Dra. Indah Meitasari M.Si PROFIL KOTA Materi Kuliah Sosiologi Perdesaan dan Perkotaan Program Studi : Pendidikan Geografi UHAMKA Kota dikatakan sebagai tempat pertemuan yang berorientasi keluar. Sebelum menjadi tempat pemukiman yang tetap, awalnya kota adalah tempat orang berjumpa secara teratur sehingga menimbulkan daya tarik para penghuni yang ada di luar kota untuk mengadakan kontrak, memberi dorongan untuk kegiatan rohaniah dan perdaganganm serta kegiatan lain yang memiliki dinamika yang berbeda dengan keadaan di desa. Diambil dari buku : Sosiologi Perkotaan Karya Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, M.Ag. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si A. PENGERTIAN KOTA Kota berasal dari Bahasa Sanskerta, yaitu “kotta” yang dalam ungkapan lain disebut sebagai kita atau kuta, berarti kubu atau perbentengan. Dalam literatur Anglo-Amerika, terdapat dua istilah : town cenderung disepadankan dengan kota kecil, sedangkan city diartikan kota besar. Definisi kota menurut Wirth (dalam buku karya Safari Imam), yaitu sebuah pemukiman yang penduduknya relatif besar, padat, permanen dan dihuni olah orang yang heterogen. Town merupakan bentuk tengah diantara kota dan desa. Penduduk town masih saling mengenal dan akrab. Perilaku sosisalnya lebih mirip dengan pedesaan apabila dibandingkan dengan pola di kota besar (city) atau metropolitan. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si Kawasan perkotaan berdasarkan jumlah penduduknya dapat diklasifikasikan menjadi : Kawasan perkotaan kecil, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani sebesar 10.000 hingga 100.000 jiwa. Kawasan perkotaan sedang, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani sebesar 100.001 hingga 500.000 jiwa. Kawasan perkotaan besar, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih besar dari 500.000 jiwa. Kawasan perkotaan metropolitan, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih besar dari 1000.000 Kota sebagai pusat pemerintahan pada umumnya banyak dijumpai pada zaman sebelum Revolusi Industri. Kota ini merupakan kota lama bekas kerajaan yang mampu bertahan sebagai ikbukota sampai zaman modern. Pada zaman modern, kota menjadi pusat industri, produksi dan jasa, pada dasarnya kota terbentuk karena diikuti dengan kepadatan penduduknya. Penyebab kepadatan penduduk terjadi karena ada aktivitas tertentu yang menyebabkan orang-orang berdatangan. Kota dapat dipandang sebagai gaya hidup yang memungkinkan penduduknya berkontrak dengan orang asing, mengalami perubahan pesat, dan perubahan mbilitas sosial. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si Daldjoeni mengatakan bahwa kota pada awalnya bukanlah tempat pemukiman, melainkan pusat pelayanan. Sejauh mana kota menjadi pusat pelayanan bergantung pada sejauh mana perdesaan sekitarnya memanfaatkan jasa-jasa kota. Sjoeberg dalam Daldjoeni melihat lahirnya kota sebagai akibat dari timbulnya spesialisasi nonagraris, dimana orang yang berpendidikan merupakan bagian penduduk yang terpenting. Sehingga kota menjadi pusat pelayanan (pelayanan pemerintahan, pendidikan, jasa, rekreasi dan lainnya) sekaligus menjadi pusat kegiatan sosial, perekonomian dan pusat-pusat hunian. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si Pusat Kota adalah titik atau tempat atau daerah di suatu kota yang memiliki peran sebagai pusat dari segala pelayanan kegiatan kota, antara lain politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Suatu pusat kota harus memiliki kelengkapan fasilitas yang baik dn memadai. Dalam kaitannya dengan peran dari sebuah pusat kota, wilayah cakupan layanan mengambil peranan penting, Fasilitas-fasilitas tersebut harus dapat melayanai seluruh penduduk kota dan mencakup seluruh bagian wilayah kota. Semakin luas suatu kota, semakin besar “beban” yang ditanggung oleh pusat kota. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si Bintarto menjelaskan bahwa kota adalah jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya materialistis. Secara fisik, kota selalu berkembang, baik melalui perembesan wilayah perkotaan maupun pemekaran kota. Wilayah perkotaan adalah suatu kota dengan wilayah pengaruhnya, seperti kebergantungan antarsuatu wilayah perkotaan dengan kota- kota kecil atau desa-desa dan sebaliknya. Wilayah kota adalah kota yang secara administratif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si Kota dapat dilihat pada ciri-cirinya : Peranan besar yang dipegang oleh sektor sekunder (industri) dan tersier (jasa) dalam kehidupan ekonomi. 2. Jumlah penduduk yang relatif besar. 3. Heterogenitas susunan penduduknya. 4. Kepadatan penduduk yang relatif besar. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si B. Sejarah Kota Tahap-tahap perkembangan manusia dimulai dari : hunting and fishing, pastoral, agricultural, handicraft dan industrial. 1. Kota Kuno merupakan pengertian kota yang paling sederhana. Di kota ini, terdapat gua, lembah atau tempat berlindung, beberapa jalur tepi sungai yang letaknya strategis yang menjadi cikal bakal terbentuknya kota. Ciri utama kota ini adalah mata pencaharian penduduknya non agraris, relatif heterogen. Tahapannya pastoral (menetap). 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si 2. Kota Pra Industri merupakan kota yang lebih berkembang dari kota kuno. Telah memiliki tahapan agricultural, mulai mengenal teknik bertanam yang baik. Perpindahan penduduk juga mulai terlihat, kebutuhan kota semakin beragam dengan berdatangannya kelompok masyarakat ke kota. Pembangunan fisik pemukiman, dan prasarana menjadi lebih teratur dan meluas. Pola perkotaan , memiliki empat pusat kegiatan : Pusat pemerintahan, ruang publik, tempat beribadah, pasar tradisional. Letaknya relatif berdekatan dan merupakan kegiatan pokok dari suatu kota praindustri. Pada masa ini status seseorang didasarkan pada keturunan (ascribed status). 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si 3. Kota Industri merupakan kota yang lebih berkembang dari kota pra industri. Kelahiran dunia industri di kota ini memerlukan banyak tenaga kerja, baik tenaga terampil tingkat atas, menenagh, maupun kasar. Teknologi mulai berkembang dan pusat-pusat industri bertebaran di kota sehingga lebih menunjukkan adanya surplus kapital pada masyarakat dan memiliki kemampuan dalam pengumpulan modal untuk mendirikan suatu industri. Pola pemukiman di kota industri ini tidak memiliki keteraturan sehingga penataan kota berjalan lambat. Sistem kemasyarakatan agraris berubah menjadi industri. Perubahan yang drastis menyebabkan kota mengalami kekacauan fisik dan manajemen. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si 4. Kota Modern. Terbentuk setelah adanya masa industrialisasi pada abad 17. Adanya pengaruh ini menyebabkan munculnya semangat revolusi industri dan menumbangkan kekuasaan raja yang absolut. Kemenangan rakyat atau penduduk atas raja ini menandai perhatian teknologi dan ilmu pengetahuan untuk kepentingan rakyat banyak. Sistem pemerintahan pada masa ini berubah dari sistem kekuasaan absolut ke bentuk baru yang lebih berpihak pada rakyat, seperti sistem demokrasi, sistem pemerintahan republik atau federal. Kota post modern, modernisasinya lebih berkembang. Masyarakat lebih menghargai nilai pluralitas, munculnya ide-ide baru, teknologi dan ilmu pengetahuan yang lebih canggih dan beragam. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si 5. Kota Global. Dapat dikatakan sebagai kota yang masyarakatnya memiliki kebiasaan untuk melakukan relasi dengan kota lain antarnegara. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di dunia berakibat semakin pesatnya perkembangan teknologi dan penemuan dalam berbagai bidang dan skala yang diperkenalkan pada dunia. Ciri kota global, yaitu sebagian masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan tidak selalu berorientasi pada kotanya sendiri. Masyarakatnya siap menerima kedatangan orang asing dengan segala potensi yang dimilki kota itu, jadi interaksi timbal balik dibutuhkan untuk mencapai status sebagai kota global. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si 6. Kota Kosmopolitan merupakan kota yang masyarakatnya memiliki pandangan alam secara utuh menyeluruh. Terbentuk dengan prasyarat tertentu, yaitu penduduknya mampu menghargai dan menghormati keragaman alam beserta isinya. Menjaga antara kepentingan dirinya dengan kepentingan masyarakat secara seimbang. Gejala kosmopolitan tampak pada dominasi individu yang memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi dan pemilikan industri berskala besar. Teknologi pada era ini berkembang lebih jauh dan kota ini adalah kota dengan kebutuhan desain seni modern. Merupakan kota masa depan yang berusaha ditata secara sempurna. 20 August 2019 Dra. Indah Meitasari M.Si