Profesi di Bidang Teknologi Informasi Pertemuan 3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Profesionalisme Kerja
FILSAFAT & ETIKA PEKERJAAN SOSIAL/KESEJAHTERAAN SOSIAL
DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI
KODE ETIK BAGI PEJABAT KEUANGAN PUBLIK
KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GURU PROFESIONAL
1 ETIKA PROFESI AKUNTANSI ETIKA PROFESI AKUNTANSI DIHADAPKAN
Etika Profesi Public Relations
2011 KOPERTIS WILAYAH VI 2011 SIMULASI CARA PENGISIAN PERSEPSIONAL BAGUS PRIYATNO.
Hubungan antara Moral dan Etika:
PENILAIAN DESKRIPSI DIRI DOSEN OLEH ASESOR
Bab VIII Pekerjaan di Bidang Teknologi Informasi
Professional Ethics Introduction M-1 Tony Soebijono.
Pendidikan Kewarganegaraan
ETIKA DAN PROFESIONALISME
Oleh Dewi Retno Budiastuti
KODE ETIK PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROFESI & PROFESIONAL.
BAB XIII ETIKA PROFESI/BISNIS
Pengantar Issue Profesional dan Sosial TI
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
ETIKA PROFESI PURWATI.
Kelengkapan peserta Diklat
PROFESI, KODE ETIK, DAN PROFESIONALISME
Mata Kuliah : Jurnalistik 1
ETIKA PROFESI KEPENDIDIKAN GURU
BAB IV PROFESI DAN FROFESIONAL SERTA KODE ETIK
Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI
ALAT UKUR RANAH AFEKTIF DAN ANALISISNYA
ETIKA DAN PROFESIONALISME
PROFESI.
PROFESI.
ETIKA DAN PROFESIONALISME
PRINSIP DISIPLIN JEPANG Prinsip Bushido Prinsip Kai Zen (tepat waktu) Kerja dan Istirahat terpisah Tidur di saat jam istirahat Disiplin dari hal-hal.
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
ETOS KERJA, KOMITMEN KERJA DAN KEPUASAN KERJA
ETIKA PROFESI OLEH: WARIDI
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
NILAI DAN NORMA.
Pertemuan 2 ETIKA PROFESI.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
BUDAYA DAN ETIKA Perubahan lingkungan semakin turbulen, sistem dan subsitem organisasi menjadi makin terbuka dan tingkat persaingan semakin ketat dan.
Dosen Magister Teknik Sipil UMS
Etika moral dan nilai dalam praktik kebidanan
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
IMPLIKASI ETIK DARI TEKNOLOGI INFORMASI
PRINSIP DISIPLIN JEPANG Prinsip Bushido Prinsip Kai Zen (tepat waktu) Kerja dan Istirahat terpisah Tidur di saat jam istirahat Disiplin dari hal-hal.
PROFESIONALISME KERJA
ETIKA PROFESI : * ETIKA TENTANG PROFESI
PENGEMBANGAN PROFESI ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI.
ALAT UKUR RANAH AFEKTIF
ETIKA DALAM KEPERAWATAN
Etika Perencanaan. Latar Belakang Perencanaan merupakan proses yang menerus dan dilakukan secara sadar dan terorganisir yang menyangkut pengambilan keputusan.
Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
PEMBINAAN PEGAWAI KELOMPOK 4 APRELIA DYAH DAMAYANTI
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
PEMBINAAN PEGAWAI KELOMPOK 4 APRELIA DYAH DAMAYANTI
PERAN, ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PSIKOLOG
Pengenalan Mata Kuliah
TIM SERTIFIKASI DOSEN KOPERTIS WILAYAH VI 2012
PEKERJAAN, PROFESI DAN PROFESIONAL
2011 KOPERTIS WILAYAH VI 2011 SIMULASI CARA PENGISIAN PERSEPSIONAL BAGUS PRIYATNO.
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
Analisis Instrumen PKG PAI
KET. INTER-INTRA PERSONAL
BAB III PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Kode Etik Profesi di Bidang TI Pertemuan 5
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
Transcript presentasi:

Profesi di Bidang Teknologi Informasi Pertemuan 3 Universitas Ubudiyah Indonesia Zuhar Musliyana, S.ST., M.T

Outline Profesi & Profesional Kriteria Nilai

Profesi Profesi adalah suatu lapangan kerja yg memerlukan pendidikan khusus, yang berakhir dengan suatu gelar dari lembaga pendidikan tinggi, serta mengakui adanya kewajiban terhadap masyarakat dan memiliki kode etik yang mengikat setiap orang yang menyandang suatu profesi tertentu

Profesi.. Atau Profesi adalah kelompok lapangan kerja khusus, dalam melaksanakan kegiatan memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi, untuk memenuhi kebutuhan rumit manusia, menggunakan keahliannya secara benar, penguasaan pengetahuan yang luas tentang sifat manusia, kondisi masyarakat, serta memiliki disiplin etika pada profesi tersebut”

Profesional Profesional adalah pekerjaan yang menjalankan profesi. Setiap profesional berpegang teguh pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur. Dalam melakukan tugas profesi, para profesional harus bertindak objektif artinya bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak.

Profesional.. Atau Profesional adalah Kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang dieroleh melalui proses pendidikan da pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi – yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.

Profesional.. Profesional itu adalah seseorang yang memiliki 3 hal pokok dalam dirinya, Skill, Knowledge dan Attitude!

Profesional.. Skill disini berarti adalah seseorang itu benar-benar ahli di bidangnya. Knowledge, tak hanya ahli di bidangnya..tapi ia juga menguasai, minimal tahu dan berwawasan tentang ilmu2 lain yang berhubungan dengan bidangnya. Attitude, bukan hanya pintar dan Cerda tapi dia juga punya etika yang diterapkan dalam bidangnya.

Profesional.. Jika melihat gambar sebelumnya dapat kita simpulkan bahwa attitude, skill dan knowledge memiliki posisi yang sama. Sedangkan kompetensi adalah irisan dari ketiganya. Attitude adalah “payung” bagi semua aspek kehidupan kita. Dimanapun kita berada dan kapanpun kita berkarya maka attitude mengambil peran yang dominan. Sehingga penggambaran yang lebih tepat seperti gambar berikut.

Profesional..

Kriteria Nilai Bagaimana cara menilai sebuah unit kompetensi bernama attitude? Untuk menjawabnya kita bisa mulai dengan mendefinisikan dulu apa itu attitude. Attitude dalam bahasa Indonesia kita sebut sebagai sikap. Yaitu sensitifitas seseorang terhadap aspek-aspek di sekitar kehidupannya baik yang ditumbuhkan karena proses pembelajaran maupun yang ditumbuhkan oleh lingkungan keluarga atau masyarakat secara luas. Dengan kata lain Attitude adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian & keyakinan.

1. Disiplin Seorang tenaga kerja terlatih harus dapat menunjukkan hal positif ini sebagai tanda bahwa dirinya disiplin : Menjalani pembelajaran/pelatihan dengan kesungguhan. Patuh dan ta’at terhadap tata tertib belajar di kelas dan di tempat praktek. Mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dan di tempat praktek dengan gairah dan partisifatif.

2. Ketelitian / Ketepatan / Kecermatan Dalam dunia kerja terutama dunia infrastruktur seorang tenaga kerja terlatih wajib memiliki ketelitian ketepatan dan kecermatan yang tinggi. Ketelitian (presisi) adalah kesesuaian diantara beberapa data pengukuran yang sama yang dilakukan secara berulang. Ketepatan (akurasi) adalah kesamaan atau kedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya (true value/ correct result). Kecermatan adalah kedekatan hasil uji antara hasil yang diperoleh dengan nilai yang sebenarnya (true value) atau dengan nilai referensinya.

3. Kerapian Seorang tenaga kerja harus bisa dinilai berdasarkan keteraturan, kebaikan, keapikan, kebersihan, ketertiban proses bekerjanya dan hasil kerjanya.

4. Kebersihan Kebersihan tempat kerja sangat terkait dengan program sistim manajemen lingkungan. Dengan tempat kerja yang bersih berarti lokasi kerja terbebas dari sampah-sampah, sehingga setiap pekerja merasa nyaman dalam bekerja. Hal ini harus dimiliki oleh setiap tenaga kerja yang diuji kompetensinya.

5. Kepatuhan terhadap SOP Disebabkan level bahaya yang bisa dialami oleh seorang tenaga kerja konstruksi, maka kepatuhan terhadap Standard Operational Procedure sangat penting diterapkan. Karenanya seorang tenaga kerja konstruksi paling tidak harus : 1. Memahami SOP yang berlaku 2. Mempertahankan tertib SOP yang ada 3. Menegakkan SOP dalam lingkungan kerjanya

7. Kepedulian sesama/Empati Pekerjaan konstruksi adalah hasil dari sebuah kerja tim. Karenanya Empati antara sesama pekerja konstruksi wajib terbangun. Empati adalah kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah teman sekerja, dan juga bisa diartikan sebagai mengambil perspektif orang lain dalam menghadapi masalah tertentu.

6. Semangat Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang tenaga kerja konstruksi untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Semangat kerja juga merupakan sesuatu kondisi bagaimana seseorang karyawan melakukan pekerjaan sehari-hari. Semakin tinggi semangat kerja maka akan meningkatkan produktivitas kerja seorang.

8. Tanggung jawab Tanggung Jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

9. Kemauan belajar Ini adalah kunci dari sebuah pelatihan tenaga kerja yang berkompeten. Kemauan belajar pada hakikatnya adalah kemauan atau keinginan untuk mengetahui segala bentuk hal yang tidak kita ketahui. Namun adalah sebuah hukum dalam kehidupan bahwa seorang manusia itu tidak akan bisa mengetahui segala hal yang ada.

Terimakasih Profesi di Bidang Teknologi Informasi Pertemuan 3 Sumber materi : media online & buku Komputer dan Masyarakat, written by Bagio Budiardjo