PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING TEBING RAWAN LONGSOR DENGAN PERPADUAN SENSOR OPTIK DAN ELEKTRIK Bayu Khoerudin Saputra Harry Haikal Nurfikri

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Aplikasi Hukum Newton.
Advertisements

Sistem Pemantauan Gerakan Tanah Terpusat
Sinyal Analog dan Sinyal Digital
PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK
Jaringan Internet. Selayang Pandang Pengertian Jaringan dan inetrnet Jaringan adalah Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi.
TEKNOLOGI JARINGAN.
Pertemuan ke-3 Perkuliahan Komunikasi Data
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
12 penggalian terbuka atau penggalian bagian bawah dari suatu lereng.
DESAIN SOLDIER PILE DENGAN PLAXIS MENGGUNAKAN PEMODELAN HARDENING SOIL
Tranduser dan Sensor “Konsep”
Definisi Sensor dan transduser
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
KEBENCANAAN OLEH: SUGIHARYANTO JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FIS-UNY.
MELWIN SYAFRIZAL DAULAY
Jenis-Jenis Jaringan Komputer
SISTEM KONTROL STMIK "MDP" Palembang.
MEDIA TRANSMISI KABEL Disusun oleh : Abidah Elcholiqi (J2F008001)
Wireline Kelompok 5: 1.Akhmad Najam Habib Arroisy 2.Ary Wahyudi 3.Deni Indracahya 4.Fariz Adlan Saputra 5.Hindya Pwayari Razzaq 6.Ratih Damayanti 7.Rosya.
Guided and Un-guided Media Transmission
TAS (TERMINAL AUTOMATION SYSTEM)
PENULANGAN GESER TEKNIK SIPIL UNSOED 2010 Pertemuan X 1.
Motion sensing pada wii remote
Physical Layer.
INTERNET PERTEMUAN KE 3 UNMA, Neli Nailul Wardah,S.Kom
PENGKONDISIAN SINYAL SIGNAL CONDITIONING
JARINGAN AKSES PSTN.
TANAH LONGSOR.
SINYAL ANALOG & SINYAL DIGITAL
Desain Diaphragm Wall dengan Plaxis menggunakan Pemodelan Hardening Soil Firdausi Handayani
Dasar Jaringan Komputer
Physics 111: Lecture 6 Today’s Agenda
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
Jaringan Komunikasi Data
TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK
SINYAL ANALOG DAN DIGITAL
Melvini Eka Mustika JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
Latar Belakang Masalah
SINYAL ANALOG DAN DIGITAL
MATERI 2 Topologi jaringan, Komponen jaringan dan Media Transmisi
Dasar-dasar Telekomunikasi
SMK Negeri Manonjaya Tasikmalaya
DASAR-DASAR PENGGUNAAN INTERNET
Arsitektur Jaringan kabel & wireless
Media Transmisi Kabel Nirkabel/ tanpa kabel/ Radiasi Terpilin Koaksial
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
Media Transmisi Terdapat dua kategori dasar media transmisi :
Perubahan lingkungan
Pengantarmukaan Periferal Komputer
Analisa kombinasi antara gaya statis dan gaya inersia
Definisi Sensor dan transduser
Konsep Peringatan Dini Gerakan Tanah
Robot Pemantau Erupsi Gunung Berapi
PROPAGASI GELOMBANG RADIO
Pertemuan ke 3 Ahmadi Sistem Informasi STMIK “BINA NUSANTARA JAYA”
Analisis kestabilan lereng
MATERI FIBER OPTIK DEVELOPER : LINNA WIJAYANTI ADVISER : SELAMET HARIADI DASAR TEKNIK JARINGAN Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat.
Oky Lutfianita Jayantri :
Jaringan Komputer 2 Diah ayu retnani.
Jaringan Telekomunikasi
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
PONDASI BORED PILE.
WATER LEVEL CONTROL Berbasis SCADA
PESAWAT SEDERHANA Made Nuryadi.
AKUISISI DATA.
MEDIA TRANSMISI KABEL Pertemuan IV.
Robotika Dasar AKUISISI DATA.
TEORI SISTEM LAPIS BANYAK Tegangan, Regangan & Defleksi
MEDIA TRANSMISI DATA. Transmisi Data :  Merupakan suatu proses pengiriman atau pemindahan informasi antar satu titik ke titik lainnya dalam suatu sistem.
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING TEBING RAWAN LONGSOR DENGAN PERPADUAN SENSOR OPTIK DAN ELEKTRIK Bayu Khoerudin Saputra Harry Haikal Nurfikri Vina Pebriani Wildan Pranawa Ruhiyat

LONGSOR Pulau sumatra dan jawa mempunyai morfologi yang berbukit dan bergunung sehingga resiko longsor meningkat

Tanah longsor merupakan kejadian alam disebabkan oleh adanya gerakan satu blok masa tanah atau batuan kebawah akibat gaya gravitasi. Mekanisme kejadian ini disebabkan oleh hilangnya daya lekat pada bidang gelincir lapisan tanah untuk menahan gaya yang menyebabkan masa tanah atau batuan meluncur kebawah ( driving force ).

Mahal Belum ada yang dibuat sendiri di indonesia permasalahannya adalah ketersediaan alat-alat untuk menditeksi potensi longsor dan menganalisa kejadian tersebut tidak banyak dipasang di indonesia

Sehingga Dalam tulisan dipaparkan teknologi-teknologi untuk mendeteksi tanah longsor berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pembuatan dan uji coba lapangan dari sistem sensor beserta sistem data akuisisinya. Sensor yang dibuat berupa sensor berbasis elektronik dan sensor optik dengan beberapa kelebihan dan kekuranggannya. sensor pergseran permukaan tanah sensor strain tanah inklonometer

Pengembangan Sistem Monitoring Prediksi tanha longsor dilakukan dengan megukur 4 variabel penitng yaitu kadar air (curah hujan) pergesran permukaan tanah strain tanah kemiringan tanah

dalam kajian ini sensor dibuat secara mandiri dengan teknologi optik dan elektrik. Data akuisisi dikembangkan dengan memakai mikroprosesor sederhana yang dilengkapi dengan logartime perbandingan kondisi oengukuran awal dengan kndisi pengukuran saar itu, pemberian peringatan, penyimpanan data dan pengirim data ke stasiun pamantau dengan basis internet dan SMS.

Sensor Pergeseran Tanah (Ekstensometer) Elektronis Sensor pergeseran pada prinsipnya dirancang dan dibuat untuk mendeteksi pergeseran antar lapisan tanah pada suatu tebing. Sensor ini dirancang dengan menggunakan potensiometer linier, disertai rangkaian penguat dan pengkondisian sinyal. Prinsip kerjanya adalah memberikan tanggapan tetap (tegangan reference) yang dikenakan pada potensiometer, sehingga apabila ada perubahan tahanan akan mengubah tegangan tengah potensiometer.

Ekstensometer optic Ekstensometer/sensor pergeseran permukaan tanah yang menggunakan prinsip elektronis yang memunculkan beberapa kelemahan (Naryanto, 2006), diantaranya rawan rusak karena tersambar kilat, sukar mencari posisi kabel yang mengalami kerusakan, noise masih tinggi serta dalam pemakaiannya diperlukan sumber daya didekat sensor

KELEBIHAN KEKURANGAN dibandingkan dengan ekstensometer elektronik adalah noise lebih rendah karena serat optic tahan terhadap interferensi ekeltromagnetik sehingga bisa lebih presisi serta dapat dipantau dari jarak yang jauh dari sensor karena rugi-rugi serat optic per kilometer sangat rendah (orde 0,01 dBm). Permasalahan utama dalam pemakaian serta optic sebagai sensor adalah dalam penyediaan sumber cahaya yang stabil dan desain sensor serat optic yang dapat merespon secara konsisten terhadap pergeseran tanah

Inklinometer Salah satu sensor penting yang digunakan dalam deteksi longsor adalah inklinometer,alat ini di fungsikan sebagai pendeteksi kemiringan tanah,alat ini dibuat dengan memanfaatkan sensor accelerometer yang dapat mendeteksi kemiringan baik ke arah sumbu x atau sumbu y,sehingga akurat mendeteksi arah gerakan tanah.

Tipe inklinometer Tipe inklinometer portable Tipe insitu iklinometer Iklinometer ini di letakan di lokasi pemantauan secara continue sehingga pengukuran dapat di lakukan secara terus menerus Inklinometer ini dapat di bawa- bawa kemana saja +dapat mengukur secara realtime secara terus menerus - inklinometer ini hanya dapat mengukur satu titik saja +mudah di bawa-bawa - hanya untuk mengukur satu moment saja.

Strain Tanah Strain tanah merupakan hal yang sangat penting dalam prediksi longsor karena bila ada perubahan daya ikat tanah maka akan terjadi perubahan tekanan dalam,untuk itulah di ciptakan berbasis fiber brag grating.Fbg merupakan fiber optik yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat dipandang sebagai fabry perot cavity,Fbg akan merespon terhadap perubahan suhu dan tekanan,bila fbg dikenai tekanan maka puncak transmisinya akan bergeser sesuai dengan tekanan yang di berikan,berdasar prinsip ini maka di desain sensor strain tanah.

Uji Coba Target utama adalah membuat sistem deteksi longsor siap pakai Sebelum melakukan uji coba riil maka dilakukan uji coba di bukit buatan Agar mengetahui apakah prediksi sesuai dengan prediksi teoritis Uji coba pemasangan dilakukan di karangsambung, kebumen meliputi ekstensometer optik, ekstensometer elektronik, in-situ inklinometer, sensor strain dan data akuisisinya Hasilnya dapat diakses dalam sistem jaringan LIPI Dan direkam oleh sensor ekstensometer elektrik

TERIMA KASIH