Oleh : Muhammad Abu Rizal “Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Head Together) di Kelas IV SD N Dukuh 1 Sleman”
Latar belakang Siswa Kelas IV SD N Dukuh 1 kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Dari hasil observasi dan wawancara yang telah kami lakukan, siswa banyak mengobrol di luar kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung (out of task). Selain itu terlihat beberapa anak yang terlihat tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dibuktikan dengan banyak yang terlihat menyenderkan kepala dan mengantuk padahal masih awal pembelajaran (pagi hari) dan takut untuk maju menyampaikan pendapatnya
Diagnosis Masalah 1. Guru masih mendominasi jalannnya pembelajaran dalam menyampaikan materi matematika 2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas 5. Rendahnya apresiasi guru dalam memberikan timbal balik / reward 4. Guru kurang variatif dalam menggunakan model pembelajaran 3. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran matematika tergolong minim Fokus Masalah Rendahnya keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika di kelas IV SD N Dukuh 1 Sleman Rumusan Masalah Bagaimana cara meningkatkan keaktifan belajar Matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ( Numbered Head Together) pada siswa kelas IV SD N Dukuh 1 Sleman?
Tujuan Penelitian Manfaat penelitian Praktis Teoritis Meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika di kelas IV SD N Dukuh 1 Sleman
Kajian Pustaka Tinjauan tentang Matematika Hakikat Matematika Teori belajar Matematika Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Matematika Ruang lingkup Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Tinjauan tentang Keaktifan Belajar Pengertian Jenis keaktifan belajar Manfaat keaktifan belajar Faktor pendukung keaktifan belajar
Kajian Pustaka Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kooperatif Pengertian pembelajaran Kooperatif Manfaat pembelajaran Kooperatif Sintaks pebelajaran kooperatif Tinjauan tentang pembelajaran kooperatif tipe NHT Pengertian Model NHT Kelebihan NHT Sintaks NHT Peran guru dalam pembelajaran Kooperatif tipe NHT
Hasil Penelitian Relevan Khusnul Khotimah (2015) Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran NHT, dan yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas II SDN 1 Soditan. Hasil yang didapat rata-rata keaktifan siswa satu kelas sebelum dilakukan tindakan 25%, pada siklus I meningkat 69,69% dan siklus II 89,69%. Sedangkan keberhasilan penerapan model pembelajaran NHT, diperoleh hasil observasi sebelum dilakukan tindakan 25,45%, pada siklus I 70,91% dan pada siklus II 85,45%.
Kerangka Berpikir
Metode Penelitian Jika ≥70 % siswa mencapai ≥70 % ketercapaian indicator keaktifan belajar siswa Kriteria Keberhasilan : Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Skenario Tindakan PTK Model Kemmis Mc Taggart Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian April-Mei 2019 SD N Dukuh 1 Yogyakarta Teknik dan Instrumentasi Data Observasi Aktivitas Siswa dan pelaksanaan tindakan oleh guru dan Wawancara Siswa dan guru Subyek Penelitian Siswa kelas IV SD N Dukuh 1 Sleman yang berjumlah 13 orang Analisis Data Kuantitaif dan Deskriptif Kualitatif Teknik Analisa Data
Indikator Keaktifan BelajarRencana Perbaikan (2), Siswa mengamati langkah kegiatan pada lembar kerja (mengamati), Guru diawal pembelajaran harus menekankan pada setiap siswanya untuk membaca petunjuk pada LKS dengan seksama, tugas ini tidak hanya untuk siswa tertentu dalam suatu kelompok namun untuk semua anggota kelompok 3) Siswa menjawab pertanyaan dari guru (menalar),Guru bisa membimbing siswanya untuk lebih berani menyampaikan pendapatnya. Reward dan memberikan support sangat penting agar siswa terangsang untuk berani menyampaikan pendapatnya di depan banyak orang. 4) Siswa menyampaikan pendapatnya di hadapan teman sekelompok saat berdiskusi menjawab lembar kerja, Guru memberikan pendampingan dan mendorong untuk berani menyampaikan pendapat. Sehingga hasil diskusi kelompok benar- benar hasil diskusi seluruh anggota kelompok bukan hasil buah pikir perseorangan atau beberapa anggota kelompok saja. (7) Siswa mendengarkan teman yang presentasi di depan kelas (mengamati) Guru harus memberikan pengertian pada siswanya pentingnya mendengarkan dan menghormati orang lain yang sedang berbicara atau berpendapat di depan kelas. (14) Siswa membuat kesimpulan hasil diskusi, percobaan dan hasil kelompok (menalar). Guru harus memberikan pendampingan pada siswanya untuk berani menyampaikan kesimpulan dari pembelajran yang baru saja dilakukan. Selain itu, guru harus menyediakan waktu yang cukup agar siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesimpulan pembelajaran. Refleksi
Hasil Penelitian Keaktifan Belajar Matematika Siswa Diagram Keaktifan Belajar Matematika Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Hasil Penelitian Keaktifan Belajar Matematika Siswa
Hasil Evaluasi Siswa
Pembahasan 1.Rong dalam Yudha M.S dan Rudyanto (2005:37) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat membantu perkembangan anak didik dari biasanya belajar pasif menjadi belajar aktif. 2. Trianto (2010: 83) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT, siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai dan tidak adanya dominasi kelompok. 3. Peningkatan keaktifan belajar yang diikuti hasil belajar siswa sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya (2013: ) dengan menerapkan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik serta kemampuan social. 4. Gagne dan Briggs (Martinis Yamin, 2007: 84) menyebutkan 9 aspek yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang salah satunya yaitu: memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Kesimpulan Keaktifan belajar Matematika di kelas IV SD N Dukuh 1 Sleman meningkat
Terimakasih