KONSEP AKIDAH DALAM ISLAM KELOMPOK 3 1. CEP MUHAMAD NURUL FALAH 2. RAHMA MARYAM SHALIHAH 3. ULFA NURAJIJAH 4. MELYANA
PENGERTIAN AKIDAH Secara Etimologis Aqidah berakar dari kata ‘aqada-ya’qidu-’aqdan-’aqidatan. “Aqdan berarti simpul, ikatan, Aqidah secara bahasa berasal dari kata ( عقد) yang berarti ikatan.Akidah berarti simpulan iman ataupun satu keyakinan yang menjadi pegangan yang kuat. Akidah secara istilah ialah keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman. yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk.
2. SECARA TERMINOLOGIS (ISTILAH) TERDAPAT BEBERAPA DEFINISI, ANTARA LAIN : a. MENURUT HASAN AL-BANNA AQA’ID (BENTUK JAMAK DARI AQIDAH) ADALAH BEBERAPA PERKARA YANG WAJIB DIYAKINI KEBENARANNYA OLEH HATI(MU), MENDATANGKAN KETENTRAMAN JIWA, MENJADI KEYAKINAN YANG TIDAK BERCAMPUR SEDIKIT PUN DENGAN KERAGU- RAGUAN. B. SYAIKH THAHIR BIN SALEH AL-JAZAIRI AQIDAH ADALAH BEBERAPA PERKARA YANG DIYAKINI OLEH PEMELUK ISLAM, YANG MANA MEREKA MEMBENARKANNYA DENGAN MANTAP. C. SYAIKH ABU BAKAR JABIR AL-JAZAIRI AKIDAH ADALAH SEJUMLAH KEBENARAN YANG DAPAT DITERIMA SECARA UMUM (AKSIOMA) OLEH MANUSIA BERDASARKAN AKAL, WAHYU DAN FITRAH. (KEBENARAN) ITU DIPATRIKAN (OLEH MANUSIA) DI DALAM HATI (SERTA) DIYAKINI KESAHIHAN DAN KEBERADAANNYA (SECARA PASTI) DAN DITOLAK SEGALA SESUATU YANG BERTENTANGAN DENGAN KEBENARAN ITU.
Istilah Lain Aqidah Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir semakna dengan istilah aqidah, antara lain : 1. Iman 2. Tauhid 3. Ushuluddin 4. Ilmu Kalam 5. Fikih Akbar
Pengertian Aqidah Islam AQIDAH ISLAMIYYAH ADALAH SUATU CABANG KEILMUAN TERAPAN YANG WAJIB DIKETAHUI DAN DIPAHAMI OLEH SELURUH UMAT ISLAM. SEBAGAI PENGAJARAN AKAN POKOK KEIMANAN YANG MEMBENTUK MENTALITAS DAN KEYAKINAN, MAKA AQIDAH ISLAMIYYAH AKAN BERPENGARUH MENGGERAKKAN SESEORANG UNTUK LEBIH BERSEMANGAT DI DALAM UPAYA MENGISI HIDUPNYA SEBAGAI BEKAL MENEMPUH PERJALANAN SETELAH MASA KEMATIANNYA.
Dasar Aqidah Islam DASAR AQIDAH ISLAM ADALAH AL-QUR’AN DAN AL-HADIS. FIRMAN ALLAH: ARTINYA : “RASUL (MUHAMMAD) BERIMAN KEPADA APA YANG TELAH DITURUNKAN KEPADANYA (AL-QURAN) DARI TUHANNYA, DEMIKIAN PULA ORANG-ORANG YANG BERIMAN. SEMUA BERIMAN KEPADA ALLAH, MALAIKAT-MALAIKAT-NYA, KITAB-KITAB-NYA DAN RASUL-RASUL- NYA (MEREKA BERKATA), ‘KAMI TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN ANTARA SEORANGPUN DARI RASUL-RASUL-NYA’. DAN MEREKA BERKATA, ‘KAMI DENGAR DAN KAMI TAAT’. AMPUNILAH KAMI YA TUHAN KAMI, DAN KEPADA-MU TEMPAT (KAMI) KEMBALI.” (Q.S. AL-BAQARAH: 285). SABDA RASULULLAH SAW: ARTINYA: “TELAH KUTINGGALKAN KEPADAMU DUA PEDOMAN. JIKA KAMU TETAP BERPEGANG KEPADA KEDUANYA, KAMU TIDAK AKAN TERSESAT SELAMA-LAMANYA, YAITU KITABULLAH (AL-QURA’AN) DAN SUNNAH RASULULLAH (AL-HADIS).” (HR. BUKHARI DAN MUSLIM).
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan. Kedudukan Aqidah dalam Islam
Prinsip Aqidah Islam 1. MENUMBUHKAN DAN MEMBINA DASAR-DASAR KETUHANAN YANG TERDAPAT DALAM JIWA MANUSIA SEJAK LAHIR. 2. AQIDAH ISLAM SEBAGAI SESUATU YANG DIWAHYUKAN OLEH ALLAH 3. AQIDAH ISLAM PADA DASARNYA TIDAK BERBEDA DENGAN AQIDAH YANG DIAJARKAN OLEH PARA NABI TERDAHULU. 4. MELURUSKAN AKIDAH-AKIDAH YANG TELAH DISELEWENGKAN. 5. MENGHINDARKAN MANUSIA DARI KEMUSYRIKAN 6. MEMBIMBING AKAL PIKIRAN AGAR TIDAK TERSESAT. 7. MENDATANGKAN KETENTRAMAN JIWA.
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan bagi tegaknya agama (din) dan diterimanya suatu amal perbuatan. Allah subahanahu wata`ala berfirman, فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَيُشْرِكُ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا. Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
Ruang Lingkup Aqidah Islam A. MENURUT SISTEMATIKA HASAN AL-BANNA : 1. ILHIYAT, 2. NUBUWAT, 3. RUHANIYAT, 4. SAM’IYYAT,
Allah subahanahu wata`ala juga berfirman, وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِّنَ الْخَاسِرِينَ. Artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang- orang yang merugi.” (Q.S. az-Zumar: 65)
B. MENURUT SISTEMATIKA ARKANUL IMAN a. IMAN KEPADA ALLAH SWT. b. IMAN KEPADA MALAIKAT c. IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH d. IMAN KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH e. IMAN KEPADA HARI AKHIR f. IMAN KEPADA QADA DAN QADAR
Kedudukan Aqidah Dalam Islam Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki keduduka yang sangat penting, karena aqidah merupakan pondasi dari ajaran islam yang lain seperti ibadah dan akhlaq. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asa) bagi tegaknya agama dan diterimanya suatu amal.
FUNGSI AKIDAH 1. Agar seseorang bisa melaksanakan ibadah dengan tertib. 2. Agar memiliki akhlak yang mulia. 3. Menghindarkan diri dari perilaku yang menyimpang, seperti tidak membayar zakat. 4. Agar manusia beriman kepada Allah. 5. Agar manusia bisa berperilaku adil dan saling tolong menolong terhadap sesama. 6. Menghindarkan diri dari perselisihan dan pertengkaran. 7. Agar manusia yakin dengan keberadaannya Allah, supaya menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
SUMBER AKIDAH 1. Al-Qur’an 2. As Sunnah 3. Ijma para ulama
METODE PENINGKATAN AKIDAH ISLAM 1. Apabila terjadi perselisihan dalam memahami dalil-dalil yang ada, maka pemahaman para ulama terdahulu mulai dari sahabat, tabi’in, dan orang-orang yang berjalan di atas jalan mereka, harus dijadikan hujjah atau pedoman untuk memahami maksud dari dalil-dalil tersebut. 2. Dalam memahami aqidah dengan bimbingan langsung dari Rasulullah SAW melalui Al-Qur’an dan Hadits beliau. 3. Dilarang mengotak-atik atau merubah aqidah tanpa ada bimbingan wahyu Allah SWT, karena aqidah adalah hal yang gaib yang akal pikiran manusia tidak akan sanggup untuk menjangkaunya. 4. Siapa saja yang menetapkan dan memahami permasalahan aqidah tanpa berlandaskan dengan dalil-dalil syar’i, maka dia berdusta atas nama Allah serta berkata tanpa dasar ilmu. 5. Aqidah dibangun di atas dasar ikhlas kepad Allah dan ittiba’ (mengikuti) petunjuk Rasulullah SAW. 6. Para sahabat, imam-imam tabi’in dan yang mengikuti mereka serta ulama salaf al-shalih semuanyaberada diatas bimbingan dan petunjuk Rasulullah SAW dan atsar-atsar mereka merupakan bimbingan dan jalan yang lurus.
KESIMPULAN Aqidah Islamiyyah adalah suatu cabang keilmuan terapan yang wajib diketahui dan dipahami oleh seluruh umat islam. Sebagai pengajaran akan pokok keimanan yang membentuk mentalitas dan keyakinan, maka aqidah islamiyyah akan berpengaruh menggerakkan seseorang untuk lebih bersemangat di dalam upaya mengisi hidupnya sebagai bekal menempuh perjalanan setelah masa kematiannya. Selain itu, aqidah juga penting agar manusia dapat meyakini dan mempercayai bahwa keberadaan semua makhluk yang ada merupakan ciptaan Allah, serta manusia dapat menjadikannya pedoman dalam mengarungi alam beserta segala isinya.
TERIMA KASIH