Kamis, 04 Februari 2016 EVALUASI PELAYANAN 2015 DAN SOSIALISASI UJICOBA KAPITASI BERBASIS KOMITMEN PELAYANAN Arief Syaefudin Kepala Cabang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ADMINISTRASI PUSKESMAS
Advertisements

Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Era JKN
PEMANFAATAN LAPORAN ASKESKIN UNTUK TELAAH UTILISASI
HASIL DISKUSI KELOMPOK IMPLEMENTASI FORNAS & EVALUASI KESESUAIAN PENGGUNAAN OBAT DALAM FORNAS OLEH KELOMPOK A Ketua : Drs. M. Arief Zaidi, Apt (Kasie Farkalkes.
KOMISI VII DAN KOMISI VIII Rakerkesnas Tahun 2015 – Bali
Ayo Sukseskan KIS PEMBIAYAAN KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN MDG’S
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
PENERAPAN AKREDITASI DI UPT PUSKESMAS SAMPANG
PENCATATAN & PELAPORAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
Pengawasan Pengelolaan BLUD Gunungkidul, 26 Agustus 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta.
AKREDITASI PUSKESMAS.
Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
Sistem Informasi manajemen puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap (Bidang Yankes)
METODE Rancangan : Kuantitatif dan Kualitatif
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Sistem Informasi Kesehatan Daerah dan Puskesmas
OLEH : TUTIK INDERAWATI, S.ST, MM
HASIL STUDI SIKLUS I Riset Implementasi JKN pada Pelayanan Primer di Kab. Jayawijaya Wamena – 9 Maret 2017.
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) RSUD “NGUDI WALUYO” WLINGI dr. A. LOEQKIJANA AGRAWATI, MARS Direktur RSUD “Ngudi.
Pertemuan ke-11 Simpus Puskesmas Gambaran Umum Puskesmas
PEMANFAATAN DATA RUMAH SAKIT
Sistem Kesehatan di Propinsi pasca JKN
Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
PUSKESMAS Materi 3 MK MIK RMIK.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA STAF MEDIK
JAMPERSAL Kelompok 2.
SELAMAT DATANG PERTEMUAN PETUGAS SP2TP BLITAR, 7 MARET 2014
PROGRAM P 2 KUSTA MUKHLAS WASOR KUSTA KABUPATEN MALANG.
PRIORITAS KESINAMBUNGAN PERAN IDI WILAYAH SUMATERA BARAT PENINGKATAN KUALITAS DOKTER DI LAYANAN PRIMER POM Harry Satria Ketua IDI Wilayah Sumatera Barat.
Pembinaan kader Elvira Harmia, SST.
PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017
Indikator Cakupan SRAN 2010 – 2014 (Permenkokesra No. 8/2010)
Di sampaikan pada pertemuan Bidan Jember tgl 21 November 2017
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 11
MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KASUS GIZI BURUK PADA BALITA
PENCATATAN DAN PELAPORAN dalam perkesmas
Dr.sugito teguh KeTUA AdinKEs WILAYAH pROVINSI JAWA TIMUR
RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2018
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
PENCATATAN & PELAPORAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
Sistem Informasi manajemen puskesmas
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
VERIFIKASI KOMITMEN PROGRAM KELUARGA HARAPAN
Disampaikan dalam Rakerkesda 2018
JEJARING PELAYANAN KESEHATAN PRIMER BIDANG UPAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DINAS EKSEHATAN KOTA SAMARINDA TAHUN 2017.
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
 Tahun 2019 AKADEMI KEPERAWATAN POLITEKNIS KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH BANDA ACEH.
TAHUN CAPAIAN PKP UKP TAHUN HASIL MONITORING PJ UKP TB 4 3. SOSIALISASI PKP UKP baru SOSIALISASI dan KESEPAKATAN PELAYANAN ◦ Nilai.
AGENDA PRALOKMIN UKP 2 1. CAPAIAN PKP UKP JANUARI TAHUN SOSIALISASI PELAYANAN a. Hasil pertemuan sosialisasi PKP di dinkes b. SOP rujukan internal.
CAPAIAN INDIKATOR MUTU TAHUN 2018
FEEDBACK INFORMASI SDM KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2018
Pemanfaatan HFIS dalam Menunjang Informasi SDM
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Sistem Informasi manajemen puskesmas
Puskesmas Taratara merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon Kode Puskesmas P Sejarah Pembangunan Puskesmas.
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
SINERGI BPJS KESEHATAN DENGAN FASKES TINGKAT PERTAMA
Transcript presentasi:

Kamis, 04 Februari 2016 EVALUASI PELAYANAN 2015 DAN SOSIALISASI UJICOBA KAPITASI BERBASIS KOMITMEN PELAYANAN Arief Syaefudin Kepala Cabang

2 AGENDA Evaluasi Pelayanan Tahun 2015Optimalisasi ProlanisSosialisasi Ujicoba KBK

3 EVALUASI PELAYANAN TAHUN 2015

Absensi Laporan

5 PUSKESMAS RATA-RATA PEMANFAATAN P-CARE TERENDAH

5 PUSKESMAS RATA-RATA PEMANFAATAN P-CARE TERTINGGI

5 PUSKESMAS RATA-RATA RATE RJTP TERENDAH

5 PUSKESMAS RATA-RATA RATE RJTP TERTINGGI

5 PUSKESMAS RATA-RATA UNIT COST TERTINGGI

5 PUSKESMAS RATA-RATA UNIT COST TERENDAH

5 PUSKESMAS RATA-RATA RASIO RUJUKAN TERTINGGI

5 PUSKESMAS RATA-RATA RASIO RUJUKAN TERENDAH

PELAKSANAAN PROLANIS

16 OPTIMALISASI PROLANIS

17 AKTIFITAS PROLANIS Konsultasi Kesehatan Penyediaan Obat Pemantauan Kesehatan Klub Prolanis ( Edukasi, Senam, Arisan dll) Kunjungan Rumah Reminder (SMS Gateway )

Panduan Klinis 18  DM disusun oleh PERKENI  Hipertensi disusun oleh : PAPDI PERNEFRI PERKI PERHI

Penatalaksanaan DM Bulanan  Tekanan Darah  Glukosa Darah Puasa (GDP)  Glukosa Darah Post Prandial (GDPP) 6 Bulanan  HBA1C 19

Penatalaksanaan DM Tahunan  Jasmani lengkap  Mikroalbuminuria  Kreatinin  Albumin / globulin dan ALT  Kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida  EKG  Foto sinar-X dada  Funduskopi 20

Penatalaksanaan Hipertensi Bulanan  Tekanan darah  Tanda Vital  IMT Jika IMT > normal  Profil Lipid (Kolesterol total, LDL, HDL)  Glukosa Darah (GDP dan atau/ GDPP) 21

Penatalaksanaan Hipertensi Tahunan Untuk mendeteksi kemungkinan komplikasi (ginjal, jantung, dan pembuluh darah)  fungsi ginjal (ureum, kreatinin)  asam urat  profil lipid (kolesterol total, LDL, HDL)  EKG dan foto thoraks  dan sebagainya 22

Closed Panel Prolanis (CPP) Penataan sistem pelayanan rujukan bagi peserta Prolanis secara tertutup dimana sudah ditetapkan siapa FKTP perujuk dan FKRTL penerima rujukan Prolanis Center 23

Manfaat CPP 1.Komunikasi antara FKTP dan FKRTL lebih mudah 2.Terjadi transfer of knowledge dari Dokter Spesialis ke Dokter Umum 3.Terjadi kesinambungan pelayanan di FKTP dengan FKRTL sesuai Panduan Klinis yang ditetapkan 4.Evaluasi medis secara berkala dapat dilakukan secara menyeluruh dan terdokumentasi lengkap 5.Melibatkan peran aktif Peserta 24

25 SOSIALISASI UJICOBA KBK

26 PERMENKES NO 24 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN FKTP BERPRESTASI Instrumen Penilaian FKTP Berprestasi - Puskesmas

EVALUASI PELAYANAN PUSKESMAS Sesuai Permenkes No 24 tahun

Indikator Pemenuhan Komitmen Layanan NoNama Indikator Target Indikator ZONA AMAN Target Indikator ZONA PRESTASI 1Angka kontak> 150 per mil> 250 per mil 2 Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik < 5%< 5%< 1%< 1% 3Rasio peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP > 50%> 90% 28 Permenkes No. 24 tahun 2015 tentang Penilaian FKTP berprestasi Instrumen Penilaian FKTP Berprestasi Perdir BPJS Kesehatan No. 095 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Optimalisasi Pelayanan Primer QI- 9

29 Ujicoba Pelaksanaan KBK 1.Ujicoba dilaksanakan di Kota Pekanbaru (20 Puskesmas) dan Kota Padang (22 Puskesmas) dengan Kota Jambi sebagai kota pembanding (kontrol) 2.Ujicoba dilaksanakan selama 6 bulan dengan periode Desember 2014 sampai dengan Mei Dasar pelaksanaan ujicoba adalah: a.Permenkes nomor 59 tahun 2014 b.Surat Keputusan Direksi tentang Ujicoba Peningkatan Mutu Pelayanan Primer dengan Menerapkan Pembayaran Berbasis Kinerja atau Pay For Performance Pada Pembayaran Kapitasi FKTP c.Berita Acara kesepakatan norma kapitasi berbasis kinerja antara Dinas Kesehatan Provinsi dengan BPJS Kesehatan Divisi Regional d.Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan kota/Pemimpin Puskesmas dengan BPJS Kesehatan Kantor Cabang

HASIL UJI COBA KAPITASI BERBASIS KINERJA KOTA PADANG & KOTA PEKANBARU DES 2014 – MEI

Implementasi Kapitasi Berbasis Komitmen di Jawa Tengah Berdasarkan hasil pertemuan antara BPJS Kesehatan Divisi Regional VI dengan Dinas Kesehatan se Provinsi Jawa Tengah, disepakati : Implementasi KBK tanpa konsekuensi terhadap pembayaran kapitasi akan dilaksanakan di 34 Kabupaten / Kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah (selain Kota Semarang) Implementasi KBK dengan konsekuensi terhadap pembayaran kapitasi akan dilaksanakan di wilayah Dinas Kesehatan Kota Semarang (Ibukota Provinsi)

Mekanisme Pelaksanaan KESEPAKATAN ADINKES PROVINSI DAN DIVISI REGIONAL SOSIALISASI PERJANJIAN KERJA SAMA DINKES/FKTP DAN KANTOR CABANG PEMBENTUKAN TIM MONITORING EVALUASI DAN PENILAI KANTOR CABANG 4 4 PELAKSANAAN PERHITUNGAN KINERJA FKTP 5 5 PENENTUAN HASIL PENCAPAIAN KINERJA ( SEBAGAI DASAR PENENTUAN BESARAN KAPITASI*) 6 6 PEMBAYARAN KAPITASI* 7 7 PENILAIAN PERIODIK & MONEV 8 8 * Hanya bagi kab/kota ibukota propinsi

Penilaian dan Monev TIM MONITORING & EVALUASI TINGKAT CABANG 1.BPJS Kesehatan : Kepala Divre Kepala Cabang 2.Dinas Kesehatan Kabupaten : Kadinkes Kabid Terkait 3.Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB) Pelayanan Primer Tingkat KC TIM PENILAI 1.BPJS Kesehatan : Kepala Cabang Kanit MPKP Ka. KLOK Staf MPKP 2.Dinas Kesehatan Kabupaten : Ka. Sie Terkait Staf

Mekanisme Penilaian PENENTUAN HASIL PENCAPAIAN KINERJA SEBAGAI DASAR PENENTUAN BESARAN KAPITASI 1.Pengumpulan data 2.Evaluasi data bersama FKTP 3.Kesepakatan hasil kinerja bersama FKTP 4.Hasil penilaian disampaikan secara tertulis oleh KC kepada Kadinkes Kabupaten/Kota dan FKTP yang dinilai untuk diperoleh kesepakatan. 5.Penilaian Indikator Kinerja FKTP ini dilakukan secara periodik selama 3 (tiga) bulan sekali PELAKSANAAN PERHITUNGAN KINERJA FKTP 1.FKTP entri melalui aplikasi Pcare 2.Proses Penilaian Indikator: a.Pengumpulan data Sumber data: data P care & Laporan manual PKM (tgl 2 setiap bulan n+1) b. Penilaian awal Dilakukan setiap tgl 3 sd 10 oleh Tim Penilai Hasil penilaian disepakati melalui Berita Acara Hasil penilaian disampaikan kepada FKTP paling lambat tgl 15

Konsep Implementasi KBK tanpa konsekuensi terhadap pembayaran kapitasi NoIndikator Utama Target Indikator Indikator TambahanTarget ZONA AMANZONA PRESTASI 1. Angka Kontak Komunikasi ≥150% o ≥200% o 1)Kunjungan ke Puskesmas (Rawat Jalan, Rawat Inap, Poli:Umum, KIA, Gigi) >150% o 2)Home Visit 3)Imunisasi, KIA/KB, Edukasi, Penyuluhan,Konseling, dll 2. Rasio Rujukan Non Spesialistik ≤ 5%≤ 2% 3.Rasio Kunjungan Ulang Peserta Prolanis ≥ 50%≥ 70%Target peserta prolanis terhadap total peserta terdaftar 10% o

Konsep Implementasi KBK dengan konsekuensi terhadap pembayaran kapitasi NoIndikator Utama Target Indikator Indikator TambahanTarget ZONA AMANZONA PRESTASI 1. Angka Kontak Komunikasi ≥150% o ≥250% o 1)Kunjungan ke Puskesmas (Rawat Jalan, Rawat Inap, Poli:Umum, KIA, Gigi) >150% o 2)Home Visit 3)Imunisasi, KIA/KB, Edukasi, Penyuluhan,Konseling, dll 2. Rasio Rujukan Non Spesialistik ≤ 5%≤ 1% 3.Rasio Kunjungan Ulang Peserta Prolanis ≥ 50%≥ 90%Target peserta prolanis terhadap total peserta terdaftar 10% o

Contoh Penilaian KBK

Angka Kontak Komunikasi (Rate Kontak Komunikasi) Kontak komunikasi : jumlah peserta/orang terdaftar yang melakukan komunikasi dengan Dokter dan Petugas di FKTP dibandingkan dengan 1000 Peserta terdaftar di Puskesmas. Target indikator kontak komunikasi optimal : 150 per mil Rumus Rate Kontak Komunikasi (RKK): RKK = Jumlah peserta terdaftar yang melakukan kontak komunikasi x 1000 Jumlah peserta terdaftar di Puskesmas

Pencatatan Kontak Komunikasi : Bentuk Komunikasi yang menjadi catatan penilaian adalah : 1.Kunjungan sakit (konsultasi dan pemeriksaan kesehatan oleh dokter) 2.Kunjungan prolanis 3.Kunjungan posyandu balita dan lansia 4.Home visit 5.Kunjungan kegiatan ibu hamil 6.Komunikasi melalui penyuluhan

Aplikasi P Care versi Kunjungan Sakit dan Kunjungan Sehat 2. Kegiatan Kelompok Kunjungan Sakit : Rawat jalan/ rawat Inap; Poli : Umum, KIA, Gigi Sehat : Home visit, konseling, telp/ SMS, Imunisasi Kegiatan Kelompok : Risti DM, Risti HT, Non Risti Jenis kegiatan : Senam, Edukasi

Rujukan Non Spesialistik * Ratio rujukan non spesialis : jumlah peserta yang dirujuk dengan 144 dx yang masuk dalam level kompetensi 4A dibandingkan dengan jumlah rujukan di FKTP. * Ratio Rujukan Non Spesialistik standar < 1 % * Rumus Ratio Rujukan Non Spesialistik (RRNS) RRNS = jumlah rujukan kasus non spesialistik x 100 Jumlah rujukan FKTP * Data rujukan non spesialistik diambil dari luaran pcare dan SEP Yang perlu dilakukan : -Membuat komitmen diagnosa yang dapat tuntas di FKTP  Peer Review -FKTP harus rutin mengentry di aplikasi P-Care -Rujukan elektronik

Rasio Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP Ratio peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP : jumlah peserta prolanis yang rutin berkunjung ke FKTP dibandingkan dengan jumlah peserta terdaftar Prolanis di Puskesmas Angka Ratio Prolanis rutin berkunjung ke FKTP adalah > 50% Rumus Ratio Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPRB) RPRB = Jumlah peserta prolanis yang rutin berkunjung x 100 Jumlah peserta prolanis terdaftar di FKTP Yang perlu dipersiapkan Puskesmas  membentuk klub prolanis dan melaporkan pelayanan prolanis setiap bulannya ke BPJSK Target peserta prolanis terdaftar di FKTP adalah 1% dari jumlah peserta terdaftar

KAPITASI KINERJA FKTP OPTIMAL KEPUASAN PELANGGAN InputProses Output KINERJA FKTP BELUM OPTIMAL Kondisi Saat Ini KAPITASI BERBASIS KOMITMEN LAYANAN (Reward & Konsekuensi) NORMA KAPITASI RESTRUKTUR KOMPONEN KAPITASI PENGUKURAN KOMITMEN LAYANAN MENERAPKAN ( Reward & Konsekuensi) FKTP MENDAPATKAN KAPITASI MAKSIMAL JIKA MEMENUHI KOMITMEN PELAYANAN OPTIMAL 44 Harapan

Terima kasih Kartu Indonesia Sehat Dengan Gotong royong, Semua Tertolong BPJS Kesehatan (Akun Resmi) BPJS Kesehatan bpjskesehatan 45