DIFFERENTIATED INSTRUCTION EFEKTIVITAS METODE DIFFERENTIATED INSTRUCTION Pada Prestasi Pelajaran Matematika Siswa Kelas V Di SDN Palmerah 23 Roos Eliza Putri 1801422784
dengan skor yang diperoleh Latar belakang menempatkan Indonesia pada urutan 64 120 dari negara (Dellasera, 2013). United Nations Educational, Scientific & Cultural Organization Trends in International Mathematics & Science Study (TIMSS) mengungkapkan bahwa kemampuan matematika siswa di Indonesia menempati urutan 45 dari 50 negara dengan pencapaian skor 397 THE LEARNING CURVE menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan 40 dari 40 negara (Pearson, 2014). Program for International Student Assesment (PISA) menunjukkan bahwa pencapaian matematika di Indonesia menduduki dengan skor yang diperoleh 386 ke-62 dari 70 negara
Apa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia? Latar belakang Salah satunya rendahnya kualitas pengajaran guru misalnya di dapati banyak tenaga pengajar yang kurang memperhatikan keberagaman siswa dalam proses belajar mengajar (Suprayogi, 2017). Achievement Differentiated instruction Math-Efficacy Para ahli menyarankan agar dapat mengakomodir seluruh keberagaman siswa yaitu metode:
Rumusan Masalah “Apakah Terdapat Efektivitas Metode Differentiated Instruction Pada Prestasi Pelajaran Matematika Siswa Kelas V di SDN Palmerah 23?”
(Baron & Byrne, 2003 : Ormord, 2008) TEORI Prestasi Belajar Differentiated Instruction Self-Efficacy Taraf keberhasilan seorang murid yang telah berkemampuan dalam mempelajari dan menyelesaikan materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor (Syah, 2010 : Sudjana 2010). Menurut Bender Differentiated Instruction akan membantu para siswa dalam menghadapi berbagai tantangan pembelajaran karena guru akan selalu meningkatkan kompetensi dan kreativitas serta ide mengisi pembelajaran. (Tomlinson,1999) Self-efficacy yakni keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan mendapatkan hasil positif. (Baron & Byrne, 2003 : Ormord, 2008)
KERANGKA BERPIKIR Intervention Differentiated Instruction Mathematics Achievement Self-efficacy
METODE Hipotesis Karakteristik Siswa kelas 5 di SDN Palmerah 23 H0 : Tidak terdapat Efektivitas antara Metode Differentiated Instruction terhadap Prestasi Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas V di SDN Palmerah 23 Ha : Terdapat Efektivitas antara Metode Differentiated Instruction terhadap Prestasi Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas V di SDN Palmerah 23 Karakteristik Siswa kelas 5 di SDN Palmerah 23 Anak-anak yang berada di rentang usia 12-14 tahun Mengikuti pembelajaran matematika
Teknik Pengolahan Data METODE Teknik Sampling Alat Ukur non-probability sampling ; purposive sampling Math-efficacy (Suprayogi, 2017) Desain Penelitian Teknik Pengolahan Data Kuantitatif ; quasi experimental design Analysis of Covarians (ANCOVA)
Terima Kasih
Revisi Pertama : Di slide kedua, kan membahas mengenai latar belakang : Bagian PISA tambahin sumbernya (OECD, 2015) Bagian UNESCO, sumbernya diganti menjadi (Qory, 2013) Bagian TIMSS, “menempati urutan 44 dari 49 Negara dengan pencapaian skor 397. (IEA, 2016)” Di slide keempat, kan yang udah ada rumusan masalah. Boleh gaa di slide yang sama di tambahin tujuan penelitiannya? Tujuan penelitian : “untuk mengetahui Efektivitas Metode Differentiated Instruction pada Prestasi Pelajaran Matematika siswa kelas V di SDN Palmerah 23”
Tambahan setelah slide kedelapan Gambaran Umum Responden Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan enam puluh empat siswa kelas 5 di SDN Palmerah 23. Enam puluh empat siswa tersebut berusia 12-14 tahun di SDN Palmerah 23. Peneliti menggunakan dua kelompok kelas. Pertama, kelas 5A yang berperan sebagai kelas eksperimen. Di kelas ini terdapat 32 siswa yang dibagi menjadi 15 laki-laki dan 17 perempuan. Kedua, kelas 5B yang berperan sebagai kelas kontrol, pada kelas ini pun terdapat 32 siswa yang dibagi menjadi 19 laki-laki dan 13 perempuan.
Ini tidak usah di masukkan, slide bagian ini hanya menjelaskan slide 13 (untuk memperjelas detail angkanya) Analisa Uji Deskriptif Kelas Eksperimen Analisa Uji Deskriptif Kelas Kontrol N Min Max Mean Std. Deviation UTS 32 40 92 67.88 12.401 UAS 48 98 72.38 14.343 Pre Math-Efficacy 15 57 42.34 8.921 Post Math-Efficacy 46.44 9.831 N Min Max Mean Std. Deviation UTS 32 24 94 65.72 15.449 UAS 34 90 63.38 16.412 Pre Math-Efficacy 35 60 49.34 6.338 Post Math-Efficacy 48.97 6.125
Tambahan setelah slide kedelapan Gambaran Perbandingan nilai UTS dan UAS di kelas Eksperimen dan kelas Kontrol Gambaran Perbandingan Math-efficacy di kelas Eksperimen dan kelas Kontrol Tambahan setelah slide kedelapan
Metode Differentiated Instruction Tambahan setelah slide kedelapan Uji Hipotesis Menggunakan Analysis of Covarians (ANCOVA) hasil yang ditunjukkan adalah sebagai berikut : Hasilnya menunjukkan bahwa Metode Differentiated Instruction dan Math Efficacy dapat meningkatkan prestasi pelajaran matematika Sig. Metode Differentiated Instruction .000 Math-Efficacy
Tambahan setelah slide kesembilan Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Analysis of Covariance (ANCOVA), terbukti bahwa Metode Differentiated Instruction mempengaruhi prestasi pelajaran matematika dengan angka (p=0.000) yang berarti signifikansi karena p < 0.05 dan Math-Efficacy juga terbukti meningkatkan prestasi pelajaran matematika karena memiliki angka signifikansi sangat baik yaitu (p=0.000) signifikan karena p < 0.05. Sehingga H0 ditolak, artinya peneliti menyimpulkan bahwa terdapat efektivitas Metode Differentiated Instruction terhadap prestasi pelajaran matematika pada siswa kelas V di SDN Palmerah 23.
Tambahan setelah slide kesembilan Diskusi Penelitian ini melibatkan sebanyak 64 siswa. Penelitian peneliti berfokus pada siswa kelas V. Pemilihan subjek penelitian peneliti adalah berdasarkan Polya dalam Hermanto (2016) bahwa anak usia kelas V SD dalam memahami pelajaran matematika pada penelitian ini didasarkan pada empat hal yaitu : Siswa memiliki kemampuan untuk memahami masalah, siswa memiliki kemampuan untuk merencanakan cara penyelesaian masalah. siswa memiliki kemampuan untuk melaksanakan rencana sehingga menghasilkan hasil efektif dalam kegiatan pelaksanaan karena direncanakan dengan baik dan siswa memiliki kemampuan untuk menafsirkan atau mengevaluasi hasil yang dikerjakannya. Selain itu, dalam Prosiding penelitian bahwa pada kelas V SD di Lab Unidiksha tentang kemampuan matematika tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kognitif melalui pembelajaran yang dilakukan siswa belajar penjumlahan dan pengurangan dengan lebih bermakna sehingga mampu mengembangkan kepekaan bilangan matematika dibandingkan kelas sebelumnya dan lebih siap untuk dilakukan penelitan dibandingkan kelas VI yang sudah mempersiapkan untuk menempuh ujian nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Analysis Of Covarians (ANCOVA) diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Metode Differentiated Instruction terhadap prestasi pelajaran matematika. Hal tersebut didukung dengan data terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikannya treatment atau perlakuan. Selain itu, untuk mengetahui pemahaman terhadap implementasi metode Differentiated Instruction maka peneliti memperkuat dengan wawancara sebagai variabel checking terhadap guru. Berikut ini data hasil wawancara sebagai variabel checking penelitian bahwa guru lebih memahami metode Differentiated Instruction, metode Differentiated Instruction menjadi penting untuk diterapkan di sekolah karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal. Meskipun demikian demikian berdasarkan hasil wawancara dengan guru, guru memiliki kesulitan untuk menyesuaikan dengan siswa yang memiliki kemampuan belajar rendah. Sehingga dalam penerapan metode Differentiated Instruction guru akan menggunakan teknik pengembangan joyful learning dan meaningful learning dengan prinsip membedakan instruksi pada isi, proses, dan produk sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini sesuai dengan Johnsen (2003) bahwa dengan menggunakan metode Differentiated Instruction menunjukkan bahwa metode Differentiated Instruction terbukti efektif dapat menstimulasi ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran karena metode guru yang mampu dalam memenuhi keberagaman siswa dalam belajar. (Tomlinson, Moon and Callahan, 1998) Hal ini didukung pada penelitian sebelumnya oleh Arifin, dkk. (2017) bahwa mengembangkan self-efficacy siswa terhadap pelajaran matematika mampu menjadi bekal kompetensi yang memadai, dan siswa memiliki penilaian positif terhadap diri sendiri terhadap kemampuan yang dimiliki dalam menyelesaikan masalah matematika sehingga prestasi terbaik dapat dicapai oleh siswa.