang memadai Sosial budaya dan sosial ekonomi = HPR sebagai hewan kesayangan shg sangat dekat dengan manusia, berkeliaran di lingkungan sekitar tempat tinggal, bernilai ekonomi tinggi jual beli hewan piaraan, Pengetahuan dan Peran serta masyarakat masih kurang partisipasinya terutama dalam pelaksanaan vaksinasi, perlakuan terhadap hpr menggigit, kecepatan pelaporan bila ada kasus gigitan Koordinasi Koordinasi lintas sektoral masih belum optimal Dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah (Provinsi/Kab/Kota) masih kurang memadai, mis. dalam pengawasan lalin HPR, insentif bagi petugas dan kader vaksinator di wilayah sulit dijangkau
PEMECAHAN MASALAH Penguatan koordinasi dan komitmen bersama dari semua Stakeholder dalam hal Dukungan Dana dan Kerjasama antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) pada instansi terkait. Meningkatkan peran, fungsi, kapasitas dan kapabilitas Puskeswan dalam pelaksanaan vaksinasi, pendataan HPR dan pelaporan ke iSIKHNAS. Surveilans agen penyakit dan titer antibodi pasca vaksinasi anti rabies pada HPR bekerjasama dengan Balai Veteriner dan Dinas terkait Kabupaten/Kota.
4. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menunjang program kesehatan hewan dengan komunikasi, edukasi dan informasi (KIE) kepada masyarakat luas mengenai penyakit rabies, cont. sosialisasi dan vaksinasi gratis pada event-event pemerintah dan swasta. Meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas HPR antar daerah/provinsi bekerjasama dengan pihak Karantina.
KEGIATAN VAKSINASI RABIES DI KALTIM
Suasana vaksinasi di lapangan (Gbr. Petugas di Kab. Kutai Kartanegara) Vaksinasi gratis dalam rangka World Rabies Day Vaksinasi gratis pada event Kaltim Expo/Fair bekerjasama dengan PDHI Cab Kaltim I Suasana vaksinasi di lapangan (Gbr. Petugas di Kab. Kutai Kartanegara)
PENUTUP Pembebasan Pulau Kalimantan dari Penyakit Rabies bukan hal mudah namun bukan pula hal yang mustahil. Diperlukan kerja sama untuk membangun sistem pengendalian penyakit rabies secara terpadu yang dapat dijalankan baik oleh Pemerintah, Masyarakat dan Lembaga Pendidikan dengan membuat langkah konkrit, yaitu Penguatan Jejaring Informasi dan Edukasi, Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Menuju Pembebasan Rabies di Pulau Kalimantan"
Terima Kasih