FILOSOFI DAN KEGUNAAN PENELITIAN KUALITATIF Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, MA
Pengantar Philosophy: love to wisdom Philosophy of Me? Who am I? I am student What is my dream? Make my parent proud of me How I can make it real? Study and work hard, get scholarship, study abroad, get good job and a lot of salaries, be a good person, can contribute and help to others
Philosophy of Science Ontology/metaphisics Epistemology: philosophy of science Axiology: the benefits of science, ethics
Filosofi Kualitatif Mengkaji sesuatu hal dalam pola alamiah, sebuah usaha menafsirkan fenomena alam dan biasanya berbasis data empirik (Denzin & Lincoln, 2011: pp.3-4). Peran fieldwork dalam interaksi panjang dengan informan sangat penting dalam pen. kualitatif agar mampu menjelaskan berbagai perspektif (Glesne & Peshkin, 1992: p.6). Ini satu-satunya cara untuk menguji validitas temuan lapangan. Dia dapat menyajikan sebuah pemahaman mendalam tentang realitas sosial daripada sekadar data kuantitatif (Silverman, 2001: p.32).
Metode ini tepat untuk menjelaskan tentang pengalaman subyektif seorang termasuk penafsiran dari pengalaman tersebut. ini memberikan peluang pada peneliti untuk menginvestigasi lebih mendalam sehingga mendapatkan pemahaman mendalam. Relevan untuk riset-riset sosial dan politik (Devine, 2002: pp.197-215; Patton, 2002: p.14). Beberapa pendekatan dalam pen kualitatif: pen naratif, pen fenomenologis, grounded theory, etnografis, biographical method, dan studi kasus.
Perbedaan Kualitatif & Kuantitatif Quality: esensi terhadap sesuatu hal. Quantity: Terkait dengan jumlah sesuatu hal. Quality: apa, bagaimana, kapan, dimana dan mengapa dari sesuatu hal. Quantity: hitung-hitungan, tingkatan dan ukuran ttg sesuatu (Berg & Lune, 2012: p.3).
Pentingnya & Kegunaan Kualitatif Menjelaskan sebuah masalah serta menguraikan solusinya secara mendalam dan sistematis. Metode tepat dalam menguraikan masalah-masalah/ilmu-ilmu sosial politik. Memberi ruang bebas pada peneliti untuk terus mencari tahu/investigasi tentang kasus tertentu. Ada keasyikan tersendiri bagi peneliti. Bisa menjadi bahan masukan untuk institusi terkait dan responden sehingga kedepan pembuatan kebijakan berbasis riset yang ada.
Teori Kebenaran (Kattsoff, 1996) Teori korespondensi: Kesesuaian antara pernyataan yang diungkapkan dengan fakta. Teori koherensi: Kesiambungan dan saling berhubungan antara satu pernyataan dengan pernyataan yang lainnya. Teori pragmatis: segala sesuatu yang berguna untuk perubahan dan kepuasan seseorang. Teori empiris: kebenaran itu jika sudah mengalami lansung dengan realitas dan biasanya pengalaman itu berdasarkan inderawi.
Teknik Pengumpulan Data Wawancara Dokumentasi Observasi Kuesioner